You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN

MENSTRUASI

A. Pengkajian

1. Biodata pasien

a. Nama pasien : Nn N
b. Umur : 19 tahun
c. Status : belum kawin
d. Alamat : jl mawar

2. Riwayat keluahan

a. Keluhan utama : nyeri pada abdomen


b. Alasan MRS : klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada bagian

abdomen
c. Lamanya keluhan :3 hari yang lalu
d. Factor pencetus :menstruasi

3. Riwayat kesehatan.

a. Riwayat kesehatan sekarang


Pasien mengeluh nyeri abdomen pada saat menstruasi hari pertama sampai ketiga, pasien

mengeluh lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari.


b. Riwayat menstruasi
Menarche usia: 12 th Siklus: 28 hari
Banyaknya: normal Lamanya: 7 hari
HPHT: 2 hari yg lalu Keluhan: disminore

4. Pemeriksaan fisik

a. Breath
Pola nafas: teratur, Jenis: normal, Suara nafas: vesikuler, tidak terdapat sesak nafas.
b. Blood
Tekanan darah rendah (90/60 mmHg), Akral basah dan dingin
c. Brain
Penurunan konsentrasi, Pusing, Sklera/ konjungtiva anemia
d. Bladder
Warna kuning dan volume 1,5 L/hari
e. Bowel
Nafsu makan: baik, Porsi makan habis, Minum (1500cc/hari), Kebersihan mulut: bersih,

Mukosa: lembab, Tenggorokan: normal, Peristaltik (9x/menit), BAB (1x/hari), Konsistensi:

padat, Bau: Khas, Kuning kecoklatan.


f. Bone
Badan mudah capek, Nyeri pada punggung.

5. Pengumpulan data

a. Penyebab timbulnya nyeri: disminore.


b. Nyeri dirasakan meningkat saat aktivitas
c. Lokasi nyeri abdomen
d. Nyeri sering dan terus menerus
e. Wajah tampak menahan nyeri
f. Pasien menyatakan mudah lelah
g. Nadi lemah (TD 90/60 mmHg)

h. Pasien terlihat pucat


i. Sclera/ konjungtiva anemi
j. Pasien menyatakan merasa gelisah
k. Pasien terlihat Pucat

6. Analisa data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


. KEPERAWATAN
1 DS: Menstruasi Nyeri akut

Penyebab timbulnya Regresi korpus luteum
nyeri: disminore.

Nyeri dirasakan progesteron
meningkat saat
aktivitas
Miometrium terangsang
Lokasi nyeri abdomen
Kontraksi&disritmia
Nyeri sering dan terus uterus
menerus
DO: Aliran darah ke uterus

Wajah tampak Iskemia

menahan nyeri Nyeri haid
DS:
2 Menstruasi Intoleransi aktivitas
Pasien menyatakan
mudah lelah
Pendarahan
DO:
Anemia
Nadi lemah (TD

90/60 mmHg)
Kelemahan
Pasien terlihat pucat
Intoleran aktivitas
Sclera/ konjungtiva
anemi

3 DS: Menstruasi Ansietas


Pasien menyatakan
merasa gelisah Nyeri haid

DO:
Kurang pengetahuan
Pucat
Ansietas

B. Diagnose keperawatan.

1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi

2. . Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia

3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen

C. Intervensi keperawatan

a. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi


Tujuan: Nyeri dapat diadaptasi oleh pasien

Kriteria hasil: Skala nyeri 0-1, Pasien tampak rileks

INTERVENSI RASIONAL
Beri linkungan tenang dan kurangi Meningkatkan istirahat dan meningkatkan

rangsangan penuh stress kemampuan koping

Kolaborasi dengan dokter dalam Analgesik dapat menurunkan nyeri

pemberian analgesic Memudahkan relaksasi, terapi non farmakologi

Ajarkan strategi relaksasi (misalnya tambahan

nafas berirama lambat, nafas dalam, Penggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk
bimbingan imajinasi menghilangkan nyeri dapat membantu

Evaluasi dan dukung mekanisme koping mengatasinya lebih efektif

px Mengurangi rasa nyeri dan memperlancar aliran

Kompres hangat darah


b. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat nyeri abdomen
Tujuan: Pasien dapat beraktivitas seperti semula
Kriteria hasil:
1. Pasien dapat mengidentifikasi faktor faktor yang memperberat dan memperingan intoleran

aktivitas
2. Pasien mampu beraktivitas

INTERVENSI RASIONAL

1. Beri lingkungan tenang dan 1. Menghemat energi untuk aktivitas dan

perode istirahat tanpa gangguan, regenerasi seluler/ penyembuhan

dorong istirahat sebelum makan jaringan

2. Tingkatkan aktivitas secara 2. Tirah baring lama dapat menurunkan


bertahap kemampuan

3. Menurunkan penggunaan energi dan


3. Berikan bantuan sesuai
membantu keseimbangan supply dan
kebutuhan
kebutuhan oksigen

c. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen


Tujuan: Pasien bisa kembali
Kriteria hasil:
1. Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas
2. Pasien menunjukkan relaksasi
3. Pasien menunjukkan perilaku untuk menangani stress

INTERVENSI RASIONAL

1. Libatkan pasien/ orang terdekat 1. Keterlibatan akan membantu pasien

dalam rencana perawatan merasa stres berkurang,memungkinkan

energi untuk ditujukan pada

penyembuhan

2. Berikan lingkungan tenang dan


2. Memindahkan pasien dari stress luar
istirahat
meningkatkan relaksasi; membantu

3. Bantu pasien untuk menurunkan ansietas

mengidentifikasi/ memerlukan
3. Perilaku yang berhasil dapat dikuatkan
perilaku koping yang digunakan
pada penerimaan masalah stress saat ini,
pada masa lalu meningkatkan rasa control diri pasien

4. Bantu pasien belajar mekanisme 4. Belajar cara baru untuk mengatasi

koping baru, misalnya teknik masalah dapat membantu dalam

mengatasi stres menurunkan stress dan ansietas

D. Implementasi keperawatan

Tanggal Diagnose keperawatan Jam Tindakan keperawatan dan hasil


1/10/14 Nyeri akut b.d O9:0 Memberi lingkungan yang tenang dan
peningkatan kontraksi 0 kurangi ransangan yang penuh stress
uterus saat menstruasi
Kolaborasi dengan dokter dalam
09:15
penggunaan obat analgetik

Mengajarkan strategi relaksasi (misalnya


11:20
nafas berirama lambat, nafas dalam,
bimbingan imajinasi

02/10/1 Intoleran aktivitas b.d 09:25 Meningkatkan aktivitas secara berkala

4 kelemahan akibat nyeri 10:00 Berikan bantuan yang sesuai kebutuhan


abdomen

02/10/1 Ansietas b.d 11:00 Melibatkan pasien atau keluarga dalam

4 ketidaktahuan penyebab melakukan pengobatan

nyeri abdomen

E. Evaluasi

Tanggal Diagnose keperawatan Jam Evaluasi


02/10/14 Nyeri akut b.d peningkatan 09:20 S: klien mengatakan tdk lagi merasakan
kontraksi uterus saat
nyeri
menstruasi O: klien tampak ceria
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
02/10/14 Intoleran aktivitas b.d 11:00 S: klien mengatakan mempu ke wc
kelemahan akibat nyeri
abdomen dengan sendiri (tampa bantuan

keluarga)
O: klien tampak melakukan aktivitas

sendiri
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
O2/10/14 Ansietas b.d ketidaktahuan 13:15 S: klien mengatakan mulai tenang setelah

penyebab nyeri abdomen mengatahui keadaan penyakitnya


O: klien tampak tenang
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi

Kasus
Nona L, 17 tahun datang ke rumah sakit dengan mengeluh lemas letih dan lesu serta nyeri hebat
ketika haid, sampai tidak mampu melakukan aktivitas karena nyeri abdomen akan bertambah.
Pasien juga mengeluh mual, muntah dan diare.

3.1 Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan dismenore dapat dilakukan dengan mengadakan wawancara
mengenai aspek-aspek umum seperti:
Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit dahulu
pasien-pasien dengan dismenore mungkin menceritakan riwayat nyeri serupa yang timbul pada
setiap siklus haid. Dismenore primer biasanya mulai sesaat setelah menarche. Kadang-kadang
pasien mengemukakan riwayat kelelahan yang berlebihan dan ketegangan saraf.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak Ada
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
Nutrisi
Pola Latihan
Pengetahuan Klien mengenai penyakitnya
Konsep diri (body image)
Skala nyeri 4-6

Pengkajian juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik mulai B1-B6


B1 (Breath)
Pernapasan tidak teratur
B2 (Blood)
Tekanan darah Rendah (90/60 mmHg)
Akral Basah dan dingin
B3 (Brain)
Penurunan Konsentrasi
Pusing
Konjungtiva Anemia
B4 (Bladder)
Warna kuning dan Volume 1,5 L/Hari
B5 (Bowel)
Nyeri pada adomen
Nafsu makan Menurun
B6 (Bone)
Badan mudah capek
Nyeri pada punggung

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Abdomen : Abdomen lunak tanpa adanya rangsangan peritoneum atau suatu
keadaan patologik yang terlokalisir. Bising usus normal
Pemeriksaan Pelvis : Pada kasus dismenore Primer, pemeriksaan pelvis adalah normal.
3.2 Analisis Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
. KEPERAWATAN
1 DS: Menstruasi Nyeri akut
Penyebab timbulnya
nyeri: disminore. Regresi korpus luteum
Nyeri dirasakan
progesteron
meningkat saat aktivitas
Lokasi nyeri abdomen Miometrium terangsang
Skala nyeri 4-6
Nyeri sering dan terus Kontraksi&disritmia uterus

menerus
Aliran darah ke uterus
DO:

Wajah tampak menahan Iskemia
nyeri
Nyeri haid

2 DS: Menstruasi Intoleran aktivitas


Pasien menyatakan
Pendarahan
mudah lelah
DO: Anemia
Nadi lemah (TD 90/60
mmHg) Kelemahan
Px. terlihat pucat
Intoleran aktivitas
Sclera/ konjungtiva
anemi

3 DS: Menstruasi Ansietas


Px. menyatakan merasa
Nyeri haid
gelisah
DO: Kurang pengetahuan
Pucat
Memperlihatkan kurang
Ansietas
inisiatif

3.3 Diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia
3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen
3.4 Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
Tujuan:

Nyeri dapat diadaptasi oleh pasien

Kriteria hasil:

Skala nyeri 0-1

Pasien tampak rileks

INTERVENSI RASIONAL

1. Beri linkungan tenang dan kurangi 1. Meningkatkan istirahat dan


rangsangan penuh stress meningkatkan kemampuan koping

2. Kolaborasi dengan dokter dalam 2. Analgesik dapat menurunkan nyeri


pemberian analgesic

3. Ajarkan strategi relaksasi (misalnya


nafas berirama lambat, nafas dalam, 3. Memudahkan relaksasi, terapi non
bimbingan imajinasi farmakologi tambahan

4. Evaluasi dan dukung mekanisme 4. Penggunaan persepsi sendiri atau


koping px prilaku untuk menghilangkan nyeri
dapat membantu mengatasinya lebih
efektif

5. Kompres hangat 5. Mengurangi rasa nyeri dan


memperlancar aliran darah

2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat nyeri abdomen

Tujuan:

Pasien dapat beraktivitas seperti semula

Kriteria hasil:

Pasien dapat mengidentifikasi faktor faktor yang memperberat dan memperingan intoleran
aktivitas
Pasien mampu beraktivitas

INTERVENSI RASIONAL

1. Beri lingkungan tenang dan perode 1. Menghemat energi untuk aktivitas dan
istirahat tanpa gangguan, dorong regenerasi seluler/ penyembuhan
istirahat sebelum makan jaringan

2. Tingkatkan aktivitas secara bertahap 2. Tirah baring lama dapat menurunkan


kemampuan

3. Menurunkan penggunaan energi dan


3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan membantu keseimbangan supply dan
kebutuhan oksigen

4. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen

Tujuan:

Pasien bisa kembali

Kriteria hasil:

Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas

Pasien menunjukkan relaksasi

Pasien menunjukkan perilaku untuk menangani stres

INTERVENSI RASIONAL

1. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam 1. Keterlibatan akan membantu pasien


rencana perawatan merasa stres berkurang,memungkinkan
energi untuk ditujukan pada
penyembuhan

2. Berikan lingkungan tenang dan istirahat


2. Memindahkan pasien dari stress luar
meningkatkan relaksasi; membantu
menurunkan ansietas

3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi/ 3. Perilaku yang berhasil dapat dikuatkan


memerlukan perilaku koping yang pada penerimaan masalah stress saat
digunakan pada masa lalu ini, meningkatkan rasa control diri
pasien
4. Bantu pasien belajar mekanisme koping
baru, misalnya teknik mengatasi stres 4. Belajar cara baru untuk mengatasi
masalah dapat membantu dalam
menurunkan stress dan ansietas

You might also like