You are on page 1of 4

Meraih Mimpi Bersama BIMFI

Ayu Rahmawati
Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Investasi kami adalah kamu, nak. Bukan uang atau materi lainnya begitu ucapan
orang tua saya ketika melepas anaknya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kalimat
tersebut sampai kapan pun selalu menjadi kunci utama saya untuk tetap bertahan dalam
kerasnya hidup dan menuai semangat dalam menuntut ilmu, membuat suatu karya untuk
negeri ini, mencari pengalaman, memberi kontribusi nyata dalam ruang lingkup saya yaitu
farmasi. Kemudian hal kedua yang mendorong saya untuk menjadi bagian dari BIMFI yaitu
kepercayaan dari teman-teman sekelas farmasi AC dan ketua HMPS Farmasi bahwa saya bisa
mengelola suatu organisasi yang berkecimpung di dunia keilmiahan ini. Karena ini berasal
dari penilaian orang-orang terhadap diri saya maka dari itu saya memberanikan untuk
menjadi pimpinan umum BIMFI.
Selain berbekal modal semangat dari orang tua, teman-teman sekelas, dan ketua
HMPS Farmasi. Saya juga memiliki alasan tersendiri untuk menjadi pimpinan umum BIMFI.
Sangat sederhana yaitu karena jiwa saya di farmasi, maka saya ingin ikut andil berkontribusi
positif dan nyata dalam mewujudkan gemilangnya penulisan karya ilmiah farmasi di
Indonesia. Niat saya disini untuk menjadi pimpinan umum BIMFI bukan untuk mencari
pujian, pamer untuk menjadi pimpinan. Tetapi saya niatkan untuk keikhlasan menyelami
samudra ilmu dan mencari pengalaman-pengalaman baru yang bisa memperbaiki kualitas dan
kapasitas diri, memberikan manfaat lebih cerah untuk diri sendiri, keluarga, keluarga besar
saya yaitu farmasi dan bangsa ini.
Kemudian, kenapa saya memberanikan diri untuk menjadi pemimpin yaitu ada
beberapa alasan. Waktu kecil saya mempunyai hobi menulis, tetapi pada waktu itu tulisan
saya belum terarah. Baru sejak menginjak masa SMP saya melihat banyak sekali perlombaan
mengenai penulisan karya ilmiah. Kemudian saya mencoba mengikutinya sampai sekarang.
Singkatnya dari sana saya banyak sekali mendapat pengalaman pengalaman seperti
kesabaran, dapat melihat luasnya ilmu pengetahuan, berbagi cerita, ilmu, pengalaman dengan
berbagai peserta, dan memunculkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru. Selain itu,
memberikan manfaat untuk diri saya menjadi pribadi yang berkembang dan dapat
memberikan ide-ide saya untuk bangsa ini. Pada saat saya bersekolah dimenegah pertama dan
atas, tidak hanya mengikuti lomba-lomba karya ilmiah ataupun olimpiade astronomi tetapi
saya aktif mengikuti ekstrakurikuler paskibra. Enam tahun saya mengikuti ekstrakurikuler
tersebut, ada banyak hal yang saya rasakan dan sangat memberikan manfaat untuk pribadi.
Dalam ekstrakurikuler tersebut saya dibina dan ditempa untuk menjadi seseorang pemimpin,
mempunyai rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air ini, memiliki jiwa kebersamaan, saling
membantu dan tidak egois, menanamkan dalam jiwa saya untuk bertanggung jawab, disiplin,
cepat tanggap, dan mengajarkan saya untuk selalu meluruskan niat. Tanpa saya sadari dari
bidang akademik dan non akademik yaitu ekstrakurikuler paskibra ketika saya mengikuti
organisasi membentuk kepribadian saya untuk menjadi seorang pemimpin.
Kemudian salah satu organisasi yang telah saya ikuti yaitu organisasi internal kampus
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Farmasi. Disini saya sebagai anggota di
Departemen Penelitian dan Pengembangan Profesi. Pengalaman dan kesan yang tak
terlupakan sejak saya bergabung di departemen ini yaitu ketika saya dipercaya menjadi
penanggung jawab PCC (Patient Counseling Club) Farmasi UIN Jakarta. Karena saya
merasakan bagaimana mengelola suatu klub yang peminatnya sangat banyak, menghubungi
dosen-dosen sebagai pembicara, mempersiapkan delegasi lomba PCC sekaligus memberikan
arahan dan semangat. Selain saya bertanggung jawab untuk mengelola klub tersebut, pada
waktu yang bersamaan saya dipercaya lagi untuk menjadi sekretaris dalam kepanitiaan Pekan
Raya Farmasi (PRF) UIN Jakarta. Tantangan saya bertambah, dimana harus membagi waktu
antara pelatihan klub yang setiap minggu, mengurus proposal, SPJ, surat-menyurat yang tiada
hentinya permintaan itu datang setiap hari dan tak lupa pula kewajiban saya sebagai
mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, ujian, dan praktikum yang sangat padat.
Walaupun memang berat saat saya menjalaninya, akan tetapi karena saya selalu memegang
prinsip yaitu jika saya memilih sesuatu saya harus siap menanggung resiko apapun yang
terjadi. Alhamdulillah dengan dibarengi keikhlasan dan dijalani secara bersama-sama dengan
tim yang luar biasa , tantangan tersebut menjadi ringan dan saya seperti diberikan suatu
semangat yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan diri.
Kepanitiaan lainnya yang memberikan hal yang luar biasa yaitu sebagai anggota
humas dalam acara kaderisasi Orientasi Mahasiswa Baru Farmasi UIN Jakarta. Koordinator
humasnya adalah adik kelas saya sendiri. Disini saya dapat pelajaran baru dan berbeda yang
dapat diambil yaitu, bagaimana untuk bersikap profesional , saling menghargai dan
menjalankan perintah dari koordinator yang notabene adalah adik kelas saya sendiri. Selain
itu juga saya belajar untuk membangun komunikasi, relasi dengan para alumni, dosen, dan
mahasiswa farmasi Jabodelata. Mungkin itu cerita sedikit tentang pengalaman saya di
organisasi. Di lain hal saya juga ikut andil dalam tim pengabdian masyarakat Prodi Farmasi
dimana tim pengabdian ini membantu pengabdian masyarakat dosen-dosen farmasi UIN
Jakarta. Jiwa simpati dan empati terbentuk dalam diri saya ketika bertugas sebagi pengecek
darah. Saya merasakan saat itu hidup saya benar-benar berguna untuk masyarakat yang
sangat haus tentang informasi kesehatan. Walaupun masyarakat banyak menganggap kami
adalah dokter, tetapi kami tetap memberitahu kepada mereka bahwa kami adalah farmasi.
Dari anggapan masyarakat inilah, saya berkeinginan yaitu dengan bersama-bersama seluruh
mahasiswa farmasi di Indonesia untuk membangun eksistensi farmasi.
Mengenai prestasi ataupun karya yang pernah saya raih salah satunya yaitu saya
pernah menduduki peringkat 58 dari 90 peserta Olimpiade Astronomi Nasional di Bandung
2013 lalu. Walapun saya belum bisa mencapai 30 besar, tetapi inilah suatu pencapaian yang
sangat nikmat yang saya rasakan , dimana saya belajar untuk menghargai suatu perjuangan
yang keras, belajar untuk tidak pantang menyerah, belajar untuk tidak minder, belajar untuk
berkompetisi, dan belajar untuk selalu rendah hati. Kemudian suatu karya yang pernah saya
buat dengan tim hebat yaitu Efektivitas Tayangan Talkshow Apoteker dalam Mewujudkan
Mayarakat Indonesia Cerdas Obat . Ini adalah karya yang dibuat ketika saya semester 3
dimana saya kembali untuk menumbuhkan semangat jiwa kompetisi. Hal yang tak terduga
atau tidak saya percaya adalah tim kami masuk 10 besar dengan urutan peringkat kedua,
dimana saya sempat pesimis dikarenakan perlombaan yang diadakan UNPAD bersifat skala
nasional dan banyak diikuti oleh universita-universitas ternama. Tetapi sekali lagi, saya
mendapat pelajaran yang berharga yaitu lakukan sesuatu dengan sepenuh kekuatan yang
kamu bisa , jangan berhenti hanya karena sesuatu, tetap terus teguh terhadap apa yang telah
kamu yakini itu benar.
Singkat cerita tentang perkenalan diri saya. Sekarang saya tidak melanjutkan
mengikuti organisasi internal kampus, karena saya ingin mengikuti oprec pimpinan umum
BIMFI ini. Walapun saya telah banyak ditawari untuk menjadi wakil ketua DEMA FKIK
UIN Jakarta, kepala departemen. Jika saya tidak terpilih menjadi bagian dari BIMFI , saya
akan tetap berkontribusi dalam ruang lingkup farmasi dengan tetap bergabung dalam tim
pengabdian masyarakat dosen farmasi di kampus saya dan melatih adik-adik kelas saya
dalam mempersiapkan lomba PCC ataupun debat kefarmasian. Selain itu juga
mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, untuk mendapatkan ilmu
yang setingi-tingginya agar ilmu saya nantinya dapat berguna untuk masyarakat Indonesia.
Jika saya terpilih menjadi pimpinan umum BIMFI , saya akan mengelola BIMFI
dengan sistem yang telah ada sebelumnya. Saya baru mengetahui sedikit kendala yang ada di
BIMFI dan mencoba memberikan ide untuk mengatasinya yaitu . Pertama pertemuan
pengurus yang lebih banyak mengunakan media online sehingga rentan untuk adanya mis
komunikasi. Mungkin ini memang agak sulit mengatasinya. Tapi saya ingin nanti membuat
jadwal untuk tatap online di setiap hari sabtu atau minggu bisa dimulai dari jam 20.00-22.00 .
Hari dan waktunya tetap pada kesepakatan pengurus nantinya. Karena komunikasi sangat
penting demi keberlangsungan BIMFI dan beban kerja tetap ditanggung bersama-sama.
Sebisa mungkin dengan komunikasi ini seluruh anggota dapat aktif dan bisa merasakan
manfaat serta mengembangkan diri. Kedua, masalah dana. Saya sangat mendukung dengan
adanya penjualan merchandise. Saya ingin menambahkan ide yaitu mengadakan lomba
poster ataupun lomba promosi terbitan BIMFI di media social dengan peserta membayar
pendaftaran. Kemudian yang mendapat like terbanyak akan mendapat reward seperti
merchandise BIMFI. Selain itu, dapat juga nanti BIMFI bekerja sama dengan LEM masing-
masing universitas yang ada Departemen Keilmiahan untuk membantu menjual merchandise
BIMFI secara langsung di event-event besar mereka dengan sistem bagi untung. Inovasi yang
saya berikan untuk BIMFI yaitu adanya Karya Of The Year sebagai apresiasi terhadap karya
yang telah dipublikasikan. Sistem penilaiannya yaitu dari banyaknya pembaca yang
mengakses jurnal BIMFI, sehingga bisa menarik perhatian orang-orang untuk mengakses
jurnal BIMFI yang selama ini mungkin tak begitu melirik jurnal BIMFI.
Terakhir jika saya terpilih menjadi pimpinan umum BIMFI, tentu saya akan berusaha
bersama tim saya melakukan terbaik dari yang terbaik. Saya tidak mau seperti orang yang
memerintah karena menurut saya suatu organisasi bukan masalah siapa hebat yang
memimpin tapi siapa yang bisa merangkul anggota-anggotanya untuk sama-sama melakukan
perkerjaan. Kemudian tentunya karena saya sudah berani mengikuti recruitment ini artinya
saya siap meluangkan waktu saya untuk BIMFI.

You might also like