You are on page 1of 5

Wajah Sembab

Seorang anak laki-laki dibawa ibunya ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan wajah
sembab/bengkak. Keluhan disertai dengan kencing berkurang dan berwarna merah pekat
seperti teh. Keluhan dirasakan sejak 6 hari yang lalu setelah mengalami radang
tenggorokan. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil hematuria, proteinuria, dan
lekositosis. Oleh dokter pasien disarankan untuk rawat inap.

STEP 1

1. Hematuria adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah atau sel darah
merah dalam urin. Secara klinis, hematuri dapat dikelompokkan menjadi : Hematuri
makroskopis (gross hematuria) adalah suatu keadaan urin bercampur darah dan dapat
dilihat dengan mata telanjang. Keadaan ini dapat terjadi bila 1 liter urin bercampur
dengan 1 ml darah. Hematuri mikroskopis yaitu hematuri yang hanya dapat diketahui
secara mikroskopis atau tes kimiawi.

2. Oliguria adalah produksi urin sedikit, biasanya kurang dari 400 ml / hari pada orang
dewasa, dan dapat menjadi salah satu tanda awal dari gagal ginjal dan masalah urologi
lainnya atau penyumbatan di dalam saluran kemih.

3. Sembab/bengkak adalah (edema) berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-


sela jaringan atau rongga tubuh.

4. Leukosistosis adalah jumlah sel darah putih yang melebihi normal. Jumlah leukosit
normal pada orang dewasa adalah pada keadaan basal jumlah leukosit pada
orangdewasa berkisar antara 5000-10.000/1. Leukositosis dapat disebabkan oleh
infeksi, radang (inflamasi), reaksi alergi, keganasan, dan lain-lain.

5. Proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai
normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m.

6. Radang tenggorokan adalah (faringitis) merupakan peradangan dinding faring yang


dapat disebabkan oleh virus, bakteri , alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.Virus dan
bakteri melakukan invasi ke faring dan menimbulkan reaksi inflamasi lokal.

STEP 2
1) Mengapa pasien mengeluh pada wajah sembab/bengkak?

2) Mengapa pasien mengeluh kencing berkurang dan berwarna merah pekat seperti teh?

3) Mengapa pasien mengeluh radang tenggorokan?

4) Apa makna klinis dari hasil laboratorium yaitu hematuria,proteinuria,dan lekositosis?

5) Mengapa pasien disarankan rawat inap oleh dokter?

6) Apa diagnosis banding kasus diatas?

STEP 3

1. Penyebab Edem
Etiologi edem secara garis besar
1 Sindrom nefrotik
2 Sindrom nefritik
3 Sirosis hepatic
4 Gagal jantung
5 Malnutrisi dan Kwarsiokhor
6 Gangguan aliran limfe
7 Kaki gajah (hilariasis)

Ada yang menggolongkan edema menjadi dua macam:


a) Edema Intrasellular
- Depresi sistem metabolik jaringan.
- Tiadanya nutrisi sel yang adekuat.
b) Edema Ekstrasellular
- Kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstitial
dengan melintasi kapiler.
- Kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari
interstitium kedalam darah.
Edema ekstraseluler atau edema interstisial terjadi pada kondisi dimana terdapat
peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler atau
peningkatan tekanan osmotik interstisial, atau penurunan tekanan osmotik plasma.
Penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:
1 Penurunan konsentrasi protein plasma
2 Peningkatan permeabilitas kapiler
3 Peningkatan tekanan vena
4 Peningkatan pembuluh limfe

Secara khusus edema pada anak biasanya terjadi akibat sindrom nefritik, malnutrisi dan
kwarsiokhor. Malnutrisi dan kwarsiokhor lebih berhubungan dengan KEP (Kurang
Energi Protein) yang juga berhubungan dengan albumin. Ketika terjadi penurunan
albumin tejadi perpindahan cairan edema
Glomerulus rusak laju filtrasi glomerulus turun berpengaruh terhadap
aktifasi sistem renin angiotensinaldosteron ++ retensi Na dan H2O edema

2) penyebab oliguria
Oliguria didefinisikan sebagai keluaran urin kurang dari 1 mL/kg/jam pada bayi,
kurang dari 0,5 mL/kg/jam pada anak, dan kurang dari 400 mL/hari pada dewasa.
Oliguria merupakan salah satu tanda klinik dari gagal ginjal. Mula timbul oliguria
sering akut, sering merupakan tanda pertama dari kemunduran fungsi ginjal, dan
merupakan tantangan diagnostik dan manajemen bagi dokter. Pada sebagian besar
situasi klinik, oliguria akut bersifat reversibel dan tidak mengakibatkan gagal ginjal.
Oliguria dapat diakibatkan oleh 2 proses patofisiologik: mekanisme prerenal, intrinsik
renal, dan postrenal.
Peradangan dari glomeruli Penurunan aliran darah ginjal sehingga
menyebabkan Laju Filtrasi Ginjal (LFG) juga menurun. Hal ini berakibat
terjadinya oligouria dan terjadi retensi air dan garam akibat kerusakan ginjal.
Hipoperfusi yang menyebabkan aktivasi sistem renin-angiotensin. Angiotensin 2
yang bersifat vasokonstriktor perifer akan meningkat jumlahnya dan
menyebabkan perfusi ginjal semakin menurun LFG menurun oliguria
warna urin timbul akibat adanya beberapa bahan seperti porfirin, bilirubin, urobilin
uroethryn, dll. Urin seperti teh ini sangat mungkin akibat adanya hemoglobin atau
myoglobin. Hemoglobin adalah produk pemecahan sel darah merah. Sedangkan
myoglobin adalah kencing berwarna merah pekat seperti teh adalah salah satu indikasi
adanya masalah pada liver dan ginjal.

3) penyeab radang tenggorok

Infeksi oleh Streptococcus beta hemoliticus tedpt antigen khusus yang merupakan
unsur membran plasma sterptokokal spesifik Terbentuk kompleks antigen-antibodi
didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus migrasi sel-sel radang dalam
glomerular Glomeruli mengalami kerusakan akibat penimbunan antigen dari gumpalan
bakteri streptokokus yang mati dan antibodi yang menetralisirnya. Gumpalan ini
membungkus selaput glomeruli dan mempengaruhi fungsinya menimbulkan keluhan.
Mekanismenya: Bakteri masuk melekat pada sel-sel epitel pada organ yang paling dekat
dengan dunia luar contoh : mulut dll masuk aliran darah bakteriemia sampai pada
organ yang cocok untuk memperbanyak diri infeksi (dalam kasus ini tenggorokan)
faringitis.
4) Interpretasi pada kasus :
a Oliguria
Frekuensi urin < 400 cc/24 jam. Normalnya seseorang berkemih 5-6 kali/hari dengan
volume sekali berkemih hingga 300 ml.
b Proteinuria
Proteinuria mengindikasikan adanya protein dalam urin. Normalnya tidak terdapat
protein seperti albumin dalam urin. Hal ini menyatakan adanya suatu
glomerulonefritis.
c Hematuria
Hematuria menyatakan adanya sel darah merah dalam urin.
- Hematuria makroskopis
Adanya darah dalam urin diawal miksi, selama miksi atau setelah miksi. Gross
hematuria dapat mengakibatkan gumpalan darah yang menyumbat aliran urin,
eksanguinasi sehingga syok hipovolemik/anemia dan urosepsis.
- Hematuria mikroskopis
Adanya eritrosit dalam urin > 2 sel/LPK
- Indikasi hematuria
a. Kelainan diluar sistem urogenital
1 Kelainan pembekuan darah
2 SL
3 Kelainan sistem hemoragik
b. Kelainan sistem urogenital
1 Infeksi/inflamasi : pielonefritis, glomerulonefritis, uretritis, sistitis,
ureteritis
2 Tumor jinak/ganas: Tumor wilm, tumor grawitz, tumor pielum, tumor
ureter, tumor VU, tumor prostat, BPH
3 Kelainan bawaan seperti kista renal dan ren mobilis
4 Trauma
5 Batu saluran kemih
d. Leukosistosis
Leukositosis dalam darah > 10.000 mm3 menunjukan adanya indikasi
infeksi/peradangan.
5)
6) DD kasus

Glomerulonefritis Akut
Sindrom Nefritik
Lupus nefritik

STEP 4

ANAMNESIS :

Anak laki-laki UG -KU : wajah sembab/bengkak


D
-Gejala penyerta: kencing berkurang
,warna kencing seperti teh dan radang
tenggorokkan.
Pemeriksaan fisik

Diagnosis banding: Pemeriksaan


-sindrom nefrotik penunjang :
-lupus nefrotik
-Glomerulonefritis -Hematuria +
akut dan kronis -Leusitosis +
-Proteinuria +
- Leusitosis +

Diagnosis penatalaksa
pasti na

STEP 5
2. Anatomi dan fisiologi nefron dan glomerulus
3. GNA
- Definisi
- Etiologi
- Patofisiologi
- Faktor resiko
- Manesfestasi klinis
- Penegak diagnosis
- Penatalaksana
- Komplikasi
- Prognosis
- Edukasi
4. DD
- Glomerulonefritis akut dan kronik
- Lupus nefritis
- Sindrom nefritik

You might also like