You are on page 1of 7

LAPORAN KEGIATAN MATRIX MALARIA

PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA KARANG

PERIODE FEBRUARI JUNI 2016

Nama : dr. Rinaldi Aditya. A

Dokter Pendamping : dr. Hj. Susi Kania, M.Kes

Materi Kegiatan : Matrix Malaria

Tanggal : 4 April 2016

Tempat : Wilayah Kerja Puskesmas Kota Karang

Materi Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus


Plasmodium dan melalui perantara nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
(Gandhahusada, 2006).Penyebab malaria adalah plasmodium yang termasuk
dalam famili Plasmodiae. Parasit ini menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Pembiakan seksual plasmodium
terjadi dalam tubuh nyamuk, yaitu anopheles betina. Selain menginfeksi manusia
plasmodium juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil dan
mamalia. Pada manusia, Plasmodium menginfeksi sel darah merah dan
mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit (Departemen
Kesehatan,2008).Pada manusia terdapat 4 spesies Plasmodium yang dapat
menyebabkan malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale (Gandahusada,2006). Sebelum
terjadinya penyakit malaria Plasmodium mempunyai 2 (dua)siklus yaitu pada
manusia (siklus aseksual) dikenal sebagai skizogoni dan dalam tubuh nyamuk
(siklus seksual) membentuk sporozoit sebagai sporogoni.
Gambar Daur hidup malaria (Departemen Kesehatan,2008).

Situasi Malaria di Propinsi Lampung tahun 1999-2006 (Dinas kesehatan Provinsi


Bandar Lampung, 2006).
SPR/Slide Positive Rate
No. Tahun Malaria Klinis AMI (0/00)
(%)
1 1999 75.239 10,90 16,9
2 2000 43.079 14,82 25,3
3 2001 57.116 9,1 29,5
4 2002 45.704 6,62 30,61
5 2003 49.404 6,92 27,4
6 2004 61.11 8,84 53,08
7 2005 56.802 8,13 44,11
8 2006 49.107 6,64 31
Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk sampai
timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan demam. Masa inkubasi ini
tergantung spesies plasmodium.Masa inkubasi Plasmodium (Departemen
Kesehatan RI, 2008).

Plasmodium Masa inkubasi


Plasmodium falciparum 9-14 hari
Plasmodiumvivax 12-17 hari
Plasmodium ovale 16-18 hari
Plasmodium malariae 18-40 hari
Gambaran karakteristik dari malaria adalah demam periodik, anemia dan
splenomegali. Berat ringannya manifestasi malaria tergantung jenis plasmodium
yang menyebabkan infeksi. PadaPlasmodium falciparum demam tiap 24-48 jam,
Plasmodium vivax demam tiap hari ke-3, Plasmodium malariae demam tiap hari
ke-4, dan Plasmodium ovale memberikan infeksi yang paling ringan dan sering
sembuh spontan tanpapengobatan (Suparman,2005).Sebelum timbulnya demam,
biasanya penderita mengeluh sakit kepala,kehilangan nafsu makan, merasa mual
di ulu hati, dan muntah. Semua gejala awal ini disebut gejala prodromal
(Gandahusada,2006). Secara klinis ada 3 stadium yang khusus pada malaria, yaitu
:
1. Stadium dingin (Cold Stage)
Stadium ini dimulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin. Nadi
penderita cepat tetapi lemah. Bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik).
Kulitnya kering dan pucat, penderita mungkin muntah dan pada penderita
anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung selama 15 menit-1 jam
diikuti dengan meningkatnya temperatur.

2. Stadium Panas (Hot Stage)


Setelah menggigil/merasa dingin, pada stadium ini penderita mengalami
serangan panas. Muka penderita menjadi merah, kulitnya kering dan
dirasakan sangat panas seperti terbakar, sakit kepala bertambah keras, dan
sering disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah, dapat terjadi syok
(tekanan darah turun). Nadi penderita menjadi kuat kembali. Biasanya
penderita menjadi sangat haus dan suhu badan bisa meningkat menjadi 41C.
Stadium ini berlangsung selama 2-4 jam diikuti dengan keadaan berkeringat.

3. Stadium Berkeringat (Sweating Stage)


Pada stadium ini penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh
tubuh sampai basah, temperatur turun, penderita merasa lemah dan sering
tertidur dan pada saat terbangun akan merasa lemah. Stadium ini berlangsung
selama 2 sampai 4 jam.Sesudah serangan panas pertama terlewati, terjadi
interval bebas panas selama 48-72 jam, lalu diikuti dengan serangan panas
berikutnya seperti panas pertama dan demikian selanjutnya
(Gandahusada,2006).

Penegakan diagnosis penyakit malaria menurut Departemen Kesehatan RI tahun


2008 dimulai dari:

Anamnesis :

a. Keluhanutama: demam, mengigil, berkeringatdandapatdisertaisakitkepala,


mual, muntah, diaredannyeriototataupegal-pegal.
b. Riwayatberkunjungdanbermalam 1-4 minggu yang lalukedaerahendemik
malaria.
c. Riwayattinggal di daerahendemik malaria.
d. Riwayatsakit malaria.
e. Riwayatminumobat malaria satubulanterakhir
f. Riwayatmendapattransfusidarah.

Selain hal yang telah disebutkan di atas, pada penderita tersangka malaria berat,
dapat ditemukan keadaan di bawah ini:

a. Gangguankesadarandalamberbagaiderajat.
b. Keadaanumum yang lemah.
c. Kejang-kejang.
d. Panas yang sangattinggi.
e. Mata atautubuhkuning.
f. Perdarahanhidung, gusi, atausaluranpencernaan.
g. Nafascepatdansesaknapas.
h. Muntahterusmenerusdantidakdapatmakanminum.
i. Warna air senisepertitehtuadandapatsampaikehitaman.
j. Jumlah air senikurang (oliguria) sampaitidakadaseni (anuria)
k. Telapaktangansangatpucat.

Dari pemeriksaan fisik didpatkan keadaan sebagai berikut:


1. Demam (pengukurandengantermometerlebihdari 37,50C).
2. Konjungtivadantelapaktanganpucat.
3. Pembesaranlimpa (splenomegali).
4. Pembesaranhati (hepatomegali).

Pada tersangka malaria berat ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Temperaturrektal 400C.
2. Nadicepatdanlemah/kecil.
3. Tekanandarahsistolik<70 mmHg pada orang dewasadanpadaanak-
anak<50mmHg.
4. Frekuensinafas>35 kali per menitpada orang dewasa, padaanakbalita>40
kali per menit , anak di bawah 1 tahun>50 x per menit.
5. PenurunanderajatkesadarandenganGlasgow coma scale (GCS ) <11
6. Manifestasiperdarahan (petekie, purpura, hematom).
7. Tandadehidrasi (konjungtivapucat, turgor danelastisitaskulitberkurang,
bibirkering, lidahpucat, dll).
8. Tanda-tanda anemia berat (konjungtivapucat, telapaktanagnpucat,
lidahpucatdan lain-lain).
9. Terlihatmatakuning/ ikterik.
10. Adanyaronkipadakeduaparu.
11. Pembesaranlimpadan/atauhepar.
12. Gagalginjalditandaidengan oliguria sampai anuria.
13. Gejalaneurologi (kakukuduk, reflex patologik).

Diagnosis dan pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaandenganmikroskop

Pemeriksaan sediaan darah tipis dan tebal di Puskesmas/ Lapangan/ Rumah


sakit untuk menentukan ada tidaknya parasit malaria (positif-negatif), spesies
dan stadium Plasmodium, serta kepadatan parasit yang dapat dilihat dengan
pemeriksaan sebagai berikut:

1. Semi kuantitatif
(-) = Negatif (tidakditemukanparasitdalam 100
Lapangpandang).
(+) = Positif 1 (ditemukan 1-10 parasitdalam 100
Lapangpandang).
(++) = Positif 2 (ditemukan 11-100 parasitdalam 100
Lapangpandang).
(+++) = Positif 3 (ditemukan 1-10 parasitdalam 1
Lapangpandang).
(++++) = Positif 4 (ditemukan>10 parasitdalam 1
Lapangpandang).

2. Kuantitatif

Jumlah parasit dihitung per mikroliter darah pada sediaan darah tebal
(leukosit) atau sediaan darah tipis (eritrosit).Untuk penderita tersangka
malaria berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Bilasediaandarahpertamanegatif, perludiperiksaulangsetiap 6 jam


sampai 3 hariberturut-turut.
Bilahasilpemeriksaansediaandarahtebalselama 3 hariberturut-
turuttidaditemukanparasitmaka diagnosis malaria disingkirkan.

b. Pemeriksaandengantesdiagnostikcepat (rapid diagnostic test)

Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan
menggunakan metode imunokromatografi dalam bentuk dipstik. Tes ini
sangat bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat ini terjadi kejadian luar
biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia laboratorium serta survei
tertentu.

c. Pemeriksaanpenunjanguntuk malaria berat


Pada malaria
beratdilakukanbeberapapemeriksaanpenunjangberupapemeriksaan
hemoglobin danhematokrit, hitungjumlahleukositdantrombosit, kimiadarah
lain (guladarah, serum bilirubin, SGOT dan SGPT, alkalifosfatase,
albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium, kalium, dananalisis gas darah),
EKG, fototoraks, analisiscairan cerebrospinal, biakandarahdanujiserologi,
danurinalisis.

2. Langkah Kerja
Mendeteksi pasien dengan diagnosamalaria
Mencari alamat rumah pasien
Mendatangi rumah pasien
Melakukan pemeriksaan malaria dengan metode Rapid diagnostic test
pada pasien dan lingkungan sekitar pasien
Jika hasil positif, disarankan untuk melakukan pengobatan

Mengetahui,
Dokter Pendamping Internship
Penanggung jawab Program Kepala PuskesmasRawat Inap Kota Karang

Fitri Indaryani, Amd. AK dr. Hj. Susi Kania, M.Kes


NIP 198209102014072002 NIP. 19700611 200212 2002

You might also like