Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The effect of the ethanolic extract of Orthosiphon spicatus leaves on the intraocular
pressure of glaucoma rats have been investigated. Glaucoma was induced by treating the
animal with prednisolone acetat eyedrop 1% every 5 minute for one hour. A number of 30
rats were divided into 6 group. Three groups of animals were treated with the extract at
doses of 12, 36, and 108 mg/200 g BW orally. As comparison, a group of normal control
animals, a group of negative control animals and another treated with acetazolamide (4,5
mg/200 g bw) were used. Results showed that the extract reduced intraocular pressure of
glaucoma rats especially at dose of 36 mg/ 200 g BW.
16
Siska., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
17
Siska., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
Tiga puluh menit kemudian setelah bola mata kelompok normal, sedangkan
penginduksian selesai, tikus diberi pada ekstrak dosis 108 mg/200 gbb
ekstrak atau asetazolamid. Setelah 1 jam penurunan tekanan bola mata di bawah
dari pemberian ekstrak atau asetazolamid, tekanan bola mata kelompok normal. Jika
dilakukan pengukuran tekanan bola mata dibandingkan dengan kelompok yang
tikus dengan tonometer Schiotz. Nilai diberi asetazolamid dosis 4,5 mg/200 gbb
tekanan bola mata adalah nilai skala penurunan tekanan bola mata kelompok
dengan angka yang sama, yang didapat uji lebih kecil. Hal ini menunjukkan
dari pengukuran sebanyak 3 kali dengan penurunan tekanan bola mata dengan
satuan mmHg. Data tekanan bola mata menggunakan ekstrak belum dapat
yang diperoleh dihitung prosentase menyamai kemampuan Asetazolamid
penurunan tekanan bola mata dari seluruh dalam menurunkan tekanan bola mata.
kelompok kemudian diuji statistik
menggunakan Anova satu arah (one way Pemilihan metode induksi dengan tetes
anova) dilanjutkan dengan uji beda nyata mata prednisolon asetat 1% karena
terkecil dengan probabilitas (p>0,05) metode ini merupakan metode yang
(William, 1987). paling mudah digunakan untuk
mendapatkan kondisi glaukoma
HASIL DAN PEMBAHASAN eksperimental. Prednisolon adalah obat
dari golongan kortikosteroid yang
Hasil karakteristik dan uji kandungan digunakan untuk pengobatan radang.
kimia serta pengukuran tekanan bola Penggunaan jangka panjang
mata dapat dilihat pada Tabel 1, 2, 3 dan kortikosteroid mengakibatkan
Gambar 1. peningkatan tekanan intraokular atau
glaukoma dengan kerusakan pada saraf
Dari 15 kg daun kumis kucing segar optik, cacat di dalam tajam penglihatan
diperoleh sebanyak 1,15 kg serbuk daun dan lapang pandangan. Kortikosteroid-
kumis kucing. Serbuk daun kumis kucing kortikosteroid bekerja melalui
dimaserasi dengan etanol 70% dan phospholipase A2 yang merupakan
didapat ekstrak kering sebanyak 122,5 g. protein-protein yang bersifat mencegah,
secara bersama memanggil atau
Induksi glaukoma menggunakan tetes menghubungi lipocortins. Protein-protein
mata prednisolon asetat 1% sebanyak 12 ini merupakan pengendali biosintesis
tetes selama 1 jam berhasil menaikkan pemicu radang seperti prostaglandin-
tekanan bola mata rata-rata sebesar 20,34 prostaglandin dan leukotriena-leukotriena
mmHg. dengan menghambat pelepasan dan
pembebasan asam arakidonat.
Dosis ekstrak daun kumis kucing mampu Pembebasan asam arakidonat dari
menurunkan tekanan bola mata (p<0,05). fosfolipid-fosfolipid yang disebabkan
Penurunan tekanan bola mata pada oleh phospholipase A2 inilah yang
ekstrak daun kumis kucing dosis 12 menghasilkan suatu kenaikan di dalam
mg/200 gbb sebesar 31,71%, ekstrak tekanan intraokular.
dosis 36 mg/200 gbb sebesar 55,84%,
dan ekstrak dosis 108 mg/200 gbb Metode yang digunakan untuk mengukur
sebesar 63,59%. Penurunan tekanan bola tekanan bola mata tikus adalah dengan
mata pada ekstrak dosis 32 mg/200 gbb metode tidak langsung dengan
sebanding dengan kontrol normal, pada menggunakan tonometer Schiotz.
ekstrak dosis 16 mg/200 gbb penurunan Tonometer Schiotz merupakan alat yang
tekanan bola mata masih di atas tekanan praktis dan sederhana. Pengukuran
18
Siska., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
tekanan bola mata dinilai secara tidak mekanisme kerja ekstrak etanol daun
langsung yaitu dengan teknik melihat kumis kucing harus diteliti lebih lanjut
daya tekan alat pada kornea, oleh karena apakah memiliki mekanisme kerja yang
itu dinamakan juga tonometri indentasi sama dengan asetazolamid atau memiliki
Schiotz. Dengan tonometer Schiotz mekanisme kerja yang lainnya.
dilakukan indentasi (penekanan) terhadap
permukaan kornea. KESIMPULAN
19
Siska., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
LAMPIRAN
Tabel 2. Hasil karakterisasi ekstrak
Tabel 1. Hasil penapisan fitokimia
No. Jenis Hasil
Jenis 1. Bentuk Cair
Penapisan
No. Ekstrak 2. Bau Khas
Fitokimia
Kental
3. Rasa Khas
1. Alkaloid +
4. Warna Hijau legam
2. Flavonoid +
3. Tanin +
4. Saponin +
5. Steroid/Triterpenoid +
20
Siska., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
21