Professional Documents
Culture Documents
MODUL
1. Pengertian Total Quality Management (TQM)
2. Standar Mutu Internasional dan Nasional
6
3. International Organization for Standardization (ISO)
TUJUAN :
Dengan mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan:
Menurut American Society for Quality dalam Jay Heizer dan Barry Render
(2009), kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
mampu memuasan kebutuhan yang tampak atau samar. Sedangkan Brian
(1993) dalam Zulian (2007) menulis bahwa dalam istilah perbendaharaan
International Organization for Standardization (ISO) dikatakan bahwa: kualitas
adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya
dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun
tersamar. Uraian itu menunjukkan bahwa pengertian kualitas dapat berbeda
pada setiap orang pada waktu khusus dimana kemampuannya (availability),
kinerja (performance), keandalannya (reliability), kemudahan pemeliharaan
(maintainability), dan karakteristiknya dapat diukur Juran (1988) dalam Zulian
(2007)].
Total Quality Management (TQM) menunjuk pada penekanan kualitas yang
meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan
yang terus-menerus ingin mancapai keunggulan dalam semua aspek produk dan
jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualiatas mempengaruhi setiap dari 10
keputusan yang dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan
dengan beberapa aspek pengidentidikasian dan pemenuhan harapan pelanggan.
Pemenuhan harapan bersaing untuk menjadi pemimpin pasar dunia
Pakar kualitas W. Edwards Deming menggunakan 14 poin untuk menandai
penerapan TQM. Hal ini dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang
efektif yakni perbaikan yang terus-menerus, pemberdayaan karyawan,
benchmarking, just-in-time, konsep Taguchi, dan pengetahuan alat TQM.
1. Perbaikan Terus-menerus
TQM membutuhkan perbaikan yang terus menerus yang tidak pernah
berhenti yang meliputi orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedr. Dasar
filosofi ini adalah bahwa setiap aspek operasi dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya
adalah kesempurnaan, yang tidak akan pernah dapat dicapai, tetapi selalu dicari.
Plan-Do-Check-Act Walter Shewhart, seorang pelopor manajemen
kualitas, mengembangkan sebuahmodel lingkaran yang dikenal sebagai PDCA
(palan, do check, get) yang menuutnya adalah suatu perbaikan yang terus-
menerusnya. Kemudian deming mengambll konsep ni ke Jepang pada masa
kerjanya setelah Perang Dunia II. Siklus PDCA berbentuk lingkaran untuk
menekankan sifat yang terus-menerus dalam proses perbaikan.
Page 2 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
2. Six Sigma,
Orang Jepang menggunakan kata kaizen untuk menjelaskan proses dari
suatu perbaikan yangtidak pernah berhenti-penetapan dan pencapaian tujuan
yang lebih tinggi. Di Ameika Serikat, TQM dan juga proses produk tanpa produk
cacat (zero defect) juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang
terus-menerus.
4. Benchmarking
Patokan atau Benchmarking dalah satu isi program TQM. Pengenaan
patokan meliputi pemilihan produk standar, jasa, biaya atau kebiasaan yang
mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas yang serupa dengan
proses atau aktivitas anda. Idenya adalah untukmengmbangkan suatu target
yang akan anda capai untuk membuat sebuah standar atau patokan yang dapat
anda bandingkan dengan kinerja anda. Langkah untuk menetapkan patokan
adalah:
a. Menetapkan apa yang akan dijadikan patokan
b. Membentuk tim patokan
c. Mengidentifikasi rekanan patokan
d. Mengumpulkan dan menganalisi informasi patokan
e. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi patokan
5. Just-in-time
Filosofi yang melandasinya adalah salah satu dari perbaikan terus-
menerus dan penyelesaian masalah. Sitem JIT didesain untuk memproduksi dan
mengantarkan barang saat mereka dibutuhkan. JIT berkaitan dengan kulitas
dalam tiga hal.
a) JIT memangkas biaya kualitas.
Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi persediaan, dan biaya karena
barang rusak berkaitan langsung dengan persediaan yang ada. Kerena
dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, maka
baiaya pun menjadi lebih rendah. Sebagai tambahan, persediaan
menyembunyikan kualitas yang buruk di mana JIT dengan segera menyikap
kualitas buruk.
Page 3 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
6. Konsep Taguchi
Pengertian Kualitas Menurut Taguchi Metode Taguchi dicetuskan oleh Dr.
Genichi Taguchi pada tahun 1949 saat mendapatkan tugas untuk memperbaiki
sistem telekomunikasi di Jepang. Metode ini merupakan metodologi baru dalam
bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses
serta dalam dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Sasaran
metode Taguchi adalah menjadikan produk robust terhadap noise, karena itu
sering disebut sebagai Robust Design. Definisi kualitas menurut Taguchi adalah
kerugian yang diterima oleh masyarakat sejak produk tersebut dikirimkan.
Filosofi Taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga buah konsep, yaitu:
Kualitas harus didesain ke dalam produk dan bukan sekedar
memeriksanya.
Kualitas terbaik dicapai dengan meminimumkan deviasi dari target, Biaya
kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan
kerugian harus diukur pada seluruh sistem.
Produk harus didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang
tidak dapat dikontrol.
Page 4 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
produktivitas
kehadiran
Page 5 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Page 6 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Page 7 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Page 8 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
a. ISO-9000
Standar ISO-9000 adalah standar sistem mutu yang terdiri dari lima
seri yang diakui secara internasional yaitu ISO-9000, ISO-9001, ISO-9002,
ISO-9003, ISO-9004. ISO-9000 terdiri dari ISO-9000-1, ISO-9000-2, dan
ISO-9000-3. ISO-9000-1:1994, adalah standar manajemen mutu dan jaminan
mutu Bagian 1: yang berisikan panduan untuk pemilihan dan pemakaian.
ISO-9000-2:1993, adalah standar manajemen mutu dan jaminan mutu
Bagian 2: yang berisikan panduan umum untuk penetapan ISO-9001, ISO-
9002, dan ISO-9003. ISO-9000-3:1991, adalah standar manajemen mutu dan
jaminan mutu Bagian 3: yang berisikan panduan bagi penerapan ISO-9001
pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak.
Standar internasional ISO-9000 hanya menentukan persyaratan
mengenai elemen apa saja yang harus dicakup dalam suatu sistem mutu dan
tidak bermaksud menyeragamkan sistem mutu. ISO-9000 bersifat umum dan
tidak terkait pada suatu industri atau sektor ekonomi tertentu. Rancangan dan
penerapannya akan dipengaruhi oleh kebutuhan organisasi yang berbeda-
beda, baik dalam hal sasarannya, produk dan jasa yang dihasilkan, maupun
proses dan cara-cara yang digunakan. Standar ISO-9000 memang
dimaksudkan supaya diadopsi dalam bentuknya yang sekarang ini, tetapi
adakalanya sistem ini perlu disesuaikan dengan menambahkan atau
mengurangi persyaratan sistem mutu tertentu khususnya untuk hal-hal yang
bersifat kontraktual. Dalam ISO-9000-1 diberikan panduan mengenai
penyesuaian seperti itu dan merupakan panduan untuk pemilihan sistem atau
model jaminan mutu yang sesuai di antara ISO-9001, ISO-9002, atau ISO-
9003.
b. ISO-9001
Standar internasional sistem jaminan mutu ISO-9001 merupakan satu
dari tiga standar mengenai sistem mutu yang dapat dipakai untuk jaminan
mutu oleh pihak luar. ISO-9001 adalah sistem mutu atau model jaminan mutu
dalam bidang desain, pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan.
Standar internasional ISO-9001 menetapkan persyaratan sistem mutu
untuk dipergunakan bilamana kemampuan perusahaan dalam mendesain dan
memasok produk yang sesuai perlu ditunjukkan. Persyaratan yang ditetapkan
diarahkan terutama untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dengan
cara mencegah terjadinya ketidaksesuaian pada seluruh tahapan operasi mulai
tahap desain sampai pelayanan kepada konsumen. Standar ISO-9001 berlaku
dalam situasi apabila:
1. Desain dipersyaratkan dan persyaratan produk dinyatakan terutama dalam
unjuk kerjanya atau perlu ditetapkan.
2. Keyakinan terhadap kinerja produk dapat dicapai melalui peragaan
kemampuan perusahaan dalam hal desain, pengembangan, produksi,
instalasi, dan pelayanan.
Dalam standar internasional ISO-9001 berlaku definisi yang telah diberikan
dalam ISO-8402 dan juga termasuk definisi berikut ini:
Produk
Adalah hasil suatu kegiatan atau hasil suatu proses. Produk dapat menyangkut
jasa, perangkat keras, bahan proses, perangkat lunak atau gabungannya.
Produk dapat berwujud (misal rakitan atau bahan diproses) atau tidak
berwujud (misal pengetahuan atau konsep) atau gabungannya. Untuk tujuan
standar internasional ISO-9001, istilah produk hanya berlaku untuk produk
yang dimaksudkan untuk penawaran dan tidak termasuk produk sampingan
yang tidak dimasukkan untuk penawaran yang mempengaruhi lingkungan.
Page 9 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Tender
Adalah penawaran yang dibuat oleh perusahaan sebagai tanggapan atas
permintaan untuk memenuhi kontrak penyediaan produk.
Kontrak
Adalah persyaratan yang disetujui antara perusahaan dan pelanggan yang
disampaikan dengan cara apapun.
c. ISO-9002
Merupakan sistem mutu atau model jaminan mutu dalam produksi,
instalasi dan pelayanan. Persyaratan dalam sisiem ISO-9002 ini sama dengan
persyaratan yang terdapat dalam ISO-9001 kecuali pengendalian desain (non
aplicable). Oleh karena itu, ISO-9002 sangat cocok untuk perusahaan jasa
yang tidak memerlukan pengendalian desain seperti hotel, rumah sakit,
asuransi, bank, lembaga pendidikan maupun laboratorium pengetesan.
ISO-9002 ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang
telah ditetapkan harus dijamin oleh perusahaan selama produksi, instalasi,
dan pelayanan. Perusahaan yang memproduksi barang tetapi produk tersebut
dibuat dengan standar atau spesifikasi pihak lain, olah karenanya
pengendalian desain tidak diterapkan. Beberapa contoh perusahaan
pengahasil barang yang memerlukan sistem standar ini adalah perusahaan
cat, perusahaan sepatu, dan beberapa perusahaan dalam bidang industri
kimia.
d. ISO-9003
Merupakan sistem mutu atau model jaminan mutu untuk inspeksi akhir
dan tes. Beberapa isi persyaratan yang terdapat dalam standar ini sama
dengan isi persyaratan dalam ISO-9001 kecuali pengendalian desain,
pembelian, pengendalian proses, dan pelayanan yang bersifat non aplicable.
ISO-9003 merupakan standar yang kurang rinci. Standar ini
dipergunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan
harus dijamin oleh perusahaan hanya pada tahap inspeksi dan tes akhir.
Standar ini umumnya dipakai oleh laboratorium pengujian, pusat-pusat
kalibrasi, dan distributor peralatan yang melakukan pemeriksaan dan
pengujan produk yang dipasok.
e. ISO-9004
Sistem mutu atau model jaminan mutu ISO-9004 adalah pedoman yang tidak
mengikat (non contractual) atau petunjuk untuk pemahaman yang terdiri dari
ISO-9004-1 s.d. ISO-9004-8. ISO-9004-1: 1994, adalah elemen manajemen
mutu dan sistem mutu Bagian 1: yang berisikan panduan untuk pemilihan
dan pemakaian. ISO-9004-2:1991, adalah elemen manajemen mutu dan
jaminan mutu Bagian 2: yang berisikan panduan untuk pelayanan . ISO-
9004-3:1993, adalah elemen manajemen mutu dan sistem mutu Bagian 3:
yang berisikan panduan untuk proses material. ISO-9004-4, adalah elemen
manajemen mutu dan jaminan mutu Bagian 4: yang berisikan panduan
untuk perbaikan mutu (quality improvement). ISO-9004-5: 1993, adalah
elemen manajemen mutu dan sistem mutu Bagian 5: yang berisikan
panduan untuk perencanaan mutu. ISO-9004-6: 1993, adalah elemen
manajemen mutu dan sistem mutu Bagian 6: yang berisikan panduan untuk
jaminan mutu (quality assurance) manajemen proyek. ISO-9004-7: 1993,
adalah elemen manajemen mutu dan sistem mutu - Bagian 7: yang berisikan
panduan untuk bentuk manajemen (configuration management). ISO-9004-8:
1993, adalah elemen manajemen mutu dan sistem mutu - Bagian 8: yang
Page 10 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
f. ISO 14000
Bagian ini secara ringkas menjelaskan fitur penting dari ISO 14000.
ISO 14000 menjelaskan berbagai aspek pengelolaan lingkungan. Yang
pertama standar, ISO 14001:2004 dan ISO 14004:2004 berurusan dengan
sistem manajemen lingkungan (EMS). ISO 14001:2004 menyediakan
persyaratan untuk EMS dan ISO 14004:2004 EMS memberikan pedoman
umum.
Yang lainnya standar dan pedoman di bidang lingkungan yang spesifik,
termasuk: pelabelan, evaluasi kinerja, analisis siklus hidup, komunikasi dan
audit.
h. ISO 31000
Sebuah Internasional Standar baru, ISO 31000:2009, Manajemen Risiko
- Prinsip dan pedoman, akan membantu organisasi dari semua jenis dan
ukuran untuk mengelola risiko secara efektif. ISO 31000 memberikan prinsip,
kerangka dan proses untuk mengelola segala bentuk risiko secara transparan,
sistematis dan kredibel dalam setiap lingkup atau konteks.
Pada saat yang sama, ISO yang mempublikasikan ISO Guide 73:2009,
manajemen risiko kosa kata, yang melengkapi ISO 31000 dengan
menyediakan kumpulan istilah dan definisi yang berkaitan dengan pengelolaan
risiko. Standar ini merekomendasikan bahwa organisasi mengembangkan,
menerapkan dan terus meningkatkan kerangka kerja manajemen risiko
sebagai komponen integral dari sistem manajemen mereka. " ISO 31000
Page 11 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Page 13 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Penilaian Kesesuaian
Pengembangan dan penerapan SNI dilandaskan pada Sistem Standardisasi
Nasional yang dikembangkan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional.
Di dalam peraturan pemerintah tersebut ditetapkan ketentuan-ketentuan
tentang akreditasi dan sertifikasi untuk menilai kesesuaian suatu produk, proses
dan sistem manajemen terhadap SNI tertentu. Sesuai dengan ketentuan
tersebut, telah dibentuk Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang memiliki
kewenangan untuk menilai kompetensi dan memberikan pengakuan formal
kepada lembaga yang berhak melaksanakan sertifikasi. Sertifikat yang
merupakan jaminan tertulis menyatakan bahwa suatu produk, proses dan
sistem manajemen tersebut telah memiliki kesesuaian terhadap SNI tertentu,
termasuk penandaannya (marking) hanya dapat diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi yang telah diakreditasi oleh KAN.
Dalam hal seluruh atau sebagian ketentuan suatu SNI diberlakukan wajib
melalui regulasi teknis, maka proses sertifikasi sebagaimana dimaksud di atas
harus dipergunakan untuk pelaksanaan pengawasan pra-pasar, dengan
pertimbangan sebagai berikut.
Pengawasan pra-pasar dalam pelaksanaan regulasi teknis tersebut tidak
bertentangan dengan peraturan peraturan pemerintah yang mengatur
standardisasi nasional.
Pelaksanaan penilaian kesesuaian suatu produk, proses, dan sistem
manajemen terhadap ketentuan SNI yang diwajibkan, dilakukan oleh
pihak-pihak yang memiliki kompetensi teknis yang dapat dipercaya tidak
semata-mata dilandaskan pada kekuatan kewenangan dan dilaksanakan
dengan tata cara yang telah diakui secara internasional, sehingga
keberterimaannya di pasar dalam dan luar negeri dapat lebih terjamin.
REFERENSI
Zulian Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas
Ekonomi UII. Yogyakarta
Pangestu Subagyo. 2000. Manajemen Operasi.BPFE. Yogyakarta
T.Hani Handoko. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
BPFE. Yogjakarta
Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba Empat.
Jakarta
Manahan P. Tampubolon. 2004. Manajemen Operasional. Ghalia
Indonesia. Jakarta
Sofjan Assauri. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta
Page 14 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
PROPAGASI
Page 15 of 16
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Brawijaya University 2012
Page 16 of 16