You are on page 1of 16

LAPORAN UKM

MINI PROJECT (F7)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh


Program Dokter Internship
Puskesmas Ungaran

OLEH :
dr. Tegar Mohammad Wijaya

PUSKESMAS UNGARAN
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : dr. Tegar Mohammad Wijaya


Topik : Mini Proyek (F7)
Judul : Pelaksanaan tes kesegaran jasmani pada Sekolah Dasar Langensari 02
kabupaten Ungaran
Tanggal Pengesahan :

Ungaran, 2017

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ungaran Pendamping,

dr. Nugraha dr. Astri Aninda Niagawati


NIP 19651108 200212 1003 NIP 19741005 200701 2 017

2
BAB I
PENDAHULUAN

Kesegaran jasmani merupakan modal utama yang semestinya dimiliki oleh seseorang,
baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Kesegaran jasmani dapat diperoleh dengan cara
melakukan aktivitas jasmani secara teratur dan terukur baik dalam segi kualitas maupun
kuantitas. Kesegaran jasmani yang baik akan menjamin seseorang akan dapat melaksanakan
kegiatan sehari-hari dengan kesegaran jasmani yang baik seseorang akan menampakkan
penampilan yang optimal, percaya diri, senantiasa bersemangat dan bergairah dalam
hidupnya.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian dari olahraga pendidikan, hal ini
sesuai dengan UU No.3 tahun 2005. Pada dasarnya olahraga pendidikan memiliki tujuan
yaitu untuk mendidik, mengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa yaitu
dengan melakukan olah fisik pada siswa yang tidak terlepas dari pedoman pendidikan
jasmani di sekolah. Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa, diperlukan
pembelajaran yang sesuai dan mengarah pada peningkatan kebugaran jasmani itu sendiri,
baik itu permainan atau pendidikan fisik.
Pada dasarnya pembinaan kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan berbagai macam
latihan jasmani atau olahraga, dan semua jenis latihan dan olahraga tersebut dapat digunakan
untuk meningkatkan kesegaran jasmani Kesegaran jasmani merupakan kebutuhan yang
sangat penting bagi semua orang, agar senantiasa dapat menyelesaikan tugas mereka sehari-
hari dengan baik dan maksimal. Terlebih lagi untuk anak-anak usia sekolah, tentunya
kesegaran jasmani sangatlah penting agar anak-anak senantiasa sehat, aktif dan ceria
sehingga selalu bersemangat dalam belajar baik di luar kelas maupun di dalam kelas,
sehingga harapannya dengan kondisi ini anak-anak akan memiliki konsentrasi yang baik saat
menerima pelajaran di sekolah.
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen /
alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan
dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12
tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Akan tetapi pada tes kesegaran jasmani ini akan dibahas
pada kelompok usia 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tes Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani hakekatnya berkaitan dengan kondisi fisik seseorang dalam


melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dalam waktu yang relatif lama tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk
melakukan aktivitas lainnya. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk
menjalankan tugas dengan derajat intensitas moderat, tanpa mengalami kelelahan
yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu menjalankan tugas berikutnya.
(Rusli Lutan, 2000).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah


kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi
terhadap pembebanan fisik tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tingkat
kesegaran jasmani yang dimiliki, dapat dilihat dari kemampuan dalam aktifitas fisik.
Orang yang memiliki kesegaran jasmani yang lebih baik dapat menjalankan aktifitas
fisiknya, sehari-hari dengan efesien, efektif, dan produktif tanpa mengalami
kelelahan yang berarti.

B. Komponen Kesegaran Jasmani


Komponen-komponen Kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan dan
memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing
komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh
pada kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan tingkat kondisi
fisiknya baik atau tingkat kebugaran jasmaninya baik, maka status setiap komponen
kesegaran jasmani harus dalam kategori baik. Seseorang yang memiliki tingkat
kesegaran jasmani yang prima perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan
komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar. Sejumlah ahli
kesehatan olahraga sependapat bahwa daya tahan jantung dan paru-paru adalah
komponen terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani seseorang

C. Tujuan Latihan Kesegaran Jasmani

4
Komponen Kesegaran Jasmani Komponen-komponen Kesegaran jasmani
merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang
lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi
pokok atau berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat
dikatakan tingkat kondisi fisiknya baik atau tingkat kebugaran jasmaninya baik,
maka status setiap komponen kesegaran jasmani harus dalam kategori baik.
Seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang prima perlu melakukan
latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan
yang benar. Sejumlah ahli kesehatan olahraga sependapat bahwa daya tahan jantung
dan paru-paru adalah komponen terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani
seseorang

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani


Sehubungan dengan kesegaran jasmani ini Menurut Roji (2006) ada beberapa
faktor yang perlu diketahui. Faktor-faktor ini dianggap dapat mempengaruhi
kesegaran jasmani seseorang, yakni:
1) Masalah kesehatan, seperti keadaan kesehatan, penyakit menular dan menahun.
2) Masalah gizi, seperti kurang protein, kalori, gizi rendahdan gizi yang tidak
memadai.
3) Masalah latihan fisik, seperti usia mulai latihan, frejuensi latihan permingu,
intensitas latihan, dan volume latihan.
4) Masalah faktor keturunan, seperti anthopometri dan kelainan bawaan.

E. Cara pelaksanaan tes kebugaran


Single Test
Tes yang dilakukan apabila rangkaian TKJI Baterei Test tidak dapat dilakukan
karena berbagai kendala. Tujuanya adalah untuk mengukur daya tahan jantung,
peredaran darah dan paru-paru.
Siswa disuruh untuk lari jarak menengah. Jarak yang ditempuh bergantung pada
kelompok umur masing masing.
- Lari 1000 meter untuk 10 12 tahun putra putri
- Lari 1600 meter untuk 13 19 tahun putra putri

Petunjuk bagi peserta

5
Dalam pelaksanaan test lari jarak menengah yang perlu diperhatikan:
- Peserta dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan tes
- Sudah makan minimal 2 jam sebelum melakukan tes
- Memakai sepatu dan pakaian olahraga
- Melakukan pemanasan

Petunjuk bagi petugas pelaksana


Dalam pelaksanaan tes lari jarak menengah yang perlu diperhatikan
- Menjelaskan cara pelaksanaan tes
- Mengarahkan untuk pemanasan
- Memberi nomor dada yang jelas dan mudah dilihat
- Mencatat hasil tes

Interpretasi

Table nilai single test 1000 meter usia 10 12 tahun putra putri

Klasifikasi 10 tahun 11 tahun

Putra Putri Putra Putri

Baik sekali < 447 < 516 < 417 < 504

Baik 448-549 517-628 418-514 505-610

Cukup 550-652 629-737 515-612 611-719

Kurang 653-753 738-848 613-709 720-828

Kurang sekali > 754 > 849 > 710 > 829

Klasifikasi 13 tahun

Putra Putri

Baik sekali < 412 < 452

Baik 413-505 453-554

6
Cukup 506-557 555-655

Kurang 558-649 656-756

Kurang sekali > 650 > 757

Tabel nilai single test 1600 meter usia 13 19 tahun putra

Usia

Baik sekali baik cukup Kurang Kurang sekali

13 < 723 724-840 841-958 959-1115 > 1116

14 < 706 707-814 815-921 922-1028 > 1029

15 < 632 633-746 747-901 902-1016 > 1017

16 < 631 632-743 744-855 856-1006 > 1007

17 < 628 629-740 741-852 853-1004 > 1005

18 < 627 628-727 728-856 827-925 > 926

19 < 621 622-721 722-826 821-929 > 920

Tabel nilai single test 1600 meter usia 13 19 tahun putri

Usia

Baik sekali baik cukup Kurang Kurang sekali

13 < 929 930-1055 1056-1221 1222-1346 > 1347

14 < 926 927-1051 1052-1215 1216-1339 > 1340

15 < 903 904-1033 1034-1204 1205-1334 > 1335

16 < 755 756-948 949-1140 1141-1332 > 1333

17 < 754 755-943 944-1133 1134-1322 > 1323

18 < 752 753-927 928-1102 1103-1237 > 1328

7
19 < 751 752-925 926-1100 1101-1234 > 1235

Tindak lanjut hasil tes


- Bagi yang tingkat kebugarannya kurang/ kurang sekali, dianjurkan latihan
aerobic tipe I : jalan, jogging, sepeda
- Bagi yang tingkat kebugarannya cukup, dianjurkan latihan aerobic tipe I dan II
: senam, renang
- Bagi yang tingkat kebugarannya baik/ baik sekali, dianjurkan latihan aerobic
tipe I, II, III : permainan

Olahraga yang terukur


Denyut nadi maksimal usia kurang dari 20 tahun :
208- (0,7 x Umur) kali/menit
Denyut nadi latihan:
- Kurang 35 59 % DNM
- Cukup 60 79 % DNM
- Baik 80 89 % DNM
- Baik sekali > 90 % DNM
Lama latihan dimulai semampunya, bertambah secara bertahap

BAB III

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

1. Perencanaan dan pemilihan intervensi


Metode yang digunakan adalah Pemeriksaan kesehatan umum, pengukuran berat
badan, tinggi badan, indek masa tubuh, denyut nadi, tekanan darah dan waktu tempuh
jarak 1000 meter pada siswa siswi kelas V Sekolah dasar Langensari 02 Ungaran.

Prioritas masalah :
1. Kurangnya kesadaran siswa sekolah dasar akan pentingnya kebugaran
2. Kurangnya pemahaman siswa sekolah dasar tentang kesehatan dan kebugaran
3. Kurangnya pemahaman siswa akan olahraga apa yang sesuai dengan masing masing
siswa berdasarkan tingkat kebugarannya

2. Perencanaan Kegiatan
Kegiatan tes kebugaran direncanakan dengan rincian sebagai berikut:
a. Hari / Tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Sekolah Dasar Langensari 02, Ungaran
c. Waktu : 07.30 11.00

8
d. Acara : Pemeriksaan kesehatan umum, pengukuran berat
badan, tinggi badan, indek masa tubuh, denyut nadi, tekanan
darah dan waktu tempuh jarak 1000 meter pada siswa siswi
kelas V Sekolah dasar Langensari 02 Ungaran.
e. Intervensi : Siswa siswi di test kebugarannya dengan cara
lari/ jalan cepat / jalan menempuh jarak 1000 meter
f. Peserta : 42 orang

BAB IV

PELAKSANAAN

1. Rencana Kegiatan

Pemeriksaan kesehatan umum, pengukuran berat badan, tinggi badan, indek


masa tubuh, denyut nadi, tekanan darah dan penilaian waktu tempuh jarak 1000 meter
pada siswa siswi kelas V Sekolah dasar Langensari 02 Ungaran.

No Rencana Waktu Tujuan

1. Pemeriksaan kesehatan Februari Mengetahui status kesehatan siswa


Umum 2017 siswi kelas V Sekolah dasar
Langensari 02 Ungaran.
2. Pengukuran berat badan Februari Mengetahui status gizi siswa siswi
dan tinggi badan 2017 kelas V Sekolah dasar Langensari 02
Ungaran.
3. Penilaian waktu tempuh Februari Mengetahui tingkat kebugaran siswa
lari / jalan jarak 1000 2017 siswi kelas V Sekolah dasar
meter Februari 2017 Langensari 02 Ungaran.

2. Persiapan

9
Mempersiapkan peralatan yang harus dibawa

a. Tensi meter

b. Timbangan Badan

c. Pengukur Tinggi Badan

d. Alat pengukur waktu

e. Pita

f. Nomor Dada

g. Form - form Isian ( Ceklis peserta, Ceklist pengukuran berat badan tinggi badan
tensi dan nadi, Ceklis waktu tempuh tes kebugaran )

3. Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada tanggal 16 Februari 2017.


Sebelum hari H petugas puskesmas mengirimkan surat permohonan untuk
menyelenggarakan tes kesegaran jasmani kepada SD langensari 02 ungaran dan juga
melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru olahraga di SD langensari 02
Ungaran.

Cara Pelaksanaan

1. Petugas masuk ke ruangan kelas lima


2. Petugas memasang alat ukur tinggi badan dan berat badan
3. Petugas membagi kelompok untuk pemasangan no dada yang dibedakan warnanya
4. Petugas mengukur berat badan tinggi badan , tensi dan nadi peserta , kemudian
dicatat pada form yang telah disediakan
5. Petugas memasang No Dada pada masing masing peserta
6. Petugas bersama guru olah raga mempersiapkan lapangan yang dipakai untuk tes
kebugaran
7. Siswa yang akan diukur tingkat kebugaran keluar menuju lapangan yang sudah
disiapkan
8. Siswa dan petugas dibimbing guru olah raga melakukan pemanasan sebelum
melakukan kegiatan
9. Pelaksanaan Test Kebugaran
a. Jarak yang harus ditempuh sejauh 1.000 meter ( 1 KM )
b. Petugas pencatat waktu dan jarak menempatkan diri
c. Petugas pengukur Tensi dan nadi setelah Test Kebugaran menempatkan diri
d. Siswa di test kebugarannya dengan cara lari/ jalan cepat / jalan menempuh
jarak 1 KM

10
e. Waktu tempuh siswa dicatat dalam form yang telah disediakan
g. Siswa setelah menempuh jarak 1 KM diukur tensi dan nadinya kemudian
dicatat pada form yang telah disediakan

BAB V

DISKUSI DAN HASIL TES

1. Diskusi

Pada dasarnya olahraga pendidikan memiliki tujuan yaitu untuk mendidik,


mengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa yaitu dengan
melakukan olah fisik pada siswa yang tidak terlepas dari pedoman pendidikan jasmani
di sekolah. Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa, diperlukan
pembelajaran yang sesuai dan mengarah pada peningkatan kebugaran jasmani itu
sendiri, baik itu permainan atau pendidikan fisik.
Tes kesegaran jasmani yang dilakukan ini merupakan suatu kegiatan yang
sangat berguna bagi siswa siswi sekolah dasar agar lebih mengetahui tentang
kesehatan, kebugaran dan yang lebih penting lagi agar para siswa tahu tentang tingkat
kebugaran mereka sehingga mereka tahu tentang jebis olahraga yang harus dilakukan.
Dari hasil tes kebugaran yang dilakukan didapatkan bahwa para siswa tidak
mengetahui jenis olahraga apakah yang sesuai dengan mereka masing masing
sehingga jenis olahraganya harus menyesuaikan itu.

2. Hasil Tes Kesegaran Jasmani

a. Jumlah murid yang di test Kebugaran sejumlah : 42 anak


Jumlah siswa yang dapat menyelesaikan Test Kebugaran : 34 anak
Jumlah siswa yang tidak menyelesaikan Test Kebugaran : 8 anak
Usia Siswa 10 sampai dengan 12 tahun

b. Hasil tes kebugaran

11
Dilihat dari waktu tempuh :

Hasil Test Kebugaran


- Baik Sekali : 1 anak
- Baik : 1 anak
- Cukup : 13 anak
- Kurang : 9 anak
- Kurang sekali : 10 anak
- Tidak dapat menyelesaikan : 8 anak

c. Denyut Nadi maksimal


Anak kurang dari 20 tahun = 208- (0,7 x umur) kali/menit
Usia 10 tahun = < 201 kali/ menit
Usia 11 tahun = < 200,3 kali/menit
Usia 12 tahun = < 199,6 kali/menit

Tabel Denyut Nadi setelah latihan / Test kebugaran

12
Hasil pengukuran Denyut Nadi setelah latihan / test kebugaran
a. Baik sekali : 0 anak
b. Baik : 4 anak
c. Cukup : 30 anak
d. Kurang : 0 anak
e. Kurang sekali : 0 anak
f. Tidak menyelesaikan Test : 8 anak

Tindak Lanjut bagi yang tingkat Kebugarannya dan Pengukuran Nadi setelah
latihan
- Kurang
Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1 ( jalan, joging, sepeda )
- Cukup
Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1 dan II ( senam, renang )
- Baik / Baik sekali
Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1 , II, III ( permainan )
Latihan Fisik yang teratur :
Ditingkatkan secara bertahap
Sampai frekuensi latihan fisik 3 - 5 kali dalam seminggu dengan selang 1 hari
istirahat
Olah Raga yang benar :
Dilakukan bertahap
Pemanasan peregangan 5 - 10 menit
Latihan Inti 20 - 60 menit
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes kebugaran yang dilakukan pada 42 siswa SD langensari 02
Ungaran, didapatkan hasil:

No Tingkat kebugaran Jumlah siswa Anjuran latihan tipe aerobik

13
1 Kurang 19 siswa Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1
( jalan, joging, sepeda )
2 Cukup 13 siswa Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1
dan II ( senam, renang )
3 Baik / baik sekali 2 orang Dianjurkan latihan aerobik Tipe 1 ,
II, III ( permainan )
4 Tidak bisa 8 orang
menyelesaikan
putaran

b. Saran
- Agar tidak hanya siswa sekolah dasar kelas V saja yang dilakukan tes
kebugaran namun juga yang lainnya
- Agar dilakukan rencana tindak lanjut dan evaluasi dalam tes kebugaran siswa
sekolah dasar ini, hal ini diperlukan agar status kebugaran siswa sekolah dasar
dapat selalu terjaga

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusli Lutan. (2000). Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak


di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga, Depdiknas.
2. Roji. (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VII. Jakarta:
Erlangga
3. Depdiknas.2000. Tes Kesegaran Jasmani Untuk Anak Umur 10-12 Tahun. Jakarta

14
LAMPIRAN

15
16

You might also like