You are on page 1of 13

RENCANA RAPAT RUANGAN PROGRAM JANGKA PENDEK

KEPALA RUANGAN, RUANG ASOKA RSUD Dr.RUBINI MEMPAWAH

Nama : Syawalia Afrianti


Hari/Tanggal : selasa, 3 Juli 2013
Peran :Kepala Ruangan

ROLE PLAY MINGGU KE 2 TANGGAL 2-6 JULI 2013


SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens
2. Operan ke dinas 2. Operan ke dinas 2. Operan ke dinas 2. Operan ke dinas 2. Operan ke dinas
siang siang siang siang siang
Seminar
3. Rapat ruangan 3. Motivasi dn peran 3. Pendidikan 3. Supervisi ruangan 3. Audit
Awal 4. Post Conferens
(program jangka fungsi Ketua Tim kesehatan dokumentasi
4. Kuesioner
pendek) dan Perawat mengenai
4. Post Conferens kepuasan pasien
Pelaksana hipertensi
5. Post Conferens
4. Post Conferens 4. Post Conferens

ROLE PLAY MINGGU K 3 Tanggal 8-13 JULI 2013


SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens 1. Pre Conferens
2. Operan 2. Operan 2. Operan 2. Operan 2. Operan 2. Operan
3. Sosialisasi 3. Sosialisasi SAK 3. Pendidikan 3. Case Conferens 3. Supervisi ruangan 3. Rapat Evaluasi
4. Post Conferens 4. Post Conferens 4. Post Conferens
pendokumentas dan SOP kesehatan
4. Post Conferens
ian mengenai
4. Sosialisasi
Diabetes Mellitus
Discharge 4. Post Conferens
Planning
5. Post Conferens
MOTIVASI
DAN
PERAN FUNGSI
KETUA TIM DAN PERAWAT PELAKSANAAN

PENGARAHAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN


A. Pengarahan
langkah keempat dari fungsi manajemen,
penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
pengkoordinasian, pengaktifan
"melaksanakan" kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya
1. Kegiatan dalam pengarahan
Menciptakan budaya motivasi
Manajemen waktu : rencana harian
Komunikasi efektif, melalui kegiatan :
Operan antar shift
Pre conference tim
Post conference tim
Manajemen konflik
Pendelegasian dan supervisi

B. Menciptakan iklim motivasi


Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seorang individu untuk memuaskan kebutuhannya
1. Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui
a. Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan mengkomunikasikan harapan tersebut secara efektif
b. Bersikap fair dan konsisten terhadap semua staf
c. Membuat keputusan yang bijaksana
d. Mengembangkan konsep kerja kelompok
e. Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan kebutuhan dan tujuan organisasi
f. Mengenali staf secara pribadi dan membiarkan staf mengetahui bahwa pimpinan mengetahui keunikan dirinya
g. Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang telah dikerjakan
h. Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
i. Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
j. Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua keputusan dan tindakan
k. Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
l. Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf
m. Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerja ]
n. Memberikan reinforcement sesering mungkin
2. Penerapan penciptaan iklim motivasi di unit pelayanan
a. Budaya pemberian reinforcement positif
b. Doa bersama sebelum memulai kegiatan

c. Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap personil secara mendalam dan membantu penyelesaiannya

d. Manajemen sumber daya manusia melalui penerapan pengembangan jenjang karir dan kompetensi

e. Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja

C. Penerapan Manajemen Waktu


1. manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan rencana kerja harian , bulanan dan tahunan yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui jadwal
kerja yang disusun secara berurutan yang disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan
2. Komunikasi efektif,
a. Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran, perasaan, pendapat dan saran yang terjadi antara 2 manusia atau lebih yang bekerja bersama
b. Komunikasi efektif, melalui kegiatan :
Operan antar shift
Pre conference tim
Post conference tim
3. Operan
yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin
oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift sore
4. PEDOMAN Operan
Waktu Kegiatan :
Awal pergantian shift
(pukul 07.00, 14.00, 21.00)
Tempat :
Nursing Station/Ruang Perawat
Penanggung Jawab :
Kepala Ruangan/PJ Shift
5. PEDOMAN Operan
a. Kegiatan :
Karu/PJ shift membuka acara dengan salam
PJ shift mengoperkan menyampaikan:
Kondisi / keadaan pasien : Dx keperawatan, Tuk yang sudah dicapai, tindakan yang sudah dilaksanakan, hasil asuhan
Tindak lanjut untuk shift berikutnya
Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah disampaikan
Karu memimpin ronde ke kamar pasien
Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
Bersalaman

D. Pre Conference
yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh katim atau PJ Tim.
Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
1. PEDOMAN PRE CONFERENCE
Waktu Kegiatan : Setelah operan
Tempat : Meja masing-masing tim
Penanggungjawab : Ketua Tim/Pj Tim
Kegiatan:
Katim/Pj Tim membuka acara
Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
Katim/PJ Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
Katim/PJ Tim memberikan reinforcement
Katim/Pj Tim menutup acara

E. Post Conference
yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut.
Isi post conference adalah : hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut).
Post conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim
1. PEDOMAN POST CONFERENCE
Waktu Kegiatan : Sebelum operan ke dinas berikut
Tempat : Meja masing-masing tim
Penanggungjawab : Ketua Tim/Pj Tim
Kegiatan:
Katim/Pj tim membuka acara
Katim/Pj tim menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien
Katim/Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
Katim/Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya
K atim/Pj tim menutut acara

F. MANAJEMEN KONFLIK
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain :
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:
1. Bersaing

2. Berkolaborasi

3. Menghindar

4. Mengakomodasi

5. Berkompromi

G. Melaksanakan sistem pendelegasian dan supervisi


Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain.
Dalam organisasi pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
1. Pendelegasian dilaksanakan melalui proses
Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya
Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi narasumber
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
a. Pendelegasian terencana
adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan, Bentuknya dapat berupa:
Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift
Pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
b. Pendelegasian insidentil
Terjadi apabila salah satu personil ruang berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan
Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah kepala seksi perawatan, kepala ruangan, ketua tim atau penanggung jawab shift, tergantung pada
personil yang berhalangan
c. Mekanisme Pendelegasian insidentil
Bila kepala ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu ketua tim untuk menggantikan tugas kepala ruangan
Bila ketua tim berhalangan hadir maka kepala ruangan menunjuk salah satu anggota tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas ketua tim.
Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan personil maka kepala ruangan / penanggun jawab shift berwenang
memindahkan perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut atau ketua tim melimpahkan pasien kepada perawat
pelaksana yang hadir
2. Prinsip-prinsip Pendelegasian Tugas
a. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas.

b. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya.

c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal secara terinci, baik lisan maupun tertulis.

d. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi.

e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasil dari tugas tersebut

H. Supervisi
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
1. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut
Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala Ruangan
Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat Pelaksana
Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana
2. materi supervisi kepala ruangan
kemampuan manajerial
kemampuan dalam asuhan keperawatan
3. materi supervisi Ketua tim
kemampuan pengelolaan di timnya
kemampuan asuhan keperawatan.
4. materi supervisi perawat pelaksana
kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari
masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi

KETUA TIM

A. Deskripsi Peran
1. Pengertian
Seorang perawat yang ditunjuk oleh kepala ruangan dan memimpin suatu kelompok perawat yang diberi tugas
merawat secara paripurna terhadap beberapa pasien.

2. Persyaratan
a. Perawat senior berpengalaman
b. Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa dan sehat

B. TanggungJawab Sesuai Peran


Bertanggung jawab kepada kepala ruang rawat mengenai teknis perawatan kebersihan, kerapian dan keamanan
pasien di timnya.

C. Kompetensi Sesuai Peran


Berdasarkan Keputusan MenPAN Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, tugas seorang
Ketua Tim meliput i44 kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagian besar menyangkut hal-hal teknis audit. Sebagian lainnya
menyangkut hal-hal yang bersifat manjerial seperti perencanaan dan pelaporan. Dengan memperhatikan hal ini, seorang ketua tim harus
mempunyai kompetensi yang memadai dalam hal yangbersifat teknis audit. Tanpa kompetansi teknis tersebut, ketua tim akan kesulitan
untuk menjalankan perannya. .Namun dalam pelaksanaan tugas lapangan, kompetensi teknis juga perludimiliki oleh seorang ketua tim
untuk dapat menjalankan perannya denganefektif. Kemampuan berkomunikasi serta hubungan antar manusia.

1. human relationship
2. mutlak dimiliki agar dapat menggerakkan anggota tim untukmencapai tujuan audit dan dapat mempengaruhi audit agar
mau menjadimitra dalam dalam pelaksanaan tugas-tugas sebagai ketua tim

D. Uraian Tugas Sesuai Peran


1. Bersama anggota tim bertanggung jawa terhadap pelayanan keperawatan menyeluruh kepada beberapa pasien
sesuai dengan pembagiannya.
2. Mengatur pembagian tugas diantara anggotanya sehingga seluruh kebutuhan pasien sehubungan dnegan pengobatan
dan perawatannya terpenuhi sebagaimana semestinya.
3. Mengikuti visite dokter yang merawat pasien tanggungannya dan melaksanakan segala program pengobatan dan
perawatannya.
4. Menyediakan serta menyiapkan perlengkapan utnuk keperluan pelaksanaan pelayanan perawatan.
5. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dnegan tahap tahapannya terhadap pasien tanggungannya.
6. Melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada pasien dengan masalah khusus dan komplek.
7. Menyusun laporan kelompoknya tentang hasil kerjanya pada buku laporan khusus.
8. Memimpin anggota kelompoknya membicarakan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
9. Membantu kepala ruangan dalam bimbingan dan pengawasan mahasiswa sekolah kesehatan.
10. Melaksanakan asuhan pelayanan keperawatan sesudai dengan prosedur tetap yang berlaku.
11. Melaksanakan pengobatan seusai isntruksi dokter jaga gawat darurat dan atau dokter penanggung jawab.
12. Melakukan tindakan awal pada pasien pasien gawat sambil konsultasi dengan dokter penanggung jawa atau
dokter jaga gawat darurat.
13. Berperan serta melaksanakan latihan mobilisasi pada pasien agar dapat segera mandiri.
14. Menyiapkan persyaratan administrasi dan fisik bagi pasien pasien yang:
a. Dilakukan tindakan atau menolak tindakan
b. Pindah ruangan atau pindah rumah sakit
c. Dirujuk ke rumah sakit lain
d. Pulang atau pulak paksa
e. Meninggal dunia
15. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya meningkatkn mutu asuhan
keperawatan.
16. Mengikuti pertemuan berkala yang akan diadakan oleh kepala ruang rawat.
17. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar, sehingga tercipta
sistim informasi rumah sakit yang baik.
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara fisik, pada saat penggantian dinas.

PERAWAT PELAKSANA

A. Deskripsi Peran
1. Pengertian
Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan di
ruang rawat.

2. Persyaratan
a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan untuk ruang MPKP Basic I.
b. Pengalaman kerja dibagian kesehatan jiwa minimal 1 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat):asuhan keperawatan jiwa
e. Lulus tes tulis
f. Lulus tes wawancara

B. Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai Peran


Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksanan di ruang rawat bertanggung jawab kepada kepada ruangan /
kepala instalasi terhadap hal hal berikut :

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan kepeawatan sesuai standar


2. Kebenaran dan ketapatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain yang
dilakukan.

C. Uraian Tugas Sesuai Peran


2. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungan.
3. Menerima pasien baru seusai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
4. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan.
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
7. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain :
a. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
b. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakitnya.
c. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi, kollaps, perdarahan, keracunan, henti nafas dan
henti jantung) sesuai protap yang berlaku, selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada
dokter ruang rawat / dokter jaga.
9. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.
10. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai keadaan dan kebutuhan pasien
mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau institusi kesehatan lainnya
d. Cara hidup sehat, seperti mengatur istirahat, makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan
sosial ekonomi.

You might also like