Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2009
i
ABSTRAK
Jahe gajah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan selain digunakan sebagai bumbu
dapur. Salah satu negara yang mengkonsumsi jahe gajah yang berasal dari Indonesia
adalah Amerika Serikat yang menginginkan mutu jahe gajah yang baik dan organik.
Untuk memenuhi keinginan negara pengimport kita perlu merespon dengan perbaikan
teknik budidaya ke arah pertanaman jahe gajah secara organik dan dengan tetap
meningkatkan produktivitas. Salah satu cara yaitu menggunakan Tandan Kosong Sawit
(TKS) dan Pupuk Organik cair Rite Grow-1 yang pada penelitian ini dapat meningkatkan
jumlah tunas pada dosis TKS 30 ton per hektar dan konsentrasi Rite Grow-1 pada
Kata kunci : Jahe Gajah, Organik, Tandan Kosong Sawit, Rite Grow-1
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan setulus jiwa penulis mengucapkan puji dan syukur
kepada Tuhan atas berkat dan anugerahNya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan baik. Pelaksanaan penelitian ini adalah salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Judul penelitian ini adalah Aplikasi Pupuk Organik Cair dan
KomposTandan Kosong Kelapa Sawit (TKS) pada Budidaya Tanaman Jahe (Zingiber
officinale Roscoe) Secara Organik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
Akhir kata penulis berharap agar kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi para
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR .. ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang . 1
1.2.Perumusan Masalah . 3
1.3.Tujuan Penelitian . 3
1.4.Kontribusi Penelitian 3
5.1.Kesimpulan19
5.2.Saran..19
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. Rata-rata umur bertunas jahe gajah pada perlakuan Tandan Kosomg Sawit
dan Rite Grow-1. ....................................................................................................12
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Tunas Tanaman Jahe padat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1. .........................................................................................13
Tabel 4. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 4 Minggu Setelah Tanam pada Perlakuan
Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1. .............................................................. 15
Tabel 5. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 6 Minggu Setelah Tanam pada Perlakuan
Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1. ............................................................. 15
Tabel 6. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 8 Minggu Setelah Tanam pada Perlakuan
Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1. ............................................................. 16
Tabel 9. Rata-rata Jumlah Helai Daun Tanaman Jahe pada Perlakuan Tandan
Kosong Sawit dan Rite Grow-1. ........................................................................... 17
Tabel 10.Rata-rata Bobot Rimpang Jahe psds Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan
Rite Grow-1. ......................................................................................................... 18
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Respon Jumlah Tunas Tanaman Jahe Gajah terhadap Pemberian Tandan
Kosong Sawit .................................................................................................... 14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Permintaan pasar dunia akan suplemen herbal yang semakin meningkat menyebabkan
permintaan akan jahe juga meningkat. Sebagai contoh di Amerika Serikat jahe telah menjadi
komoditi populer dan termasuk satu dari 20 produk suplemen herbal yang tertinggi tingkat
penjualannya. Pada tahun 2001, tingkat penjualan suplemen jahe mencapai US$ 1,2 juta.
Jahe (Zingiber officinale Roscoe) merupakan tanaman tropis yang dapat mudah tumbuh di
Indonesia. Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah untuk meningkatkan
kekebalan tubuh atau penangkal masuk angin, sehingga jahe sering dimasukkan dalam ramuan jamu
atau obat-obatan tradisionil (Suparman, 2005). Jahe mengandung berbagai senyawa fenolik yang
dapat diekstrak dengan pelarut organik dan menghasilkan minyak yang disebut oleoresin. Dalam
oleoresin jahe banyak terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaci yang mempunyai
aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan vitamin E. Penelitian yang dilakukan
di Institut Pertanian Bogor yang dilakukan baik pada tikus percobaan maupun pada manusia
menunjukkan bahwa tambahan minuman jahe setiap hari terbukti meningkatkan sel-sel imun dalam
darah,
Permintaan jahe di pasar internasional seperti Eropa, Amerika Utara dan Jepang sebagai
importir jahe dari Indonesia dibarengi dengan permintaan akan jahe organik, Hal ini sudah
seharusnya direspon oleh petani jahe di Indonesia supaya komoditi jahe dari Indonesia dapat
berdaya saing dalam merebut pasar dunia yang juga akan berdampak positip terhadap harga jahe
dalam negeri. Oleh karena itu penelitian mengenai budidaya jahe secara organik perlu
dikembangkan.
vii
Salah satu kendala yang menjadi penghambat bagi petani kita untuk mengembangkan jahe
organik adalah produksi yang rendah karena pasokan hara juga rendah dan serangan hama dan
penyakit yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dicari perlakuan yang dapat mengatasi masalah ini
untuk meningkatkan produksi jahe organik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan pupuk organik yang dapat meningkatkan produksi rimpang jahe dan meningkatkan
Pupuk organik cair Rite Grow-1 merupakan pupuk organik cair yang mengandung unsur hara
makro maupun mikro, zat perangsang tumbuh alami, asam humik dan seaweed (ganggang laut) yang
Pemberian pupuk ini pada tanaman umbi seperti kentang dan bawang merah, dapat meningkatkan
produksi umbi (Anonim,2007). Aplikasi pupuk Rite Grow-1 diprioritaskan pada daun, dapat juga
pada batang melalui semprot atau injeksi pada tanaman yang sudah tinggi, atau disiram pada bagian
perakaran.
Pemberian pupuk organik padat seperti kompos tandan kosong kelapa sawit (TKS) pada
media dibutuhkan pada tanaman jahe untuk mempermudah perkembangan akar dan umbi serta
memberi pasokan unsur hara kalium yang juga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
Pada penelitian ini aplikasi Rite Grow-1 dikombinasikan dengan aplikasi kompos tandan
kosong kelapa sawit dengan tujuan untuk meingkatkan pertumbuhan dan produksi jahe organik.
viii
Pasar internasional produk pertanian yang semakin ke arah produk pertanian yang organik
menuntut petani kita untuk beralih ke pertanian jahe secara organik. Saat ini petani jahe
diperhadapkan pada kenyataan daya saing perdagangan jahe yang rendah di pasar internasional
Pertanian secara organik kurang menarik bagi petani disebabkan produksi yang rendah karena
kurangnya pasokan unsur hara bagi tanaman dan kegagalan panen akibat serangan hama penyakit
tanaman.
Aplikasi Pupuk organik cair seperti Rite Grow-1 yang dikombinasikan dengan kompos tandan
losong kelapa sawit (TKS) diharapkan dapat meningkatkan produksi jahe organik karena pupuk
organik cair Rite Grow-1 mengandung unsur hara makro maupun mikro, zat pengatur tumbuh alami,
asam humik dan seaweed (ganggang laut).dan kompos tandan kosong kelapa sawit dapat
meningkatkan pengumbian serta mengandung kalium yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kombinasi antara pupuk cair Rite Grow-1
dengan kompos Tandan Kosong kelapa sawit (TKS) yang optimal untuk meningkatkan produksi jahe
organik.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi petani jahe mengenai
penggunaan kombinasi antara pupuk Rite Grow-1 dengan Kompos Tandan Kosong kelapa Sawit (TKS)
ix
x
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Kecamatan Medan Timur Kotamadya
Medan. Waktu penelitian mulai dari persiapan sampai dengan penyelesaian laporan selama 7
bulan.
1. Pupuk Rite Grow-1 dengan 4 taraf: a} Tanpa Rite Grow-1 (Kontrol) b) 1,5 cc/l , c) 3 cc/l , d} 4,5
cc/l.
2. Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKS) dengan 3 taraf: a) 10 ton/ha, b) 20 ton/ha, c) 30
ton/ha.
xi
Masing-masing perlakuan diulang dalam 4 kelompok.
Peubah yang diamati yaitu waktu bertunas, jumlah tunas yang tumbuh, tinggi tanaman,
Data dianalisis dengan sidik ragam pada taraf uji 1% dan 5%. Jika pengaruh perlakuan nyata,
maka data diuji dengan uji beda Duncan pada taraf uji 1% dan 5%.
Bahan tanam yaitu rimpang jahe yang berasal dari tanaman jahe yang sehat yang diambil
dari pertanaman jahe di Kecamatan Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan. Rimpang jahe dibersihkan
dari tanah dan ditunaskan selama 2 minggu. kemudian dipotong dengan bobot 60 g dengan masing-
Media merupakan tanah topsoil yang sudah dihaluskan dan diayak masing-masing sebanyak
5 kg dan dicampur dengan. pupuk tandan kosong sawit yang sudah ditimbang sesuai taraf
perlakuan. Media dimasukkan ke dalam polibag, kemudian diberi label perlakuan dan disusun pada
tanah yang rata dan terbuka tanpa naungan dengan jarak antar kelompok 60 cm dan antar tanaman
(polibag) 40 cm.
c. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit pada polibag sedalam 10 cm lalu ditutup
dengan tanah.
xii
d. Pemeliharaan
1. Penyiraman, dilakukan bila tidak ada hujan satu kali sehari pada sore hari
2 Penyiangan, dilakukan setiap satu minggu sekali untuk membuat lingkungan yang
bersih bagi pertumbuhan tanaman jahe sehingga dapat mengurangi kemungkinan munculnya
serangan hama dan penyalit. Selain penyiangan pada polibag juga pada daerah sekitar polibag.
rimpang jahe dari sinar matahari langsung yang dapat membuat rimpang membusuk.
4. Pemeliharaan, dilakukan secara manual. Hama yang menyerang di lapang hanya orong-orong dan
e. Pengukuran parameter
1. Umur bertunas : dilakukan dengan menghitung jumlah hari bibit mulai bertunas, diamati
2. Jumlah tunas : diukur dengan menghitung jumlah tunas di setiap polibag, dilakukan mulai
umur 4 minggu setelah tanam sampai umur 12 minggu setelah tanam dengan inyerval 2
minggu sekali
3. Tinggi tanaman : diukur mulai pangkal batang sampai dengan ujung daun pucuk terpanjang.
Dilakukan mulai umur 4 minggu setelah tanam sampai umur 12 minggu setelah tanam
4. Bobot rimpang : diukur dengan menimbang rimpang yang terbentuk pada setiap polibag
xiii
BAB III
xiv
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roscoe) merupakan tanaman yang hanya dapat tumbuh di
daerah katulistiwa seperti Asia Tenggara, Brasil dan Afrika. Di Indonesia jahe sudah lama digunakan
masyarakat sebagai rempah dan obat tradisionil. Rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai
keperluan dalam bentuk jahe segar maupun jahe olahan. Jahe segar sering digunakan sebagai
rempah dan obat tradisionil, sementara jahe olahan dapat berupa jahe kering, jahe asin, jahe dalam
sirup, jahe kristal, bubuk jahe, minyak asiri dan oleoresin dengan manfaat yang berbeda. Peluang
bisnis secara keseluruhan bentuk olahan jahe sama baiknya, tetapi belum mencapai titik optimal
Di Indonesia dikenal dua jenis jahe yaitu jahe putih dan jahe merah, Jahe putih berimpang
kecil disebut jahe emprit, sedangkan yang berimpang besar dinamakan jahe badak atau jahe gajah
Jahe gajah merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki peluang cukup besar
karena kebutuhan dunia bertambah terus dengan semakin meningkatnya konsumsi suplemen jahe,
baik untuk jahe yang dipanen 8-10 bulan maupun jahe gajah muda yang dipanen sekitar 3 bulan
untuk dijadikan asinan jahe (salted ginger).(Paimin dan Murhananto,1991; Trubus 1999)
Peluang pemasaran jahe gajah yang terbuka lebar belum menjamin kontinuitas persediaan
jahe gajah, baik kuantitas maupun kualitasnya meskipun cukup banyak daerah sentra jahe di
Indonesia yang masih bisa dikembangkan, salah satunya adalah daerah Simalungun (Paimin dan
xv
Murhananto,1991). Salah satu kendala pada ekspor jahe adalah permintaan akan jahe organik
teritama di pasar internasional. Jahe dari Indonesia bersaing dengan jahe organik yang berasal dari
negara lain seperti Brasil, hal ini berakibat menurunnya harga jahe dalam negeri.
Sudah saatnya petani jahe di Indonesia beralih ke budidaya jahe secara organik untuk bisa
merebut pasar jahe dunia. Dalam budidaya jahe secara organik pupuk yang digunakan adalah pupuk
Rite Grow-1 merupakan pupuk organik cair yang mengandung unsur hara makro (N, P, K, Ca,
Mg, S) dan mikro (Fe, Zn, Cu, Mo, Mn, B, Cl), zat perangsang tumbuh alami (auksin, sitokinin, dan
giberellin), asam humik dan seaweed (ganggang laut) yang memiliki kemampuan mekanisme kerja
secara bersama dan simultan, menghasilkan potensi manfaat yang dapat dikembangkan dalam
tersebut antara lain merangsang pembentukan akar, memperbesar ukuran daun dan
memperpanjang umur produktip daun, meningkatkan penimbunan bahan fotosintesis dalam bentuk
buah maupun umbi, memperpanjang umur produktip tanaman serta meningkatkan daya tahan
Pupuk Rite Grow-1 tediri dari antara lain Rite Grow-1 hijau yang digunakan pada fase
pertumbuhan vegetatip dan Rite Grow-1 merah yang digunakan pada fase generatip.
Kalium merupakan unsur yang banyak diserap tanaman, berfungsi untuk memelihara
potensial osmosis dan pengambilan air (Epstein, 1972; Gardner, Pearce dan Mitchell, 1985; Salisbury
dan Ross, 1992). Menurut Tisdale, Nelson dan Beaton (1990), peranan kalium di dalam tanaman
adalah memelihara turgor sel, yang penting bagi proses fotosintesis dan proses metabolisme lainnya.
xvi
Kalium menguatkan jerami biji-bijian, meningkatkan resistensi tanaman terhadap hama dan
penyakit, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekurangan air (Hakim et. Al. 1986).
Kompos merupakan hasil proses fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik
seperti sisa tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk
2002).
Bahan organik dalam tanah berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah seperti struktur
tanah, kapasitas memegang air (water holding capacity), dan sifat kimia tanah seperti KTK (kapasitas
tukar kation). Aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit pada percobaan di pot dapat
meningkatkan KTK media tanah dari 20,6 menjadi 39,7me/100 g tanah. Bahan organik juga
mengandung unsur hara ikutan sehingga aplikasi bahan organik juga berfungsi memperkaya hara
tanah termasuk unsur hara mikro. Tandan kosong kelapa sawit (TKS) mempunyai potensi yang besar
untuk digunakan sebagai bahan penyubur tanah (bahan pembenah tanah) karena TKS mempunyai
sifat kimia dan fisik yang dapat memperbaiki kondisi tanah (Anonimus, 2003)
Kompos TKS merupakan salah satu pupuk organik yang mengandung kalium cukup tinggi
Sebagai perbandingan kandungan hara N, P dan K dari beberapa pupuk organik dapat dilihat
xvii
Tabel 1. Kandungan Hara N, P dan K Beberapa Pupuk Organik
TKS mempunyai kadar C/N yang tinggi yaitu 45-55. Hal ini dapat menurunkan ketersediaan
N pada tanah karena N terimobilisasi dalam proses perombakan bahan organik oleh mikroba tanah.
Penurunan kadar C/N dapat dilakukan dengan proses pengomposan sampai kadar C/N mendekati
xviii
BAB IV
Berdasarkan sidik ragam diperoleh hasil perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1
berpengaruh tidak nyata terhadap umur bertunas ( Lampiran1.). Rata-rata umur bertunas dapat
Tabel 2. Rata-rata umur bertunas jahe gajah akibat perlakuan Tandan Kosomg Sawit dan Rite Grow-
1.
xix
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
92.25 77.50 102.75 90.83
1.5
91.25 89.00 66.25 82.17
3.0
75,25 97.50 133.75 102.17
4.5
85.00 103.75 77.75 88.83
Pemberian Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1 pada saat penanaman belum dapat
mempersingkat umur bertunas diduga karena waktu yang masih relatif singkat bagi senyawa yang
terkandung dalam TKS dan Rite Grow-1 dapat diproses dalam umbi untuk bisa memacu
Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas (
Lampiran 2.), Rata-rata jumlah tunas tanaman jahe dapat dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan uji beda rata-rata Duncan ( Lampiran 2.), jumlah tunas terbanyak yang
disebabkan perlakuan TKS terjadi pada dosis 30 ton per hektar yang berbeda sangat nyata dengan
jumlah tunas yang disebabkan perlakuan TKS pada dosis 20 ton per hektar dan dosis 10 ton per
hektar. Jumlah tunas terbanyak yang disebabkan perlakuan Rite Grow-1 terjadi pada konsentrasi 3.0
cc/l yang berbeda sangat nyata dengan jumlah tunas yang disebabkan perlakuan Rite grow-1 pada
konsentrasi 4.5 cc/l dan berbeda nyata dengan jumlah tunas yang disebabkan perlakuan Rite Grow-1
xx
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Tunas Tanaman Jahe akibat Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite
Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
5.00 2.75 6.50 4.75 a AB
1.5
3.75 4.75 6.00 4.75 a AB
3.0
5.50 6.75 7.50 6.58 b B
4.5
3.50 4.00 5.00 4.17 a A
aA aA bB
Keterangan: Notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata dan notasi huruf yang
berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% dan perbedaan
sangat nyata pada taraf uji 1%.
Jumlah tunas yang tumbuh dapat menentukan umbi yang akan terbentuk di kemudian hari
Kurva respon tanaman jahe gajah terhadap pemberian Tandan Kosong Sawit (TKS) bersifat
linear positip, tertera pada Gambar 1. Kurva ini menunjukkan bahwa dengan penambahan dosis TKS
xxi
7
J
6.25
u 6
m
5
l 4.563
4.438
a 4
h
3 Series1
y = 0.090x + 3.271
t 2 Linear (Series1)
R = 0.801
u
n 1
a
0
s
0 10 20 30 40
Dosis Tandan Kosong Sawit (ton/ha)
Gambar 1. Respon Jumlah Tunas Tanaman Jahe Gajah terhadap Pemberian Tandan Kosong Sawit
Kurva respon jumlah tunas tanaman jahe gajah terhadap pemberian Rite Grow-1 bersifat
kuadratik dan kubik, tertera pada Gambar 2. Kurva ini menunjukkan bahwa penggunaan Rite Grow-1
pada tanaman jahe gajah sampai konsentrasi 3 cc per liter air dapat memperbanyak jumlah tunas,
tetapi bila konsentrasi ditingkatkan lebih dari 3cc per liter air maka jumlah tunas semakin sedikit.
7
6.58
6
J 5
t 4.83 4.75
u
u 4 4.17
m
n Series1
l 3
a
a Log. (Series1)
s 2
h Poly. (Series1)
y = -0.258x2 + 1.155x + 4.522
1
R = 0.418
0
0 1 2 3 4 5
Konsentrasi Rite Grow-1 ( cc/l )
xxii
Gambar 2.Respon Jumlah Tunas Tanaman Jahe Gajah terhadap Pemberian Rite Grow-1
Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1 juga berpengaruh tidak nyata terhadap
tinggi tanaman pada semua tingkat umur tanaman yaitu umur tanaman 4 minggu setelah tanam, 6
minggu setelah tanam, 8 minggu setelah tanam, 10 minggu setelah tanam dan 12 minggu setelah
tanam (sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, 6, 7 dan 8 ). Rata-rata tinggi tanaman umur 4
minggu setelah tanam, 6 minggu setelah tanam, 8 minggu setelah tanam, 10 minggu setelah tanam
dan 12 minggu setelah tanam dapat dilihat masing-masing pada Tabel 4, 5, 6, 7 dan 8.
Tabel 4. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 4 Minggu Setelah Tanam akibat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
11.73 4.75 15.18 10.55
1.5
9.25 13.15 13.28 11.89
3.0
5.18 11.63 12.35 9.72
4.5
14.80 10.63 8.6 11.34
xxiii
Tabel 5. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 6 Minggu Setelah Tanam akibat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
23.75 13.13 24.98 20.62
1.5
20.58 29.48 27.73 25.93
3.0
13.88 25.6 24.63 21.37
4.5
25.30 24.05 23.73 24.36
Tabel 6. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 8 Minggu Setelah Tanam akibat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
29.63 23.93 34.20 29.25
1.5
38.40 39.65 38.88 38.98
3.0
21.53 38.03 37.03 32.20
4.5
23.85 35.73 27.68 29.09
xxiv
Rata-rata 28.35 34.34 34.45
Tabel 7. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 10 Minggu Setelah Tanam akibat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
36.80 36.15 51.10 41.35
1.5
48.75 43.45 51.90 48.03
3.0
45.53 62.90 47.83 52.09
4.5
41.10 45.08 38.55 41.58
Tabel 8. Rata-rata Tinggi Tanaman Umur 12 Minggu Setelah Tanam akibat Perlakuan Tandan Kosong
Sawit dan Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
xxv
0.0
Berdasarkan data rata-rata tinggi tanaman pada semua tingkat umur, walaupun berbeda
tidak nyata antara rata-rata tinggi tanaman pada setiap level perlakuan TKS tetapi ada
kecenderungan peningkatan tinggi pada tanaman yang diberi perlakuan dengan level dosis lebih
tinggi. Demikian juda ada kecenderungan peningkatan tinggi pada tanaman yang diberi perlakuan
Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1 juga berpengaruh tidak nyata terhadap
jumlah helai daun tanaman jahe ( Lampiran 9 ). Rata-rata jumlah helai daun tanaman jahe dapat
Tabel 9. Rata-rata Jumlah Helai Daun Tanaman Jahe akibat Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan
Rite Grow-1.
xxvi
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
22.00 21.75 25.75 23.17
1.5
26.00 27.50 26.75 26.75
3.0
24.50 28.50 27.50 26.83
4.5
25.75 27.25 27.00 26.67
Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan Rite Grow-1 berpengaruh tidak nyata terhadap bobot
rimpang ( Lampiran 10 ). Rata-rata bobot rimpang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rata-rata Bobot Rimpang Jahe akibat Perlakuan Tandan Kosong Sawit dan
Rite Grow-1.
10 20 30 Rata-rata
Rite Grow-1(cc/l)
0.0
92.25 77.5 102.75 90.83
1.5
91.25 89 66.25 82.17
3.0
70.25 97.5 133.75 100.50
4.5
85 103.75 77.75 88.83
xxvii
Rata-rata 84.69 91.93 95.13
Perlakuan TKS maupun Rite Geow-1 belum mampu meningkatkan bobot rimpang, diduga
disebabkan umur panen jahe adalah pada waktu masih muda sehingga kemungkinan pengisian
cadangan makanan pada rimpang belum maksimal. Meskipun masih menunjukkan perbedaan yang
nyata antar rata-rata bobot rimpang, tetapi sudah ada kecenderungan peningkatan bobot rimpang
pada perlakuan TKS 20 dan 30 ton per ha serta pada perlakuan Rite Grow-1 dengan konsentrasi 3
cc/l.
Tidak terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan Tandan Kosong Sawit dengan Pupuk Rite
xxviii
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Pemberian Tandan Kosong Sawit (TKS) pada pertanaman jahe gajah sampai taraf dosis 30
ton per hektar dapat memperbanyak jumlah tunas meskipun belum dapat mempercepat
umur bertunas dan meningkatkan tinggi tanaman, jumlah helai daun serta bobot rimpang.
2. Penggunaan pupuk organik cair Rite Grow-1 pada tanaman jahe gajah sampai taraf
konsentrasi 3 cc per liter air juga dapat memperbanyak jumlah tunas meskipun belum dapat
mempercepat umur bertunas dan meningkatkan tinggi tanaman, jumlah helai daun serta
bobot rimpang.
3. Pemberian Tandan Kosong Sawit (TKS) secara bersamaan dengan pupuk organik cair Rite
5.2. Saran
1. Berdasarkan kurva respon tanaman jahe terhadap pemberian Tandan Kosong Sawit (TKS)
yang bersifat linear, maka disarankan untuk meningkatkan dosis TKS pada percobaan atau
penelitian lanjutan.
2. Penggunaan Rite Grow-1 dianjurkan pada konsentrasi lebih dari 3 cc per liter air, pada
konsentrasi lebih dari 3 cc per liter air tidak dianjurkan karena dapat menurunkan jumlah
tunas.
3. Disarankan untuk melakukan percobaan atau penelitian lanjutan dengan perendaman bibit
jahe dalam larutan Rite Grow-1 yang diikuti dengan penyemprotan pada daun supaya proses
xxix
pemanfaatan senyawa dalam Rite Grow-1 oleh rimpang jahe dapat lebih lama dan
diharapkan dapat mempercepat umur bertunas, lebih meningkatkan jumlah tunas yang efek
xxx
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N., et al. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Penerbit Universitas lampung, Bandar lampung
Harmono.dan Andoko A. 2005. Budidaya dan Peluang bisnis Jahe. Penerbit Agromedia Pustaka
Hesse, P.R. 1984. Potential of Organic Materials for Soil Improvement. In Organic Matter and Rice.
IRRI, Los Banos
Ismunadji, M. 1989. Kalium, Kebutuhan dan Penggunaannya dalam Pertanian Modern. Balai
Penelitian Tanaman Pangan
xxxi
Paimin, F.B.dan Murhananto. 1991. Budidaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe. Penebar Swadaya.
Jakarta
Paimin, F.R.. 1999. Rebutan Jahe untuk Ekspor. Trubus No. 358 Edisi september 1999 Tahum XXX
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Tanpa Tahun. Produksi Kompos dan Tandan Ksong Sawit. PPKS,
Medan
Salisbury, F.B. dan C. W Ross. 1992. Plant Phisiology (Diterjemahkan menjadi Fisiologi Tumbuhan
oleh D.R. Lukman dan Sumaryono. 1995. Penerbit ITB, Bandung
Septiana, A.T., Muchtadi, D., Zakaria, F.R. 2002. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dikhlorometana dan
Air jahe (Zingiber officinale Roscoe) pada linoleat. Buletin Teknologi dan Industri Pangan Volume XIII
No 2
Tisdale, S. L, W.L. Nelson dan J. D. Beaton. 1990. Soil Fertility and Fertilizers, Fourth Ed. Macmillan
Publishing Company. New York
Utami, K.P. 1999. Pilih Segar atau Olahan. Trubus No. 358 Edisi September 1999-Tahun XXX
xxxii
Lampiran 1. Sidik Ragam Umur Bertunas Tanaman Jahe Gajah
Total 47 1855.979
F F
SUMBER DERAJAT JUMLAH TABEL TABEL
xxxiii
TR 6 18.708 3.118 0.822tn 2.39 3.4
Total 47 223.667
DUNCAN
T (ton/ha) 5% 1%
DUNCAN 5% a a b a
xxxiv
DUNCAN 1% AB AB B A
Keterangan: Notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata dan notasi huruf yang
berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf uji 5% dan perbedaan
sangat nyata pada taraf uji 1%.
Lampiran 4. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Jahe Gajah Umur 4 Minggu Setelah Tanam
Lampiran 5. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Jahe Gajah Umur 6 minggu Setelah Tanam
Total 47 6027.665
xxxv
SUMBER DERAJAT JUMLAH F TABEL F TABEL
Lampiran 7. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 10 Minggu Setelah tanam
Lampiran 8. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 12 Minggu Setelah Tanam
xxxvi
SUMBER DERAJAT JUMLAH F TABEL F TABEL
Total 47 11478.39
xxxvii
Kelompok 3 163.729 54.576 1.182tn 2.89 4.44
Total 47 1887.979
SUMBER
Total 47 101873.7
xxxviii
Koefisien Keragaman = 48.6 %
xxxix