Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh
Nama : Harri Ismunandar
Nim : 32101101050
Jurusan / Kelas : Teknik Sipil D3/ 4A
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah swt. atas segala taufik dan hidayah-Nya, sehingga
Makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Tujuan utama pembuatan laporan ini adalah agar lebih
memahami dan mengerti mengenai pelaksanaan dan merencanakan jalan yang hendak di bangun .Dalam
makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahannya, maka untuk itu saya harapkan kepada pembaca
agar dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Dalam pembuatan Makalah ini saya sangat
berterima kasih kepada Bapak Nizar, ST selaku dosen dalam pengajaran konstruksi pengerasan jalan, dimana
telah banyak memberikan bimbingan serta teori dalam mengenai perkerasan jalan sehingga saya dapat dengan
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya
dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada saya dalam menjalani suka dan duka dalam
perkuliahan, khususnya pada waktu pembelajaran ini. Begitu juga dengan semua teman-teman seperjuangan
yang tidak pernah bosan-bosannya memberikan dukungan dan bantuan sehingga semuanya dapat berjalan
dengan lancar. Demikian Makalah ini saya buat agar dapat membarikan manfaat untuk kita semua.
Penyusun,
()
NIM : 3201101050
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas jejak berubah me
njadi jalan
raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu bergerak dan berpindah-
pindah dari suatu tempat
ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi
sebgai penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan
seringa berpindah-pindahnya mereka.
Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk
keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara
tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah
perkembangan peradaban manusia dan dari berbagai penemuan para pakar
transportasi tentang sejarah
perkembangan jalan dapatlah diketahui bahwa :
3500 SM. Penemuan ini dipandang sebagai awal dari sejarah keberadaan jalan 1.J
alan
Pertama yang menggunakan perkerasan ditemukan didaerah Mesopotamia
2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan ditutup dengan b
atu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan
dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk
mengangkut batu-batu besar dalam membangun Great Pyramid.
3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu -batuan ini ditemukan dipulau Crate (Kereta)
Yunani Yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan dalam memban
gunjalan pada tahun 753 476 SM.
Hal tersebut berdasarkan atas berbagai penemuan antara lain :
a. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana dengan bahan temu
an
tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan permukaan jalan.
b. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi jalan dari
batu pecah padaperiode th1718-1796.
d. Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih atau konstr
uksi Makadam.
DASAR TEORI
2
Sumber: Wikimedia (Koleksi Museum Tropen)
Gambar-1. Suasana Jalan Raya Pos di
Kampung Cibabat, Jawa Timur.
1
Toer, P. A. (2005). Dari Lentera Dipantara. Dalam P. A. Toer, Jalan Raya Pos, Jalan
2
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2a/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_Groot
e_Postweg_bij_Kampong_Tjibabat_West-Java_TMnr_10007756.jpg
Sejarah Perkembangan Jalan Raya di Indonesia 2
Sumber: Wikimedia3
Gambar-2. Jalur Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) saat dibangun pada tahun 1809.
Tidak banyak literatur yang menulis secara rinci sejarah pembuatan berikut spesifikasi
teknis Jalan Raya Pos. Akan tetapi bila menilik dari fungsi dan waktu pembuatan, dapat
diperkirakan jalan tersebut menggunakan metode Telford-Macadam atau paling tidak
mendekati teknik tersebut. Metode tersebut ditemukan pada akhir abad ke-18 di Eropa.
Beberapa literatur menyatakan, jalan ini dibangun tanpa perencanaan yang terlalu teknis, baik
secara geometris maupun metode perkerasan yang akan digunakan.
Thomas Telford (1757-1834) yang berkebangsaan Inggris menciptakan konstruksi
perkerasan jalan dengan menggunakan prinsip berdesak-desakannya batu seperti pada
jembatan lengkung karena ia memang ahli jembatan lengkung dari batu. Kemiripan jalan
yang ia rancang dengan jembatan lengkung adalah penampang jalan bila dilihat secara
melintang. Saat jalan (lengkungan) menerima beban, maka konstruksi lengkung (seolah)
melendut searah gaya/beban. Saat itu terjadi, batu-batu menjadi terdesak dan saling merapat
sehingga konstruksi menjadi lebih kokoh. Namun, perkerasan ini dirasakan kurang praktis
dan memakan waktu yang cukup banyak karena batu-batu yang digunakan harus disusun
dengan tangan satu per-satu.
3
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f7/Java_Great_Post_Road.svg/2000px-
Java_Great_Post_Road.svg.png
Sejarah Perkembangan Jalan Raya di Indonesia 3
berukuran 3dan batu dengan ukuran terkecil berada di permukaan perkerasan. McAdam
juga membuat permukaan jalan lebih tinggi dari lingkungan sekelilingnya, sehingga air dapat
mengalir dan tidak merusak permukaan jalan. Keunggulan perkerasan jalan metode ini
adalah dapat dibuat dengan bantuan dengan mesin sehingga metode ini dianggap sangat
berhasil. Kedua metode perkerasan tersebut selanjutnya lazim digunakan bersamaan pada
sebuah konstruksi jalan raya. Oleh karena itu, kemudian dikenal metode perkerasan jalan
Telford-Macadam seperti tersebut di atas. Kata Macadam berasal dari nama McAdam.
Gambar-4. Jalur kereta api (warna merah) Hindia-Belanda di Pulau Jawa yang berkembang pesat
pada tahun 1893 yang menghubungkan kota Jakarta/Batavia-Bogor/Buitenzorg-Bandung-Cilacap-
Yogyakarta-Surakarta-Surabaya-Probolinggo.
A1
A2
B1
B2
C
Keterangan:
A : Lapisan Penutup/Aspalan
A1 : Lapisan Penutup (Surface)
A2 : Lapisan Pengikat (Binder)
B : Perkerasan
B1 : Perkerasan Atas (Base)
B2 : Perkerasan Bawah (Sub-Base)
C : Tanah Dasar (Sub-Grade)
Konstruksi perkerasan berlapis-lapis seperti ini dikenal dengan konstruksi sandwich atau
kue lapis, merupakan suatu konstruksi plaat elastis yang terletak pada suatu landasan yang
elastis pula (tanah dasar). Konstruksi seperti ini termasuk sistem konstruksi statis tak tentu
Sumber: Wikipedia
Gambar-5. Contoh potongan melintang
perkerasan jalan tipikal di Amerika Serikat
Arteri dan
I 2.500 18.000 4.200 10
Kolektor
Melebihi Melebihi
Khusus Arteri 4.200 Melebihi 10
2.500 12.000
Catatan:
*Dalam keadaan tertentu daya dukung jalan (MST) kelas III dapat ditetapkan lebih
rendah dari 8 ton (ps 19 ayat (3) RUU LL & AJ.
2 lajur
Jalan Umum, Tidak diatur Ada Jalur Min - -
untuk 2
Sedang berjarak sedang 7,00 m
arah
Pasal 20
1) Penetapan kelas jalan pada setiap ruas jalan dilakukan oleh:
a. pemerintah, untuk jalan nasional;
b. pemerintah provinsi, untuk jalan provinsi;
c. pemerintah kabupaten, untuk jalan kabupaten; atau
d. pemerintah kota, untuk jalan kota.
2) Kelas jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokan kelas jalan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 dan tata cara penetapan kelas jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dengan peraturan pemerintah.
Daftar Pustaka
Referensi
Siregar, M. L. (2010). Fungsi dan Peranan Jalan Klasifikasi Jalan. Kuliah II Mata Ajaran
Teknik Jalan Raya. Depok: Departemen Teknik Sipil, FTUI.
Soedarsono. (1993). Sejarah dan Fungsi Jalan. Dalam Soedarsono, Konstruksi Jalan Raya
(hal. 1-9). Jakarta: Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum.
Toer, P. A. (2005). Dari Lentera Dipantara. Dalam P. A. Toer, Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels (hal. 5). Jakarta: Lentera Dipantara.
Wikipedia, T. (2010, Desember 28). History of Road Transport: New construction methods in
the 18th and 19th centuries. Dipetik Februari 11, 2010, dari Wikipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_road_transport
Wikipedia, T. (2009, November 12). Klasifikasi Jalan. Dipetik Februari 5, 2010, dari
Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_jalan
Wikipedia, T. (2010, Februari 7). Road: Construction. Dipetik Februari 11, 2010, dari
Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Road