Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN LANSIA Ny AMINAH DENGAN KATARAK
DI WISMA MUMBUL
PSTW
PUSPAKARMA MATARAM
3.1 Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 29 maret 2010 pada pukul
11.30 WIB samapi dengan selesai pada pukul 12.30 WIB.
3.1.1 Pengumpulan data
1) Data biografi klien
a) Nama : Iq.aminah
b) Tempat dan tanggal lahir: janapria/ 60 tahun
c) Pendidikan terakhir: tidak sekolah
a) Agama: Islam
b) Satus perkawinan: janda meninggal tanpa anak
c) TB/BB: 155 cm / 60 kg
d) Penampilan umum: bersih dan rapi, tubuh gemuk, ramah.
e) Ciri ciri tubuh: jalan masih tegak, rambut sebagian
memutih.
f) Alamat: janapria
g) Orang yang dekat dihubungi: tidang ada orang dekat yang
dapat dihubungi karena klien tidak mempunyai keluarga lagi.
2) Riwayat keluarga
Keterangan:
= laki - laki = klien
j) Sistem endokrin
Klien mengatakan tidak menderita kencing manis. Palpasi: tidak
ada pembesaran kelenjar.
k) Sistem immune
Klien mengatkan belum pernah disuntik imunisasi, sensitivitas
terhadap zat alergen (-), riwayat penyakit berkaitan dengan
imunisasi, klien mengatakan tidak tahu.
l) Sistem gastrointestinal
Klien hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari
dapur umum panti ditambah dengan kadang kadang minum
kopi. Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang
disediakan pendamping wisma tanpa keluhan mual. Klien
mengatakan tinggal di panti membuatnya makan teratur 3x/hari
dengan snack 2x/hari dan tambahan susu, teh atau kopi
sehingga klien merasakan badannya lebih gemuk semenjak
tinggal di panti. BB sekarang: 60 kg, keadaan gigi klien: sudah
ompong sebagiannyanya, klien mengatakan tidak ada kesulitan
menelan an mengunyah makanan.
m) Sistem reproduksi
Klien mengatakan tidak punya anak dari hasil pernikahannya,
riwayat berhenti menstruasi lebih kurang 30 tahun yll.
n) Sistem persyarafan
Keadaan status mental klien baik dengan emosi stabil. Respon
klien terhadap pembicaraan (+) dengan bicara yang normal dan
jelas, suara pelo (-), bahasa yang digunakan adalah bahasa
sasak dan bahasa Indonesia. Interpretasi klien terhadap lawan
bicara cukup aik.
Keadaan mata kiri tampak keruh, penglihatan agak kabur tetapi
klien mampu pergi ke wisma lain/ melakukan aktifitas lain tanpa
bimbingan orang lain dan klien juga mampu mengikuti kegiatan
senam dengan baik. IOL (+), hiperemis (+). Klien mampu
melihat dalam jarak pandang 50 mtr. Kemampuan
pendengaran baik sehingga kliem mampu berkomunikasi
dengan lawan bicaranya.
11) Status kognitif/afektif/sosial
a) Short potable mental status questionaire (SPMSQ) dengan
skor: 10, fungsi intelektual utuh.
b) Mini mental state exam (MMSE) dengan skor: 25, aspek
kognitif dari fungsi mental dalam keadaan baik.
c) Inventaris depresi beck, dengan skor: 3 pada keraguan
raguan, kesulitan kerja dan keletihan. Jadi tidak ada tanda
tanda depresi pada klien.
d) Apgar keluarga dengan lansia, skor: 8 dimana fungsi sosial
klien dalam kedaan normal.
12)Data penunjang
Hasil pemeriksaan gluko test (-)
Prioritas masalah
1. Resiko terjadi kebutaan berhubungan dengan kekeruhan lensa yang
terjadi akibat proses penuaan.
2. Ketidaktahuan tentang penyakit yang dideritainya berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan.
3. Resiko cidera b/d keterbatasan penglihatan.
Rencana keperawatan
No Hari/tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam keperawatan
1. Rabu/3 Resiko -setelah
1/04/20 terjadinya diberikan
10 kebutaan b/d asuhan
kekeruhan keperawatan
lensa yang selama 3 hari,
terjadi akibat cidera tidak
proses terjadi
penuaan ditandai
dengan:
-
Klien tidak
mengalami
cidera atau
trauma
jaringan
selama
dirawat.
Letakkan benda
dimana klien
dapat melihat
dan meraihnya -gangguan
tanpa klien penglihatan
menjangkau atau
terlalu jauh. menggunaka
n pelindung
- mata juga
- dapat
Sin mempengaru
g hi resiko
k cidera yang
i berasal dari
r gangguan
k ketajaman
a dan
n kedalaman
persepsi.
p -Tindakan ini
e dapat
n membantu
g mengurangi
h resiko
a terjatuh.
l
a
n
g
d
a
r
i
j
a
l
u
r
b
e
r
j
a
l
a
n
.
Implementasi
No Hari/t Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
gl jam keperawatan
No Hari/t Diagnosa
gl jam keperawata
n
xix.
ix. Pertegas pembatasan aktifitas
yang disebutkan dokter yang
mungkin termasuk menghindari
aktifitas berikut: xx
- Berbaring
pada sisi yang dioperasi
- Membungk
uk melewati pinggang
- Mengangka
t benda yang beratnya
melebihi 10 kg.
- Mandi
- Mengedan
selama defekasi.
xx
3.4 Implementasi
Waktu/tgl Implementasi Evaluasi
4 12 2001xxvii. Memberikan HE pentingnya: xxxii. Klien kooperatif.
09.00 - Pembat
xxxiii. Klien berjanji akan
asan aktifitas. selalu mengahbiskan
- Asupan porsi makanannya.Klien
gizi dan minum yang banyak bertanya
memadai (makan 1 porsi tentang nyeri yang
habis). dirasakannya.
- Mengur
angi paparan terhadap
xxxiv. Klien marapikan meja
sinar matahai atau kontak
5 12 2001 langsung dengan benda kecil di samping tempat
09.30 alergen. tidur.
xxxv. Klien menata barang
xxviii. Mengevaluasi lingkungan barang (gelas, piring,
kamar tidur klien: sendok) di atas tempat
- Penem tidur.
xxxvi. Gorden telah terpasang.
patan benda benda di
meja. xxxvii. Lantai kamar disapu
- Kebersi dan dipel oleh petugas.
han lantai kamar.
- xxxviii. Klien
Memas bersemangat
ang gorden untuk belajar memebrsihkan
mengurangi paparan sekret mata.Klien dapat
5 12 2001 terhadap snar matahari. meneteskan obat tetes
11.00 mata sendiri dibantu
oleh teman
sekamarnya.
xxxix. Klien sudah punya
kacamata pelindung
xxix. Mengajarkan teknik sinar matahari.
perawatan kebersihan mata:
- Cara xl. Klien berbaring ke
membersihkan sekret. posisi sebelah kanan,
- Cara kadang berganti posisi
5 12 2001 meneteskan obat tetes dengan semi fowler.
12.30 mata.
- Menggu xli. Klien tampak kesulitan
nakan pelindung mata mengikuti instruksi,
bila keluar wisma di siang tetapi mau mencoba
hari. unutk berlatih.
6 12 2001
09.00
xxx. Mengatur posisi tidur klien
berbaring ke sisi mata yang
tidak dioperasi.
3.5 Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Nyeri b/d interupsi S: Klien mengatakan nyeri pada mata kiri
pembedahan katarak pada mata sudah agak berkurang, klien sudah
kiri. dapat istirahat dengan baik.
O: Mata berair (-), kemerahan (-)
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan perencanaan dengan
mengadakan koordinasi dengan
pendamping wisma.