Professional Documents
Culture Documents
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan
Diploma III Keperawatan Akper Bhakti Husada Bekasi
Disusun oleh :
Nim : 0101012006
JULI 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan studi kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Ny. E P6A3 Post Partum
Normal Hari ke-0 Dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi
Tanggal 11-15 Juni 2015 telah diuji dan disahkan dihadapan penguji ujian sidang Karya
(Ns.Sisca Pri Andini, S.Kep, SPd.) (Ns. Mutianingsih, S.Kep) (Siti Komariah, SKp, M.Kep)
Mengetahui,
Nik. 27.0807.02
Akademi Keperawatan Bhakti Husada
ABSTRAK
Asuhan Keperawatan Pada Ny. E P6A3 Post Partum Normal Hari ke-0 Dengan Pre
Eklampsi Berat (PEB) Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi Tanggal 11-15 Juni 2015.
Latar belakang dari penulisan ini yaitu banyaknya post partum normal dengan PEB dimana
akan menyebabkan masalah yang lebih berat seperti kejang, dan dapat menyebabkan
kematian. Di RSUD Kota Bekasi terutama ruang dahlia jumlah persalinan normal dengan
PEB sebanyak 6 orang dengan frekuensi 2%. Tujuan penulisan kasus ini agar mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif. Metode penulisan yang
digunakan dalam menyusun penulisan karya ilmiah menggunakan metode deskriptif . Post
Partum adalah waktu periode dengan batasan waktu selama dan tepat setelah 6 minggu
melahirkan. Pre eklampsi berat adalah peningkatan tekanan darah, proteinuria, edema,
setelah minggu ke-20 kehamilan pada gravida yang sebelumnya normal. Dari hasil
pengkajian yang telah di lakukan pada Ny. E diperoleh masalah yang sesuai dengan
kebutuhan klien yaitu : Gangguan perfusi jaringan perifer, Resti infeksi, Keterbatasan
aktifitas, Kurang pengetahuan mengenai KB, Nutrisi ibu menyusui dan penangana anemia.
Beberapa kesenjangan yang terjadi pada masalah keperawatan yaitu pada teori terdapat
masalah gangguan rasa nyaman nyeri namun penulis tidak mengangkat diagnosa tersebut
karena tidak diprioritaskan. Intervensi dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi klien. Pada evaluasi hanya masalah gangguan perfusi jaringan perifer yang belum
teratasi. Rekomendasi penulis menunjukan kepada keluarga untuk ditingkatkan kembali
derajat kesehatan dengan makan makanan yang bergizi.
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, Sholawat dan
salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW pemimpin terbesar umat manusia
sepanjang sejarah. Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Ny. E P6A3 Post Partum
Normal Hari ke-0 Dengan Pre Eklampsi Berat (PEB) Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis telah mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
1. Ibu Dr.dr. Titi Masrifahati, MKM, selaku Direktur RSUD Kota Bekasi.
2. Ibu Sofie Handajany, SKp, M.kes, selaku Pengelola Akper Bhakti Husada dan
3. Ibu Iin Ira Kartika, SKM. MKM, selaku Direktur Akper Bhakti Husada.
4. Ibu Ns. Sisca Pri Andini, S.Kep, SPd, selaku penguji ujian sidang Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Ns. Mutianingsih, S.Kep, selaku penguji ujian sidang Karya Tulis Ilmiah.
6. Ibu Siti Komariah SKp, M.Kep, selaku penguji ujian sidang dan pembimbing dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah memberikan perhatian dan arahannya.
7. Bapak H. Fathurrozi, S.Pdi, M.Pdi yang telah menyediakan literatur buku perpustakaan.
8. Seluru staf dosen Akademi Keperawatan Bhakti Husada yang telah memberikan
9. Kedua orang tua ( Papah dan Bundo ) dan adik ( Imel, Fina, Rizal) yang selalu
memberikan doa serta suport yang baik dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
10. Para keluarga besar yang jauh disana (nenek, kakek, tante, om, dll) yang selalu
mendoakan agar diberi kemudahan daam mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
11. Team Maternitas ( Emma, Dewi, Kiki, Rosma, Teh siska, Noi, Iif, Ina, dan Suci ) yang
12. Semua sahabat di Angkatan 13 Akper Bhakti Husada Bekasi yang saling memberikan
13. Ny.E beserta keluarga yang telah bekerja sama dengan baik
Masih banyak lagi pihak pihak yang telah membantu dalam penulis dalam menyeesaikan
karya tulis ilmiah ini, penulis mengucapkan banyak banyak terima kasih semoga amal dan
kebaikan mereka dibalas oleh Allah SWT. Karya tuisan ilmiah ini sungguh jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, besar harapan penulis
semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi ilmu
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
D. Sistematika penulisan...................................................................................... 7
3. Intervensi.................................................................................................. 34
4. Implementasi............................................................................................ 41
5. Evaluasi ................................................................................................... 41
A. Tinjauan Kasus............................................................................................... 42
1. Pengkajian ............................................................................................... 42
2. Diagnosa .................................................................................................. 59
3. Intervensi ................................................................................................. 60
4. Implementasi ........................................................................................... 63
5. Evaluasi ................................................................................................... 72
B. Pembahasan ................................................................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................................... 88
B. Rekomendasi ................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1. Tabel 1. Data persalinan di ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi periode Desember
Lampiran 2. Lembar Surat Pengantar Kunjungan Rumah dari RSUD Kota bekasi
Lampiran 5. Leaflet
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kematian maternal adalah kematian seorang wanita hamil atau 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan
yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Dengan jaringan regional dan nasional
yang tersebar dibanyak negara, telah bekerja sama dengan lembaga lembaga
Population Fund (UNFP) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF), serta badan
badan dunia lainnya, telah bergerak intensif mengadakan advokasi untuk menurunkan
Negara negara di Asia termasuk di Indonesia adalah negara dimana setiap warga
negara Barat dalam hal kematian ibu karena persalinan. Beberapa faktor penyebabnya
adalah faktor yang pertama berkaitan dengan faktor pelayanan kesehatan, termasuk
fasilitas yang kurang baik dan ketidakmampuan untuk menerima perlakuan yang khusus
oleh seorang ahli medis. Faktor yang kedua adalah faktor reproduksi perempuan sendiri,
yaitu perempuan yang terlalu muda atau tua, dimana badannya tidak kuat untuk
dalam faktor ini termasuk juga hal hal kemiskinan, buta huruf, dan kekurangan gizi.
1
Semua faktor tersebut jauh lebih sering muncul dinegara berkembang dari pada negara
2010, AKI menjadi 228 per-100.000 (Depkes, 2010) dan ditargetkan pada tahun 2015
penyebab kematian ibu melahirkan diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu
sebesar 28% perdarahan, 24% eklampsia, 11% Infeksi, 5% abortus, 5% persalinan lama,
Barat, angka kematian ibu pada tahun 2010 relatif tinggi yaitu 321 per 100.000
76.000 kematian ibu dan bayi 500.000 setiap tahun. Pada saat diobati pre-eklampsia
dapat menyebabkan hal yang serius, fatal, bahkan komplikasi, bagi ibu dan bayi. Kondisi
ini memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab
Tabel 1. Data persalinan di ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi periode Desember 2014 Mei 2015
bulan terakhir, yaitu periode Desember 2014 Mei 2015 didapatkan besar masalah post
partum normal dengan patologis, dimana post partum dengan Pre Eklampsi Berat
sebanyak 3 orang, dan Secsio caesarea dengan indikasi Pre Eklampsi Berat sebanyak 22
orang. Perbandingan Post partum normal dan Secsio caesarea dengan Pre Eklampsi
Berat yaitu 1 : 7. Hal ini menunjukan bahwa pada kasus Pre Eklampsi Berat, proses
Pada kasus Post Partum dengan Pre Eklampsi Berat memerlukan perhatian yang
serius dalam perawatan dan pengobatannya. Jika penanganan tidak dilakukan, klien
dapat mengalami komplikasi seperti kejang kejang, gagal ginjal, gagal jantung, ablasio
retina / kebutaan, edema paru, perdarahan otak bahkan bisa mengalami kematian. Untuk
itu pada kasus tersebut perlu dilakukan penangan yang serius untuk mencegah
Berdasarkan hal hal tersebut diatas penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini
Asuhan Keperawatan Pada Ny.E P6A3 Post Partum Normal Hari ke-0 dengan
Pre Eklampsi Berat (PEB) Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi Tanggal 11 15
Juni 2015
B. Tujuan
1. Tujuan umum
P6A3 Post Partum Normal dengan Pre Eklampsi Berat meliputi biologis, psikologis,
sosial, dan proses pendekatan keperawatan di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada Ny. E dengan P6A3 Post Partum Normal
Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi.
b. Mampu menyusun rencana keperawatan pada Ny. E dengan P6A3 Post Partum
Normal Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia RSUD Kota
Bekasi.
Normal Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia RSUD Kota
Bekasi.
d. Mampu melaksanakan evaluasi pada Ny. E dengan P6A3 Post Partum Normal
Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi.
Post Partum Normal Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Dahlia
pada Ny. E dengan P6A3 Post Partum Normal Hari ke-0 dengan Pre Eklampsi
berbentuk studi kasus, yaitu penulisan yang menerangkan sebuah kasus meliputi
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
adalah :
1. Anamnesa
Anamnesa ini dilakukan setiap saat memberikan asuhan keperawatan pada klien dan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan melalui inspeksi, palpasi, perkui dan auskultasi pada
klien untuk mendapatkan data yang akurat, yang berkaitan dengan masalah yang
dialami klien.
3. Observasi
4. Studi dokumentasi
medik lainnya.
5. Studi kepustakaan
Pengumpulan data dengan cara membaca dan mepelajari beberapa sumber atau
D. Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan yang berisi : latarbelakang, tujuan, penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori berisi : Konsep dasar Post partum meliputi pengertian post
partum, anatomi fisiologi sistem reproduksi, tahapan masa nifas, perubahan anatomi
pada masa post partum, perubahan psikologis post partum. Konsep Dasar Pre eklampsi
Berat meliputi pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala, patofisiologi, pemeriksaan
keperawatan post partum normal dengan Pre Eklampsi Berat meliputi Pengkajian,
BAB III Tinjauan Kasus Dan Pembahasan yang berisi : Tinjauan kasus yang meliputi
TINJAUAN TEORI
1. Post partum
a. Pengertian
Pascapartum atau peurperium adalah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ organ reproduksi kembali keadaan normal sebelum hamil (Bobak,
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota
Post partum normal merupakan kelahiran bayi melalui vagina dengan letak
melukai ibu dan bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu 24 jam.
waktu 24 jam.
1) Genetalia eksterna
a) Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan bantalan jaringn lemak mulai
dari simfisis pubis sampai ke vulva. Bagian ini tertutup oleh rambut, makin
b) Labia mayora
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis.
Sensitivitas labia terhadap sentuhan nyeri dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan
adanya jaringan saraf yang menyebar luas dan berfungsi selama rangsangan
seksual.
c) Labia minora
kulit yang panjang, sempit dan tidak berambut, memanjang ke arah bawah
d) Klitoris
diletakan tepat dibawah arkus pubis. Klitoris dianggap sebagai kunci seksual
wanita karena jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak
tekanan.
e) Vestibulum
f) Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang piih dan tipis terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora digaris tengah bawah
orifisium vagina.
g) Perineum
dan anus.
2) Genetalia interna
a) Ovarium
Terletak disetiap sisi uterus, dibawah dan dibelakang tuba fallopi. Dua
b) Tuba fallopi
c) Uterus
mirip seperti buah pir yang terbalik. Pada wanita dewasa yang belum pernah
d) Vagina
Suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu merangsang
secara luas. Panjang dinding anterior vagina sekira 7,5 cm dan posterior 9cm.
c. Tahapan nifas
Menurut Hutahean (2004 : hal. 110) masa nifas dibagi 3 tahap yaitu:
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
sebelum hamil. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
promontorium sakralis. Pada saat ini besar uterus kira kira sama dengan
1000 gram).
(2) Kontraksi
uterus selama masa ini biasanya suntikan oksitosin secara intravena atau
pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat
(5) Lokia
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir disebut lokia yang
berisi cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
i. Lokia Rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-
leukosit da desidua.
iii. Lokia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada
semula. Serviks setinggi segmen bawah uterus tetap edema, tipis dan rapuh
ke vagina) terlihat memar dan kemungkinan ada laserasi kecil. Muara serviks,
jari mungkin masih dapat dimasukkan ke dalam muara serviks pada hari ke-4
sampai hari ke-6. Post partum, tetapi hanya tangkai kuret terkecil yang dapat
dimasukkan pada akhir minggu ke-2. Muara serviks eksterna tidak akan
mukosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang
akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah
bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu ke-4, walaupun
tidak akan semenonjol pada wanita nuli para (wanita yang belum pernah
edema, terutama pada daerah episiotomi atau jahitan laserasi. Perbaikan yang
cermat, pencegahan, atau pengobatan dini hematoma dan hygiene yang baik
luka episiotomi dapat terlihat jelas. Perhatikan adanya tanda tanda infeksi
d) Abdomen
bergantung kepada kondisi tonus sebelum hamil, latihan fisik yang tepat, dan
jumlah jaringan lemak. Pada keadaan tertentu, dengan atau tanpa ketegangan
yang berlebihan, seperti bayi besar atau hamil kembar, otot otot dinding
abdomen memisah, suatu keadaan yang sering disebut diastasis rekti
abdominalis. (Bobak,2005)
e) Payudara
Jumlah rata rata ASI yang dihasilkan dalam 24 jam meningkat sejalan
2) Sistem kardiovaskuler
penambahan aliran darah yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh darah
uterus. Saat pasca partum norrmal, ibu akan mengalami pengeluaran darah
sebanya 300 400 ml. Penurunan dari estrogen mengakibatkan diuresis yang
Keadaan ini terjadi pada 24 sampai 48 jam pertama setelah kelahiran. Selama ini
kehamilan (Stright,2005).
3) Sistem perkemihan
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses
melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih
(Straight,2005)
4) Sistem pencernaan
awal karena penurunan tonus otot usus, rasa tidak nyaman pada perineum dan
pascapartum awal karena tekanan pada dasar panggul dan mengejan selama
persalinan. (Stright,2005)
5) Sistem integumen
setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan
1) Konsep esensial
ibu baru, menjadi lebih sulit dengan perubahan fisiologi besar yang terjadi.
d) Pengaruh budaya
2) Periode Pascapartum
Rubin (1997) dalam buku Keperawatan ibu-bayi baru lahir (Stright, 2005)
a) Periode taking in
tubuhnya.
dengan normal.(Stright,2005).
c) Periode letting go
(Straight,2005).
2. Pre eklampsi berat
a. Pengertian
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria positif +3 dan
atau disertai edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Norma & Dwi : 2009).
edema setelah minggu ke-20 kehamilan pada gravida yang sebelumnya normal.
(Reeder, 2011).
berat adalah adanya peningkatan tekanan darah melebihi 160/110 mmHg dengan
b. Faktor Resiko
Menurut Reeder (2011) terdapat banyak faktor untuk terjadinya hipertensi dalam
bahwa ibu multipara (wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih
dari satu) yang menikah lagi mempunyai resiko lebih besar untuk
3) Diabetes mellitus.
kesehatan.
8) Baby giant.
2) Protenuria ialah adanya 300 mg protein dalam urine selama 24 jam, pada
positif (+), pada preeklampsi berat hasil proteinuria dapat mencapai hingga
positif 3 (+++).
3) Edema pada kaki, wajah bahkan dapat menyebabkan edema pada paru-paru
5) Sakit kepala
6) Pandangan buram
d. Patofisiologi
Gambar 1.
1) Pemeriksaan darah :
a) Hematokrit > 40 %
2) Urine
klinik berupa: nyeri kepala, gangguan fisus, nyeri epigastrum, dan kenaikan
cepat berat badan. Selain itu, perlu dilakukan penimbangan berat badan,
<140/100 mmHg.
Persyaratan MgSO4 :
410).
b) Berikan nipedipine 3x10 mg per oral bila pada jam ke-4 jika belum ada
e) Saat post partum, hentikan pemberian MgSO4 hingga pada post partum
dan paru-paru.
g. Komplikasi
1) Atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi uterus dalam 15 menit setelah
plasenta lahir.
di bawahnya.
4) Gagal ginjal
5) Perdarahan otak
Proses keperawatan merupakan proses atau metode ilmiah karena merupakan suatu
upaya untuk melaksanakan hal tertentu yang umumnya mencakup beberpa langkah guna
mencapai satu hasil. Langkah atau tahapan pada proses keperawatan meliputi lima
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien
Nama, alamat, tempat tanggal lahir, suku, jenis kelamin, agama, tanggal
3) Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh klien post partum dengan PEB saat
Riwayat ibu saat mengalami keluhan mulas, keluar air ketuban bercampur
pengalaman di rawat.
hipertensi.
a) Ginekologi
i. Riwayat menarche
b) Riwayat obstetri
masalah saat nifas dan masalah pada bayi serta keadaan anak.
kehamilan.
score.
8) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
compos mentis.
b) Sistem reproduksi
apakah keras atau lembik, apakah ada kontraksi atau tidak, periksa
c) Sistem pernafasan
jalan nafas atau tidak. Pada dada, inspeksi keseimbangan dada saat
pekak dan redup, auskultasi suara nafas hasilnya vesikuler, dan kaji
d) Sistem kardiovaskuler
e) Sistem pencernaan
f) Sistem perkemihan
g) Sistem integumen
dan kulit kepala, palpasi kepala dan tanyakan ada tidaknya keluhan
h) Sistem endokrin
i) Sistem muskuloskeletal
Kaji reflek patela, kaji adanya varices, kaji homans sign
jenis dan kebiasaan makanan dan minum, porsi makan dan minum.
b) Pola eliminasi
ibu post partum ibu akan mengalami konstipasi, warna BAB dan
kemungkinan pada ibu post partum akan lebih sering mengantuk dan
tidur.
ii. Persepsi
melahirkan.
protein dalam urine positif 3, reduksi urine, bilirubin urine, sedimen urine.
Pada post partum dengan PEB, diberikan terapi cairan intra vena,
b. Analisa data
Menurut Doengoes ( 2001), diagnosa yang timbul pada klien post partum normal
antara lain :
oedema uretra.
Sedangkan diagnosa yang timbul pada klien dengan PEB antara lain :
2001).
Perencanaan pada kasus klien post partum normal adalah sebagai berikut :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
perineum.
episiotomi.
Tujuan :
Kriteria hasil :
maupun laserasi.
Intervensi :
perineum care.
Tujuan :
Kriteria hasil :
melahirkan.
Intervensi :
a) Kaji intake cairan klien mulai terakhir saat pengosongan kandung
kemih.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
diri.
Rasional : membantu dalam perawatan diri klien.
Tujuan :
Intervensi :
kecuali dikontraindikasikan.
Tujuan :
Kriteria hasil :
tidur.
Intervensi :
klien
volume darah
Kriteria hasil :
Intervensi :
a) Observasi TTV
Kriteria hasil :
Edema hilang.
Intervensi :
a) Timbang BB setiap hari
edema
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandigan yang sistematis dan terencana dengan tujuan yang
a. Evaluasi somatif
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan
yang dipakai adalah format SOAP dan SOAPIE untuk evaluasi perencanaan
pasien pulang.
b. Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang
tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien
Nama klien Ny. E, umur 42 tahun, jenis kelamin perempuan, tempat tanggal
lahir Bekasi, 12 Febuari 1973, agama islam, suku bangsa betawi, pendidikan sltp,
pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Jl. Beringin Rt 005 rw 003, Kranji Bekasi
Barat, tanggal masuk RS Rabu, 10 Juni 2015, jam 20.00 WIB, tanggal
pengkajian kamis 11 Juni 2015, jam 08.00 WIB, No medrek 03440760 Diagnosa
Nama suami Tn. A, umur 33 tahun, pendidikan slta, pekerjaan karyawan swasta,
b. Status kesehatan
1) Keluhan utama :
Klien mengatakan lemas, tidak sanggup untuk beraktifitas, lemas dirasakan saat
akan beraktifitas ( duduk, berdiri, dan mobilisasi ), klien mengatakan sulit untuk
beristirahat.
2) Riwayat kesehatan sekarang
keluhan mulas dengan kontraksi 1-2 x/jam dan keluar air, saat dilakukan
lanjut, pada pukul 20.00 WIB klien mengeluh mulas dengan kontraksi 2-3
x/jam, keluar air yang bercampur lendir dan darah. Klien pun mendapatkan
terapi RL 20 tpm IV dan Nipedipine 10 mg per oral. Saat pukul 21.45 klien
menjalani partus normal dan melahirkan bayi laki-laki dengan BB 3000 gram
dan PB 45 cm.
Klien mengatakan pernah dirawat 2 hari saat menjalani kuretase pada tahun
hipertensi.
I. Pernikahan ke-1
x
Pada pernikahan kedua, klien mengalami abortus, klien mengatakan mengalami abortus
karena terjatuh di kamar mandi pada anak ke 4 dan 5, serta anak ke-6 abortus karena
N
Ny.E, 42 tahun By. Ny E Tn. A, 33 tahun
N
y ke-3 klien dikaruniai 3 orang anak, dimana klien baru saja menjalani
Pada pernikahan
E
Keterangan :
N
: Laki laki
N
: Perempuan
N
: Menikah
y
: Keturunan
: Meninggal
: Hipertensi
5) Riwayat obstetri dan ginekologi
a) Riwayat ginekologi
i. Riwayat menarche
17/06/2015.
ke-3 ini.
b) Riwayat obstetri
Klien melahirkan pada tanggal 11 juni 2015 jam 21.45 dengan Jenis
score 8/9
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
2) Kesadaran umum
Compos Mentis
3) Sistem reproduksi
utuh tidak ada episiotomi dan tanda REEDA, pengeluaran lokia rubra,
4) Sistem pernafasan
5) Sistem kardiovaskuler
6) Sistem pencernaan
ada caries gigi dan stomatitis, bising usus 8x/menit, abdomen diperkusi
hasilnya timpani, tidak ada nyeri tekan, tidak ada hemoroid pada anus.
7) Sistem perkemihan
8) Sistem integumen
Kepala simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak mengeluh sakit kepala,
9) Sistem endokrin
Pada leher tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak ada
inguinal.
Eksremitas atas dan bawah simetris antara kiri dan kanan, aktivitas
Klien tampak sering bedrest, terpasang infus pada lengan sebelah kanan
yaitu RL 20 tpm. Reflek patela ++/++, tidak ada varices, homan sign -/-,
kekuatan otot
4 4
4 4
5 gelas sehari.
3) Pola tidur dan istirahat tidur malam selama 9 jam jam 21.00 06.00 WIB
anaknya.
1) Pola pikir
makanan tambahan pada bayi, dan berencana untuk memberi ASI pada
2) Persepsi
Hal yang dipikiran klien saat ini adalah ingin merawat bayinya, Harapan
3) Konsep diri
f. Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Hematokrit 27,7 % 37 - 47
Hemostasis
PT 13,4 Detik 12 - 18
Imunoserologi
0,13 Nonreaktif
Kimia klinik
Fungsi hati
AST SGOT 17 u/L < 37
Fungsi ginjal
Diabetes
Elektrolit
Urine
Urine lengkap
Kimia urine
PH 7.0 5-8
Mikroskopis urine
g. Terapi
1) RL : 20 tpm IV
1. DS :
- Klien Peningkatan tekanan darah Gangguan perfusi
mengatakan jaringan perifer
lemas, sulit utuk
beraktifitas Volume plasma yang beredar
- Klien menurun
mengatakan
tekanan darahnya
masih tinggi Vasospasme hemokonsentrasi
DO :
- Klien tampak Perfusi organ maternal menurun
lemas
- TD 160/110
mmHg Sel sel darah merah hancur
- Konjungtiva
anemis
- Hb = 9,5 g/dL Kapasitas O2 maternal menurun
- CRT < 3 detik
2 DS :
- Klien Post Partum Normal Resti Infeksi
mengatakan
belum sempat
mengganti Terlepasnya plasenta dari
pembalut endometrium
DO :
- TD = 160/110
mmHg Luka peurperium
- N = 88x/menit
- S = 36,50 C
- RR = 20x/menit Pengeluaran lokia
- Lokia rubra
- Lokia bewarna
merah segar Resti infeksi
- Jumlah
pengeluaran lokia
banyak 1
pembalut penuh.
3. DS :
- Klien Post partum Keterbatasan
mengatakan aktifitas
lemas.
- Klien Kelemahan Fisik
mengatakan
belum sempat
mandi dan Ketidakmampuan melakukan aktifitas
memandikan
bayinya.
- Klien Personal Hygiene tidak terpenuhi
mengatakan
lemas saat
berdiri.
DO :
- Kulit elastis
tampak kusam
- Mulut klien
tampak kotor
- Klien tampak
lemas
- Bayi klien belum
dimandikan.
2. Diagnosa keperawatan
dengan luka jam di harapkan infeksi b. Kaji ulang TFU, dan b. Konsistensi lembik
konsistensi uterus. kemungkinan akan
peurperium tidak terjadi dengan KH : terjadinya perdarahan dan
menyebabkan infeksi.
a. Tekanan darah
normal 120/80 c. Kaji ulang pengeluaran c. Mengidentifikasi adanya
mmHg, lokia, warna lokia, bau infeksi
b. Suhu normal 36,5 lokia serta REEDA.
37,50 C,
c. Nadi 60 80x/menit, d. Bantu klien perineum d. Mencegah terjadinya
d. leukosit normal care dan mengganti infeksi
10.000 uL, pembalut
e. pengeluaran lokia
normal sesuai hari, e. Anjurkan dan ajarkan e. Mencegah terjadinya
f. warna lokia normal klien mencuci tangan infeksi
sesuai hari, sebelum dan sesudah
g. bau lokia khas. perineum care
h. REEDA tidak ada
2. Kolaborasi
f. Berikan terapi Antibiotik f. Mencegah terjadinya
oral Amoxcilin 3x500 infeksi
mg
aktifitas keperawatan selama 2x24 a. Anjurkan ibu mobilisasi a. Agar klien dapat
memenuhi aktifitas
berhubungan jam di harapkan aktifitas bermobilisasi
mengenai jam di harapkan kurang b. Motivasi ibu mengambil b. Membantu ibu mengambil
keputusan KB yang tepat keputusan yang tepat
KB mantap, pengetahuan teratasi dalam memilih alat
kontrasepsi KB mantap
nutrisi ibu dengan KH :
c. Berikan penkes c. Memberikan informasi
menyusui, a. klien mengerti mengenai nutrisi ibu mengenai nutrisi ibu
mengenai KB, menyusui dan menyusui
dan b. mengambil
keputusan KB yang d. Berikan penkes d. Memberikan informasi
penanganan tepat, mengenai penanganan mengenai penanganan
c. mengerti nutrisi ibu anemia anemia
anemia menyusi dan
d. mengerti
berhubungan penanganan pada e. Motivasi klien e. Membantu klien dalam
anemia. memenuhi gizi seimbang memenuhi kebutuhan
dengan nutrisi gizi seimbang.
kurangnya
informasi
4. Implementasi keperawatan.
15.12 WIB II S:
klien mengatakan darah nifas keluar
banyak.
O:
1. Pengeluaran lokiaa rubra
2. Warna lokia kemerahan
3. Banyaknya lokia 1
pembalut penuh
4. S : 36,50 C
5. TD = 160/110 mmHg
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan
perencanaan pulang
I:
1. Mengobservasi TTV
2. Mengkaji ulang pengeluaran
lokia, warna, banyaknya,
dan bau serta REEDA.
3. Menganjurkan klien
melakukan perineum care
dan mengganti pembalut.
4. Memotivasi klien untuk
minum amoxcilin 3x500 mg
5. Memotivasi klien untuk
minum metronidazol 3x500
mg
E:
1. Klien mengatakan akan
segera di periksa
2. Klien mengatakan akan
segera membersihkan
vaginanya dan mengganti
pembalut Anggi
3. Klien mengatakan akan Yolanda Putri
15.17 WIB segera meminum obat.
III S:
klien mengatakan masih segar dan
wangi.
O:
a. Kulit elastis tampak bersih
b. Mulut dan gigi bersih
c. Bayi bersih segar dan wangi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan dengan
perencanaan pulang
I:
1. menganjurkan klien untuk
mandi
2. Menganjurkan klien untuk
menggosok gigi
3. Menganjurkan klien untuk
keramas.
4. Memotivasi klien untuk
memandikan dan melakukan
perawatan tali pusat
bayinya.
E:
1. Klien mengatakan akan
mandi 2x sehari
2. Klien mengatakan akan
menggosok gigi minimal 3x Anggi
sehari Yolanda Putri
3. Klien mengatakan akan
memandikan bayinya
3 Minggu, 14 Juni I S:
2015 klien mengatakan sudah tidak lemas
14.00 WIB lagi dan klien mengatakan dapat
beraktifitas kembali dan telah
meminum obat.
O:
a. TD = 150/90 mmHg
b. N = 80x/menit
c. S = 36,50 C
d. RR = 22x/menit
e. Konjungtiva anemis
f. Sulfat feros 1 tab telah
diminum.
A:
masalah teratasi sebagian
P: Anggi
intervensi di pertahankan no 1,2,3,& 4 Yolanda Putri
14.07 WIB
II S:
klien mengatakan sudah mengganti
pembalut dipagi hari dan meminum
obat.
O:
a. TD = 150/90 mmHg
b. N = 80x/menit
c. S = 36,50 C
d. RR = 22x/menit
e. Pengeluaran lokia
sanguinolenta
f. Jumlah lokia pembalut
g. Warna lokia merah
h. kecokelatan
i. Bau lokia khas.
j. Amoxcilin 500 mg telah
diminum
k. Metronidazol 500 mg telah
diminum.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
intervensi dipertahankan no 1,2,3,4,5 Anggi
dan 6. Yolanda Putri
14. 10 WIB
III S:
klien mengatakan telah mandi,
keramass, menggosok gigi dan
memandikan bayinya.
O:
a. Klien tampak bersih wangi
dan segar.
b. Bayi klien tampak wangi
A:
masalah telah teratasi
P: Anggi
intervensi dihentikan. Yolanda Putri
14.13 WIB
IV S:
klien mengatakan akan memenuhi
nutrisi ibu menyusui dan, namun klien
jarang memakan daging.
O:
klien dapat menyebutkan contoh
nutrisi ibu menyusui
A:
masalah teratasi sebagian
P:
intervensi dilanjutkan no 3, 4, dan 5 Anggi
Yolanda Putri
14.35 WIB II S:
klien mengatakan sudah mengganti
pembalut dipagi hari dan meminum
obat.
O:
a. TD = 150/90 mmHg
b. N = 80x/menit
c. S = 36,50 C
d. RR = 22x/menit
e. TFU 3 jari dibawah pusat
konsistensi keras kontraksi
(-)
f. Pengeluaran lokia
sanguinolenta
g. Jumlah lokia pembalut
h. Warna lokia merah
kecokelatan
i. Bau lokia khas.
j. REEDA (-)
k. Amoxcilin 500 mg telah
diminum
l. Metronidazol 500 mg telah
diminum.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
intervensi dipertahankan no 1, 2, 3, 4, Anggi
5, dan 6. Yolanda Putri
16.10 WIB II S:
klien mengatakan sudah mengganti
pembalut dipagi hari dan obat telah
habis
O:
a. TD =130/80 mmHg
b. N = 80x/menit
c. S = 36,50 C
d. RR = 20x/menit
e. Pengeluaran lokia
sanguinolenta
f. Jumlah lokia pembalut
g. Warna lokia merah
kecokelatan
h. Bau lokia khas.
i. REEDA (-)
j. Amoxcilin 500 mg telah
habis
k. Metronidazol 500 mg telah
habis
A:
Masalah teratasi
P: Anggi
intervensi dihentikan Yolanda Putri
16.10 WIB IV S:
klien mengatakan akan memenuhi
nutrisi pada anemia (TKTP)
O:
klien dapat menyebutkan contoh
penanganan anemia
A:
masalah teratasi
P: Anggi
intervensi dihentikan. Yolanda Putri
B. Pembahasan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. E P6A3 Postpartum Normal Hari
ke-0 dengan Pre Eklampsi Berat di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi yang dilaksanakan
sejak tanggal 11-15 Juni 2015, penulis menemukan kesenjangan kesenjangan antara teori
1. Pengkajian
betujuan mengumpulkan data subjektif dan objektif. Data data penulis dapatka
dari pengakajian kepada klien, keluarga / orang tua klien, catatan medik dan
perkembangan klien. Pada saat pengkajian anamnesa, tidak terdapat kendala dalam
menjawab setiap pertanyaan penulis, klien serta keluarga tampak kooperatif dan
terbinanya hubungan saling pecaya pada penulis. Selain itu pengkajian juga
diperoleh dari hasil laporan teman sejawat, dan catatan perkembangan pada status
keperawatan harus mencerminkan dignosis fisik yang secara umum penulis dapat
menganalisa data dan membandingkan dari beberapa teori yang berasal dari sumber
yang ada serta kondisi pengkajian klien saat itu. Pada saat pemeriksaan fisik hari
ke-0, ditemukan TFU sejajar pusat dengan tidak adanya kontraksi dan konsistensi
lembik/lunak hal ini merupakan kesenjangan antara teori dan praktek, dimana
seharusnya TFU berkontraksi dan konsistensi keras. Dan pada pemeriksaan
2. Diagnosa
namun penulis memiliki sedikit kesulitan dalam menentukan diagnosa keperawatan pada
Berbagai masalah yang timbul di diagnosa klien dengan post partum normal sebagai
berikut :
430)
plasma.
Sedangkan masalah masalah yang ditemukan pada Ny. E saat dilakukan Asuhan
keperawatan yaitu :
Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya kesenjangan antara teori dan kasus
dan kontraksi uterus berlebih. Tidak terjadi karena klien mengatakan nyeri /
edema uretra. Tidak terjadi dikarenakan BAK klien normal tidak terdapat
masalah.
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan sensitivitas colon, tidak adanya
meningkat, tidak terjadi karena tidak adanya tanda edema pada ekstremitas
khusus klien dan dapat beragam dari menit ke menit. Diagnosa keperawatan yang
tergantung pada fluktuasi kondisi fisik dan psikososial klien atau respon perubahan
klien yang dicapai, diinginkan, oleh klien atau pemberi assuhan dan dapat dicapai dalam
periode waktu yang telah ditentukan, situasi, dan sumber tertentu. Hasil klien yang
diharapkan ditulis dengan menyebut item-item atau prilaku yang dapat diamati dan
dipantau untuk menentukan apakah hasil-hasil yang diterima sudah tercapaiatau belum
Pada tahap ini penulis menyusun rencana yaitu dengan 5 hari perawatan,
dimana hari perawatan di RS dan home visit jika klien sudah boleh pulang, rencana
dibuat dibuat dengan disesuaikan dengan masalah masalah yang muncul, seperti
kemampuan klien, situasi, kondisi, serta sarana dan prasarana yang telah di persiapkan
dari pihak akademi dan ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi. Tidak ada hambatan pada
prose perencanaan, adapun rencana tindakan yang akan dilakukan pada diagnosa
pertama yaitu : observasi TTV, Kaji ulang konjungtiva dan CRT, Anjurkan klien
istirahat yang cukup, dan kolaborasi Sulfat Feross 1x1 tab per oral. Rencana tindakan
yang akan dilakukan pada diagnosa kedua yaitu observasi TTV, kaji ulang TFU,
kontraksi dan konsistensi, kaji ulang pengeluaran lokia , warna, jumlah dan bau lokia
serta REEDA, bantu klien untuk perineum care dan mengganti pembalut, anjurkan dan
ajarkan klien mencuci tangan sebelum dan sesudah perineum care, kolaborasi
Amoxcilin 3x500 mg dan Metronidazol 3x500 mg. Rencana tindakan yang akan
dilakukan pada diagnosa ketiga yaitu : anjurkan klien untuk mobilisasi, bantu klien
mandi dan menggosok gigi di tempat tidur, bantu klien memandikan bayinya. Dan
rencana tindakan keempat adalah berikan penkes mengenai KB mantap, motivasi klien
memilih alat kontrasepsi yang tepat, Berikan penkes mengenai nutrisi ibu menyusui
4. Implementasi
melakukan kunjungan rumah (home visit). Pada tahap pelaksanaan ini penulis tidak
pengantar dari RSU Kota Bekasi, surat pengantar dari Akademik, selain itu penulis juga
mempersiapkan media leaflet, dan lembar balik serta alat-alat yang dibutuhkan selama
setempat.
b. Ny. E yang semangat serta antusias untuk belajar dan menambanh pengetahuan.
dirumah.
turut, tertunda 1 hari karena pada hari pertama di sore hari klien sudah dizinkan
pulang ke rumah, sehingga ada beberapa hal yang harus dipersiapan oleh penulis.
Rencana hari kedua dialihkan dengan perawatan pada klien lain yang masih
dirawat di RS dengan kasus yang hampir sama, pada hari kedua penulis memiliki
tidak dilakukan, hal ini dikarenakan tidak adanya alat pemeriksaan sehingga
5. Evaluasi
menentukan respon klien terhadap terapi dan kemajuan mengarah pencapaian hasil yang
diharapkan. Aktivitas ini sebagai umpan balik dan bagian kontrol proses keperawatan,
melalui status pernyataan diagnostik klien secara individual dinilai intuk diselesaikan,
Pada tahap ini penulis menilai sejauh mana keberhasilan dan perkembangan klien
secara formatif maupun somatif setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 hari
oleh penulis, dimana hasil yang di dapatkan klien tidak lemas, tekanan darah
120/80 mmHg, CRT <3 detik, konjungtiva an anemis. Namun pada intervensi ini,
kriteria hasil konjungtiva an anemis tidak terjadi, karena dari hasil implementasi
b. Resti infeksi
Sesuai dengan waktu yang direncanakan oleh penulis, maka penulis menyatakan
tujuan tercapai dengan kriteria hasil yaitu 4x24 jam tidak terjadi tanda infeksi ,
TD 120/80 mmHg, S uhu 36,5 37,5o C, nadi 60-80 x/menit, pengeluaran lokia
c. Keterbatasan aktifitas
Penulis menyatakan tujuan tercapai sesuai dengan waktu yang direncanakan oleh
penulis yaitu 2x24 jam tujuan tercapai, dimana aktifitas klien terpenuhi dinilai dari
kriteria hasil : klien tidak lemas, dapat beraktifitas, personal hygiene terpenuhi,
d. Kurang pengetahuan
mengerti dan paham mengenai KB, klien dapat mengambil keputusan yang tepat
dalam memilih KB mantap, klien mengerti nutrisi yang dianjurkan untuk ibu
menyusui dan penanganan anemia, klien dapat memenuhi gizi yang seimbang.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. E P6A3 post partum normal
dengan PEB di ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi ada tanggal 1 15 Juni 2015, penulis
menarik kesimpulan dari isi pengkajian sampai dengan evaluasi dari karya tulis ilmiah
ini.
Pada tahap pengkajian pada Ny. E P6A3 post partum normal dengan PEB
ditemukan adanya beberapa data baik dari anamnesa, pemeriksaan fisik, maupun studi
dokumentasi. Yaitu klien mengeluh lemas, dan sulit untuk beraktifitas. Selama di RS
klien belum sempat mengganti pembalut jika tidak ada keluarga, mandi keramas, dan
menggosok gigi klien pun belum sempat memandikan bayinya. Klien juga mengatakan
bingung untuk memilih KB yang tepat untuknya, karna klien telah memiliki 6 orang
anak, dan 3 kali abortus, klien belum mengetahui nutrisi ibu menyusui dan anemia.
Dari analisa tersebut dapat di tentukan masalah keperawatan yang muncul pada klien
adalah Gangguan perfusi jaringan perifer, Resti infeksi, Keterbatasan aktifitas, Kurang
kondisi pada masalah keperawatan yang muncul pada klien. Pada tahap implementasi
penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. E selama 1 hari di RS, kemudian hari
kedua melakukan asuhan keperawatan dengan klien lain dalam kasus yang sama, dan 3
88
hari home visit. Pada evaluasi, dimana evaluasi akhir hanya diagnosa gangguan perfusi
jaringan yang belum teratasi, dikarenakan konjungtiva klien masih anemis, sementara
B. Rekomendasi
1. Institusi pendidikan
kasus dalam proses pendidikan, serta memperbanyak buku buku yang ada di
referensi.
2. Bagi penulis
baik lagi.
3. Keluarga / masyarakat
keluarga dapat meningkatkan kerja sama atau lebih koopreatif, serta ditingkatkan
kembali derajat kesehatan bagi keluarga dengan cara istirahat yang cukup dan makan
Depkes, Faktor Kematian Ibu, (2010), diakses 10 Juni 2010, aaaaa aaaaaaa
aaaaaahttp://www.depkes.go.id
Depkes, Fokus Turunkan Kematian Ibu Dan Anak, (2004), diakses 30 September
aaaaaa2004, http://nasional.vivanews.com.
Dongoes., M.E, 2001, Rencana Perawatan Maternal Dan Bayi Pedoman Untuk
AaaaaPerencanaan Dan Dokumentasi Perawatan, Jakarta : EGC.
Green, C.J., & Wilkinson, J.M, 2012, Rencana Asuhan Keperawatan : Maternal &
aaaaaBayi Baru Lahir, Jakarta : EGC.
Hutahean., S, 2009, Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas Dan Ginekologi.
aaaaaJakarta : TIM.
Leveno., K.J, dkk, 2009, Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Jakarta : EGC.
Norma., N.D, & Dwi., M.S, 2013, Asuhan Kebidanan : Patologi Teori.
aaaaaaYogyakarta : Nuha Medika.
Reeder., S.J, dkk, 2011, Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, &
aaaaaKeluarga. Jakarta : EGC.
Stright., B.R, 2005, Panduan Belajar : Keperawatan Ibu Baru Lahir, Jakarta :
aaaaaaEGC.
Yulianti., D, 2005, Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan Dan
aaaaPersalinan. Jakarta : EGC.
PRE PLANING KUNJUNGAN RUMAH
(Home Visit )
0101012006
2015
RANCANGAN KEGIATAN ( PRE PLANING )
13 15 JUNI 2015
Pada periode pos partum, ibu memerlukan pengawasan untuk mencegah terjadinya
komplikasi pada post partum. Pada ibu post partum normal dengan Pre Eklampsi Berat
(PEB) perlu bimbingan dan perawatan khusus untuk memaksimalkan assuhan keperawatan
yang akan dilakukan selama 5 hari, dimana terlaksana 1 hari di RS dan hari kedua dengan
klien yang lain dengan kasus yang sama, maka perawat perlu melakukan kunjungan rumah
setelah klien diperbolehkan pulang guna melakukan tindakan keperawatan terhadap masalah
yang muncul dan pada masalah yang belum teratasi. Berdasarkan hasil pengkajian yang
dimulai pada tanggal 11 Juni 2015 serta pengolahan data dari tanggal 11 Juni 2015 hingga
didapatkan beberapa masalah kesehatan pada Ny. E Sebagai tindaklanjut dari format
kemudian di analisa. Dari hasil analisa tersebut akan dilakukan tindakan keperawatan dari
B. Tujuan
1. TujuanUmum
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien post partum normal dengan Pre
C. Sasaran
Diagnosa keperawatan
d. Kurang pengetahuan mengenai KB, nutrisi ibu menyusui dan Anemia berhubungan
Intervensi
Rencana Kegiatan :
1) Monitoring TTV
2) Kaji ulang konjungtiva, dan CRT
Rencana kegiatan :
2) Observasi TFU
4) Anjurkan dan ajarkan ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah perineum
care.
Rencana tindakan :
bayinya
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Rencana Kegiatan :
1) Monitoring TTV
Rencana kegiatan :
1) Observasi pengeluaran lochea, warna, jumlah, bau dan REEDA.
2) Observasi TFU
4) Anjurkan dan ajarkan ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah perineum
care.
Diagnosa keperawatan
c. Kurang pengetahuan mengenai KB, nutrisi ibu menyusui dan penanganan anemia
Intervensi
a. Diagnosa : gangguan perfusi jaringan perifer b.d penurunan volume plasma akibat
tekanan darah.
Rencana Kegiatan :
1) Monitoring TTV
Rencana kegiatan :
2) Observasi TFU
4) Anjurkan dan ajarkan ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah perineum
care.
Rencana tindakan :
E. Evaluasi
1. Metode pelaksanaan
2. Kriteria hasil
a. TTV normal
TD = 130/80 mmHg
N = 60-100 x/menit
RR =16- 24 x/menit
l. Ny. E paham dan mengerti nutrisi ibu menyusui dan penanganan anemia
(SAP)
KELUARGA BERENCANA
Disusun Oleh:
2015
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP )
b. Tujuan KB
6. Waktu : 15 menit
9. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
14. Evaluasi
c. Pertanyaan :
Jawaban :
1) Keluarga berencana (kb) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran.
2) Tujuan Kb
d. Menunda kehamilan.
a. Pil kb
b. Suntik kb
c. Implant/susuk
e. Kondom
f. Sterilisasi pria
g. Sterilisasi wanita.
a. Pil kb
Alat kontrasepsi dengan cara diminum yang relatif mudah di dapat dan
digunakan.
Kekurangan : Mual
Sakit kepala
b. Suntik kb
1. Suntik kb 1 bulan
2. Suntik kb 3 bulan
Depresi
Perubahan berat badan
Sakit kepala
c. Implant/susuk
1. Spiral
2. Copper T
Pembengkakan pinggul
Dilakukan dengan tindakan medis
e. Kondom
Alat kontrasepsi pada pria yang digunakan pada alat kelamin pria yang bertujuan
f. Sterilisasi pria
menit.
g. Sterilisasi wanita.
2. Pengangkatan rahim