Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
S AJ I D, M.Pd. NIP/NRK
196503041989031009/150022
JUDUL PENELITIAN
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah
Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) di SMK Negeri^Oakarta Tahun 2042/20T3.
PENELITI :6
a. Nama : Sajid, M.Pd bulan
b. Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 04 Ma ret 1965 (bulan
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki Agust
d. Pangkat/ Gol/ Jabatan : Pembina/ IV a/ Kepala Sekolah us -
e. NIP/NRK : 1 9650304 1 98903 1 009/1 50022 Pesen'
f. Unit Kerja : SMK Negeri 3 Jokarta. $ ' J/ ibe
.L TOBIN^xSE, Mr S a j i d , M.Pd
NIP. 196^071519^8(531006 NIP. 196503041989031009
* f
ABSTRAK
Kata kunci: Lingkungan Sekolah, Sumber Belajar dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)
KATA PENGANTAR
Fuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufik, hidayah, pertolongan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang berjudul: "Peningkatan Kemampuan
Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui
Diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMK Negeri /3"'1akarta Tahun
2612/2013" *2-0/^ o
Dalam melakukan Penelitian Tindakan Sekolah ini, Penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara moral maupun material, yaitu :
BfSr-JI. Happy Gustin, SI I. MM selaku Kepala Bidang SMK DiodilcPomprev DKI Jakarta,
yang telah banyak memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan PTS
ini.
2. Dr..Zainal Soleman selaku Kepala Sudin Pikmea Kjota.Adminiatraai Jakarta Ptreat yang
telah inspirasi dan semangat untuk terus mengembangkan Kompetensi Guru profesinal.
/ J Penulis menyadari bahwa dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini belum sempurna
dan masih ada kekurangan, oleh karena itu saran, kritik dan masukan demi kesempurnaannya,
untuk perbaikan penelitian dikemudian hari.
Terakhir penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Sekolah ini mampu memberikan
kontribusi kepada seluruh guru disekolah-sekolah, khusushya SMK Negeri/rtakarta Bidang
Keahlian Blank dan Mdiiajeiiicir
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................,................................ i
ABSTRAK................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi
BABI PENDAHULUAN....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah...................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah......................................................................................
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................
B. Hipotesis Tindakan................................................................................... 25
C. Desain Penelitian........................................................................................ 27
D.Langkah-Langkah Tindakan........................................................................ 29
iv
E. Instrumen dan Teknik Analisis Data 37
A. Hasil Penelitian 8
B. Pembahasan
3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................... 8
A. Kesimpulan
5
B. Saran-saran
5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................
0
DAFTAR TABEL
VI
DAFTAR GAMBAR
Gamba 41
Siklus 42
ian 43
an 45
n 46
47
ch)....................................................................................................................................
Gamba 48
Diagra 49
penilai 50
observ 51
asi Gambar 13. Diagram jumlah skor dan nilai rata-rata siklus I.......................................
51
53
Gambar 17. Diagram jumlah skor dan nilai rata-rata siklus III
.......................................................................................................................................
53
54
vn
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, serta hasil pengamatan
peneliti melalui supervisi, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai
berikut:
1. Mengapa Pendekatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh peran
guru,
dan guru satu-satunya sumber belajar, selain buku paket.
2. Mengapa Pembelajaran yang dikembangkan di kelas-kelas kelihatannya
lebih
ditekankan pada pemikiran reproduktif, menekankan pada hafalan
dan
mencari satu jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan
3. Mengapa dalam kegiatan pembelajaran guru belum mampu
menerapkan
model, motode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik
materi yang diajarkan sehingga kurang mengembangkan daya nalar
siswa
secara optimal.
4. Mengapa Dalam proses pembelajaran guru sangat jarang
memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, walaupun materi pelajaran
ada
kaitannya dengan lingkungan sekolah.
2. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini diharapkan memberikan manfaat
yang berarti bagi :
a. Guru, dapat menyempurnakan metode pembelajaran yang diterapkan
di
sekolah sehingga dapat meningkatkan kreativitas, motivasi dan hasil
belajar
siswa.
b. Sekolah, dapat memberikan motivasi bagi guru-guru yang lain untuk
menyempurnakan metode dan setrategi pembelajaran yang diterapkan
di
sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Pengawas sekolah, dapat membantu dalam membimbing dan pengawas
guru
dalam pelaksanaan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kompetensi
dan
profesionalisme guru.
A. Kajian Teori
1. Hakekat Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar
mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar
dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar
adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Ahmad Zain
S (2006: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin
dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar
komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara
kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang
dimanfaatkan.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah.
Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan
dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus
mampu: (a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
(b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar. (c) Menerangkan peranan berbagai
sumber belajar dalam pembelajaran. (d) Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber
belajar dalam bentuk tingkah laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f)
Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan
penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya. (h)
Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Di samping kemampuan di atas, guru perlu (1) mengetahui proses komunikasi
dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi
pendidikan, (2) mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik
maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber
belajar tersebut, (3) memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan
bagaimana cara memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk
memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-
kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai
sasaran yang optimal.
ide sederhana yang muncul saat mereka ke luar kelas memanfaatkan lingkungan
sekolah untuk menciptakan puisi cinta, berkembang menjadi sebuah puisi yang indah.
(Barbaras. Seels, 1995) 6) Lingkungan (setting)
Lingkungan adalah situasi sekitar tempat pesan diterima, misalnya lingkungan
fisik dan nonfisik (Barbara B. Seels, 1995). Lingkungan yang diberdayakan dalam
penelitian ini di antaranya: ruang kelas, lingkungan sekolah taman, ruang audiovisual,
dan sebagainya. Hal ini sangat mendukung ketika pembelajaran menyimak cerita dan
pembelajaran menyimak puisi.
Penggunaan lingkungan luar kelas sebagai media dapat memberikan
kemudahan dan keuntungan sebagai berikut:
1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa;
2) Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya (alami)
3) Bahan-bahan yang akan dipelajari lebih kaya serta faktual;
4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif;
5) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya. (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1991:208-209)
Berdasarkan pengertian pemberdayaan dan sumber belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa pemberdayaan sumber belajar merupakan proses atau cara dengan
memberikan kemampuan atau kekuatan kepada pihak tertentu (dalam hal ini pihak
sekolah) untuk mengatasi permasalahan sumber belajar yang meliputi enam
komponen, yaitu orang (guru dan siswa), isi pesan (materi pelajaran), bahan
(perangkat lunak), alat (perangkat keras), teknik (metode), dan latar (lingkungan).
Sementara Depdiknas berpendapa bahwa Secara garis besarnya, terdapat dua
jenis sumber belajar yaitu: Sumber belajar yang dirancang (learning resources by
design) dan Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization).
Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
(Depdiknas, 2004).
Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk: (1)
pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2)
orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya; (3) bahan: buku, transparansi, film, slides,
gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, area, komik, dan
sebagainya; (4) alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi,
VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng
dan sebagainya; (5) pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan
masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw
dan sejenisnya; dan (6) lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya (Depdiknas, 2004)
Disamping itu, kita juga dapat mengklasifikasikan sumber belajar dari versi
yang lain, yaitu:
a) menurut sifat dasarnya, sumber belajar ada 2 macam yaitu sumber insani (human)
dan non-insani (non-human).
b) menurut segi pengembangnnya, sumber belajar ada 2 macam:
Learning resources by design (sumber belajar yang dirancang untuk keperluan
pengajaran).
Learning resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk
keperluan pengajaran.
Dari beberapa pendapat tentang jenis-jenis sumber belajar, dapat di simpulkan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Katego
ri Sum ber Contoh
Belajar 1. Dirancang Dimanfaatkan
Pesan Informasi yang Bahan-bahan Cerita rakyat,
harus disalurkan oleh komponen pelajaran dongeng, nasihat,
lain berbentuk ide, fakta, Sains, hikayat, dll.
pengertian, data , Pengetahuan Sosial,
Bahasa,
| Teknologi Informasi s
dan Komunikasi, dll.
1
5
Dirancang
Guru, instruktur,
siswa,
4. Peralatan (tidak termasuk Generator,
tek
nisi dan mesin alat-alat,
tim
kurikulum) bubut,
Transparansi, film, jahit dan
mesin
slides, mobil, motor,
tape
recorder, obeng,
buku, dll.
5. Teknik/ metode gambar, Permainan,
grafik,
yang sarasehan,
tnemang dirancangpercakapan biasa,
utk pembelajaran.diskusi, debat.
OHP, proyektor,
slides, fils, TV,
6. Lingkung an
Taman, kebun,
pasar, toko,
museum,
kelurahan,
teropong bintang.
Pengertian
Orang yang menyimpan informasi Tidak termasuk yang
menjalankan fungsi pengemban gan dan
pengelolaan sumber belajar Sesuatu, bisa disebut software
yang
mengandung pesan untuk disaji kan melalui pemakaian
alat
Pada akhir perang dunia kedua mulai timbul suatu kecendrungan baru dalam
bidang audiovisual kearah dua kerangka konseptual baru yang paralel, yaitu teori
komunikasi dan konsep sistem (AECT, 1986). Karena pengaruh-pengaruh ilmu sosial
seperti: psikologi, sosiologi, komunikasi, teori belajar, maka cara mendesain sumber
belajar lebih terarah, lebih spesipik dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
Sumber belajar seperti ini lebih populer dengan istilah media instruksional. Misalnya:
program televisi pendidikan, program radio pendidikan, film pendidikan, slide
pendidikan, komputer pendidikan dan Iain-lain. Keempat perkembangan sejarah
sumber belajar ini oleh Eric Ashby dalam Sadiman (1989), disebut sebagai empat
perkembangan keajaiban yang terjadi dalam dunia pendidikan sehingga dianggap
sebagai revolusi pendidikan. 5) Sumber Belajar yang Didesain dan Dimanfaatkan.
Sumber belajar yang didesain untuk keperluan belajar telah banyak dikenal
orang. Namun demikan tidak semua sumber yang didesain untuk keperluan
pendidikan. AECT dalam Miarso (1986: 88) disebutkan bahwa ada kesangsian apakah
fasilitas yang ada dalam masyarakat, misalnya museum semuanya itu didesain khusus
terutama untuk pembelajaran peserta didik sekolah dalam bidang yang sesuai dengan
kurikulum. Kenyataan bahwa sumber-sumber ini dimanfaatkan untuk membantu
belajar manusia, membuat semuanya itu menjadi sumber belajar.
Kelompok yang kedua, sumber yang dimanfaatkan, sama pentingnya dengan
sumber belajar yang didesain. Beberapa sumber dapat dimanfaatkan untuk
memberikan fasilitas belajar karena memang sumber itu khusus didesain untuk
keperluan belajar. Inilah yang disebut bahan atau sumber instruksional. Sumber yang
lain, ada sebagian dari kenyataan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan belajar. Inilah
yang disebut sebagai: Sumber belajar dari dunia nyata. Jadi, sebagian sumber menjadi
sumber belajar karena didesain untuk itu, sedangkan yang lainnya menjadi sumber
belajar karena dimanfaatkan.
salah satunya melalui survei wilayah. Melalui survei wilayah siswa akan menemukan
sumber belajar di masyarakat sehingga mampu menumbuhkan motivasi untuk
memperkaya nilai-nilai hasil belajar guna dapat meningkatkan pemahaman dan
peningkatan materi pelajaran. (Sarman, 2005 : 3)
Nilai-nilai kegunaan sumber belajar masyarakat adalah : (1) menghubungkan
kurikulum dengan kegiatan-kegiatan masyarakat akan mengembangkan kesadaran
dan kepekaan terhadap masalah sosial; (2) menggunakan minat-minat pribadi peserta
didik akan menyebabkan belajar lebih bermakna baginya; (3) mempelajari kondisi-
kondisi masyarakat merupakan latihan berpikir ilmiah (scientif methode)', (4)
mempelajari masyarakat akan memperkuat dan memperkaya kurikulum melalui
pelaksanaan praktis didalam situasi sesungguhnya; (5) peserta didik memperoleh
pengalaman langsung yang kongkrit, realistis dan verbalisme. (Douglas dan Mill
dalamRusyan2001 : 152)
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak
pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga lebih
nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini
adalah : (1) menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, (2) memungkinkan
terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning), (3)
memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak, (4) kegiatan belajar
akan lebih menarik bagi anak, dan (5) menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning
aktivities). (Badru Zaman, dkk. 2005)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah mencakup
apa saja yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar untuk membantu siswa atau murid mengembangkan kompetensinya,
termasuk memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah.
MGMP bisa berupa diklat, simulasi, diskusi atau yang lainnya. Kemudian diskusi
kelompok adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan secara bersama-sama. Diskusi
kelompok pada dasarnya memecahkan persoalan secara bersama-sama. Artinya setiap
anggota turut memberikan sumbangan pemikiran dan pendapat dalam memecahkan
persoalan tersebut. Diskusi kelompok adalah suatu kegiatan belajar untuk
memecahkan persoalan secara bersama-sama, sehingga akan memperoleh hasil yang
lebih baik. (Tabrani dan Daryani dalam Kasianto,2004)
Pengembangan sumber daya manusia pendidik, khususnya pengembangan
profesional guru, merupakan usaha mempersiapkan guru agar memiliki berbagai
wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan memberikan rasa percaya diri untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai petugas profesional. Pengembangan
atau peningkatan kemampuan profesional harus bertolak pada kebutuhan atau
permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru, agar bermakna.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pasal 20 ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas
keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan undang-undang di
atas pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: (i) kualifikasi akademik
minimum SI atau D-IV; (ii) kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (iii) sertifikat pendidik. Undang-
undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk
meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya. Kegiatan tersebut sangat
dimungkinkan dilaksanakan di Musyawarah Guru Mata Pelaran (MGMP), mengingat
wadah ini dijadikan sebagai tempat melakukan pertemuan bagi guru kelas atau guru
mata pelajaran sejenis.
Berkaitan dengan peran forum pertemuan guru di MGMP yang sangat strategis
untuk peningkatan kompetensi guru dan kinerja guru, maka pemberdayaan MGMP
merupakan hal mendesak yang harus segera dilakukan. Berbagai upaya untuk
meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur,
peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen MGMP .
21
3)
11) Bendahara
2)
12) Ketua Bidang Humas
dan Kerjasama
13)
14) 16)
15) Anggota
6) 5) Anggota MGMP terdiri dari guru kelas, guru pendidikan agama, guru
penjasorkes, dan guru lain di SD/MI/SDLB yang berasal dari 8 - 1 0 sekolah atau
disesuaikan kondisi daerah setempat dan pembentukannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
r) B. Hipotesis Tindakan
s) Berdasarkan pada pemaparan kajian teori di atas, dapat ditentukan hipotesis
tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah : Dengan Diskusi Musyawarah Guru
4)
ac) <Q
ad) 27
ae) 28
al) T
am) Peren
canaan
tindakan 1
an)
aq) ar)
ap) Pelaks _ ay) Ob
as)
anaan tindakan
w. at) Refleksi
servasi
bf) bi) dan Evaluasi
1
bu)
bp)
fg) Solusi,
Temuan dan
Simpulan
fj)
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam diskusi kelompok.
4. Peneliti membimbing kelompok guru dalam menyusun skenario
pembelajaran.
5. Wakil kelompok guru mempresentasikan skenario pembelajaran.
6. Peneliti memberi masukan terhadap skenario pembelajaran yang telah
dibuat kelompok guru.
7. 30
34.
Observasi
115.
114. Tabel. 3. Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima
116. 117. N 118. Rentang Nilai 119. Kreteria 120.
166.
165. Tabel.4. Format Penilaian Skenario Pembelajaran
170. Aspek yang dinilai 171. 173. K
167. 168. NA 169. N Jumlah
atagori
N MA AMA Skor
0 SEKOLAH GURU 180. 181. 182. 183. 184. 186.
1
194. 2
195. 3
196. 4
197. 185.
198. 187.
200.
202. 203. 204. (1-
205. (1-
206. (1-
207. (1-
208. 199.
209. 201.
210.
211. Keterangan :
212. 1. Skenario pembelajaran sekurang-kurangnya memuat standar
kompetensi,
kompotensi dasar, indikator, materi pelajaran, alat/media, sumber belajar dan
penilaian.
213. 2. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan media
dan setrategi
pembelajaran
3. Kaitan antara materi pelajaran dengan pemilihan sumber belajar
4. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan sumber bahan dan penilaian.
215.
214. Tabel. 5. Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
220.J 221. K
219. Aspek yang dinilai
217. N 218. umlah atagori
216.
NO
AMA NAMA 228.229. 230. 231. 232. 233. Skor
234. 235.
SEKOLAH GURU 243.244. 245. 246. 247. 248. 249. 250.
(1- (1- (1- (1- (1- (1- 100 251.
20) 20) 15)
252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262.
263. Keterangan :
1. Kegiatan pendahuluan (apersepsi dan motivasi)
2. Kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan
3. Kemampuan guru mengkaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekolah.
4. Kemampuan guru memberi contoh-contoh riil yang ada di lingkuan sekolah.
5. 34
6. d. Refleksi
7. Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan hasil
evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini
dijadikan acuan untuk merencanakan penyempurnaan dan perbaikan siklus
berikutnya. Semua tahap kegiatan tersebut mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun observasi dan evaluasi dilakukan secara berulang-ulang
melalui siklus-siklus sampai ada peningkatan sesuai yang diharapkan yaitu
mencapai angka katagori"baik" dengan rentang skor 80-89. Jika skor yang
diperoleh kurang dari 80-89, berarti belum memenuhi target yang ditetapkan,
maka perlu bimbingan pada siklus II
8. 2. Siklus II
9. a. Perencanaan Penelitian.
10. Pada tahap ini direncanakan supervisi (pembinaan) dengan
9)
31. d. Refleksi
32. Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan
hasil evaluasi pada akhir pertemuan siklus II,maka dilanjutkan dengan
mengadakan refleksi terhadap kegiatan dan hasil kegiatan yang sudah
berlangsung.
57. d. Refleksi
58. Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan
hasil evaluasi pada akhir pertemuan siklus III, maka dilanjutkan dengan
mengadakan refleksi terhadap kegiatan dan hasil kegiatan yang sudah
berlangsung.
72. A. Hasil
Penelitian 1. SiklusI
73. Berdasarkan pengamatan awal pada SMK NegeriJakarta, banyak guru
bidang studi jarang dan bahkan kurang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kemampuan guru
untuk memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Selama ini guru
lebih banyak menggunakan buku paket dan alat peraga yang dimiliki sekolah sebagai
sumber belajar untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di kelas. Demikian pula
kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat jarang dan bahkan tidak pernah dilakukan
dengan alasan tidak cukup waktu , masalah keamanan dan keselamatan siswa.
74. Hal ini sudah tentu kurang sesuai dengan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (Paikem) yang harus dilaksanakan dalam penterapan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (K-TSft). Kegiatan dalam siklus I ini, diawali
dengan/^ciatan diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMK
Negeri^^tekarta tentang permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan lingkungan
11)
76.
75. Tabel. 6. Data Hasil Observasi Siklus I
77. 78. 79. Aspek Yang di 80. Jumla 81. Rata- 82.
85. 86. Kerjasama 87. 320 88. 8
93. 94. Akti vitas 95. 1149 96. 28.72
101.2 102. Perhatian 103. 104.
3 590 14.75
115. 109.
116. 110.
117. Presentas 111.
118. 112.
119. 120.
4 i Jumlah
123. 966
124. 24.15
125.
3099 77.47
128. 40
129. 41
131.
dalam diagram batang berikut ini:
138.
139.
1149
320 8
140.
0 l4.75
59
141. 966
24.15
142. 1
143. 77.47
J28.72
144. Kerjasama 145. Perh 146. Pre 147. J
Aktivitas atian sentasi umlah
148. i 149. 150. 151.
152.
156. |! 1 2 153.
157. 154.
158. 155.
159. 4
3
160. Gambar: 3. Diagram penilaian observasi
siklus I
163.
Skenario Pembelajaran Siklus I
164. 165.
166. Aspek Yang 167. 168.
Ndi Nilai Ju Rata-
172.
173. Skenario pembelajaran sekurang-kurangnya 174. rata 17
1memuat standar kompetensi, kompotensi dasar, indikator, 320 8
materi pelajaran, alat/media, sumber belajar dan penilaian.
180. 181. Kesesuaian antara materi pelajaran 182. 18
2 dengan media dan setrategi pembelajaran 117 2
w
i C
c a 1
247. n
251.
\ re 266. 255. 259.
253.
-
277.
262. 269.271.275.c
278.
268.
\ 41 267. I tj re
re
263. 270. 276.
: J3 "7 .2
279. 280. 281. 272.
282.283. 284.285. 286.
287. 288.
295. 296. 289.
290.291.
297.
299.
301. 292.293.
302.303. 294.
304.
310. 313. 314.
308.
307. 309.
M
311. 4) 315.
305. 1 re id ro -
316.317.
318.
319.320.321. 322. 323.
324. Gambar: 4. diagram skenario pernbelajaran siklus 1
19) .2.
29) i 20) I
2
l
g
l 32) m
35) pe
_
I re
l 36) su5
^
f a;
21)
=
S
416.
402.
320
406. 418. 420.422.
417. 423. 425. 426. 429.
430.
432.
434.
592 .860 0 5 872 .8 4 280 7 502.
403. c
419. 421. 424. 433.
431. 501. 77.4
404. 435.
436. 437.438.
439. 428.
440.441.
442. 443.
444.
445.
446.
c 5
mpuan
447. 452.
I
5 453.
gur beri
460.
contoh
gur 449.
2.
459.
451.
464.
407.
457.
458.
450.
456.
405. C :
SL ci ~:
.
517.
516. label. 9. Data Hasil Observasi Siklus II
518. 520. J 521. R
519. Aspek Yang di Nilai
N umlah ata-
522. 523. Kerjasama Skor
524. 3 rata
525.
526. 527. Aktivitas 528. 1 529.
530.2 531. Perhatian 176
532. 29.4
533.
3
534. 535. Presentasi 5971
536. 14.9
537.
4 538. Jumlah 006 3
539. 25.1
540.
168 79.2
541. Untuk menggambarkan hasil penilaian hasil observasi pada
siklus II, diagram batang akan menunjukkan aktivitas dalam kegiatan tersebut
berikut ini:
542.
1
1 29'4 06 2 5 . 1 5
554.
555. i
F Kerjasama
;
Aktivitas
556.
an
Perhati 557.
Presentasi
fci
558. Jumlah
559. ; i 560. 561. 562.
563. 1 2 564. 565. 566.
3 4
567. Gambar: 6. Diagram Observasi siklus II
570.
Siklus II
572.
571. Aspek Yang 573. 574.
Ndi Nilai Ju rata-
rata
576.
575. Skenario pembelajaran sekurang-kurangnya memuat 577. 578.
1standar kompetensi, kompotensi dasar, indikator, materi 32 8
pelajaran, alat/media, sumber belajar dan penilaian.
579. 580. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan 581. 582.
2 media dan setrategi pembelajaran 121 30
584.
583. 46
585. 586. Kaitan antara materi pelajaran dengan pemilihan 587. 6588.
3
589. 590. sumber belajar
Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan 23
591. 115.57
592.
4 sumber bahan dan penilaian. 024 25.6
593. Jumlah 594. 3 595.
177 79
597.
tersebut berikut ini:
600. Siklus
598. Penilaian Skenario
II
Pembelajaran Jumlah Skor B rata-rata
599. 1210
1024 ^
5 - c _ *> 3 re
.-- ?5 -g c " >- re I
623. reis Jr
611. C /-3 624. 615.~ 619. 621. 1
c 625. 626. 2-o w 627.
629. 630. _re 632.
t* * Ills
633. .i: ~ Sr
n o S 're~ a. S
fl
3 E <^ = re 634. E o
636. .ffl, ^ re re
637. a ^ -^ 639. 631.
638. 640. 'E
a. 641.
642. re
643. r S 1 645.
644. re c 7
646.
647. 648. c 649.
650.
658. 0 651. 652.
- 660. 661.
653. *v ""? c 654.
655.
663. 656.
664. a T3re 657.
665.
662. i
674.666. i 667.
675. 676. 668. 669.
677. X 670.
671.
679. 672.
678. 680. 673.
681.
682. i 1 683.684. 2 685. 3 686.
687.688. 4 689.
693.
692. Tabel.l 1. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
694. 695. 696. Aspek Yang di Nilai 697. 698. 699.
N
702. 703. Kegiatan pendahuluan ( apersepsi Jumlah
704. Rata-
705.
711.
710. Kegiatan inti pelaksanaan 712. 713.
2 pembelajaran secara keseluruhan 639 15.95
719.
718. Kemampuan guru mengkaitkan materi 720. 721.
3 pelajaran dengan lingkungan sekolah. 630 15.8
726. 727. rr 1 , 1 728. 729.
732. 734.
733. iveinanipuan guru memben conlon- 735. 736. 737.
4 conton nil yang ada di lingkuan sekolah. 881 21.95
740. 741. Kemampuan membuat evaluasi 742. 743.
749.
748. Penutup pelajaran (memberi penguatan, 750. 751.
6 memberi PR ttg pemanfaatan lingk. sekolah.) 280 7
756. Jumlah 757. 758.
3191 79.77
761.
47
763.
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
764. Jumlah Skor Rata-rata
39) 639 40) 630 38) 3
765. 881
41) 320 42) 280
766. 450
43) 1.05
44) r i 51) c
45) C 52) 5
58) I
I
2 "T3 53) is"
46) 54) e>
' 59)55)
o
&
56)
57) 0)
a.
47) ro
2 ia, 767. 5.95
S
768.
48)
777. 780. 784.
769.
771.773.
776.E 778. c 781. 783. 786.
Si
0_ C f"" re je
: -j=
& j -E, - c
787.772. 790. 779. 782.
3770.
<n_ 774.
788.789.
3 791. 797.785.|
792. 793.794. 795. | | "*> 798.
Q.
801. 805. 808. 810. t; 814.
802.
803.
799.
804.
807.
800.
CL 3
1 c S
811. a i
809. 812.~ 806.
4>
t 813. 0
815.
816.817.818.
819.820.821.
822. 823. 824. 6 825.
3 4 5
827. Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus II, setelah
dianalisis ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada "cukup" dengan
rata-rata nilai 79.07. Sedangkan untuk penilaian skenario pembelajaran dan
penilaian pelaksanaan pembelajaran, masing-masing juga ada peningkatan yang ke
arah yang lebih baik yaitu: untuk skenario pembelajaran berada pada katagori "cukup"
dengan nilai rata-rata 79,52, dan untuk penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas
berada pada katagori "cukup" dengan nilai rata-rata 79,77. Dengan melihat hasil pada
siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini adalah
adanya peningkatan kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam
memprogramkan pembelajaran serta dalam implementasinya di kelas yang sudah
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru untuk memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang lebih baik.
828. Namun perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena belum mencapai
kriteria yang ditetapkan.
836.
835. label. 12. Data Hasil Observasi Siklus III
837. 838. Aspek Yang di 839. 840.
841.N Nilai
842. Kerjasama Jumlah
843. Rata-
844.
845. 846. Aktivitas 847. 848.
849.2 850. Perhatian 1224
851. 30.6
852.
3
853. 854. Presentasi 638
855. 15.95
856.
4 857. Jumlah 1050
858. 26.25
859.
3309 82.72
860. Untuk menggambarkan hasil penilaian hasil observasi pada siklus
III, diagram batang akan menunjukkan aktivitas dalam kegiatan tersebut berikut
ini:
60)
61) Observasi
Siklus III
861.
988. O: o 1005. o.
1010. 1011. 1012.11014.
013. 1i015.1017.
1018. 1019. 1020. <t 1021. 1022.
1023. 1024. 1025.11027.
026. 1028.1029.
1030.1031.1032. Q. 1033. 1034.
a.
1035. 1036.1037. ^1038.1039.
1040. 1041.
1042.1043. 1044. 1045. 1046.
1 2 i 3 4 5 6
1048. Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus III,
setelah dianalisis ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada
katagori "baik", dengan rata-rata nilai 82.72. Sedangkan untuk penilaian
skenario pembelajaran dan penilaian pelaksanaan pembelajaran,masing-
masing juga ada peningkatan yang ke arah yang lebih baik yaitui untuk
skenario pembelajaran berada pada katagori "baik" dengan nilai rata-rata 83.72,
dan untuk penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas berada pada katagori
"baik" dengan nilai rata-rata 82.27. Dengan melihat hasil pada siklus III,
maka refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus III ini adalah
adanya peningkatan kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang
diperoleh dalam memprogramkan pembelajaran serta dalam
implementasinya di kelas yang sudah menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan guru untuk memanfaatkan lingkungan
1049. 51
1050. sekolah sebagai sumber belajar yang lebih baik. Dan sudah
mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu rata-rata 80-89.
1051. B. Pembahasan.
1052. Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah
dipaparkan pada bagian sebelumnya, dari 40 orang guru yang terlibat pada
siklus I Observasi kategori cukup 23 dan kategori baik 17, penilaian skenario
pembelajaran kategori cukup 24 dan kategori baik 16 dan penilaian pelaksanan
pembelajaran kategori cukup 24 dan kategori baik 16, data kategori siklus I
dapat diliat pada gambar diagram dibawah ini:
1053. Gambar 12. Diagram kategori siklus I
1057. 22 22
1058.
63) 62)
1059.
1060.
64) Obs
1074. 52
66)
24
1080. 22 22
67) 1081. HBMi
1082. 12
1083. 1084. Penilaian Skenario Penilaian Pelaksanaan
Observasi 1085. Pembelajaran Pembelajaran
1086. Sedangkan jumlah skor dan hasil nilai rata-rata pada siklus II
dapat lihat pada gambar diagram di bawah ini:
1087. Gambar 15. Diagram jumlah skor dan nilai rata-rata siklus
II
1099.
69)
70)
1103.
0
1104.
1108. Sedangkan jumlah skor dan hasil nilai rata-rata pada siklus III
dapat lihat pada gambar diagram di bawah ini:
1109. Gambar 17. Diagram jumlah skor dan nilai rata-rata siklus
III
1116.
Observasi 1117. Peniiaian Skenario 1118. Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran Pembelajaran
1121. katagori baik dengan skor rata-rata 80 - 89. Hal ini sudah
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci
perolehan nilai rata-rata peningkatan kemampuan guru memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yaitu nilai rata-rata observasi
hasil kegiatan diskusi 77,4 di siklus I menjadi 79,77 di siklus II dan pada
siklus III menjadi 82,72 ada peningkatan yang signifikan, kegiatan
penyusunan skenario pembelajaran nilai rata-rata 78 di siklus I menjadi
79,42 di siklus II dan pada siklus III menjadi 83,72 ada peningkatan
yang signifikan, sedangkan kegiatan pembelajaran atau dalam proses
belajar mengajar nilai rata-rata 77,4 di sklus I menjadi 79,77 di siklus II
dan pada siklus III menjadi 82,72 ada peningkatan yang signifikan dan
memenuhi kriteria yang ditetapkan, adapun rekapitulasi hasil siklus I, II
1122.
dan III dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
1143.
**wsslit^fii... ...Hjji^^'x.
1146. ^ O i 0 1144.
1147. 1145.
n i .1 1.1 .m. ............................................................................
O
1148. ; 3 Penilaian
3S*.:'.i..:it;i ........ WMmui^WK....,
1161. A. Kesimpulan
1162. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah diuraikan
dalam bab IV sebelumnya, dan hasil analisis dan pembahasan siklus I, II
dan siklus III tersebut di atas dengan perolehan nilai rata-rata peningkatan
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar yaitu nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 77,4 di siklus I
menjadi 79,77 di siklus II dan pada siklus III menjadi 82,72 ada peningkatan
yang signifikan, kegiatan penyusunan skenario pembelajaran nilai rata-rata
78 di siklus I menjadi 79,42 di siklus II dan pada siklus III menjadi 83,72
ada peningkatan yang signifikan, sedangkan kegiatan pembelajaran atau
dalam proses belajar mengajar nilai rata-rata 77,4 di sklus I menjadi 79,77 di
siklus II dan pada siklus III menjadi 82,72 ada peningkatan yang signifikan
dan memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa ada peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar melalui pendekatan diskusi
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada SMK NegerLSCJakarta
1163. &
1164. B. Saran
1165. Dari simpulan tersebut di atas, disarankaji^N
1166. 1. Kepada guru-guru di SMK NegeriJ5JKarta, hendaknya
di dalam menyusun
skenario pembelajaran agar memanfaatkan semaksimal mungkin
lingkungan
sekolah dan lingkungan siswa yang sesuai dengan materi
pembelajaran
1167._________________sebagai_sumber____________belajar,_dan
_mengintensifkan_diskusi__MGMP dalam
1168. memecahkan masalah yang dihadapi. f(Y)
1169. 2. Kepada para guru SMK Negeri 3-^Takarta,
hendaknya lebih berkreatif
menciptakan dan memodifikasi pembelajaran dengan
memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
1170. 55
1171. 56
1222.
1221. Format Observasi
1227.
1226. Aspek yang diobservasi Jumla
1224. NA
1223. 1225. NAMA 1234. Kerj 1235. 1236. Pe 1237. Pre h
1238.
MA
NO GURU asama Aktivit rhatian sentasi Skor
SEKOLAH 1245. a
1246. 1247. 1248. (1- 1249.
(1- 10 ) (1- (1- 30) Mak.1
1250. 1251. 1252. 1253. 4
1254. 20
1255. 1256. 1257.0
1368. Keterangan :
1369. 4. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan sumber bahan dan penilaian.
1370. Lampiran Hasil Penelitian Pada Siklus 1:
1372.
1371. Data Hasil Observasi Siklus I
1373. 1374. Aspek 1375. 1376.
N
1377. Yang
1378. di Nilai
Kerjasa Jumlah
1379. Rata-rata
1380.
1381. 1382. Aktivitas 1383. 1384.
1385.2 1386. Perhatia 1149
1387. 28.72
1388.
3
1389. n
1390. Present 590
1391. 14.75
1392.
4 asi
1393. Jumlah 966
1394. 24.15
1395.
3099 77.47
1399. 30
99
73)
1412.
Juml
1401. a
1409. 966 h
Kerjasa 1406. 590
ma 76) 74)
1407. 1410. 75) 7
77) 2 14. 24.15
8. 75
1403. 1 1411.
149 1408. Perh Present
asi
1404. A atian 3
ktivitas
1405. i
1416.
1417. Aspek 1418. J 1419.
NYang di Nilai umlah Rata-
Skor
1420.
1421. Skenario pembelajaran sekurang-kurangnya memuat 1422. rata
1423.
1standar kompetensi, kompotensi dasar, indikator, materi 320 8
pelajaran, alat/media, sumber belajar dan penilaian.
1425. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan media dan
1424. 1426. 1427.
2setrategi pembelajaran 117 29
1429. Kaitan antara materi pelajaran dengan pemilihan
1428. 1430. 76 1431.
3 02 15
sumber
1432. belajar
1433. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan sumber 1434. 1435.
4bahan dan penilaian. 102 25
1436. Jumlah 1
1437. 1438.
312 78
1440.
1439. Diagram batang Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran Siklus I:
f ii . i
-j c E g. ^ ;= 'ro n5
1469. 1470. ITO" w: -o Q. 1472. GJ 1477.
S "ttf ro S>
1471. 5 1475.
| a -f
- =T C *.
1478.
1483. 1479.
1484. -? != S o o
^ ^ lo . ; *--
1473.
1485. 1480. fTJ 1481.
1486. 1482.
1487.
1488. 1489. . - J2 1490. "* JS 1491.---------- f m- .O ' 1492.
1493. 1494. 1495. 1497.
1500. fij fD Qjs=CJ.s, T: c
1496.
Oj3 f Vi rrr C>
1498. 1499. -S re E S H 3 g " E 1502.
1503. c " c 1505. 1501.
1506."J5 Q^ *"* 1507.
1504. S ^ 1 S. {a oo. I f ^" l
1560.
1559. Diagram batang Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I:
1582. . ro <y
1577. 1578. *- ' c - ,-- CT > ZD- * : to 1587.1588.
1583. _. Jr JQ
C
1584. 3 .S. E
|1 n
1589.
1590.
C
cs.ro
tt O
1591. O C^
" ^ - J c c
c* t_> v^ !
^ E ' c
t
B C
1593.
1586. I &1 1594.1595.
1592. 11 "> '3 ; ^ *"'
1603.
Obser 1604. Kategori Siklus I
vas
i 1605. kategori Cukup H kategori Baik
1606. 24 24
83) Penllaian 1607. Penilaian
Skenario Pelaksanaan
Pembelajaran
1615. 1616.
78 77.4
1617.
1623.
1622. Data Hasil Observasi Siklus II
1624. 1626. J 1627. R
1625. Aspek Yang di Nilai umlah
No ata-
1628. 1629. Kerjasama Skor
1630. 3 1631.
rata
1632.1 1633. Aktivitas 20
1634. 8
1635.
1636.2 1637. Perhatian 1176
1638. 29.4
1639.
3 1641.
1640. Presentasi 597
1642. 14.92
1643.
4 1006 25.15
1644. Jumlah 1645. 1646.
3168 79.2
1650. 1654.
1660.
320 1176
87)
1657. 597 1006
1658. 1663.
14.92 1661. 79.2
25.15
1651. 1659. Perh 1664.
1655. Jumla
8 1662. Pres
29.4 atian 3 h
entasi
1652.
Kerjasa 1656. Akti
ma
vitas 2
1653.
1
1694. 320
88)
1701. 1210
1709. 623
1697. 1702. 3O.2 1710. 15
1695. 8 5 .57
to jo 2
1696. 89)
C CJ iw 1704.
rs 421703. = I s, ,
. i ^_
*.^ 1711.
1698. ^-^ .^
|
1708. 5 5J 1712. III 1718.
5.6
2
E 1713. 4S c c
1719. J
1714. ro '^ ' E r-
1720.
1715. I e:
1721.
JS g
ro
^
re
'3T1
2
-"
a g. 1722.
fO
H;
1716. * 1723. -Q
-
92) a
1724. =
a-
1725. c
=
1726. IK
|D fV
1727. 3
0^-0
1728. Diagram Penilaian skenario Pembelajaran siklus II
1730.
1729. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
1731. 1732. Aspek Yang di Nilai 1733. 1734.
1735. 1736. Kegiatan pendahuluan ( apersepsi dan 1737. 1738.
1 1740. Kegiatan inti pelaksanaan
1739. 1741. 1742.
2 pembelajaran secara keseluruhan 639 15.95
1743. 1744. Kemampuan guru mengkaitkan materi 1745. 1746.
3 pelajaran dengan lingkungan sekolah. 630 15.8
1747. 1748. Kemampuan guru memberi contoh- 1749. 1750.
4 contoh riil yang ada di lingkuan sekolah. 881 21.95
1751. 1752. Kemampuan membuat evaluasi 1753. 1754.
5 1756. Penutup pelajaran (memberi penguatan,
1755. 450
1757. 11.05
1758.
6 memberi PR ttg pemanfaatan lingk. sekolah.) 280 7
1759. Jumlah 1760. 1761.
3191 79.77
1762.
1763. 1764.
1765. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus il 1768.1769.
1766. m Jumlah Skor Rata-rata 3191
s 15 8 1 95 1 05 7 7
1767. * m* SB - S - S - - Ifi
1770. 1771.
1772. ~~" C e- C "E : _ CO C 1781.1782.
_
1773. C r o ; 15 ns ^c jc : C _ * ^ M
1774. c g - o . E J ^ = r o S 5 : : : 3
" o S : :
c : S cT
5
1775. ill 111 i l l S HI' III |i|
1776.______________________________________ ' "' d ^ Cy & ff, r~" *"' 5si
if* rt) ^ _________________________________________________________________________________________ fl|5 fw "*""; _ ^*J^ ^H>
1777. /* I XX* /"* **<* *""" *" *|_J^ ""*J *iri ^^ >_
1794.
93) 26
95)
94) 16
1791. 24
1792. m
1793. 16
1795.
97) 99)
98) Penilaian
Skenario
1805. 79.42
1806. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
1807. m
1810.
1809. Data Hasil Observasi Siklus III
1811. 1812. Aspek Yang 1813. 1814.
1815. 1816. Kerjasama 1817. 1818.
1819. 1820. Aktivitas 1821. 1822.
2
1823. 1824. Perhatian 1224
1825. 30.6
1826.
3
1827. 1828. Presentasi 638
1829. 15.95
1830.
4 1831. Jumlah 1050
1832. 26.25
1833.
3309 82.72
1840. Kerjasama 1
101)
1841. 1224
m 102)
1845.
mlah
Ju
638
1846. 15.95
1842. 30.6
1847. Perhatian 3
1843.. ... .v..JBmBBBL..'-i i* ii niii..
1844. Aktivitas 2
1877. 1892.
ro 1884.
1878.1881. 8 1319 8
107) 6 103)
320 1885.
1882.
1883.
c ro
105)
1893. 1056 - 1906.
3 72
108)
104)
i 1894. 16.35
I
1879. - ro ,izi
109)
Q 1895. 1907.
1886. e c 111) er ro
1880. E ro
1887. ro _} 110) 113)
ro ^ 1908.
106) i 3
fO JD
1888. CL
1899. C
s=: 5 1900. ro
1889. 116)
c ro
r
S 1901.
1902. E
OJ
i
-
1890. 1903. CL
TO 1904. rs
1891. 1905. E
-0
1954. 898
466
1952. 660 1955........J J 2 -
1951. " 8 1953. : . 45
.... 1956. .65 28
7
e,7 16.5 11 2.27
1957.
1958. e c 1959. 1960. 3
1966. ^ L
^ -EB* 2P : 1961. = ^=
1962. 1963. cm * m c
> c re -o = 1964. 3 > ac *s75
ro t- 1967. m
<5 3
1969.
1970. fO " * "mm ^" g*T
5
1973.c UO JZ 1975. ijf
-2
1978. &C JS 5 TO
1981. f ro S> .!
"^
1984. fD
2=*
^ '
1992.
1979.
1993.
ja E
<u (->
ts
1980.
2-^-Q v -o - no -2
p *-- "^3 3 5 1988. 3
1994.
J>i
Q. QJ
3
O0
c C
r- i_ O. o 1995.
1996. in *- tz o>
1982. ^^ C > <U ZJ ' o.
OA ~ 1985. o- 1989. e 1997. ^xi
1998.1999. -55
2000.jg S 5". 2001. v g 2002. SIC <tt
2003.2004. 2005. s: 2006. ^ 2007. .E o.
2008.2009. 2010. 2011. c 2012. *"""
2013. 2014. 1 2015. 2016. 4 2017. 6
2 3 5
118)
117)
2022.
2023. 0
119) Pe 2024. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
nilaian
111 Rata-rata
3309 3349
3291
2028.
2030.
2029. 82.27
2031. 2032. 2034. Peniiaian 2035. Penilaian 2037.2038.
2033. Obs Skenario Pelaksanaan
Pembelajaran Pembelajaran
2036. a
2039. 2040.2041.ervasi 1 2042. 2043. 2044.2045.
2046.
2047.