Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tapi
dalam kenyataannya tidak selalu demikian, seringkali perkembangan kehamilan dapat mendapat
gangguan. Tergantung dari tahap di mana gangguan itu terjadi, maka hasil kehamilan dapat
berupa keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas, kematian janin dalam rahim atau kelainan
kongenital. Kesemuanya merupakan kegagalan fungsi reproduksi. 1
Pembahasan
Skenario 3
Seorang perempuan berusia 36 tahun diantar suaminya ke unit gawat darurat RS dengan
keluhan keluar darah banyak dari jalan lahir yang dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Menurut
pasien dia sudah telat haid 3 bulan namun saat memeriksa sendiri di rumah dengan tes kehamilan
hasilnya negatif.
Keterangan lain :
- Darah banyak keluar disertai keluarnya jaringan bulat-bulat seperti anggur. Awalnya
dirasakan sejak 3 hari yang lalu namun hanya berupa flek.
- Pasien mengatakan sejak mengetahui dirinya hamil, dia merasakan mual-muntah yang
cukup berlebihan (5-6 x sehari), dan dia merasakan bahwa perutnya bertambah besar
dengan cepat.
- HPHT : 14 Maret 2016
- Pasien belum melakukan ANC
- Status obstretikus : G3P2A0
G1 tahun 2010 bayi laki-laki, berat 2800 g, lahir normal di RS ditolong dokter,
tanpa komplikasi.
G2 tahun 2013 bayi laki-laki, berat 2700 g, lahir normal di bidan, tanpa
komplikasi.
G3 hamil sekarang.
Anamnesis
1 Identitas: nama, umur, jenis kelamin, dokter yang merujuk, pemberi informasi (misalnya
pasien, keluarga,dll), dan keandalan pemberi informasi.
2 Keluhan utama: pernyataan dalam bahasa pasien tentang permasalahan yang sedang
dihadapinya.
4 Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): pengobatan yang dijalani sekarang, vitamin dan obat
herbal. Allergi (alergi obat dan yang lainnya yang menyebabkan manifestasi alergi
spesifik), operasi, rawat inap di rumah sakit, transfusi darah termasuk kapan dan berapa
banyak jumlah produk darahnya, trauma dan riwayat penyakit yang dulu.
5 Riwayat Keluarga: umur, status anggota keluarga (hidup, mati) dan masalah kesehatan
pada anggota keluarga (tanya apakah ada yang menderita kanker terutama payudara,
kolon dan prostat), TB, asma, infark miokard, HTN, penyakit tyroid, penyakit ginjal,
PUD, DM, penyakit perdarahan, glaukoma, hepatitis, degenerasi makular dan depresi
atau penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan. Gunakan skema keluarga (pedagre).
6 Riwayat psychosocial (sosial): stressor (lingkungan kerja atau sekolah, tempat tinggal),
faktor resiko gaya hidup (makan makanan sembarangan).
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi : ditemukan adanya mola face (muka dan badan tampak kekuningan),
ditemukan adanya darah yang keluar dari vagina yang mungkin disertai dengan
gelembung mola
- Palpasi : ukuran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan, uterus terasa lembek, tidak
teraba bagian bagian janin, tidak ada ballottement dan gerakan janin
- Auskultasi : tidak ditemukan denyut jantung janin
- Pengukuran tekanan darah untuk mengetahui apakah ada hipertensi yang mengarah ke
pre eklampsia mola hidatidosa
- Pemeriksaan dalam : adanya pendarahan dari cervix, memastikan konsistensi dan besar
uterus.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG
Ultrasonography merupakan baku emas untuk mengidentifikasi baik mola sempurna maupun
parsial. Gambaran khas, dengan menggunakan teknologi USG pada umumnya, yaitu adanya pola
badai salju (Snowstorm) mengindikasikan vilichorionik yang hydropic. USG resolusi tinggi
memperlihatkan adanya massa kompleks intrauterin yang mengandung banyak kista-kista kecil.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan HCG
Adanya kelainan pada sel sel trofoblas yang mengakibatkan kadar dari hormone HCG yang
disekresikan oleh sel sinsitiotrofoblas dan intermediate trofoblas. Kadar HCG serum. Beta HCG
urin tinggi lebih dari 100.000 mlU/ml, beta HCG serum diatas 40.000 IU/ml.
Pemeriksaan Histopatologi
Working Diagnosis
Differential Diagnosis
Etiologi
Epidemiologi
Patofisiologi
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Kesimpulan