You are on page 1of 10

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER

TERAPI BEKAM

Disusun oleh:

Agnes Scherine Karlinda, S.Farm 168115149

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia
pengobatan di lingkungan masyarakat juga turut berkembang. Perkembangan pengobatan
di masyarakat semakin luas dan beragam, mulai dari pengobatan modern hingga
pengobatan tradisional. Pada zaman modern ini tentunya pengobatan modern sering
menjadi pilihan utama dalam mengatasi gejala atau penyakit dari berbagai individu.
Namun terkait dengan kerugian yang dialami dengan penggunaan obat seperti efek
samping obat yang sering terjadi dan biaya pengobatan modern yang cukup mahal
sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih efektif dan efisien.
Pengobatan lain yang sering dilakukan selain pengobatan modern adalah pengobatan
tradisional. Namun dengan berkembangnya zaman, istilah terapi komplementer pun
dikenal di masyarakat sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai
pengobatan tradisional. Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer
tradisional-alternatif atau sering disebut dengan CAM (Complementary Alternative
Medicine) adalah pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan,
dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Artinya
Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat
dipakai sebagai pendamping terapi konvesional/medis. Sedangkan pengobatan
alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh paramedis/dokter pada
umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya tersebut
melalui pendidikan yang lain/non medis.
Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif. Terapi invasif merupakan
terapi komplementer dengan melakukan interversi fisik terhadap tubuh berupa tusukan.
Contoh terapi komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang
menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi
energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi,
food combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas;
akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya tanpa adanya tusukan pada
tubuh manusia. Pada kesempatan ini, salah satu terapi komplementer yang akan dibahas
adalah terapi komplementer invasiv yaitu terapi bekam.

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Bekham


Terapi bekam berasal berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri
merupakan terjemahan dari kata hijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal
kata dari al-hajmu yang berarti membekam. Kemudian al hijamah atau bekam
diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung,
mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan. Terapi Bekam
merupakan suatu proses membuang darah kotor/toksin yang berbahaya dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot. Darah kotor adalah darah
yang mengandung racun/toksin atau darah statis yang menyumbat peredaran darah,
mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar sehingga akan
mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas seseorang, baik secara fisik maupun
secara mental (Ali, A., 2012)
B. Jenis Terapi Bekam
1. Bekam Kering

Bekam kering dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan


memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Pada bekam kering
hanya dilakukan pemvakuman yang ditujukan untuk merenggangkan otot-otot
dan meringankan gejala suatu gejala penyakit yang ringan seperti pegal atau
nyeri. Seringkali bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum
suntik dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-
hitaman selama 3 hari.

Prosedur terapi bekam kering


Tubuh diurut atau dilakukan massage dengan minyak but-but dan minyak
zaitun selama 5 menit sebelum dilakukan bekam.
Selanjutnya dilakukan pemvakuman pada permukaan kulit dan pada titik-
titik yang dituju dengan alat bekam sebanyak 3-5 kali pompa dan dibiarkan
selama 10-15 menit
Alat bekam dilepaskan dan diurut kembali dengan menggunakan minyak
but-but dan zaitun selama 2-3 menit.
Pembekaman dapat dilakukan pada titik yang sama sebanyak maksimal 5
kali bekam dan dapat dilakukan 1 minggu sekali
Kemudian dilakukan lg pengurutan dengan minyak but-but dan zaitun
sebagai penutup terapi bekam kering.

2. Bekam Basah
Bekam basah merupakan tindakan bekam yang dilakukan pada
permukaan kulit untuk mengeluarkan patogen yang berlebih. Pada proses terapi
bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti dengan
melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan, lalu di
sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan
darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor.

Prosedur terapi bekam basah


Dilakukan pemijatan dan urut anggota badan menggunakan minyak but-but,
zaitun, dan minyak habbatussada selama 5-10 menit agar peredaran darah
menjadi lancar.
Kemudian dilakukan pemvakuman dengan alat bekam berupa gelas kaca
pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-titik meridian yang dituju.
Pompa sebanyak 3-5 kali dan tunggu selama 2-3 menit untuk memberikan
kekebalan pada kulit saat dilakukan penusukan.
Lalu gelas kaca tadi dilepas, kulit bekas bekam dibasuh dengan alkohol.
Dilakukan penyayatan atau penusukan dengan menggunakan pisau bedah
atau jarum steril pada permukaan kulit sesuai dengan diameter gelas kaca
dan dilakukan pemvakuman kembali sebanyak 3-5 kali pompa dan ditunggu
selama 3-5 menit, dapat dipanaskan juga dengan infrafil.
Darah yang keluar ditampung dalam mangkok kecil, bekas bekam
dibersihkan dengan tisu steril dan dilakukan pembekaman kembali pada titik
yang sama, dibiarkan selama 2-3 menit. Pengulangan pembekaman dapat
dilakukan maksimal 5 kali di waktu dan hari yang sama.
Bekas sayatan atau tusukan diberi antseptik agar tidak terjadi infeksi.
Hindari terkena air selama 2 jam.
Pembekaman dapat dilakukan setiap hari pada titik yang berbeda dan
diberikan jangka waktu 2-3 minggu pada titik yang sama.
C. Alat terapi bekam
1. Alat bekam/kop angin (cupping set)
Fungsi utama alat ini adalah sebagai peralatan untuk menghisap permukaan kulit
yang akan dibekam dan menciptakan ruang hampa udara dalam kop tersebut
sehingga darah kotor akan dikeluarkan.

2. Pena bekam (lancing device)


Salah satu dari alat alat bekam utama adalah Pena Bekam atau lancing device
adalah alat alat bekam yang fungsinya untuk menusukkan jarum bekam pada
titik bekam yang dibekam.
3. Jarum bekam (blood lancet)
Jarum bekam atau yang juga dikenal sebagai blood lancet adalah peralatan
bekam yang berfungsi melukai titik bekam yang dipasangkan pada pena bekam /
lancing device. Blood Lancet ini cuma boleh digunakan sekali pakai saja.
Artinya dilarang digunakan lagi kalo sudah digunakan dan haruslah
dimusnahkan (dibakar).

(Ahlibekam.com)

D. TITIK TITIK DASAR BEKAM


1. Puncak Kepala: vertigo, sakit kepala menahun, mingrain, stroke.
2. Dua urat leher: sakit kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung,
sakit tenggorokan, stroke
3. Punduk: mencegah tekanan darah berlebih di punduk, rabun dan benjolan
dimata, rasa berat dimata pada dan alis dan kelopak mata, lepra, pengaruh
racun, stroke
4. Bahu: hipertensi, nyeri bahu, stroke, sakit di leher.
5. Dua jari dibawah punduk: gangguan saluran pernapasan, asma, bronkitis,
batuk, sesak napas, asi kurang, stroke.
6. Belikat kiri dan kanan: gangguan paru-paru, gangguan jantung, saluran
pernapasan, masuk angin, stroke.
7. Pinggang: gangguan ginjal, sakit pinggang, susah punya keturunan, kencing tak
lawas, haid tak lancar, stroke.
8. Betis: asam urat, kesemutan, pegal-pegal, stroke.

E. Manfaat Terapi Bekam

The British Cupping Society mengatakan, terapi bekam bisa mengobati


berbagai kondisi meski ini belum didukung oleh penelitian ilmiah. Menurut The
British Bekam Society, terapi bekam dapat digunakan untuk mengobati:

1. Kelainan darah seperti anemia dan hemofilia

2. Penyakit rematik seperti arthritis dan fibromyalgia

3. Membantu meningkatkan kesuburan dan membantu mengobati ginekologi


4. Masalah kulit seperti eksim dan jerawat

5. Hipertensi

6. Migrain

7. Kecemasan dan depresi

8. Penyumbatan bronkial yang disebabkan oleh alergi dan asma

9. Pembuluh darah melebar

F. Efek Samping Terapi Bekam

Terapi bekam dianggap relatif aman, terutama bila dilakukan oleh para
profesional kesehatan terlatih. Potensi efek samping meliputi:

1. Ketidaknyamanan ringan

2. Luka bakar

3. Memar

4. Infeksi kulit

5. Tubuh sangat lelah dan mengantuk berlebihan

6. Nyeri otot

7. Risiko penyakit menular

8. Sering buang air kecil

9. Bau badan tidak sedap

10. Anemia

11. Sakit kepala

G. Kontraindikasi Terapi Bekam

Terapi bekam harus dihindari oleh kelompok berikut:

1. Wanita hamil atau menstruasi

2. Penderita kanker metastatik (kanker yang telah menyebar dari satu bagian
tubuh ke bagian tubuh yang lain)
3. Orang dengan patah tulang atau spasme otot

(Kompas.com)

Terapi bekam sebaiknya tidak diterapkan ke bagian tubuh yang memiliki:

1. Trombosis vena dalam

2. Luka

3. Bagian arteri

4. Bagian tubuh dimana kita bisa merasakan denyut nadi atau jantung

(Kompas.com)

III. PENUTUP

Terapi bekam merupakan salah satu terapi komplementer invasif yang saat
ini sudah sering digunakan dikalangan masyarakat. Terapi bekam juga merupakan
terapi komplementer yang cukup efektif dan efisien. Namun untuk menggunakan
terapi ini, alangkah baiknya untuk mempertimbangkan keperluan terkait kelebihan dan
kekurangan terapi bekam.

A. Kelebihan Terapi Bekam

1. Terapi tanpa intervensi zat kimia pada tubuh

2. Harga terjangkau sesuai jenis terapi dan penyakit

3. Dilakukan sesuai persetujuan pasien

4. Tidak memerlukan waktu yang lama

B. Kekurangan Terapi Bekam

1. Tidak semua pasien berani diterapi bekam basah

2. Penanganan tidak steril dapat menyebabkan infeksi

DAFTAR PUSTAKA
Ali., A., 2012, Baik dan Buruknya terapi bekam untuk kesehatan anda (online). http://www
.lensaindonesia.com/2012/06/30/baik-dan-buruknya-terapi-bekam-untuk-kesehatan-
anda.html diakses tanggal 5 Maret 2017.
Anonim, How to Perform Cupping Therapy, http://www.healthnewsone.com/wpcontent/
upload/2015/03/how-to-perform-cupping-therapy.jpg diakses tanggal 5 Maret 2017.
Kemenkes RI, 2010, Pengobatan Komplementer TradisionalAlternatif (online). http://buk.
depkes.go.id/index.php?option=comcontent&view=article&id=66:pengobatan-komple
menter-tradisional-alternatif diakses tanggal 28 Februari 2017.
Kompas.com, 2016, Mengenal Jenis Bekam dan Efek Sampingnya (online). http://health.kom
pas.com/read/2016/08/09/205627923/mengenal.jenis.bekam.dan.efek.sampingnya
diakses tanggal 5 Maret 2017.
Medical news, 2016, Apakah Terapi Bekam? Menggunakan, Manfaat, Efek Samping, dan
Lebih (online). http://www.moryz.com/balance/guide/cupping-therapy.html#3 diakses
tanggal 5 Maret 2017.
Nabawi, 2012, Alat-Alat Bekam yang Dibutuhkan untuk Terapi Bekam (online).
http://ahlibekam.com/tag/alat-alat-bekam/ diakses tanggal 5 Maret 2017.

You might also like