You are on page 1of 2

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang perikanan telah banyak dilakukan di


berbagai daerah di Indonesia termasuk di kabupaten kampar, Kabupaten Kampar secara umum
merupakan salah satu kabupaten di riau yang banyak melakukan usaha di bidang perikanan,
kegiatan usaha perikanan yang ada di kabupaten Kampar secara umum adalah penangkapan ikan,
budidaya ikan dalam kolam, budidaya ikan dalam keramba, dan lain-lain ( Dinas Perikanan
Kabupaten Kampar Tahun 2008). Meskipun sebagian besar pemberdayaan di bidang perikanan
dilakukan di daerah pesisir pantai yang memiliki potensi lebih tinggi dalam bidang usaha ini,
akan tetapi untuk daerah yang letak geografisnya sangat jauh dari pesisir pantai, pemberdayaan
ekonomi pada bidang perikanan juga sangat di butuhkan untuk memberikan alternatif bidang
usaha bagi masyarakat non pesisir. Selama ini masyarakat non pesisir seperti di desa taratak
buluh hanya menggantungkan hidup di bidang pertanian dan perkebunan baik itu perkebunan
karet maupun hasil perkebunan lainnya. Bidang usaha ini sebenarnya cukup menjanjikan untuk
menopang kehidupan masyarakat akan tetapi dalam beberapa tahun belakangan ini di saat
kondisi ekonomi yang cenderung naik turun mengakibatkan harga karet sebagai sumber utama
warga menjadi tidak menentu, kondisi ini sangat berpengaruh besar terhadap pendapatan
masyarakat, terlebih lagi terhadap warga yang hanya menggantungkan hidup dari hasil usaha
tersebut. Banyak dari mereka tidak jarang harus meminjam uang kepada koperasi ataupun para
pemberi pinjaman lain hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini
malah menjadikan beban hidup masyarakat desa taratak buluh semakin bertambah besar, karena
tidak hanya perlu mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari namun juga kewajiban untuk
membayar hutang pinjaman kepada perusahaan dan para kreditor.

Masyarakat Desa taratak buluh selama ini selain memiliki masalah dalam hal pemenuhan
kebutuhan hidup, juga memiliki permasalahan utama yang selalu menjadi pembicaraan di
masyarakat yakni kurangnya keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan
pengembangan usaha di daerah desa. Terjadinya masalah tersebut dikarenakan salah satunya
adalah lemahnya sistem dan tata cara kordinasi antara pihak-pihak yang berkepentingan seperti
pengusaha, organisasi dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pembangunan desa
tertinggal dengan sistem hukum yang mengatur kegiatan-kegiatan tersebut. Selain itu lemahnya
sumber daya manusia (SDM) juga mempengaruhi proses partisipatif masyarakat tidak berjalan
semestinya.

Desa Taratak buluh termasuk dalam wilayah kabupaten Kampar, letak geografis desa
berada di pinggiran sungai siak, dan rata-rata masyarakatnya masih mengandalkan bidang usaha
perkebunan sebagai penghasilan utama, selain perkebunan dan pertanian dalam beberapa tahun
terakhir banyak warga desa teratak buluh yang memanfatkan daerah pinggiran sungai untuk
membuat penangkaran dan budidaya ikan sebagai mata pencaharian alternatif di saat harga hasil
perkebunan mengalami penurunan, rata-rata warga desa taratak buluh memanfaatkan sungai siak
yang mengalir di dekat pemukiman mereka sebagai tempat pembudidayaan ikan air tawar seperti
ikan bawal, nila dan tapah.

Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat desa taratak buluh yang beralih profesi
menjadi pembudidaya ikan meningkat secara signifikan, hal ini selain didukung oleh kondisi
geografis desa yang terletak di pinggiran sungai siak serta keuntungan yang cukup tinggi harga
ikan yang relatif tinggi dipasaran.

You might also like