ASUMSI KEPERILAKUAN DARI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
1. Manajemen Berdasarkan Perkecualian
Untuk mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi dengan paling efektif, manajer memfokuskan pada bidang dalam hasil aktual menyimpang secara substansial dari tujuan yang dianggarkan atau standar. Pendekatan ini menghasilkan penggunaan waktu manajemen yang langka secara paling efisien, berkonsentrasi pada perbaikan inefisiensi dan mendorong tindakan yang diinginkan. 2. Manajemen Berdasarkan Tujuan (Pengendalian Diri) Merupakan suatu pendekatan manajemen yang didesain untuk mengatasi berbagai respons manusia yang disfungsional yang dipicu oleh usaha untuk mengendalikan operasi menggunakan dominansi. Manajemen berdasarkan tujuan memfasilitasi keinginan akan pengendalian diri dengan memberikan kepada para manajer dan bawahannya suatu kesempatan untuk secara bersama-sama memformulasikan tujuan dan aktivitas bagi pusat pertanggungjawaban mereka. Dalam memperoleh motivasi dan komunikasi yang optimal baik dari manajemen berdasarkan tujuan dan sistem akuntansi pertanggungjawaban, kondisi- kondisi lingkungan tertentu yang menguntungkan harus ada antara lain: a. Dalam menetapkan tujuan pusat pertanggungjawaban, manajemen puncak harus menyediakan arahan secara keseluruhan dengan cara menspesifikasikan tujuan dan cita-cita perusahaan secara keseluruhan. b. Dalam formulasi bersama dari tujuan kinerja dan rencana tindakan terinci, manajemen puncak dan manajer pusat pertanggungjawaban harus memaksimalkan keselarasan antara kebutuhan pribadi dan aspirasi karier dari kelompok kerja serta tujuan perusahaan secara keseluruhan. c. Motivasi akan meningkat jika orang percaya bahwa pencapaian tujuan perusahaan akan secara simultan memenuhi kebutuhan mereka. d. Jika orang-orang memandang tujuan organisasi sesuai dengan tujuan mereka, maka mereka akan menginternalisasi tujuan perusahaan dan keselarasan tujuan dicapai.