You are on page 1of 18

Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah (SIMASDA)

A. Latar Belakang
Aset daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan harus dikelola dengan baik dan benar
yang akhirnya dapat diwujudkan pengelolaan Aset daerah yang
memenuhi akuntabilitas. Untuk mewujudkan tertib administrasi aset
dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu disusun sistem dan
prosedur pengelolaan Aset daerah yang berpedoman pada peraturan-
peraturan yang berlaku. Saat ini terdapat beberapa peraturan yang
dijadikan dasar pengelolaan barang daerah yaitu:
1) Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah;
2) Keputusan Mendagri Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Daerah;
3) Keputusan Mendagri Nomor 42 Tahun 2001 tentang Pedoman
Penyerahan Barang dan Hutang Piutang Daerah yang baru dibentuk;
4) Keputusan Mendagri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah;
5) Keputusan Mendagri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor Kode Lokasi
dan Nomor Kode Barang Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota;
6) Keputusan Mendagri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian
Barang Daerah.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah

Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terdiri atas organisasi,


teknologi, himpunan data dan sumber daya manusia yang mampu
menghasilkan dan menyampaikan informasi secara akurat dan efisien
untuk mendukung berbagai upaya dalam mewujutkan sasaran yang
diinginkan

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang berorientasi pada


sistem komputerisasi yang sudah merupakan tuntutan di segala bidang
maka hampir semua unit/intansi/lembaga pemerintah pusat maupun
daerah berupaya untuk memenuhi tuntutan tersebut
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi yang baik serta untuk
menunjang proses pengambilan keputusan yang berdayaguna dan
berhasilguna di lingkungan Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota, maka perlu dibangun dan dikembangkan suatu
sistem pengelolaan aset daerah yang terkomputerisasi

Secara khusus sistem ini akan menunjang kegiatan administrasi


perbekalan dan material, yang meliputi segi kebutuhan; penyediaan;
pemanfaatan; perawatan dan penghapusan barang bagi kegiatan
operasional Pemerintah Daerah. Hal ini bermanfaat dalam rangka
koordinasi penyediaan segala kebutuhan barang, pemanfaatan dan
pemeliharaan barang secara rutin serta perbaikannya.

Pengelolaan barang adalah suatu rangkaian kegiatan dalam semua


tingkatan, baik secara struktural maupun fungsional. Ini termasuk fungsi
manajemen didalam siklus logistik yang dilakukan secara saling mengkait
yang meliputi : perencanaan (planning); penentuan kebutuhan
(requitment); penganggaran (budgetting); pengadaan (procurement);
penyimpanan dan penyaluran (stroge and distribution); pemeliharaan
(maintenance); penghapusan (disposal); dan pengendalian (controlling).
Sedangkan inventarisasi merupakan alat penunjang terhadap fungsi
pengendalian dan fungsi logistik lainnya. Pelaksanaan siklus secara tertib
dan teratur akan menuju administrasi inventarisasi barang yang
memenuhi harapan.

Pengelolaan Barang Daerah selama ini belum terlaksana sebagaimana


yang diharapkan untuk mencapai dayaguna dan hasilguna yang
maksimal, karena masih dilakukan secara konvensional. Pengelolaan dan
penyimpanan data inventaris barang hanya dilakukan secara manual
yaitu dengan menggunakan buku besar yang digunakan untuk mencatat
barang-barang yang ada. Semua keterangan mengenai barang inventaris
kantor dicatat dalam suatu buku besar, sehingga untuk catatan barang-
barang di tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah tidak ada lagi karena
pengelolaan yang digunakan masih sangat sederhana. Apabila ada pihak
yang membutuhkan sulit untuk mencari keterangan dimana dan apa saja
data barang yang dibutuhkan tersebut. Masih banyak kekurangan yang
harus data barang yang dibutuhkan tersebut. Masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat


memberikan informasi yang lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat
memberikan data kepada jajaran manajemen maupun pelaksanaan teknis
dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan pengkajian
kebijaksanaan, perencanaan dan pengendalian barang-barang milik
Pemerintah Daerah. Oleh karena itu penulis ingin membuat suatu sistem
informasi Manajemen Aset Daerah.

Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah (SIMASDA) merupakan


sistem informasi manajemen pendataan aset (inventaris dan ruang) yang
dimiliki instansi daerah secara terintegrasi dalam rangka melaksanakan
tertib administrasi pengelolaan dan pendataan barang.

Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah berfungsi untuk melakukan


pencatatan mengenai pengadaan, pengesahan, penggunaan,
perawatan, status, serta kondisi aset tersebut.

Aset dapat meliputi inventarisasi tanah, inventarisasi gedung,


inventarisasi alat angkutan, inventarisasi senjata api, inventarisasi
jaringan, inventarisasi peralatan seperti alat tulis kantor & alat
laboratorium, inventarisasi ruang/gudang dan barang-barang yang
terdapat di dalamnya, inventarisasi lokasi lainnya dan barang-barang
yang terdapat di dalamnya.
Sistem ini dapat digunakan oleh Biro Sarana Prasarana (BSP), Biro
Administrasi Umum (BAU), Bagian Gudang, Bagian Rumah Tangga,
Bagian Kendaraan, hingga Seksi Keamanan.
Aset-aset yang dimiliki oleh suatu Instansi dapat dipantau
tentang keberadaan, nilai, perpindahan dan kondisinya.

B. Rumusan Masalah
Pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
perancangan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset
Daerah (SIMASDA) yaitu :
1. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi
Manajemen Aset Daerah yang dapat mempermudah dan
mempercepat kegiatan pengelolaan aset daerah ?
2. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah dapat
mempermudah proses pelaporan data dengan cepat, akurat dan
aktual ?

C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penelitian ini dapat dilakukan secara terarah dan
tidak meluas serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu
ditetapkan batasan batasan dari masalah yang diteliti, yaitu :
1. Informasi dalam rancangan sistem yaitu mengenai status aset, yang
meliputi kondisi aset, jumlah aset dan nilai/harga aset.
2. Informasi kode Unit kerja, kode aset, lokasi aset
3. Informasi Inventasasi aset yang meliputi mutasi aset dan
penghapusan aset.
4. Menyusun parameter dan manajemen perawatan aset.
5. Menampilkan laporan daftar aset saat ini atau periode tertentu per
kelompok aset atau secara keseluruhan.

D. Ruang Lingkup Penelitian

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan barang/asset daerah
secara umum.
2. Meningkatkan mutu perencanaan, penganggaran, pengadaan,
pemeliharaan, pemanfaatan maupun distribusi barang daerah.
3. Meningkatkan pengawasan atas penggunaan barang daerah.
4. Mengetahui dengan pasti, cepat dan akurat informasi mengenai
barang daerah baik nilai nominal barang, umur, kondisi maupun
lokasinya.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat atau target dari penyusunan aplikasi SIMBARDA adalah sebagai
berikut:
1. Ketaatan kepada peraturan pengelolaan barang daerah/barang milik
negara yang berlaku.
2. Kemudahan pengaksesan informasi mengenai barang daerah.
3. Kecepatan dalam penyusunan rencana kebutuhan dan pelaporan.
4. Keakuratan penghitungan nilai-nilai dalam semua dokumen/laporan
yang dihasilkan.

G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Studi Literatur
Dilakukan dengan cara mencari informasi dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi penggajian
pegawai pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
b. Metode Wawancara
Metodologi wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama
melakukan merancang bangun sistem informasi penggajian pegawai pada
Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya. Dengan mencatat semua data-
data yang kita butuhkan, kemudian kita olah menjadi sebuah informasi
yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam
mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber.
Dilakukan dengan cara mencari informasi dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi penggajian
pegawai pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
Teknik Wawancara
Yaitu suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan
data , namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem analis
untuk dapat memanfaatkannya. Tempat melakukan wawancara juga tidak
terbatas dapat dilakukan dalam ruang rapat formal atau ditempat lain
seperti rumah makan. Wawancara dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu
Top Manager : orang yang menentukan kebijaksanaan dan memberikan
pengarahan umum
Middle Manager : pelaksana dan yang menginterprestasikan
kebijaksanaan yang digariskan. Middle Manager adalah sumber yang
penting bagi sistem analis, terutama untuk dapat mengetahui bagaimana
cara mengkoordinasikan sumber daya dalam suatu kegiatan yang nyata
untuk mencapai tujuan dari organisasi
Operasional Level : pelaksanaan harian
Staff Ahli : kelompok ahli yang bertugas untuk memberikan petunjuk
teknis dalam tiap tingkat dan bidang manajemen
Observasi
Pengamatan langsung atau observasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user.Teknik
observasi yang digunakan dalam proses pengumpulan data dibagi
menjadi 2 macam, yaitu :
Observasi Terstruktur
Kegiatan ini memerlukan alat pencatat data yang spesifik, observasi ini
akan dianalisa dan dicatat kedalam fungsi fungsi yang telat ditentukan.
Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi , dimana
nantinya hasil pengamatan akan dicatat pada formulir formulir khusus
2. Analisis, Perancangan dan Implementasi
a. Analisis
Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat
sistem baru. Dalam analisis sistem digunakan metode-metode yang telah
dielaskan pada poin rancangan penelitian di atas, yaitu metode observasi,
metode wawancara, dan studi kepustakaan. Dalam proses analisis ini
ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Proses membuat Sistem Informasi absensi pegawai pada Kantor Imigrasi
Klas I Khusus Surabaya.
2. Proses membuat Sistem Informasi penggajian pegawai pada Kantor
Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.
3. Proses membuat Sistem Informasi yang dapat melaporkan tentang
laporan gaji pegawai, laporan absensi pegawai, laporan remunerasi
pegawai, laporan uang makan pegawai, dan laporan uang lembur pegawai
pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya.

Tahap-tahap atau langkah yang dilakukan dalam mengembangkan aplikasi


SIMASDA adalah sebagai berikut:
1. Survey
Kami akan melakukan survey pendahuluan untuk melihat sejauh mana
kebutuhan pengguna akan sistem yang akan dibangun, fasilitas yang akan
dibangun, data-data yang dibutuhkan, dll. Dalam survey ini kami akan
lebih banyak melakukan diskusi-diskusi baik dengan bagian
perlengkapan/Badan Pengelola Barang Daerah, maupun langsung kepada
satuan kerja.
2. Analisis dan perancangan sistem
Analisis sistem dilaksanakan setelah proses survey dilaksanakan dan telah
disepakati modul dan prosedur-prosedur yang akan diterapkan dalam
sistem. Analasis dan perancangan sistem meliputi kegiatan: penetapan
alur data/dokumen, penetapan prosedur, perancangan database,
perancangan form dan perancangan interface/dialog layar.
3. Pembangunan sistem
Setelah proses analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan,
tahapan selanjutnya adalah pembangunan sistem, yang meliputi
kegiatan: pembuatan struktur database, pembuatan kode
program/coding, pembuatan laporan-laporan.
4. Testing sistem
Sistem yang telah selesai dibuat akan diuji coba menggunakan data test
sebelum sistem dijalankan. Dalam uji coba sistem ini akan dterapkan
metode prototyping, yaitu jika terjadi kesalahan/kekurangan baik proses
maupun output sistem, maka kesalahan/kekurangan tersebut akan
diperbaiki/ditambahkan, sehingga memungkinkan pengembang untuk
kembali ke tahapan pertama yaitu survey (jika kekurangan sistem
memang tidak terdefinisikan dalam dokumen perancangan sistem).
5. Pelatihan (training)
Pelatihan diberikan kepada operator pada satuan kerja dan operator serta
administrator pada bagian perlengkapan/Badan Pengelola Keuangan
Daerah. Pelatihan kepada operator meliputi penggunaan aplikasi
dan troubleshooting secara umum, sedangkan pelatihan kepada
administrator meliputi penggunaan program secara keseluruhan, struktur
database, sinkronisasi data dan troubleshooting secara mendetail.
6. Running sistem
Sistem akan dijalankan (running) jika sudah tidak ada permasalahan yang
ditemukan dalam testing sistem. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan
jika masih terdapat kekurangan karena terjadinya perubahan peraturan
maupun kebijakan yang mengharuskan perancangan ulang.
H. Kerangka Berfikir Penelitian
I. Jadwal Penelitian
Proses penyusunan Sistem Informasi Manajemen Aset Derah dari tahapan
pertama yaitu survey sampai dengan runnning sistem membutuhkan
waktu kurang lebih 16 minggu, dengan perincian sebagai berikut:

N Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


KEGIATAN
O 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Wawancara
3 Penyusunan
Proposal
4 Analisa sistem
5 Perancangan
Sistem
6 Pembuatan
Program
7 Uji program
8 Implementasi
Program
9 Penyusunan
laporan
10 Studi Kepustakaan

No URAIAN KEGIATAN Bulan 1 Bulan 2


1 2 3 4 5 6 7 8
.
A Pengembangan Sistem
1 Analisa system
2 Perancangan Sistem
3 Pembuatan Modul
4 Uji coba sistem

B Pembekalan Teknis
1 Training operator :
a Teori system dan peraturan
b Praktek program aplikasi
c Pendapingan operator
C Validasi/Entri data
1 Vaildasi/Verifikasi data
input,edit data

D Finalisasi/Evaluasi
1 Kontrol operating system
2 Kontrol database engine
3 Verifikasi output data

J. Kajian Teori (Hasil Studi Pustaka)


aset adalah .....
manajemen aset adalah ....
aset daerah .........

K. Daftar Pustaka

Waktu Penyelesaiaan Pekerjaan

Biaya
Untuk melaksanakan penyusunan Sistem Informasi Manajemen Barang
Derah ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 270.400.000,- (Dua Ratus Tujuh
Puluh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah). Perincian biaya sebagaimana
terlampir dalam proposal ini.
Frekwe Harga Jumlah
N Banyak Satu nsi Satuan Harga
Rincian Kegiatan
o. nya an BLN/H
R Rp. Rp.

BIAYA LANGSUNG
I PERSONIL
1. TENAGA AHLI
a. Ketua Tim ( Ahli
Utama) 1 BOK 2 8,000,000 16,000,000

b. Sistem Analist (Ahli) 2 BOK 2 7,750,000 31,000,000

c. Programmer (ahli) 4 BOK 2 7,500,000 60,000,000


d. Database Engineer
(Ahli) 2 BOK 2 7,750,000 31,000,000

e. Web Designer (ahli) 2 BOK 2 7,250,000 29,000,000

f. Tester (ahli) 2 BOK 2 7,000,000 28,000,000


g. Instruktur/Trainer (ahli
muda) 3 BOK 2 6,500,000 39,000,000

2. TENAGA
PENDUKUNG

a. Offiece Manager 1 BOK 2 3,500,000 7,000,000

b. Surveyor 2 HOK 30 200,000 12,000,000

c. Operator data entry 3 HOK 45 100,000 13,500,000

d. Sekretaris 1 BOK 2 1,200,000 2,400,000

BIAYA LANGSUNG NON


II PERSONIL
1 Pelaporan
Laporan Hasil Kegiatan PAKE
Pembangunan SIMBADA 1 T 1 1,500,000 1,500,000
TOTAL
270,400,0
00

TERBILANG : Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Empat


ratus Ribu Rupaiah

Layanan yang kami berika\


n mencakup:
Updating SIM Aset,
Penyesuaian Sistem dengan Business Process setiap Kampus
(System Customization),
Migrasi Database - Ekspor/Impor Data Excel,
Instalasi Server dan Sistem di Jaringan Intranet/Internet,
Pelatihan Admin/Operator (disertai Buku Manual Penggunaan), serta
Garansi Sistem, Maintenance dan Layanan Pendampingan.
Sistem Informasi Manajemen Aset ini dirancang dengan platform Web
Based (berbasis Web) dan telah supportBarcode Reader. Sistem ini
dapat diaplikasikan dalam Intranet maupun Online Internet. SIM Aset
dikembangkan mengikuti alur business process, mulai dari pengadaan
barang hingga distribusi barang. Barang tersebut akan tercatat sebagai
Barang Aset dan terdata pada sebuah Ruang. Aset yang tercatat dalam
software ini meliputi Gedung, Ruang beserta segala macam barang yang
berada di dalamnya.
Fitur Sistem Informasi Manajemen Aset
1. Modul Data Referensi
o Referensi Unit Kerja, digunakan Kode masing-masing Unit
untuk menyatakan suatu barang berada di Unit Kerja sesuai Kode yang
dimaksud. Contoh Kode tersebut adalah: 23.04.03.97010.00 (PEBIN - PBI -
UPB - UPB Bagian - Unit Pemakai).
o Referensi Kelompok Barang, digunakan kode masing-
masing kategori kelompok barang untuk menyatakan suatu barang masuk
ke dalam kategori kelompok barang sesuai kode yang dimaksud. Contoh
Kode tersebut adalah: 1.01.01.01.001 (Golongan Barang - Bidang -
Kelompok - Sub Kelompok - Sub Sub Kelompok).
o Referensi Lokasi, digunakan untuk menyatakan suatu Lokasi
Kota/Kabupaten, Propinsi, dan Negara.
o Referensi Lainnya, meliputi Data Pegawai (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar pegawai), Data Status Barang (perekaman
dan pengaturan publikasi daftar status barang: ada, dipinjam, dihibahkan,
hilang, dan sejenisnya), Data Kondisi Barang (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar kondisi barang: baik, rusak, dan sejenisnya), Data Cara
Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi daftar cara perolehan
barang: hibah, pembangunan, pembelian, dan sejenisnya), Data Dasar
Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi daftar dasar perolehan
barang: taksiran, perolehan, dan sejenisnya).
2. Modul Inventarisasi
Perekaman Data Barang untuk dikelompokkan ke dalam Kategori Barang
dan Unit Kerja yang bertanggung jawab terhadap barang tersebut. Hasil
dari perekaman tersebut secara otomatis membentuk Kode Barang.
Perekaman Data Barang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam
inventarisasi, seperti di bawah ini:
o Inventarisasi Tanah, meliputi: Harga, Tanggal Perolehan,
Lokasi, Luas, Surat Tanah, Unit Pemakai, Pengadaan, Catatan Pengisi,
Pengesahan, dan Mutasi.
o Inventarisasi Gedung, meliputi: No. KIB Tanah yang
ditempati, Luas, Lokasi, Tahun Guna, Harga, Tanggal Perolehan, Lokasi,
Luas, Surat Tanah, Unit Pemakai, Pengadaan, Catatan Pengisi,
Pengesahan, dan Mutasi.
o Inventarisasi Kendaraan Bermotor / Alat Angkutan
(Motor), meliputi: Detail Mesin (Merk, Tipe, Perakitan, Daya Mesin, dan
lainnya), Harga, Tanggal Perolehan, Kelengkapan Motor (helm, jaket, stnk,
dll), Unit Pemakai, Pengadaan, Catatan Pengisi, Pengesahan, dan Mutasi.
o Inventarisasi Senjata Api, meliputi: Merk, Tipe, Kaliber, No.
Pabrik, Harga, Tanggal Perolehan, Kelengkapan Senjata, Unit Pemakai,
Pengadaan, Catatan Pengisi, Pengesahan, dan Mutasi.
o Inventarisasi Ruang, perekaman Inventarisasi Barang yang
meliputi: Peralatan Kantor, Komputer, Alat-alat, dll. Barang yang
menempati suatu ruang tertentu akan di masukkan dalam Inventarisasi
Ruang.
o Inventarisasi Lokasi Lainnya, yaitu perekaman
Inventarisasi Barang Lainnya yang tidak menempati suatu ruang tertentu,
melainkan lokasi yang bukan milik.
o Pencarian Inventaris, pencarian inventaris suatu barang
dapat dilakukan pada seluruh aset yang ada, atau per kategori kelompok,
dan atau per unit kerja tempat barang itu berada, dan atau kondisi
barang, dan atau status barang.
o Cetak Daftar Inventaris, cetak daftar inventaris dapat
dilakukan dengan 2 model, yaitu: model Cetak Kartu Inventaris tiap
barang, dan Cetak Daftar Inventaris, untuk digunakan sebagai Pelaporan
atau Arsip.
3. Modul Perawatan
o Parameter Perawatan, mengatur parameter-parameter apa
saja yang berkatian dengan kelompok barang yang sama. Hal ini sebagai
data untuk memberi informasi Masa Perawatan dan Keterlambatan
Perawatan suatu barang.
o Manajemen Perawatan, mengatur arus masuk-keluar nya
suatu barang untuk Perawatan. Barang yang sudah masuk masa
perawatan akan dilakukan pemberitahuan bahwa barang tersebut sudah
waktunya dilakukan perawatan.
4. Modul Laporan
o Laporan Daftar Barang Saat ini atau periode tertentu per
kelompok barang atau secara keseluruhan.
o Laporan Status dan atau Kondisi Barang Saat ini atau periode
tertentu.
o Laporan Mutasi/Penghapusan barang.
o Laporan Jumlah aset total atau per kelompok barang.
o Laporan Jumlah nilai/harga aset total atau per kelompok
barang.
o Laporan Perawatan/pemeliharaan barang.
o Laporan Peringatan barang-barang yang sudah masuk Masa
Perawatan berkala.
5. Manajemen User Dan Sistem
o Modul Sistem, mengatur Modul-modul Sistem sesuai dengan
fitur-fitur sistem yang akan dibuat.
o Menu Sistem, mengatur Menu-menu Aplikasi, urutan tata
layout menu sesuai dengan fitur-fitur sistem yang akan dibuat.
o User, mengatur Daftar User sesuai dengan fungsi dan hak
akses yang diberikan.
o Group User, mengatur Daftar Kelompok User.
o Grant User, mengatur Hak Akses kelompok user yang
terhadap modul-modul sistem yang dibuat.
o Ubah Password, untuk user yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis Sistem Informasi Manajemen Aset
Platform: Web Based (Open Source)
Web Server: Apache2
Pemrograman: PHP5
DBMS: MySQL
OS Server: Linux (Ubuntu/Mint/Open Suse/etc.) atau Windows
Server
Pendukung: Code Igniter Framework, AJAX, jQuery, XML, CSS
Apa yang harus disiapkan?
Dari pengalaman kami selama bertahun-tahun dalam menangani klien,
ada beberapa saran yang dapat kami berikan demi mendukung efektifitas
dan efisiensi implementasi Sistem Informasi Manajemen Aset ini,
antara lain:
Hardware Requirements: Anda tidak perlu menyediakan/membeli
Server dengan spesifikasi tinggi dan mahal, karena sistem ini pada
dasarnya dapat berjalan pada PC biasa. Spesifikasi Server cukup
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Software Requirements: Tidak Ada, karena Platform SIM Aset (SIMA)
ini bersifat Open Source. Software pendukung yang dibutuhkan sudah
kami siapkan. Instalasi dan Konfigurasi Operating System / Scripting
Language / DBMS Server pada Server sudah termasuk paket pekerjaan
kami.
Hosting atau Dedicated Server (Static IP Address): Klien yang sudah
memiliki website, dapat memilih untuk 'meletakkan' sistem ini ke dalam
hosting mereka, atau jika klien telah mempunyai server sendiri, maka
sistem dapat diletakkan pada server tersebut. Hosting atau Dedicated
Server ini akan memudahkan kami dalam maintenance sistem secara
'remote', sehingga jarak antara kami dengan klien tidak lagi menjadi
penghambat dalam maintenance dan updating sistem. (note: Klien yang
telah mempunyai Server sendiri, dapat meminta IP Static ke provider -
contoh: bagi yang menggunakan koneksi internet Speedy, rata2 sudah
mendapatkan gratis 1 IP Static, Anda dapat meminta ke pihak Telkom
Speedy, atau Anda dapat membelinya dengan harga yang murah). URL
Sistem nantinya dapat diakses
melalui: sima.domainnameklien.ac.id atausima.ipaddressklien.ac.id.
Person In Charge (PIC): Klien diharapkan memiliki PIC sehingga kami
mempunyai jalur komunikasi yang cepat dan jelas, demi kelancaran dan
suksesnya implementasi sistem ini.
Administrator & Operator Sistem: Klien diharapkan menunjuk (pada
awal implementasi) Administrator dan Operator Sistem. Kami akan lebih
banyak berkomunikasi dengan mereka dalam hal penyesuaian business
process sistem hingga pada saat Pelatihan & Maintenance Sistem.
Summary Sistem Informasi Manajemen Aset
Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) berbasis Web - dapat
diaplikasikan dalam lingkungan Pemerintah Daerah (SKPD) serta
Perguruan Tinggi. SIM Aset yang kami rancang, sudah bersifat 'Generik',
sehingga mudah untuk menyesuaikan dengan business process yang ada
pada setiap Klien.
Layanan 'After Sales' adalah salah satu fokus kami, karena
implementasi sistem bukan hanya berfokus pada awal pekerjaan
(instalasi), akan tetapi juga membutuhkan Pendampingan dan
Maintenance agar sistem tersebut benar-benar dapat digunakan dan
sesuai dengan kebutuhan Klien.

You might also like

  • 05
    05
    Document41 pages
    05
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Document49 pages
    Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • 05
    05
    Document41 pages
    05
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • 444
    444
    Document4 pages
    444
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • AAAA
    AAAA
    Document11 pages
    AAAA
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Sdhgahdghjg
    Sdhgahdghjg
    Document6 pages
    Sdhgahdghjg
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • KesehatanRemaja
    KesehatanRemaja
    Document4 pages
    KesehatanRemaja
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • 04
    04
    Document43 pages
    04
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • 222
    222
    Document7 pages
    222
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • L 2
    L 2
    Document10 pages
    L 2
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Document7 pages
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • AAAA
    AAAA
    Document11 pages
    AAAA
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • 11
    11
    Document10 pages
    11
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • KKR
    KKR
    Document5 pages
    KKR
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • KKR46
    KKR46
    Document8 pages
    KKR46
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Document13 pages
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Kader Kesehatan Remaja
    Kader Kesehatan Remaja
    Document13 pages
    Kader Kesehatan Remaja
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Arti Remaja Sendiri Adalah
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Document15 pages
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Document13 pages
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Document13 pages
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Kader Kesehatan Remajappt
    Kader Kesehatan Remajappt
    Document17 pages
    Kader Kesehatan Remajappt
    Andriyani
    No ratings yet
  • Kader Kesehatan Remajappt
    Kader Kesehatan Remajappt
    Document17 pages
    Kader Kesehatan Remajappt
    Andriyani
    No ratings yet
  • Arti Remaja Sendiri Adalah
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Document15 pages
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Document13 pages
    Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Ijkl
    Ijkl
    Document27 pages
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Ijkl
    Ijkl
    Document27 pages
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • DINAMIKA_KELOMPOK
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Document19 pages
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • DINAMIKA_KELOMPOK
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Document19 pages
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Ijkl
    Ijkl
    Document27 pages
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    No ratings yet
  • Ijkl
    Ijkl
    Document27 pages
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    No ratings yet