You are on page 1of 4

Asuhan keperawatan dengan kehamilan ektopik terganggu

A. Pengkajian
1. Anamnesis dan gejala klinis
a) Riwayat terlambat haid
b) Gejala dan tanda kehamilan muda
c) Dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginan
d) Terdapat aminore
e) Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen, terutama
abdomen bagian kanan / kiri bawah
f) Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum.
2. Pemeriksaan fisik
a Inspeksi
Mulut : bibir pucat
Payudara : hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
Abdomen : terdapat pembesaran abdomen.
Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
Ekstremitas : dingin
b Palpasi
Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK, nyeri tekan, perut teraba
tegang, messa pada adnexa.
Genetalia : nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
c Auskultasi
Abdomen : bising usus (+), DJJ (-)
d Perkusi
Ekstremitas : reflek patella + / +
3. Pemeriksaan fisik umum :
a Pasien tampak anemis dan sakit
b Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.
c Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak sadar.
d Daerah ujung (ekstremitas) dingin
e Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat, adanya tanda-tanda
abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen.
f Pemeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai syok
g Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat perabaan.
4. Pemeriksaan khusus:
a Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks
b Kavum douglas menonjol dan nyeri
c Mungkin tersa tumor di samping uterus
d Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.
e Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan
dan kiri
B. Diagnosa keperawatan
1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi
sebagai efek tindakan pembedahan.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di
perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.
4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak
mengenal sumber-sumber informasi.
C. Intervensi

Diagnosis 1: Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi
sebagai efek tindakan pembedahan.

Kriteria hasil: ibu menunjukan kestabilan/ perbaikan keseimbangn cairan yang di buktikan
oleh tanda-tanda vital yang stabil, pengisian kapiler cepat, sensorium tepat, serta frekuensi
berat jenis urine adekuat.

Rencana Inervensi Rasional


Lakukan pendekatan kepada pasien dan Pasien dan keluarga lebih kooperatif
keluarga.
Memberikan penjelasan mengenai Pasien mengerti tentang keadaan dirinya dan
kondisi pasien saat ini lebih kooperatif terhadap tindakan.
Observasi TTV dan observasi tanda akut Parameter deteksi dini adanya komplikasiyang
abdoment. terjadi.
Pantau input dan output cairan Untuk mengetahui kesaimbangan cairan dalam
tubuh
Pemeriksa kadar Hb Mengetahui kadar Hb klien sehubungan dengan
perdarahan.
Lakukan kolaborasi dengan tim medis Melaksanakan fungsi independent.
untuk penanganan lebih lanjut.

Diagnosa 2: Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler


yang di perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.

Kriteria hasil: menunjukan perfusi jaringan yang adekuat, misalnya: Tanda-tanda vital stabil,
membrane mukosa warna merah muda, pengisian kapilerbaik, haluaran urine adekuat, wajah
tidak pucat dan mental seperti biasa.
Rencana tindakan Rasional
1. Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, Memberikan informasi tentang
warna kulit/membrane mukosa, dasar kuku. derajat/adekuat perfusi jaringan dan
membantu menentukan kebutuhan
intervensi.
2. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi
lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi. perifer. Kenyamanan pasien/ kebutuhan rasa
hangat harus seimbang dengan kebutuhan
untuk menghindari panas berlebihan.
3. Kolaborasi dengan tim medis yang lain, awasi Mengidentifikasi defisiensi dan kebuutuhan
pemeriksaan lab: misalnya: HB/HT pengobatan atau terhadap terapi.

Diagnosa 3: Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.

Kriteria hasil: ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas
normal, dan ibu tidak meringis atau menunjukan raut muka yang kesakitan.

Rencana tindakan Rasional


1. Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri. Kaji Membantu dalam mendiagnosis dan
kontraksi uterus hemoragi atau nyeri tekan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
abdomen. Ketidak nyamanan dihubungkan dengan
aborsi spontan dan molahidatiosa karena
kontraksi uterus yang mungkin diperberat
oleh infuse oksitosin. Rupture kehamilan
ektropik mengakibatkan nyeri hebat, karena
hemoragi tersembunyi saat tuba falopi
rupture ke dalam abdomen.
2. Kaji steres psikologi ibu/pasangan dan Ansietas terhadap situasi darurat dapat
respons emosional terhadap kejadian. memperberat ketidak nyamanan karena
syndrome ketegangan, ketakutan, dan nyeri..
3. Berikan lingkungan yang tenang dan aktivitas Dapat membantu dalam menurunkan tingkat
untuk menurunkan rasa nyeri. Instruksikan asietas dan karenanya mereduksi
klien untuk menggunakan metode relaksasi,
misalnya: napas dalam, visualisasi distraksi, ketidaknyamanan.
dan jelaskan prosedur.
4. Berikan obat-obat praoperatif bila prosedur Meningkatkan kenyamanan, menurunkan
pembedahan diindikasikan. komplikasi pembedahan
5. Siapkan untuk prosedur bedah bila terdapat Tingkatkan terhadap penyimpangan dasar
indikasi akan menghilangkan nyeri.
Diagnosis 4: Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau
tidak mengenal sumber-sumber informasi.

Tujuan: ibu berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana,
mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.

Rencana Intervensi Rasional


Menjelaskan tindakan dan rasional yang Memberikan informasi, menjelaskan
ditentukan untuk kondisi hemoragia. kesalahan konsep pikiran ibu mengenai
prosedur yang akan dilakukan, dan
menurunkan sters yang berhubungan dengan
prosedur yang diberikan.
Berikan kesempatan bagi ibu untuk Memberikan klisifikasi dari konsep yang
mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan salah, identifikasi masala-masalah dan
kesalah konsep kesempatan untuk memulai mengembangkan
ketrampilan penyesuaian (koping)
Diskusikan kemungkinan implikasi jangka Memberikan informasi tentang
pendek pada ibu/janin dari kedaan kemungkinan komplikasi dan meningkatkan
pendarahan. harapan realita dan kerja sama dengan aturan
tindakan.
Tinjau ulang implikasi jangka panjang Ibu dengan kehamilan ektropik dapat
terhadap situasi yang memerlukan evaluasi memahami kesulitan mempertahankan
dan tindakan tambahan. setelah pengangkatan tuba/ovarium yang
sakit.

You might also like