Professional Documents
Culture Documents
Arteriografi Femoralis
A. Pengertian
Arteri poplitea adalah lanjutan dari arteri femoralis pada adductor hiatus yang berjalan melalui
rongga popliteal dibelakang sendi lutut dan berakhir pad abatas bawah
muskulus popliteal. Arteri ini berada pada fossa popliteal dan nervus medial popliteal. Arteri pop
litealmengeluarkan cabang-cabangnya pada otot, sendi lutut, dan bercabang menjadi arteri
tibiaanterior dan arteri tibia posterior.
Arteri tibia anterior timbul pada bifurcatio arteri popliteal. Arteri tibia anteriormengalir ke arah
anterior antara dua caput tibia posterior di atas bagian depan tungkai. Arteri inikemudian muncul
ke permukaan (superficial) pada bagian atas kaki antara tendon extensorhallucis longi dan tibia
anterior. Aliran arteri tibia anterior dapat ditunjukkan denganmenggambarkan pada garis bagian
depan caput fibula ketitik tengah antara dua maleolus.
Arteri tibia posterior adalah cabang arteri popliteal yang berjalan ke bawah pada bagian
posterior tungkai kedalam gastro enemius dan otot-otot solei. Di bawah mata kaki, arteritibia
posterior kira-kira 2,5 cm dibawah otot popliteal distal. Arteri ini berjalan ke bawahsepanjang
crista medial os fibula sampai bagian anterior tungkai.Arteria dorsalis pedis adalah lanjutan dari
arteri tibia posterior. Arteri ini berjalansepanjang daerah medial kaki ke dasar os metatarsal satu
dan dua untuk bergabung dengan arcus plantar, sebelum meninggalkan dorsal, arteri
ini bercabang menjadi arteri arcuata yang cabang-cabangnya memperdarahi jari kedua sampai
kelima.Arteri plantar merupakan medial cabang dari arteri tibia posterior. Arteri ini
berjalansepanjang telapak kaki medial dan bercabang kejari utama dan jari keempat. Arteri
plantar lateraladalah cabang arteri tibia posterior.
C. Indikasi Pemeriksaan
Arterosklerosis ObliteransDisebabkan oleh oklusi kronis pada arteri. Penimbunan lemak dan
jaringan fibrosadalam arteri secara progresif mempersempit lumen arteri sehingga jumlah darah
yang mengalirke jaringan yang terletak diluar lesi berkurang.
AneurismaPelebaran pembuluh arteri. Aneurisma dapat terjadi pada aorta atau cabang
arteri perifer.
Trauma ArteriBiasanya disebabkan oleh luka yang cukup luas pada jaringan lunak, fraktur,dll.
Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan pergantian film, termasuk rolfilm,
cut film, dan kaset charger yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit.
ARTERIOGRAFI FEMORALIS
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem peredaran darah di dalam tubuh manusia secara garis besar terbagi
menjadi tiga yaitu jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe. Pembuluh darah
terbagi atas tiga bagian yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh
darah berfungsi sebagai sistem transportasi darah di dalam tubuh yang membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Oleh karena itu,
kelainan- kelainan (penyumbatan, penyempitan, dan kelainan bawaan) yang terjadi
akibat yang fatal.
Pemeriksaan angiografi pertama kali dilakukan oleh dua orang peneliti, yaitu
Hascheck dan Lindenthal yang menyuntikkan emulsi kapur Teichmans mixture ke
dalam pembuluh darah seseorang yang mengalami amputasi tangan. Tetapi
penemuan ini kurang berkembang karena memiliki resiko yang tinggi. Pada tahun
1920 para peneliti menggunakan sodium iodide sebagai bahan kontras untuk
ekstremitas bawah.
Pemeriksaan angiografi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu
arteriografi dan venografi. Pemeriksaan arteriografi femoralis merupakan salah satu
pemeriksaan arteriografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat anatomi dan
fisiologi pembuluh arteri ekstremitas bawah. Teknik pemeriksaan Arteriografi
Femoralis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu punksi langsung dan punksi tidak
langsung. Mengingat tingkat kesulitan dan resiko yang sangat besar pada teknik
punksi langsung maka teknik punksi tidak langsung banyak diterapkan pada
pemeriksaan Angiografi Femoralis. Teknik ini dikenal dengan teknik Kateterisasi
Seldinger dengan menggunakan baja penuntun (guide wire) sebagai perantara yang
dimasukkan melalui Arteri Femoralis, lalu dimasukkan kateter yang tipis, kuat, dan
lentur. Teknik inilah yang banyak dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi
Femoralis.
2. Tujuan Penulisan
Pengertian
Tujuan
Indikasi pemeriksaan
Teknik pemeriksaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Tujuan Pemeriksaan
Arteri poplitea adalah lanjutan dari arteri femoralis pada adductor hiatus yang
berjalan melalui rongga popliteal dibelakang sendi lutut dan berakhir pad abatas
bawah muskulus popliteal. Arteri ini berada pada fossa popliteal dan nervus medial
popliteal. Arteri popliteal mengeluarkan cabang-cabangnya pada otot, sendi lutut,
dan bercabang menjadi arteri tibia anterior dan arteri tibia posterior.
Arteri tibia anterior timbul pada bifurcatio arteri popliteal. Arteri tibia anterior
mengalir ke arah anterior antara dua caput tibia posterior di atas bagian depan
tungkai. Arteri ini kemudian muncul ke permukaan (superficial) pada bagian atas
kaki antara tendon extensor hallucis longi dan tibia anterior. Aliran arteri tibia
anterior dapat ditunjukkan dengan menggambarkan pada garis bagian depan caput
fibula ketitik tengah antara dua maleolus.
Arteri tibia posterior adalah cabang arteri popliteal yang berjalan ke bawah
pada bagian posterior tungkai kedalam gastro enemius dan otot-otot solei. Di
bawah mata kaki, arteri tibia posterior kira-kira 2,5 cm dibawah otot popliteal distal.
Arteri ini berjalan ke bawah sepanjang crista medial os fibula sampai bagian
anterior tungkai.
Arteria dorsalis pedis adalah lanjutan dari arteri tibia posterior. Arteri ini
berjalan sepanjang daerah medial kaki ke dasar os metatarsal satu dan dua untuk
bergabung dengan arcus plantar, sebelum meninggalkan dorsal, arteri ini
bercabang menjadi arteri arcuata yang cabang-cabangnya memperdarahi jari kedua
sampai kelima.
Arteri plantar merupakan medial cabang dari arteri tibia posterior. Arteri ini
berjalan sepanjang telapak kaki medial dan bercabang kejari utama dan jari
keempat. Arteri plantar lateral adalah cabang arteri tibia posterior.
4. Indikasi Pemeriksaan
Arterosklerosis Obliterans
Disebabkan oleh oklusi kronis pada arteri. Penimbunan lemak dan jaringan
fibrosa dalam arteri secara progresif mempersempit lumen arteri sehingga jumlah
darah yang mengalir ke jaringan yang terletak diluar lesi berkurang.
Aneurisma
Pelebaran pembuluh arteri. Aneurisma dapat terjadi pada aorta atau cabang arteri
perifer.
Trauma Arteri
Biasanya disebabkan oleh luka yang cukup luas pada jaringan lunak, fraktur,
dll.
Arteriovenosus Malformasi
Artritis
Neoplasma
5. Kontra Indikasi
Kelainan jantung
6. Kontras Media
Kontras media yang digunakan berjenis water soluble organik iodine compounds
dengan konsentrasi bahan antara 50% sampai 76%. Jumlah kontras media yang
dipunksi sebanyak 20 ml sampai 30 ml untuk satu proyeksi arteriografi femoralis
dengan kecepatan penyuntikan 8 sampai ml/s dan 40 ml- 60 ml untuk proyeksi
bilateral dengan kecepatan penyuntikan mencapai 10 sampai 15 ml/s.
Jarum arteriogram
Adaptor
Drawing up canula
Kateter
Sponge forceps
Gallipot
Kasa
Handuk
Baju pasien
Pembersih kulit
Saline
Jarum Disposable
Pembuka Ampuls
7. Teknik Pemeriksaan
Mencukur rambut pada daerah yang akan dilakukan punksi ( pada daerah
inguinal atau lipatan paha dan pubis ).
7.2. Premedikasi
Common femoral artery kanan merupakan arteri yang paling sering dijadikan akses
puncture oleh karena lumen yang cukup besar, pulsasi yang teraba lebih superficial,
terdapat caput femoris di bagian profunda sehingga mudah dilakukan penekanan
arteri untuk menghindari hematoma dan komplikasi lebih lanjut.
Pasien bed rest selama 24 jam dan harus tetap dikontrol tekanan darah dan
nadi selam 15 menit selama 4 jam pertama dan setelahnya dilakukan 4 jam sekali
selama 24 jam.
Suhu tubu dan denyut nadi dicatat tiap 4 jam sekali selama 24 jam setelah
pemeriksaan arteriografi femoralis.
Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan teknik single film atau dengan
serial film. Setiap teknik yang digunakan dibutuhkan teknik khusus tertentu, yaitu :
Tingkat kesulitan dan resiko yang sangat besar pada teknik punksi langsung maka teknik punksi tidak
langsung banyak diterapkan pada pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Teknik ini dikenal dengan teknik Kateterisasi Seldinger dengan menggunakan baja penuntun (guide wire)
sebagai perantara yang dimasukkan melalui Arteri Femoralis, lalu dimasukkan kateter yang tipis, kuat,
dan lentur. Teknik inilah yang banyak dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Indikasi Pemeriksaan
Aneurisma ( pelebaran)
Trauma Arteri (luka karena fraktur atau tekanan mekanik)
Arteriovenosus Malformasi (pembesaran pada tungkai kaki akibat hubungan langsung antara
arteri dan vena)
Artritis ( Peradangan)
Kontra Indikasi
1. Alergi terhadap kontras media
2. Kelainan jantung
3. DLL
1. Jarum arteriogram
2. Adaptor
6. Drawing up canula
7. Kateter
8. Sponge forceps
10. Gallipot
11. Kasa
12. Handuk
Bahan Unsteril
1. Pembersih kulit
3. Saline
4. Jarum Disposable
5. Pembuka Ampuls
Teknik Pemeriksaan
1. Persiapan Pasien
Mencukur rambut pada daerah yang akan dilakukan punksi ( pada daerah inguinal atau lipatan
paha dan pubis )
2. Premedikasi
Pemasukan bahan kontras ke dalam pembuluh darah akan menyebabkan rasa sakit selama pemeriksaan
dilakukan, sehingga diperlukan premedikasi untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Jika dilakukan
anastesi lokal maka harus diberikan omnopon dan scopolamine
3. Posisi Pasien:
Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan dengan jari-jari kaki diputar 30 ke dalam.
Variasi posisi pasien juga dapat dilakukan untuk mendukung penglihatan yang lebih baik pada
daerah poplitea dan cabang-cabangny
Kontras media
Conray 280 ( Glenda J. Bryan )
Kontras media yang digunakan berjenis water soluble organik iodine compounds dengan konsentrasi
bahan antara 50% sampai 76%. Jumlah kontras media yang dipunksi sebanyak 20 ml sampai 30 ml
untuk satu proyeksi arteriografi femoralis dengan kecepatan penyuntikan 8 sampai ml/s dan 40 ml- 60 ml
untuk proyeksi bilateral dengan kecepatan penyuntikan mencapai 10 sampai 15 ml/s.
1. Pada pemeriksaan arteriografi femoralis, punksi dilakukan setelah anestesi lokal pada daerah
lipat paha (inguinal) dengan jarum no.18.
2. Bila canul telah berada di dalam lumen arteri,
3. maka dimasukkan guide wire melalui jarum seldinger ke dalam lumen arteri.
4. Pemasukkan guide wire dilakukan di 7bawah kontrol fluoroskopi dan diarahkan ke bifurkartio
aorta abdominalis ( lumbal dua atau lumbal tiga ).
5. Kemudian jarum atau canul dicabut secara perlahan-lahan dan hati-hati agar guide wire tidak
tercabut.
7. Kateter dimasukkan melalui guide wire sampai ke daerah pembuluh yang dikehendaki dibawah
kontrol fluoroskopi.
9. selanjutnya dimasukkan bahan kontras (tes kontras) ke dalam kateter untuk melihat apakah
kateter sudah berada didalam pembuluh darah yang diinginkan.
Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan pergantian film, termasuk rol film,
cut film, dan kaset charger yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit. Hanya
memerlukan satu kali penyuntikan bahan kontras
Pengambilan plan foto terlebih dahulu dari (femur,genu dan cruris) dengan posisi AP dan Lateral baik
dextra maupun sinistra.
Jika kontras sudah dimasukan maka barulah dilakukan foto lagi dari
(femur,genu dan cruris) dengan posisi AP dan Lateral baik dextra maupun sinistra.
Batas atas bawah di setiap foto kontras baik Femur,genu dan cruris sama saja seperti foto tanpa kontras
biasa.
Pada pemeriksaan arteriografi femoralis, punksi dilakukan setelah anestesi lokal padadaerah lipat paha
(inguinal) dengan jarum no.18. Bila canul telah berada di dalam lumen arteri,maka dimasukkan guide
wire melalui jarum seldinger ke dalam lumen arteri. Pemasukkan guidewire dilakukan di bawah kontrol
fluoroskopi dan diarahkan ke bifurkartio aorta abdominalis (lumbal dua atau lumbal tiga ). Kemudian
jarum atau canul dicabut secara perlahan-lahan danhati-hati agar guide wire tidak tercabut. Daerah punksi
ditekan agar tidak terjadi hematom.Kateter dimasukkan melalui guide wire sampai ke daerah pembuluh
yang dikehendaki dibawahkontrol fluoroskopi. Guide wire dicabut selanjutnya dimasukkan bahan kontras
(tes kontras) kedalam kateter untuk melihat apakah kateter sudah berada didalam pembuluh darah
yangdiinginkan