Professional Documents
Culture Documents
Booklet-Pegagan
Jakarta : Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI, 2010
20 hlm : 14 X 18 cm
ISBN 978-602-98653-1-8
Diterbitkan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia
Tahun 2010
Kata Pengantar
TIM PENYUSUN
Susunan Tim
Penasehat : Drs. Ruslan Aspan, M.M
Ketua : DR. Sherley, M.Si
Sekretaris : DR. Bambang Dwiyatmoko, M.Biomed
PEGAGAN
Centella asiatica (L.) Urban
PENDAHULUAN
Pegagan merupakan tanaman terna atau herba tahunan, batang
berupa stolon yang menjalar di atas permukaan tanah, panjang 10-
80 cm. Daun tunggal tersusun dalam roset yang terdiri atas 2-10
daun, kadang-kadang agak berambut. Tangkai daun panjang sampai
50 mm, helaian daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar dengan
garis tengah 1-7 cm, tepi daun beringgit sampai bergerigi, terutama
ke arah pangkal daun, perbungaan berupa bunga majemuk tipe
payung tunggal, terdiri atas 3-5 anak bunga, bersama-sama keluar
dari ketiak daun, ukuran ibu tangkai 5-50 mm, lebih pendek dari
tangkai daun. Bunga umumnya 3, yang di tengah duduk, yang di
samping bertangkai pendek; daun pelindung 2, panjang 3-4 mm,
bentuk bulat telur; mahkota bunga berwarna merah lembayung,
panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. Buah pipih, lebar lebih
kurang 7 mm dan tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk dua, jelas
berusuk, berwarna kuning kecoklatan,berdinding agak tebal. 1
Klasifikasi 2,3
Kandungan Kimia
Efek Farmakologi
Anticemas
Pemberian simplisia dosis 500 mg/kgBB, 111 mg/kgBB fraksi etil
asetat yang dibuat dari residu hasil ekstraksi 128 g kering pegagan
dengan 4 L etil asetat secara sonifikasi, dan 1,85 mg/kgBB
asiatikosida murni dapat memberikan efek ansiolitik pada mencit. 7
Uji klinik (a double-blind, placebo-controlled study (N = 40)) serbuk
pegagan dosis tunggal 12 g pada 21 wanita dan 19 pria sehat,
menunjukkan efek ansiolitik dibandingkan dengan plasebo. 8
Efek Antiinflamasi
Madekasosida dengan dosis 3, 10 dan 30 mg/kgBB mempunyai
efek antiinflamasi secara bermakna terhadap mencit yang diinduksi
dengan kolagen sapi tipe 2. Studi histologi pada jaringan hiperplasia
sinovial dengan pemberian dosis tersebut menunjukkan bahwa
jaringan yang diberi perlakuan dengan madekasosida, ukuran selnya
menjadi lebih kecil dibandingkan ukuran sel pada jaringan yang tidak
diberi madekasosida. Efek antiinflamasi lain terlihat pada
penghambatan proliferasi sel limfosit, mengurangi ekspresi enzim
siklooksigenase dan produksi prostaglandin yang berperan dalam
Antihipertensi
Fraksi triterpenoid total pegagan secara in vitro dan in vivo
mempunyai efek stimulan pada sintesis kolagen, sebaliknya pada
dosis tinggi menghambat sintesis kolagen dan asam
mukopolisakarida. Penelitian ini menunjukkan peran triterpenoid total
tersebut pada sintesis elemen dinding pembuluh vena pada kultur
sel fibroblasts embrional manusia. Senyawa ini aktif pada
mikrosirkulasi pembuluh vena dan mikroangiopati diabetes. 11
Efek Kardioprotektif
Efek kardioprotektif ekstrak air pegagan yang dibuat dengan
merebus simplisia dengan air 1:8 selama 5 jam, kemudian disaring
dan filtratnya dikeringkan dengan metode kering beku, dosis 200
mg/kgBB/hari secara intragastrik selama 3 minggu pada tikus yang
Imunomodulator
Uji aktivitas imunomodulator ekstrak metanol herba pegagan yang
mengandung 0,18 % asiatikosida pada 5 dosis dari 100 sampai 500
mg/kgBB menunjukkan peningkatan bermakna pada indeks
fagositik, nilai butir darah putih dan rasio indeks fagositik. 16
Neuroprotektif
Stres oksidatif merupakan gejala awal munculnya penyakit
alzheimer. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui aktivitas
neuroprotektif pegagan terhadap penurunan kemampuan memori
yang disebabkan oleh kolsisin dan aktivitas oksidatif pada tikus.
Pemberian ekstrak pegagan 150 dan 300 mg/kgBB per oral selama
25 hari yang dimulai 4 hari sebelum pemberian kolsisin secara
bermakna menurunkan aktivitas asetilkolinesterase. Studi terbaru
juga menunjukkan efek protektif pegagan terhadap penurunan kognitif
memori dan kerusakan oksidatif yang diinduksi kolsisin.17
Penelitian untuk mengetahui aktivitas neuroprotektif ekstrak air
pegagan terhadap 3-NPA (asam 3-nitropropionat) yang merupakan
induktor awal stres oksidatif dan disfungsi mitokondria pada striatum
dan bagian lain otak.
Pemberian pegagan 5 mg/kg BB selama 10 hari diikuti pemberian
3-NPA secara intra-peritoneal dosis 75 mg/kgBB/hari pada 2 hari
terakhir menunjukan pemberian pegagan dapat mengurangi stres
oksidatif yang ditimbulkan oleh 3-NPA. Efek neurotoksik
menimbulkan stres oksidatif pada tikus, menunjukkan peningkatan
kadar malondialdehid, kadar ROS (Reactive Oxygen Species) dan
hidroperoksida pada striatum. 3-NPA juga menimbulkan stres
Sitotoksik
Ektrak metanol pegagan dapat menghambat proliferasi sel kanker
payudara manusia (MCF-7) dengan konsentrasi LD50 g/100ml dan
dosis 82 g/100ml menginhibisi MCF-7 setara dengan 10 M
tamoxifen yang digunakan sebagai antiestrogen pada pasien kanker
payudara. Asam asiatik 10 M menginduksi sampai dengan 95 %
kematian sel dalam 48 jam. Hal ini menunjukkan ekstrak metanol
pegagan memiliki aktivitas sitotoksisitas moderat dibandingkan
dengan asam asiatik yang merupakan salah satu komponen aktif
pegagan.19
TOKSISITAS