Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I. Definisi
Arthropathy neuropathy (Charcot joints) dapat didefinisikan sebagai
perubahan sekunder pada tulang dan sendi yang muncul akibat gangguan sensasi
yang disertai kelainan ang bervariasi. Charcot pertama kali menggambarkan
hubungan antara hilangnya sensasi dan artropathy. Pada gambaran foto polos,
tampak kerusakan permukaan artikuler tulang subcondral buram, joint debris,
deformitas, dan dislokasi. Neuropatic arthropathy (Charcot joint) juga tampak
masalah khusus pada gambaran foto polos seperti infeksi jaringan lunak di sekitar
(Khan, 2013).
Merupakan artitis destruksi akut/kronik yang disebut juga charcot join.
Dikelompokkan dengan penyakit sendi degenerative lainnya karena mempunyai
manifest yang mirip deangan osteoartitis lainnya yang ditandai dengan destruksi
kartilago sendi, sclerosis subchondral, dan osteophaty dibagian tepi. Penyakit ini
disebabkan karena deficit neurologi (green span, 2004).
II. Epidemiologi
Prevalensi untuk Charcot arthropathy berkisar antara 0.1%. pada pasien yang
menderita diabetes, insiden Charcot arthropathy di kaki dan ankles berkisar antara
0.15%-2.5%. Pada studi tentang epidemiology, data tidak membedakan antara
kejadian akut dan post-akut. Gangguan Charcot pada kedua kaki dilaporkan ada 5%
kasus. Beberapa data menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki
prevalensi yang sama, tapi beberapa penelitian lain, prevalensi laki-laki dan
perempuan sebesar3:1 (Shah, Mrugeshkumar 2013).
III. Etiologi
Segala kondisi penyakit yang menyebabkan neuropati pada sensoris atau
otonom dapat menjadi Charcot joints Charcot Joints muncul sebagai komplikasi dari
diabetes, syphilis, pengguna alkohol, leprosy, spinal cord injury, congenital
intensitivity to pain. Namun, diabetes merupakan penyebab paling utama terjadinya
Charcot Arthropathy (Shah,2013).
V. Patogenesis
Patogenesis Charcot neuroarthropathy tidak dipahami dengan baik, dan tidak
ada teori pemersatu untuk proses patologis yang menyebabkan Neuroarthropathy
Charcot. Ini menunjukan multipel mekanisme bisa menjadi kemungkinan.
Teori neurotraumatic menunjukkan bahwa Charcot neuroarthropathy adalah
cedera berlebihan mati rasa pada sendi dikarenakan microtrauma berulang atau
peristiwa traumatik tunggal yang mengarah ke perubahan khas Charcot. Abnormal
sensasi mencegah individu yang terkena dari mengadopsi mekanisme proteksi
normal, khususnya pembongkaran dan modifikasi aktivitas, dan menjaga kesehatan.
Teori ini mengatakan bahwa Arthropathy neuropathy (Charcot joints) disebabkan
oleh trauma yang tidak dirasakan atau luka pada kaki yang tidak sensitif. Neuropati
sensorik menyebabkan pasien tidak menyadari adanya desktruksi tulang yang
terjadi. Adanya mikrotrauma menyebabkan kerusakan progresif pada tulang dan
sendi
Neurovascular, teori ini menduga adanya kondisi mendasari yang memicu
perkembangan neuropati autonomik, menyebabkan peningkatan aliran darah pada
ekstrimitas. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam desktruksi tulang dan
sintesis tulang, yang hasil akhirnya adalah osteopenia.
Arthropathy neuropathy (Charcot joints) sepertinya merupakan hasil dari
kombinasi proses-proses yang mendasari seperti yang telah dijelaskan diatas.
Neuropati autonomik menyebakan formasi tulang abnormal, dan neuropati sensorik
menyebabkan ketidaksensitifitas persendian terhadap suatu trauma. Perkembangan
tulang abnormal dengan ketidakmampuan untuk melindungi persendian
menyebabkan patah tulang yang terjadi secara bertahap dan subluksasi persendian.
Teori neurovaskular mengusulkan bahwa disfungsi otonom menyebabkan
peningkatan aliran darah melalui arteri tidak sesuai, sehingga resorpsi tulang dan
tulang lemah.
Di luar perbedaan yang ada pada kedua teori tersebut, untuk terjadinya kaki
Charcot diperlukan adanya 4 faktor pemicu yaitu: neuropati perifer, trauma yang
tidak disadari, stress repetitif pada struktur yang cedera, dan peningkatan aliran
darah lokal (Schteingart, 2005). Adanya ketidakseimbangan otot intrinsik disertai
peningkatan heel dan plantar forces menyebabkan loading eksentrik pada kaki
menambah potensi terjadinya mikrofraktur, laksity ligament, dan destruksi tulang
yang progresif (Cunha, 2005).
1. Arthropati neuropati akut yaitu bentuk charcot joint resorptif atau atropi.
Perjalanan penyakit berlangsung cepat (beberapa minggu), sendi yang
terkena terasa nyeri, tampak bengkak, hangat, dan eritematous. Bentuk ini
umumnya mengenai sendi non weight-bearing, dan sering didiagnosis
sebagai infeksi atau tumor. Untuk membedakan antara proses charcot
joint dengan infeksi digunakan tes dari Brodsky. Pasien diposisikan
supine, tungkai yang terkena dielevasikan 5-10 menit. Jika udem dan
rubor/kemerahan menetap maka dicurigai sebagai infeksi, dan jika
berkurang dicurigai sebagai charcot joint. Pada gambaran radiologis akut
tampak udema jaringan lunak di sekitar sendi, resorpsi tulang yang
berbatas tegas dengan daerah yang intak, dan debris tulang di sekitar
area yang diresorbsi.
VII. Diagnosa
Pemeriksaan laboratorium
Sel darah putih dengan differential count sering diperiksakan untuk
membedakan charcot arthropathy dan ostemyelitis. Perhitungan sel darah
putih meningkat ketika terjadi infeksi, dan sering terjadi shift to the left.
Bagaimanapun juga, pemeriksaan sel darah putih merupakan tes yang tidak
spesifik untuk inflamasi, dan hasilnya mungkin meningkat pada pasien
dengan charcot arthropathy.
Pemeriksaan laju endap darah digunakan untuk membedakan charcot
arthropathy dan osteomyelitis.
Profil metabolik dasar untuk mengidentifikasi penyebab dasar. Peningkatan
kadar keratinin darah, urea, BUN, dapat menyimpulkan penyakit ginjal,
kenaikan kadar glukosa dapat menyimpulkan diabetes melitus.
Tes lainnya dapat dilakukan, bergantung pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik
dan faktor resiko:
Glycosylated hemoglobin (HbA1C) mengindikasikan kadar kontrol
hipreglikemik darah. Peningkatan HbA1C mengindikasikan kontrol gula
darah yang jelek. Kondisi hiperglikemik dapat menyebabkan glikosilasi
kolagen non enzimatik, yang menyebabkan kerusakan ligamen dan sendi.
Kadar Alkaline phosphatase, kalsium, fosfat dan hormon paratiroid dapat
membantu pemeriksa mengindentifikasi penyakit tulang, seperti paget
disease. Hiperkalisemia dapat mengindikasikan kanker atau proses
metastase.
Defisiensi asam folat dapat menjadi penyebab dari neuropati perifer.
Keadaan ini dapat terjadi pada konsumsi alkohol jangka panjang.
Pemeriksaan radiologi
Foto polos memiliki berbagai fungsi, antara lain yaitu:
Membantu menentukan staging
Membantu menentukan jika penyakit tersebut aktif atau jika persendian
tersebut stabil
Membantu mengidentifikasi osteopenia, fragmentasi periartikular tulang,
subluksasi, dislokasi, fraktur dan destruksi generalisata
Neuropathic arthropathy (Charcot joint). Osteolysis of the distal metatarsals and phalanges with
tapering results in a pencil-like appearance in the late stage of diabetic neuropathy.
Neuropathic arthropathy (Charcot joint). Neuropathic arthropathy in a patient with syringomyelia.
Anteroposterior view of the elbow demonstrates resorption of the bone with opaque subchondral
bone.
Neuropathic arthropathy (Charcot joint). Neuropathic arthropathy in a patient with diabetes mellitus.
Note the lateral disruption of the base of the metatarsal in relation to the tarsals, representing a
Lisfranc fracture/dislocation. Note the soft-tissue gas and osteomyelitis of the second and third
metatarsal heads (sanders, 2014)
MRI
Menyediakan imaging pada area yang terkena
Mungkin membantuk membedakan osteomyelitis dan charcot arthropathy.
VIII. Penatalaksanaan
Aspirasi sendi dilakukan bila terdapat efusi yang masif dan persisten pada
kapsul fibrosa dan ligament untuk menghindari timbulnya ketidakstabilan
sendi.
Injeksi zat radioaktif koloid emas secara intraartikuler untuk mengontrol
efusi.
Pemakaian penyangga dan tongkat untuk membatasi atau mengurangi
kemungkinan kerusakan sendi.
Artroplasti dilakukan untuk mencegah destruksi yang lebih lanjut
berkembang (Rasjad, 2007).
2. Imobilisasi. Imobilisasi dini dan joint offloading sangat penting pada fase awal
charcot joint. Total contact cast adalah gold standar untuk imobilisasi.
Tujuannya adalah untuk mengontrol dan mengurangi udema, menjaga
stabilitas sendi, dan melindungi jaringan lunak. Secara umum imobilisasi dan
non weight bearing dilakukan selama 3 bulan, diikuti oleh periode protected
weight bearing.
IX. Komplikasi
Fraktur
Deformitas
Soft tissue infection
X. Prognosis
Prognosis pada sendi charcot akan baik jika cepat terdiagnosis dan mendapat
terapi yang tepat serta tidak ada komplikasi yang terjadi..
BAB 3
KESIMPULAN
Khan, et al. 2013. Imaging in Neuropathic Arthropathy (Charcot Joint). Drug and
disease. Medscape. http://emedicine.medscape.com/article/391989-overview
Sanders L. J. What lesson can history teach us about the Charot foot. Clin. Podiatr
Med Surg. 2008 Jan.
Wukich DK. Raspovic KM, Hobizal KB, Rosario B. Radiographic analysis of diabetic
midfoot charot neuropathy with and without midood ulceration. 2014 Nov.