Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN VII
PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN
OLEH:
LABORATORIUM KKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kimia dan teknik kimia, dalam proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa
kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi
suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang
digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung
pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses
komponen dari campuran untuk mempelajari teknik pemisahan secara fisik dari
campuran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada percobaan pemisahan komponen dari campuran yaitu
C. Tujuan Percobaan
D. Manfaat
ponen campuran tersebut diantara du a fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan
fase gerak (cair atau gas). Dalam kromatografi lapis tipis pemilihan sistem pelarut
yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves like, tetapi akan lebih cepat
dengan mengambil pengalaman para peneliti, yaitu dengan daftar pustaka yang sudah
pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak sal-
ing bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor. Keru-
gian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
(dewatering), salah satu type centrifuge yang umum dipakai adalah Solid Bowl
tidak menghasilkan bau, mempunyai kemampuan start up dan shutdown yang cepat,
menghasilkan padatan /dry solid lebih baik, biaya investasi rendah, tidak
batuan. Sebagian zat penyusun campuran sangat berguna bagi kita. Sedangkan
sebagian lagi dapat merugikan. Zat-zat yang merugikan ini perlu dipisahkan dari zat
penyusun yang berguna. Sebagai contoh, zat-zat pengotor pada pengolahan air minu
perbedaan sifat setiap zat. Contohnya, perbedaan titik didih, kelarutan, atau ukuran
destilasi adalah perbedaan komposisi yang mungkin ada diantara cairan dan uap pada
relatif), efektifitas kontak dari uap dan cairan yang biasa dinyatakan dalam plat
teoritis atau HETP, perbandingan kondensat yang kembali ke arah kolom fraksinasi
atau refluks ratio dan kecepatan uap naik ke kolom atau kecepatan aliran destilat
(Respati, 1986).
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan pemisaan komponen dari campuran
- Ditimbang masing-masing
sebanyak 0,5 gram
- dimasukkan ke dalam gelas kimia
- diaduk hingga homogen
- disaring
Filtrat Residu
Rendamen = 58%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasol Pengamatan
o
1 NaCI 0,5 g + SiO2 0,5 g + NaS2O3 0,5 g Larrutan berwarna coklat
+ aquades
2 Campuran larutan disaring Filtrat, residu
2. Analisis data
Campuran ditemukan di alam. Misalnya air tanah, udara, minyak bumi, dan
batuan. Sebagian zat penyusun campuran sangat berguna bagi kita. Sedangkan
sebagian lagi dapat merugikan. Zat-zat yang merugikan ini perlu dipisahkan dari zat
penyusun yang berguna. Sebagai contoh, zat-zat pengotor pada pengolahan air minu
perbedaan sifat setiap zat. Contohnya, perbedaan titik didih, kelarutan, atau ukuran
kromotografi.
Pemurnian merupakan proses pemisahan suatu senyawa yang bercampur
dengan senyawa lain sehingga didapatkan senyawa tunggal yang murni. Pemurnian
suatu senyawa biasanya dilakukan dengan berbagai metode, tegantung sifat dari
sederhana secara fisik yang dilakukan yaitu dengan cara penyaringan. Metode
menggunanakan bahan NaCl, SiO3, Na S2O3, dan aquades. Percobaan ini dilakukan
dan untuk mengukur berapa berat sampel yang didapatkan kembali. Selanjunya
dilakukan proses pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu
105C, tujuan dilakukan pemanasan adalh untuk menghilangkan molekul air yang
terdapat pada sampel, dan silakukan dengan suhu 105C karuna suhu titik didih air
100C, hal ini diharapkan semua molekul air yang terdapat dalam sampel semuanya
menunjukan bahwa berat sampel yang didapatkan berkurang dari berat sampel
sebelumnya diman berat sampel mula-mula yaitu sebesar 1,5 g sedangkan setelah
dilakukan proses pemisahan didapatkan 0,897 g. Hal ini disebabkan karena sampel
yang bercampur dengan air akan saling berikatan sehingga pada proses pemisahannya
semua sampel tidah terpisah, selain iti diakibatkan oleh ukuran dari kertas saring yang
masih kurang teliti yang mengakibatkan masih ada sampel yang berukuran kecil yang
masih dapat melaluinya senhingga sampel yang didapatkan kurang dari yang
diharapkan.
V. KESIMPULAN
teknik pemisahan secara fisik dari campuran dapat dilakukan dengan cara
penyaringan, dengan menggunakan kertas saring. Hasil yang didapatkan pada proses
penyaringan yaitu berat sampel hasil saring sebesar 0,88 gram dengan %rendamen
sebesar 58%.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani M. N., 2011, Minimisasi Limbah di Industri Kulit dengan Recovery Garam
Amonium dari Air Limbah Proses Deliming, Jurnal Riset dan Standarisasi,
Vol. 1, No. 4.
Gafur M. A., Ishak I., Nurhayati B., 2014, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid
dari Daun Jamlang (Syzygium Cumini).