Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Aset daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan harus dikelola dengan baik dan benar
yang akhirnya dapat diwujudkan pengelolaan Aset daerah yang
memenuhi akuntabilitas. Untuk mewujudkan tertib administrasi aset
dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu disusun sistem dan
prosedur pengelolaan Aset daerah yang berpedoman pada peraturan-
peraturan yang berlaku. Saat ini terdapat beberapa peraturan yang
dijadikan dasar pengelolaan barang daerah yaitu:
1) Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah;
2) Keputusan Mendagri Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Daerah;
3) Keputusan Mendagri Nomor 42 Tahun 2001 tentang Pedoman
Penyerahan Barang dan Hutang Piutang Daerah yang baru dibentuk;
4) Keputusan Mendagri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah;
5) Keputusan Mendagri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor Kode Lokasi
dan Nomor Kode Barang Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota;
6) Keputusan Mendagri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian
Barang Daerah.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
B. Rumusan Masalah
Pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
perancangan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset
Daerah (SIMASDA) yaitu :
1. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi
Manajemen Aset Daerah yang dapat mempermudah dan
mempercepat kegiatan pengelolaan aset daerah ?
2. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah dapat
mempermudah proses pelaporan data dengan cepat, akurat dan
aktual ?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penelitian ini dapat dilakukan secara terarah dan
tidak meluas serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu
ditetapkan batasan batasan dari masalah yang diteliti, yaitu :
1. Informasi dalam rancangan sistem yaitu mengenai status aset, yang
meliputi kondisi aset, jumlah aset dan nilai/harga aset.
2. Informasi kode Unit kerja, kode aset, lokasi aset
3. Informasi Inventasasi aset yang meliputi mutasi aset dan
penghapusan aset.
4. Menyusun parameter dan manajemen perawatan aset.
5. Menampilkan laporan daftar aset saat ini atau periode tertentu per
kelompok aset atau secara keseluruhan.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan barang/asset daerah
secara umum.
2. Meningkatkan mutu perencanaan, penganggaran, pengadaan,
pemeliharaan, pemanfaatan maupun distribusi barang daerah.
3. Meningkatkan pengawasan atas penggunaan barang daerah.
4. Mengetahui dengan pasti, cepat dan akurat informasi mengenai
barang daerah baik nilai nominal barang, umur, kondisi maupun
lokasinya.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat atau target dari penyusunan aplikasi SIMBARDA adalah sebagai
berikut:
1. Ketaatan kepada peraturan pengelolaan barang daerah/barang milik
negara yang berlaku.
2. Kemudahan pengaksesan informasi mengenai barang daerah.
3. Kecepatan dalam penyusunan rencana kebutuhan dan pelaporan.
4. Keakuratan penghitungan nilai-nilai dalam semua dokumen/laporan
yang dihasilkan.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Studi Literatur
Dilakukan dengan cara mencari informasi dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi penggajian
pegawai pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
b. Metode Wawancara
Metodologi wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama
melakukan merancang bangun sistem informasi penggajian pegawai pada
Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya. Dengan mencatat semua data-
data yang kita butuhkan, kemudian kita olah menjadi sebuah informasi
yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam
mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber.
Dilakukan dengan cara mencari informasi dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi penggajian
pegawai pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
Teknik Wawancara
Yaitu suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan
data , namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem analis
untuk dapat memanfaatkannya. Tempat melakukan wawancara juga tidak
terbatas dapat dilakukan dalam ruang rapat formal atau ditempat lain
seperti rumah makan. Wawancara dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu
Top Manager : orang yang menentukan kebijaksanaan dan memberikan
pengarahan umum
Middle Manager : pelaksana dan yang menginterprestasikan
kebijaksanaan yang digariskan. Middle Manager adalah sumber yang
penting bagi sistem analis, terutama untuk dapat mengetahui bagaimana
cara mengkoordinasikan sumber daya dalam suatu kegiatan yang nyata
untuk mencapai tujuan dari organisasi
Operasional Level : pelaksanaan harian
Staff Ahli : kelompok ahli yang bertugas untuk memberikan petunjuk
teknis dalam tiap tingkat dan bidang manajemen
Observasi
Pengamatan langsung atau observasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user.Teknik
observasi yang digunakan dalam proses pengumpulan data dibagi
menjadi 2 macam, yaitu :
Observasi Terstruktur
Kegiatan ini memerlukan alat pencatat data yang spesifik, observasi ini
akan dianalisa dan dicatat kedalam fungsi fungsi yang telat ditentukan.
Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi , dimana
nantinya hasil pengamatan akan dicatat pada formulir formulir khusus
2. Analisis, Perancangan dan Implementasi
a. Analisis
Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat
sistem baru. Dalam analisis sistem digunakan metode-metode yang telah
dielaskan pada poin rancangan penelitian di atas, yaitu metode observasi,
metode wawancara, dan studi kepustakaan. Dalam proses analisis ini
ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Proses membuat Sistem Informasi absensi pegawai pada Kantor Imigrasi
Klas I Khusus Surabaya.
2. Proses membuat Sistem Informasi penggajian pegawai pada Kantor
Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
3. Proses membuat Sistem Informasi yang dapat melaporkan tentang
laporan gaji pegawai, laporan absensi pegawai, laporan remunerasi
pegawai, laporan uang makan pegawai, dan laporan uang lembur pegawai
pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
B Pembekalan Teknis
1 Training operator :
a Teori system dan peraturan
b Praktek program aplikasi
c Pendapingan operator
C Validasi/Entri data
1 Vaildasi/Verifikasi data
input,edit data
D Finalisasi/Evaluasi
1 Kontrol operating system
2 Kontrol database engine
3 Verifikasi output data
K. Daftar Pustaka
Biaya
Untuk melaksanakan penyusunan Sistem Informasi Manajemen Barang
Derah ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 270.400.000,- (Dua Ratus Tujuh
Puluh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah). Perincian biaya sebagaimana
terlampir dalam proposal ini.
Frekwe Harga Jumlah
N Banyak Satu nsi Satuan Harga
Rincian Kegiatan
o. nya an BLN/H
R Rp. Rp.
BIAYA LANGSUNG
I PERSONIL
1. TENAGA AHLI
a. Ketua Tim ( Ahli
Utama) 1 BOK 2 8,000,000 16,000,000
2. TENAGA
PENDUKUNG