Professional Documents
Culture Documents
Tabel 2.2 Kesampaian Lokasi Menuju Konsesi PT. TEDONG SALEKO BATU
MARUPA dari Banjarmasin
N JALUR JARAK/W KETERANGAN
O AKTU
TEMPUH
1 Banjar baru-Mabuun 5 jam Jalan provinsi, beraspal
2 Mabuun-Tanjung 5 km / Jalan kabupaten, beraspal,
9-10 menit kecepatan 30-40 km/jam (ada
perbaikan jalan)
3 Tanjung-Simpang Kalua 17 km / Jalan aspal, hotmix, baik,
27-30 kecepatan 50-60 km/jam
menit
4 Simpang Kalua-Tamiang 22 km / Jalan provinsi, aspal hotmix,
Layang 30-40 setempat berlubang, kecepatan
menit 60-80 km/jam
5 Tamiang Layang- 44 km / Melalui jalan provinsi,
Simpang Ampah 55-60 beraspal, setempat berlubang,
menit kecepatan 60-90 km/jam
6 Simpang Ampah- 29 km / Melalui jalan provinsi, aspal
Simpang Luir 60-70 hotmix, berlubang, kecepatan
menit 50-80 km/jam
7 Simpang Luir/jalan 41 km / Jalan logging PT. Tri Setya,
logging-camp Senango 135-150 tanah, di daerah Kananai,
menit berlubang dan ada genangan
lumpur
8 Camp Senango-lokasi 0-5-4 km / Dapat dicapai dengan
singkapan 30-180 kendaraan roda empa/dua dan
menit jalan kaki
Gambar 2.2
Kesampaian Menuju Lokasi Daerah Penyelidikan
2.1.1. Iklim
Berdasarkan laporan BPS Provinsi Kalimantan Tengah (2004), diketahui bahwa
kondisi klimatologinya wilayah konsesi, termasuk beriklim tropis basah yang dipengaruhi
oleh musim kemarau dan penghujan, curah hujan 2.863-3.100 mm/tahun, suhu udara 22 0-
330C, kelembaban udara 81-90% dan penyinaran matahari 55-65%/tahun. Musim hujan
yang setiap tahunnya jatuh pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau jatuh
pada bulan Mei-Oktober (Tabel 2.5)
Tabel 2.5
Curah Hujan Rata-rata Muara Taweh (Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Muara
Teweh, 1990-1999)
HARI HUJAN
CURAH HUJAN (mm)
N (mm)
BULAN
O Maksimu Rata-
Minimum Min Maks
m rata
1 Januari 206.2 440.4 291.75 9 25
2 Februari 73 429.1 233.76 6 26
3 Maret 197.6 585.1 350.41 9 27
4 April 145.9 547.4 330.85 15 28
5 Mei 178.2 296.1 221.37 12 23
6 Juni 53.4 262.1 165.82 7 21
7 Juli 20 203.2 125.74 3 17
8 Agustus 5.7 328.1 133.55 2 24
9 September 1.1 398.1 139.23 2 20
10 Oktober 110.1 491.1 246.45 12 24
11 November 199.1 521.2 352.18 13 26
12 Desember 157.1 415.8 299.17 15 26
Jumlah 1.856 3330.8 2890.28 105 287
Berdasarkan informasi dari pemangku dan warga daerah Tuang, diketahui bahwa
dalam 5-6 tahun terakhir, jatuhnya musim tidak tetap. Musim hujan mulai bulan September-
April, sedangkan musim kemarau jatuh pada bulan Mei-Agustus dan hari hujan lebih banyak
dari pada hari kering. Kenyataan di lapangan saat kegiatan eksplorasi dilaksanakan pada
bulan April-Juni maupun kajian kelayakan bulan Juni, ternyata hujan masih sering turun di
lokasi.
Demikian pula, kejadian banjir di Sungai Uyah, biasanya Desember-Maret dan setiap
terjadi banjir ketinggian sungai naik mencapai ketinggian 1-3 m dan 2 hari kemudian surut.
Kondisi tidak biasa terjadi pada tanggal 22 Mei 2006, setelah turun hujan semalaman,
paginya ketinggian banjir mencapai 5 m.
Fauna yang masih terdapat di daerah sekitarnya PT PT. TEDONG SALEKO BATU MARUPA
berdasarkan berdasarkan pengamatan langsung selama survei dan informasi penduduk adalah
jenis burung, unggas, mamalia dan reptil seperti pada Tabel 2.4.
Jenis Fauna yang terdapat di Konsesi PT. TEDONG SALEKO BATU MARUPA sekitarnya
Tabel 2.4
Tabel 2.7
Luas Lahan (Ha) Pertanian Sawah Menurut Jenis Pengairannya
di Kabupaten Barito Selatan
Tabel 2.8
Luas Lahan Bukan Sawah (Ha) Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten Barito
Selatan
No Kecamatan Bangunan Hutan Rawa-rawa Jumlah
Negara
1 Jenamas 404 30.780 6.462 37.646
2 Dusun Hilir 6.661 38.887 24.551 70.099
3 Karau Kuala 467 66.964 11.942 79.373
4 Dusun Selatan 32.400 100.012 18.456 150.868
5 Dusun Utara 109 44.782 11.437 56.328
6 Gunung Bintang Awai 6.274 50.740 265 57.279
JumlahTotal 46.315 332.165 73.113 451.593
Tabel 2.9
Banyaknya Fungsi dan Peruntukan Lahan Hutan
Di Kabupaten Barito Selatan
Hutan alam Barito Selatan memiliki berbagai macam ragam jenis pohon dan hasil
hutan ikutan lainnya yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi khususnya kayu,
sedangkan hasil hutan ikutan seperti berbagai jenis rotan, damar, gaharu dan lain-lain.
Adapun perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha perkayuan ini terdiri dari
tiga (3) pemegang HPH dengan luas areal 144.325 ha. Produksi hutan dan hasil hutan ikutan
tahun 2009, yaitu sebagai berikut:
1. Kayu bulat menghasilkan 27.813,08 m3
2. Kayu olahan menghasilkan 7.381,85 m3
3. Rotan irit / taman menghasilkan 3.592,5 ton
4. Damar menghasilkan 20 Kg
5. Kulit Gemor menghasilkan 27 Ton