You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN VII
PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN

OLEH:

NAMA : WAHYU AHWARUL ASIS


NIM : F1C114026
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : HERLAN

LABORATORIUM KKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Kimia dan teknik kimia, dalam proses pemisahan digunakan untuk

mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa

kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak

murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan

senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang

memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi

suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.

Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.


Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses

perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses

pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang

digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran

dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung

pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses

pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang

diinginkan. Berdasarkan uraiyan diatas maka dilakukan percobaan pemisahan

komponen dari campuran untuk mempelajari teknik pemisahan secara fisik dari

campuran.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada percobaan pemisahan komponen dari campuran yaitu

bagaimana teknik pemisahan secara fisik dari campuran?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan dialalakuakanya percobaan pemisahan komponen dari campuran yaitu

untuk mengetahui teknik pemisahan secara fisik dari campuran.

D. Manfaat

Manfaat dialakukannya percobaan pemisahan lomponen dari campuran yaitu

dapat mengetahui teknik pemisahan secara fisik dari campuran.


II. TINJAUAN PUSTAKA
Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia

yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope (umumnya terpotong-potong atau

berupa serbuk kasar) disatukan dengan bahan pengekstraksi . Kromatografi adalah

teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-kom

ponen campuran tersebut diantara du a fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan

fase gerak (cair atau gas). Dalam kromatografi lapis tipis pemilihan sistem pelarut

yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves like, tetapi akan lebih cepat

dengan mengambil pengalaman para peneliti, yaitu dengan daftar pustaka yang sudah

ada ( Gufur dkk., 2011)


Destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya digunakan untuk

mengekstraksi minyak esensial (campuran berbagai senyawa menguap). Selama

pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak sal-

ing bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor. Keru-

gian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat

terdegradasi (Mukriani, 2011)


Centrifuge adalah salah satu alat pemisah antara cairan dan padatan

(dewatering), salah satu type centrifuge yang umum dipakai adalah Solid Bowl

Centrifuge, dimana mempunyai keuntungan antara lain: penampakannya bagus,

tidak menghasilkan bau, mempunyai kemampuan start up dan shutdown yang cepat,

menghasilkan padatan /dry solid lebih baik, biaya investasi rendah, tidak

memerlukan lahan yang luas ( Ariani, 2011).


Campuran ditemukan di alam. Miisalnya air tanah, udara, minyak bumi, dan

batuan. Sebagian zat penyusun campuran sangat berguna bagi kita. Sedangkan

sebagian lagi dapat merugikan. Zat-zat yang merugikan ini perlu dipisahkan dari zat

penyusun yang berguna. Sebagai contoh, zat-zat pengotor pada pengolahan air minu

perluh dipisahkan agar layak dikomsumsi. Campuran dapat dipisahkan berdasarkan

perbedaan sifat setiap zat. Contohnya, perbedaan titik didih, kelarutan, atau ukuran

partikel. Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan berbagai macam metode,

beberapa dari metode tersebut yaitu, penyaringan, sentrifugasi, evabporasi, pemisahan

campuran dengan menggunakan maknet, sublimasi, destilasi, corong pisah, dan

kromotografi ( Lutfi, 2006).


Faktor-faktor penting yang mempengaruhi ketajaman pemisahan dalam proses

destilasi adalah perbedaan komposisi yang mungkin ada diantara cairan dan uap pada

keadaan kesetimbangan (hubungan kesetimbangan uap dan cairan atau volalitas

relatif), efektifitas kontak dari uap dan cairan yang biasa dinyatakan dalam plat

teoritis atau HETP, perbandingan kondensat yang kembali ke arah kolom fraksinasi

atau refluks ratio dan kecepatan uap naik ke kolom atau kecepatan aliran destilat

(Respati, 1986).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Praktikum pemisahan komponen dari campuran dilakukan pada hari kamis

Tanggal 31 Maret 2016 pada pukul 10:00-12:00 WITA. Bertempat di Laboratorium


Kimia Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan pemisaan komponen dari campuran

yaitu gelas ukur 50 mL, corong, dan gelas kimia 50 mL.


2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan pemisahan komponen dari

campuran yaitu NaCl, SiO2, NaS2O3, dan aquades.


C. Prosedur Kerja

NaCl SiO2 NaS2O3

- Ditimbang masing-masing
sebanyak 0,5 gram
- dimasukkan ke dalam gelas kimia
- diaduk hingga homogen
- disaring

Filtrat Residu

- dimasukan dalam oven


selama 30 menit dengan
suhu 105C
- ditimbang
- dihitung beratnya

Rendamen = 58%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasol Pengamatan

1. Tabel hasil pengamatan

N Perlakuan Hasil Pengamatan

o
1 NaCI 0,5 g + SiO2 0,5 g + NaS2O3 0,5 g Larrutan berwarna coklat

+ aquades
2 Campuran larutan disaring Filtrat, residu

3 Bera sampel 2,808 g

Berat kertas saring = 1,911 g

2. Analisis data

Diketahui : Massa NaCl = 0,5 g


Massa SiO2 = 0,5 g
Massa NaS2O3 = 0,5 g
Massa Kristal = 1,5 g
Massa Kristal secara teori :
Massa Kristal = Massa NaCl + Massa SiO2 + Massa NaS2O3
= 0,5 gram + 0,5 gram + 0,5 gram
= 1,5 gram
Berat sampel setelah pemisaha
Rendamen = 100%
Berat sampel sebelum pemisahan
0,88 g
= 100%
1,5 g
= 58 %
B. Pembahasan

Campuran ditemukan di alam. Misalnya air tanah, udara, minyak bumi, dan

batuan. Sebagian zat penyusun campuran sangat berguna bagi kita. Sedangkan

sebagian lagi dapat merugikan. Zat-zat yang merugikan ini perlu dipisahkan dari zat

penyusun yang berguna. Sebagai contoh, zat-zat pengotor pada pengolahan air minu

perluh dipisahkan agar layak dikomsumsi. Campuran dapat dipisahkan berdasarkan

perbedaan sifat setiap zat. Contohnya, perbedaan titik didih, kelarutan, atau ukuran

partikel. Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan berbagai macam metode,

beberapa dari metode tersebut yaitu, penyaringan, sentrifugasi, evabporasi, pemisahan

campuran dengan menggunakan maknet, sublimasi, destilasi, corong pisah, dan

kromotografi.
Pemurnian merupakan proses pemisahan suatu senyawa yang bercampur

dengan senyawa lain sehingga didapatkan senyawa tunggal yang murni. Pemurnian

suatu senyawa biasanya dilakukan dengan berbagai metode, tegantung sifat dari

senyawa tesebut dan tingkat kesulitannya masing-masing, salah satu metode

sederhana secara fisik yang dilakukan yaitu dengan cara penyaringan. Metode

pemisahan dengan menggunakan penyaringan adala proses pemisahan senya

berdasarkan perbedaan wujut senywa yang dipisahkan, misalnya campuran senyawa

cair dengan senyawa yang berbentuk padatan.


Percobaan pemisahan komponen dari campuran dilakukan dengan

menggunanakan bahan NaCl, SiO3, Na S2O3, dan aquades. Percobaan ini dilakukan

dengan beberapa perlakuan, daimana pertama dilakukan proses pencampuran antara


senyawa NaCl, SiO3, Na S2O3 dengan aquaes untuk mencairkan campuran, kemudian

dilakukan proses penyaringan , yang bertujuan untuk memisahkan kembali campuran

dan untuk mengukur berapa berat sampel yang didapatkan kembali. Selanjunya

dilakukan proses pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu

105C, tujuan dilakukan pemanasan adalh untuk menghilangkan molekul air yang

terdapat pada sampel, dan silakukan dengan suhu 105C karuna suhu titik didih air

100C, hal ini diharapkan semua molekul air yang terdapat dalam sampel semuanya

menguap dengan memberikan suu diatas titik didih air.


Hasil berat sampel yang didapatkan pada percobaan ini yaitu 59,8%. Hal ini

menunjukan bahwa berat sampel yang didapatkan berkurang dari berat sampel

sebelumnya diman berat sampel mula-mula yaitu sebesar 1,5 g sedangkan setelah

dilakukan proses pemisahan didapatkan 0,897 g. Hal ini disebabkan karena sampel

yang bercampur dengan air akan saling berikatan sehingga pada proses pemisahannya

semua sampel tidah terpisah, selain iti diakibatkan oleh ukuran dari kertas saring yang

masih kurang teliti yang mengakibatkan masih ada sampel yang berukuran kecil yang

masih dapat melaluinya senhingga sampel yang didapatkan kurang dari yang

diharapkan.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa

teknik pemisahan secara fisik dari campuran dapat dilakukan dengan cara

penyaringan, dengan menggunakan kertas saring. Hasil yang didapatkan pada proses

penyaringan yaitu berat sampel hasil saring sebesar 0,88 gram dengan %rendamen

sebesar 58%.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani M. N., 2011, Minimisasi Limbah di Industri Kulit dengan Recovery Garam
Amonium dari Air Limbah Proses Deliming, Jurnal Riset dan Standarisasi,
Vol. 1, No. 4.

Gafur M. A., Ishak I., Nurhayati B., 2014, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid
dari Daun Jamlang (Syzygium Cumini).

Lutfi, 2006, Ipa Kimia, Jakarta : Erlangga.

Mukriani, 2012, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif,


Jurnal Ekstraksi dan Identifikasi.

Respati, 1986, Pengantar Kimia Organik, Jakarta : AksaraBaru.

You might also like