Professional Documents
Culture Documents
Senyawa Anorganik
I. Tujuan
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah,
besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak
stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
1. Alat:
2. Bahan:
V. Prosedur Kerja
a. Uji kelarutan
N Zat (bahan) +akuade +akuade + HCl + HCl +HNO3 +HNO3 +aqua
o s s panas encer pekat encer pekat regia
1 Karbon
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
(padatan
larut larut larut larut larut larut larut
berwarna hitam)
2 FeSO4
(Padatan
Larut
berwarna biru
muda)
3 PbSO4
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
(Serbuk
larut larut larut larut larut larut larut
berwarna putih)
4 Zn
(lempengan
berwarna abu
5 CaCO3
Tidak Tidak Tidak
(Serbuk Larut
larut larut larut
berwarna putih)
6 CaCl2
(padatan Larut
berwarna putih)
7 KCl
(padatan Larut
berwarna putih)
8 BaCl2
(Serbuk Larut
berwarna putih)
9 MgSO4
(serbuk berwarna Larut
putih)
10 CuCH3(COO)2
(Serbuk Tidak
Larut
berwarna biru larut
tosca)
11 Al2(SO4)3
(serbuk berwarna Larut
putih)
12 NaH2PO4
Tidak
(Kristal berwarna Larut
larut
putih)
13 NiSO4
Tidak
(Kristal berwarna Larut
larut
hijau tosca)
14 K2Cr2O7
Tidak
(serbuk berwarna Larut
larut
orange)
15 Silica gel
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
(serbuk berwarna
larut larut larut larut larut larut larut
putih)
16 MnO2
(Serbuk Larut
berwarna hitam)
b. Uji kemagnetan
N Karakteristik Kemagnetan Hasil
Bahan Padatan Cairan Padatan Cairan
o Netral
1 Larutan
berwarna
padatan Larutan kuning
Karbon
berwarna berendapan (+) (-) (----)
hitam hitam terdapat
endapan
hitam
2 Padatan Larutan (+) (-) Larutan
FeSO4
berwarna larutan tak
biru muda kuning (-) berwarna
terdapat
endapan
hijau
3 Larutan
Serbuk Larutan
berwarna
PbSO4 berwarna berwarna (-) (-)
kuning (+
putih kuning (+++)
++)
4 lempengan Larutan Larutan
Zn berwarna berwarna (-) (-) tak
abu kuning berwarna
5 Terdapat
2fasa:
Fasa atas,
larutan
tak
Serbuk
Larutan tak berwarn
CaCO3 berwarna (-) (-)
berwarna a
putih Fasa
bawah,
larutan
berwarn
a putih
6 padatan Larutan
Larutan tak
CaCl2 berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
7 padatan Larutan
Larutan tak
KCl berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
8 Serbuk Larutan
Larutan tak
BaCl2 berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
9 serbuk Larutan
Larutan tak
MgSO4 berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
10 Serbuk Larutan Larutan
CuCH3(COO)2 berwarna berwarna (-) (-) berwarna
biru tosca biru (++) biru
11 serbuk Larutan
Larutan tak
Al2(SO4)3 berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
12 Kristal Larutan
Larutan tak
NaH2PO4 berwarna (-) (-) tak
berwarna
putih berwarna
13 NiSO4 Kristal Larutan (-) (-) Larutan
berwarna berwarna berwarna
hijau tosca hijau toska hijau
14 serbuk Larutan Larutan
K2Cr2O7 berwarna berwarna (-) (-) berwarna
orange jingga jingga
15 Larutan
serbuk Larutan
berwarna
Silica gel berwarna berwarna (-) (-)
kuning (+
putih kuning (+++)
++)
16 Serbuk Larutan Larutan
MnO2 berwarna berwarna (-) (-) berwarna
hitam hitam hitam
Keterangan: Tanda (+) menunjukan pergerakan
+Na2SO +NH4O
Larutan +NaOH +NaCl +Na2CO3 +Na2S +EDTA +NH4Cl +NaH2PO4
No 4 H
Bahan 0,05mol 0,05mol 0,05mol 0,05mol 0,05mol 0,05mol 0,05mol
0,05mol 0,05mol
1 Karbon Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
2 FeSO4 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a hijau a kuning a kuning kuning (+ kuning (+ hijau (++ a kuning a kuning hitam
(+) (+++) (++) +) +++) +) (++++) (+)
3 PbSO4 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak berwarn tak coklat (--) berwarna tak tak berwarna
berwarn berwarn a kuning berwarna terdapat kuning berwarn berwarn jingga
a a (----) endapan (-) a a
4 Zn Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
5 CaCO3 Terdapat Larutan Larutan Terdapat Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
endapan tak tak endapan tak tak tak tak tak
putih berwarn berwarn putih berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a
6 CaCl2 Larutan Larutan Larutan Terdapat Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak endapan tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn putih berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
7 KCl Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
8 BaCl2 Larutan Larutan Larutan Terdapat Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak endapan berwarna tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn putih biru keruh berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
9 MgSO4 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
10 CuCH3(CO Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
O)2 ungu hijau hijau coklat ungu ungu biru biru hijau tosca
kebiruan tosca (-) tosca (--) dan kebiruan kebiruan tosca (+ tosca (+) (-)
terdapat +)
endapan
hitam
11 Al2(SO4)3 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak berwarn tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna a putih berwarn berwarna
a a a a
12 NaH2PO4 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak tak tak tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a a a
13 NiSO4 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan larutan larutan
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a hijau a hijau a hijau hijau (-) hitam biru (+) a biru (+ a hijau hijau (-)
(+) (--) (-) +) (-)
14 K2Cr2O7 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a kuning a kuning a kuning kuning (-) kuning (-) kuning a kuning a kuning kuning (++
(--) (+) (++) (-) (+++) (++) ++)
15 Silica gel Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
tak tak tak hijau hijau tak tak tak tak
berwarn berwarn berwarn kehitama kehitaman berwarna berwarn berwarn berwarna
a a a n a a
16 MnO2 Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
berwarn berwarn berwarn berwarna berwarna berwarna berwarn berwarn berwarna
a hitam a hitam a hitam hitam (-) hitam hitam (+ a hitam a hitam hitam (+)
(++) (+) (-) kecoklata ++) (+) (++)
n
a) Perhitungan
1. 0,05mol NaOH dalam 50ml massa 1000
n 0,05mol 3. M= Mr v
2. M= v = 0,05 L =
1M
massa n 0,05mol
4. 1M= 40 g /mol 17. M= v = 0,05 L =
1M
1000 massa 1000
50 ml 18. M= Mr v
5. (=) massa = 2 gram massa
6. 0,05mol NaCl dalam 50ml 19. 1M= 78,042 g/mol
n 0,05mol
7. M= v = 0,05 L =
1000
1M 50 ml
20. (=) massa = 3,9023 gram
massa 1000 21. 0,05mol NaH2PO4 dalam 50ml
8. M= Mr v n 0,05mol
22.
M= v = 0,05 L =
mas sa 1M
9. 1M= 58,5 g/mol
massa 1000
23. M= Mr v
1000 massa
50 ml 24. 1M= 119,98 g /mol
V1 M =V M
28. 1 2 1
massa
14. 1M= 29. V1 6,49M = 50ml
142,06 g /mol
1M
1000
30. (=) V1 = 7,7041ml
50 ml
31. 0,05mol EDTA dalam 50ml
n 0,05mol
32.M = v = 0,05 L = 1M
15. (=) massa = 7,103 gram
37,5ml
1000 1
50 ml 49. HNO3 = 50ml =
4
40. (=) massa = 5,2995 gram
12,5ml
50.
b) Persamaan reaksi
Uji Kelarutan
51. Karbon
52. C(s) + H2O(l) C(s) + H2O(l)
53. C(s) + HCl(l) C(s) + HCl(l)
54. C(s) + HNO3(l) C(s) + HNO3(l)
55. C(s) + HCl(l) + HNO3(l) C(s) + HCl(l) + HNO3(l)
56. FeSO4
57. FeSO4(s) + H2O(l) FeSO4(aq) + H2O(aq)
58. PbSO4
59. PbSO4(s) + H2O(l) PbSO4 (s) + H2O(l)
60. PbSO4(s) + HCl(l) PbSO4(s) + HCl(l)
61. PbSO4(s) + HNO3(l) PbSO4(s) + HNO3(l)
62. PbSO4(s) + HCl(l) + HNO3(l) PbSO4 (s) + HCl(l) + HNO3(l)
63. Zn
64. Zn(s) + H2O(l) Zn(s) + H2O(l)
65. Zn(s) + HCl(l) Zn(s) + HCl(l)
66. Zn(s) + HNO3(l) ZnNO3(aq) + H+(aq)
67. CaCO3
68. CaCO3(s) + H2O(l) CaCO3(s) + H2O(l)
69. CaCO3(s) + HCl(l) CaCl2(aq) + HCO3(aq)
70. CaCl2
71. CaCl2(s) + H2O(l) CaCl2(aq)
72. KCl
73. KCl(s) + H2O(l) KCl(aq)
74. BaCl2
75. BaCl2(s) + H2O(l) BaCl2(aq)
76. Al2(SO4)3
77. Al2(SO4)3(s) + H2O(l) Al2(SO4)3(aq)
78. NaH2PO4
79. NaH2PO4(s) + H2O(l) NaH2PO4(aq)
80. MgSO4
81. MgSO4(s) + H2O(l) MgSO4(aq)
82. CuCH3(COO)2
83. CuCH3(COO)2(s) + H2O(l) CuCH3(COO)2(aq)
84. NiSO4
85. NiSO4(s) + H2O(l) NiSO4(aq)
86. K2Cr2O7
87. K2Cr2O7(s) + H2O(l) K2Cr2O7(aq)
88. Silica gel
89. Si(s) + H2O(l) Si(s) + H2O(l)
90. Si(s) + HCl(l) Si(s) + HCl(l)
91. Si(s) + HNO3(l) Si(s) + HNO3(l)
92. Si(s) + HCl(l) + HNO3(l) Si(s) + HCl(l) + HNO3(l)
93. MnO2
94. MnO2(s) + H2O(l) MnO2(aq)
Reaksi uji
95. Karbon
96. C(aq)
97. FeSO4
107.
108. PbSO4
118. Zn
119. Zn(aq)
120. CaCO3
122. CaCl2
132. KCl
134. BaCl2
144. NaH2PO4
145. NaH2PO4(aq)
146. Al2(SO4)3
156. MgSO4
157. MgSO4(aq)
158. Cu(CH3COO)2
170. MnO2
172. NiSO4
216. Tugas
219.
220.
Uji Kelarutan:
223. Pada percobaan dilkukan uji kelarutan pada semua sampel
oleh beberapa pelarut. Penggunaan pelarut ini bertujuan untuk
mengidentifikasi terjadinya kelarutan pada sampel padatan. Pemberian
pelarut ini dilakukan secara berurutan sesuai dengan tingkat daya
pelarutnya. Pertama, semua sampel padatan dilarutkan dengan pelarut
sebagai berikut akuades, akuades panas, HCl encer, HCl pekat, HNO3
encer, HNO3 pekat dan air raja.
225. Lalu sampel yang larut dalam aquades panas adalah sampel
NaH2PO4, Cu(CH3COO)2, NiSO4 dan K2Cr2O7 , sampel ini dapat larut
dalam aquades panas karena sampel-sampel ini merupakan zat yang
memiliki kelarutan yang besar. Sehingga panas yang dibutuhkan untuk
mengatasi daya tarik diantara ion-ion juga besar, sehingga titik leleh dan
titik didihnya juga tinggi. Maka dari itu sampel ini dapat larut dalam
aquades panas.
226. Lalu sampel yang larut dalam HCl pekat adalah sampel
CaCO3. Apabila kalsium karbonat ini ditambahkan air, reaksinya akan
berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk
kalsium karbonat akan melepaskan kalor. Molekul dari CaCO 3 akan segera
mengikat molekul air (H2O) yang akan membentuk kalsium hidroksida, zat
yang lunak seperti pasta (zat mengendap). Sebagaimana ditunjukkan pada
reaksi sebagai berikut:
227. CaCO3 (aq) + H2O (l) Ca(OH)2 (s) + CO2 (aq)
228. Untuk uji kelarutan dengan menggunakan HCl pekat,
hasilnya larut. Endapan Ca(OH)2 yang dihasilkan bereaksi hebat dengan
berbagai asam, dengan adanya air. Sehingga dapat larut. Berikut
persamaan reaksinya :
229. CaCO3 (aq) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2CO3 (aq)
230. Lalu sampel yang larut dalam HNO 3 encer adalah sampel
Zn, sampel ini dapat larut dalam HNO 3 encer karena logam Zn sangat
sukar larut di dalam air, tetapi dapat larut dalam larutan asam.
231. Sedangkan sampel yang tidak larut walaupun ditambahkan
pelarut air raja adalah sampel C, PbSO4 dan Silika gel, sampel ini tidak
dapat larut bisa dikarenakan zat ini tidak dapat bereaksi didalam air dan
pelarut asam, tetapi hanya bisa larut dalam pelarut organik.
233. Karbon
234. C(s) + H2O(l) C(s) + H2O(l)
235. C(s) + HCl(l) C(s) + HCl(l)
236. C(s) + HNO3(l) C(s) + HNO3(l)
237. C(s) + HCl(l) + HNO3(l) C(s) + HCl(l) + HNO3(l)
238. FeSO4
239. FeSO4(s) + H2O(l) FeSO4(aq) + H2O(aq)
240. PbSO4
241. PbSO4(s) + H2O(l) PbSO4 (s) + H2O(l)
242. PbSO4(s) + HCl(l) PbSO4(s) + HCl(l)
243. PbSO4(s) + HNO3(l) PbSO4(s) + HNO3(l)
244. PbSO4(s) + HCl(l) + HNO3(l) PbSO4 (s) + HCl(l) + HNO3(l)
245. Zn
246. Zn(s) + H2O(l) Zn(s) + H2O(l)
247. Zn(s) + HCl(l) Zn(s) + HCl(l)
248. Zn(s) + HNO3(l) ZnNO3(aq) + H+(aq)
249. CaCO3
250. CaCO3(s) + H2O(l) CaCO3(s) + H2O(l)
251. CaCO3(s) + HCl(l) CaCl2(aq) + HCO3(aq)
252. CaCl2
253. CaCl2(s) + H2O(l) CaCl2(aq)
254. KCl
255. KCl(s) + H2O(l) KCl(aq)
256. BaCl2
257. BaCl2(s) + H2O(l) BaCl2(aq)
258. Al2(SO4)3
259. Al2(SO4)3(s) + H2O(l) Al2(SO4)3(aq)
260. NaH2PO4
261. NaH2PO4(s) + H2O(l) NaH2PO4(aq)
262. MgSO4
263. MgSO4(s) + H2O(l) MgSO4(aq)
264. CuCH3(COO)2
265. CuCH3(COO)2(s) + H2O(l) CuCH3(COO)2(aq)
266. NiSO4
267. NiSO4(s) + H2O(l) NiSO4(aq)
268. K2Cr2O7
269. K2Cr2O7(s) + H2O(l) K2Cr2O7(aq)
270. Silica gel
271. Si(s) + H2O(l) Si(s) + H2O(l)
272. Si(s) + HCl(l) Si(s) + HCl(l)
273. Si(s) + HNO3(l) Si(s) + HNO3(l)
274. Si(s) + HCl(l) + HNO3(l) Si(s) + HCl(l) + HNO3(l)
275. MnO2
276. MnO2(s) + H2O(l) MnO2(aq)
277.
278.
Uji Kemagnetan
284. C(aq)
306. Zn(aq)
332. NaH2PO4(aq)
333. Sampel ke-10, yaitu Al2(SO4)3. Larutan Al2(SO4)3 berupa
larutan tidak berwarna. Setelah ditambahkan dengan semua pereaksi, hasil
yang didapatkan adalah kebanyakan sampel tidak bereaksi. Ini
menandakan pada sampel Al2(SO4)3 tidak mengalami perubahan warna
atau tidak adanya reaksi yang terjadi. Tetapi hanya pada saat direaksikan
dengan larutan EDTA, larutan mengalami perubahan menjadi larutan putih.
Ini dikarenakan pereaksi tersebut dapat membentuk suatu senyawa yang
baru dengan larutan Al2(SO4)3, walaupun reaksi yang terjadi sangat lemah.
Dengan persamaan reaksi :
344. MgSO4(aq)
345. Sampel ke-12, yaitu Cu(CH3COO)2. Larutan Cu(CH3COO)2
berupa larutan berwarna biru. Setelah ditambahkan dengan semua
pereaksi, hasil yang didapatkan adalah kebanyakan sampel bereaksi yaitu
warna ungu kebiruan, larutan hijau dan larutan coklat (Na 2S) . Ini
menandakan pada sampel Cu(CH3COO)2 membentuk senyawa lain dengan
pereaksi. Tetapi hanya pada saat direaksikan dengan larutan NH 4Cl dan
EDTA, larutan tidak mengalami perubahan. Ini dikarenakan pereaksi
tersebut tidak dapat membentuk suatu senyawa yang baru dengan larutan
Cu(CH3COO)2, walaupun reaksi yang terjadi sangat lemah. Dengan
persamaan reaksi :
355. Sampel ke-13, yaitu silika gel. Larutan silika berupa larutan
berwarna kuning. Setelah ditambahkan dengan semua pereaksi, hasil yang
didapatkan adalah sampel silika berupa larutan tidak berwarna. Ini
menandakan pada sampel silika tidak mengalami perubahan warna atau
tidak adanya reaksi yang terjadi. Ini dikarenakan pereaksi tersebut tidak
dapat membentuk suatu senyawa yang baru dengan larutan silika. Dengan
persamaan reaksi :
c. PbSO4
385. Unsur yang akan diuji kelarutannya pada sampel ini yaitu
Pb atau timbal yang merupakan logam berwarna abu abu, Timbal
tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan
sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng,
perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah
Galena (PbS) yang mengandung 86,6% Pb dengan proses
pemanggangan, Cerussite (PbCO3), dan
Anglesite(PbSO4).timbal organik ditemukan dalam bentuk
senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead(TML).
386.
PbSO + H O Pb2+ + SO 2-
4(s) 2 (l) (s) 4 (s)
387.
d. CaCO3
388. CaCO3 berupa sebuk berwarna putih. Pada saat diuji
kelarutannya baik dengan aquades ataupun aquades panas CaCO3 tidak
larut dan membentuk endapan berwarna putih, apabila CaCO 3
ditambahkan air,reaksinya akan berjalan dengan cepat, apabila dalam
bentuk serbuk, sebuk CaCO3 akan melepaskan kalor, molekul CaCO 3
akan segera mengikat air, yang akan membentuk kalsium hidroksida.
Pada saat ditambahkan HCl pekat CaCO3 larut dalam HCl pekat,
endapan kalsium hidroksida bereaksi hebat dengan asam dengan
adanya air, sehingga CaCO3 dapat larut. Berikut persamaan reaksinya:
389. CaCO + H O Ca(OH) +
3(s) 2 (l) (s)
CO2(s)
e. NiSO4
390. NiSO4 merupakan garam berwarna biru, setelah diuji
kelarutannya NiSO4 larut dalam air, NiSO4 merupakan anhidrat hidrat
ionik, semua hidrat ionik sangat larut dalam air. Berikut persamaan
reaksinya:
391.
NiSO4(s) + H2O(l) Ni2+ +
(s)
SO42-(s)
f. Al2(SO4)3
392. Al2(SO4)3 pada saat diuji kelarutannya Al2(SO4)3 larut dalam
air.
g. BaCl2
393. BaCl2 pada saat diuji kelarutannya BaCl2 larut dalam air.
h. Zn
394. Zn merupakan logam transisi, logam Zn sangat sukar larut
dalam air,pada saat dilarutkan dengan aquades, aquades panas zn tidak
larut, setelah ditambahkan HCl encer zn larut dalam HCl encer.
i. MnO2
395. Mangan dalam air umumnya berbentuk ion Fe2+ atau Mn2+
unsur yang mudah larut dalam air dan tidak berwarna.
j. KCl
396. KCl berbentuk padatan putih merupakan unsur yang dapat
larut dalam aquades.
397.
KCl(s) + H2O(l) K+ (aq) + Cl--(aq)
2. Uji kekuatan interaksi larutan dengan menggunakan magnet
398. Percobaan selanjutnya yaitu menguji kekuatan interaksi
sampel dengan menggunakan magnet. Larutan sampel dalam tabung
reaksi didekatkan dengan magnet, jika menghasilkan reaksi larutan
dalam tabung akan bereaksi karena adanya tarikan oleh magnet. Pada
sampel FeSO4 dan karbon terjadinya interaksi namun hanya sedikit dan
sampel lainnya tidak terjadinya interaksi. Pada dasarnya magnet dapat
menarik alat magnetik, zat paramagnetik karakteristik, maka
ditentukan oleh sifat dari magnet itu sendiri. Interaksi antara zat dan
medan magnet dibedakan menjadi dua yaitu: diamagnetik, dan
paramagnetik. Zat paramagnetik tertarik oleh medan magnet,
sedangkan zat diamagnetik tidak. Banyak unsur transisi dan
senyawanya bersifat paramagnetik. Hal ini disebabkan adanya elektron
yang tidak berpasangan.
399. Semua sampel yang bereaksi dengan magnet, terutama
yang interaksinya tidak cukup kuat itu termasuk kedalam zat
paramagnetik, terkecuali untuk sampel yang mengandung FeSO4
karena FeSO4 termasuk kedalam zat fero magnetik, zat yang
merupakan sangat kuat interaksinya dengan magnet. Sifat magnet zat
didasarkan pada konfigurasi elektronnya zat yang bersifat
paramagnetik setidaknya memiliki satu yang tidak berpasangan,
semakin bersifat paramagnetik, pengukuran sifat magnet dapat
digunakan untuk menentukan jumlah elektron tak berpasangan dalam
satu spesi.
3. Uji Reaksi dengan beberapa reagen
400. Pada percobaan yang ketiga uji reaksi dengan beberapa
reagen yang bertujuan untuk mengetahui sifat dari beberapa unsur.
Berdasarkan percobaan didapat bahwa FeSO4 merupakan unsur transisi
dan termasuk kedalam senyawa kompleks karena menghasilkan warna
hijau dengan persamaan reaksinya:
401.
FeSO4(aq) + 2NaOH(aq) Fe(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
FeSO + 2NaCl FeCl + Na SO
402. 4(aq) (aq) 2 (aq) 2 4(aq)
Na2SO4(aq)
405. FeSO4(aq) + NaSO4 (aq) FeSO4 (aq) + NaSO4(aq)
FeSO + EDTA Fe(EDTA) + SO4
406. 4(aq) (aq) (aq) (aq)
(OH)2(s)
408. FeSO4(aq) + Na2CO3(aq) FeCO3 (aq) + Na2SO4(aq)
FeSO + 2NH Cl FeCl +
409. 4(aq) 4 (aq) 2 (aq)
(NH4)2SO4(aq)
410. Kemudian Cu(CH3COO)2 direaksikan dengan beberapa reagen
menghasilkan warna berwarna hijau, kemudian berwarna biru, warna biru
ini didasarkan pada sifat khas dari unsur Cu yang berwarna biru dengan
persamaan reaksinya:
Cu(CH3COO)2(aq) + 2NaOH(aq) 2CH3COONa +
411. (aq)
Cu(OH)2(aq)
Cu(CH3COO)2(aq) + 2NaCl(aq) 2CH3COONa +
412. (aq)
CuCl2 (aq)
413. Cu(CH3COO)2(aq) + NaS(aq) 2CH3COONa (aq) + CuS
(aq)
Cu H2(PO4)(aq)
415. Cu(CH3COO)2(aq) + 2NaSO4 (aq) 2CH3COONa (aq) +
CuS04 (aq)
Cu(CH3COO)2(aq) + EDTA(aq) CH3COO- +
416. (aq)
Cu(EDTA) (aq)
417. Cu(CH3COO)2(aq) + NH4(OH) (aq) (NH4) CH3COO (aq)
+ Cu(OH)2 (s)
418. Cu(CH3COO)2(aq) + Na2CO3(aq) 2NaCH3COO- (aq) +
CuCO3(aq)
419. Cu(CH3COO)2(aq) + 2NH4Cl(aq) CH3COONH4 (aq) +
CuCl2 (aq)
420.
421. Ketika MnO2 direaksikan dengan beberapa reagen menghasilkan
warna hitam Mangan dalam air umumnya berbentuk ion Fe2+ atau Mn2+
unsur yang mudah larut dalam berbagai reagen mangan menjadi larutan
berwarna hitam dengan persamaan reaksinya:
MnO2(aq) + NaOH(aq) NaO3(aq) +
422.
Mn(OH)2(s)
MnO2(aq) + 2NaCl(aq) Na O + MnCl
423. 2 3(aq) 2(s)
Na2SO4(aq)
429. NiSO4(aq) + NaSO4 (aq) Ni SO4 (aq) + NaSO4(aq)
Ni(OH)2(s)
432. NiSO4(aq) + Na2CO3(aq) NiCO3 (aq) + Na2SO4(aq)
NiSO + 2NH Cl NiCl +
433. 4(aq) 4 (aq) 2 (aq)
(NH4)2SO4(aq)
434.
435. Sedangkan sampel lainnya tidak menghasilkan perubahan warna,
sehingga bukan merupakan kedalam senyawa kompleks.
441. C(aq)
454. Zn(aq)
577. Lalu sampel yang larut dalam aquades panas adalah sampel
NaH2PO4, Cu(CH3COO)2, NiSO4 dan K2Cr2O7 , sampel ini dapat
larut dalam aquades panas karena sampel-sampel ini merupakan
zat yang memiliki kelarutan yang besar. Sehingga panas yang
dibutuhkan untuk mengatasi daya tarik diantara ion-ion juga
besar, sehingga titik leleh dan titik didihnya juga tinggi. Maka
dari itu sampel ini dapat larut dalam aquades panas.
578. Lalu sampel yang larut dalam HCl pekat adalah sampel
CaCO3. Apabila kalsium karbonat ini ditambahkan air, reaksinya
akan berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk
serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepaskan kalor. Molekul
dari CaCO3 akan segera mengikat molekul air (H2O) yang akan
membentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta (zat
mengendap). Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai
berikut:
579. CaCO3 (aq) + H2O (l) Ca(OH)2 (s) + CO2 (aq)
580. Untuk uji kelarutan dengan menggunakan HCl pekat,
hasilnya larut. Endapan Ca(OH)2 yang dihasilkan bereaksi hebat
dengan berbagai asam, dengan adanya air. Sehingga dapat larut.
Berikut persamaan reaksinya :
581. CaCO3 (aq) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2CO3 (aq)
582. Lalu sampel yang larut dalam HNO 3 encer adalah sampel
Zn, sampel ini dapat larut dalam HNO3 encer karena logam Zn
sangat sukar larut di dalam air, tetapi dapat larut dalam larutan
asam.
583. Sedangkan sampel yang tidak larut walaupun ditambahkan
pelarut air raja adalah sampel C, PbSO4 dan Silika gel, sampel ini
tidak dapat larut bisa dikarenakan zat ini tidak dapat bereaksi
didalam air dan pelarut asam, tetapi hanya bisa larut dalam
pelarut organik.
591. C(aq)
614.
617. Zn(aq)
648. NaH2PO4(aq)
662. MgSO4(aq)
674.
675. Sampel ke-13, yaitu silika gel. Larutan silika berupa larutan
berwarna kuning. Setelah ditambahkan dengan semua pereaksi, hasil yang
didapatkan adalah sampel silika berupa larutan tidak berwarna. Ini
menandakan pada sampel silika tidak mengalami perubahan warna atau
tidak adanya reaksi yang terjadi. Ini dikarenakan pereaksi tersebut tidak
dapat membentuk suatu senyawa yang baru dengan larutan silika.
692.
712. C(aq)
730. Zn(aq)
737. NaH2PO4(aq)
743. MgSO4(aq)
780. X. Kesimpulan
1. Pada uji kelarutan senyawa anorganik, pada semua sampel yang digunakan
tidak semua sampel dapat bereaksi dengan pelarut. Dimana dapat dilihat
terlebih dahulu sampel yang digunakan dan pelarut yang cocok untuk
melarutkannya, serta dapat dilihat dari harga Ksp nya dimana semakin
besar harga Ksp suatu zat semakin mudah larut senyawa tersebut.
2. Pada uji kemagnetan, interaksi antara zat dan medan magnet dibedakan
menjadi dua, yaitu diamagnetik dan paramagnetik. Zat paramagnetik
dimana daya medan magnetnya tinggi, sedangkan zat diamagnetik daya
medan magnetnya rendah.
3. Pada uji reaksi dengan reagen NaOH, NaCl, Na2S, Na2HPO4, Na2SO4,
EDTA, NH4OH, Na2CO3, dan NH4Cl mengalami beberapa perubahan yaitu
perubahan warna, terbentuk endapan, adanya gelembung
bahkan terbentuknya senyawa komplek yang menunjukkan
adanya reaksi.
803. Dari praktikum kali ini juga didapati sifat kelarutan dari
beberapa bahan :
813.
820.
821. Emay Maesaroh (11470400024)
836. Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA.
Jakarta : Satubuku.
839.