You are on page 1of 3

NO SEDIAAN DARAH TEBAL SEDIAAN DARAH TIPIS

1 Sediaan darah tebal umumnya dipakai Sediaan darah tipis digunakan untuk mengetahui
untuk mengetahui ada atau tidaknya parasit spesies parasit penyebab infeksi

2 Sediaan darah tebal dibuat hanya dengan Sediaan darah tipid dibuat dengan meneteskan
meneteskan darah pada kaca objek darah pada kaca objek, kemudian di sebarkan
sehingga terbentuk lidah api

3 Sediaan darah tebal di genangi air /aquadest Sediaan darah tipis tidak perlu digenangi oleh air
terlebih dahulu sebelum dilakukan terlebih dahulu sebelum pewarnaan, karena
pewarnaan, tujuannya untuk melisiskan sediaan darah tipis bertujuan untuk melihat
eritrosit, sehingga hanya leukosit, trombosit parasit malaria didalam eritrosit, sehingga bisa
dan parasit yang dapat ditemukan dalam dibedakan antara eritrosit yang terinfeksi dengan
sediaan eritrosit yang normal

4 Sediaan darah tebal lebih efisien / lebih baik Kurang sensitif dibanding dengan sediaan darah
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak tebal, terutama jika infeksi parasitnya masih
nya infeksi parasit dengan sensitivitas 11x rendah.
lebih sensitif dibanding dengan sediaan
darah tipis.

5 Tidak difiksasi dengan metanol Difiksasi dengan metanol

6 Sediaan darah tebal terutama digunakan Sediaan darah tipis terutama digunakan untuk
untuk mendeteksi adanya infeksi dan mengenali jenis spesies parasit, mengetahui
perkiraan adanya parasit dalam darah bentuk parasit seperti skizon atau gametosit
Cara kerja test ini berdasarkan atas pendeteksian antigen-antigen yang terdapat
dalam parasit malaria. Antigen-antigen yang tersedia menjadi target deteksi dari
RDT ini adalah :
Histidine-Rich Protein II (HRP-II), suatu protein yang larut dalam air yang
disintesis oleh trofozoit dan gametosit muda dari P. falciparum. Tes ini diproduksi
pertamakali dengan merk Parasight-F. Tes semacam ini juga dikenal dengan nama
ICT Malaria Pf.
Parasite Lactate Dehydrogenase (pLDH) yang diproduksi parasit malaria
stadium aseksual maupun seksual. RDT yang tersedia saat ini dapat mendeteksi
pLDH dari semua jenis parasit malaria. RDT dapat membedakan antara P.
falciparum dan non-falciparum tetapi tidak dapat membedakan antara P. vivax, P.
ovale dan P. malariae. RDT yang dibuat untuk mendeteksi antigen ini antara lain tes
OptiMAL.
Kombinasi antara antigen HRP-II dari P. falciparum dengan antigen pan-
malarial yang terdapat pada semua 4 jenis malaria. Tes dengan kemampuan deteksi
kombinasi antigen ini dikenal dengan nama ICT Malaria Pf/Pv.
Semua test diagnostik cepat malaria yang tersedia di pasaran saat ini dapat
mendeteksi parasit Plasmodium falciparum, sebagai penyebab utama malaria berat
dan kematian akibat malaria. Hal ini karena RDT dapat mendeteksi antigen HRP-II
atau enzim LDH parasit (pLDH) yang terdapat pada P. falciparum. Pada pasien
dengan malaria falciparum berat, dapat terjadi sekuestrasi parasit sehingga parasit
tidak selalu ditemukan di darah tepi, dan karena itu diagnosis infeksi P. falciparum
tidak ditemukan oleh pemeriksaan mikroskop akibat tidak adanya parasit dalam
sediaan darah tepi.
So...RDT jadi pilihan paling praktis untuk mendeteksi malaria secara cepat dan
akurat. Karena sangat mudah dalam penggunaanya.
Salam Sehat.....

You might also like