You are on page 1of 16

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN KP DENGAN

OTITIS EKSTERNA DEKSTRA


DI POLIKLINIK THT RS. MATA BALI MANDARA
TANGGAL 10 OKTOBER 2016

Oleh :

Ni Nyoman Tria Sunita


P07120214020
D-IV Keperawatan Tk.III Semester V

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2016
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN KP DENGAN
OTITIS EKSTERNA DEKSTRA
DI POLIKLINIK THT RS. MATA BALI MANDARA
TANGGAL 10 OKTOBER 2016

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 10 Oktober 2016 pukul 09.00 Wita di Poliklinik
THT Rumah Sakit Bali Mandara Provinsi Bali. Data di peroleh dari pasien dan keluarga
pasien dengan metode anamnesa, observasi dan catatan medis pasien dengan No. Rekam
Medis : 131347. Pasien datang ke Poliklinik THT pada Senin, 10 Oktober 2016 dengan
keluhan kontrol telinga kanan masih membengkak.

1. DATA DASAR
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. KP
Tempat Tanggal Lahir : Denpasar, 31 Desember 1933
Umur : 73 tahun
Alamat : Jl. Bukit Tunggal Gg. VIII
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Pernikahan : Menikah
Diagnosa : Otitis Eksterna Dekstra
Agama : Hindu
Sumber Biaya : JKBM

b. Keluhan Utama Ke Poliklinik


Pasien mengeluh telinga kanan membengkak.

c. Riwayat Penyakit
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus type II selalu kontrol ke dokter satu bulan sekali. Pasien mengatakan
telinga kanannya sakit dan bengkak, kemudian keluarga membawa asien ke
puskesmas, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Indera tanggal 20 Agustus 2016. Pasien
datang dengan keluhan sakit pada telinga kanan, telinga kanan membengkak dan
keluar cairan dari telinga. Pasien diberi obat Cefadroxil 500 gr cap 3x1 dan
Blecidix 3x IV tts.
Lalu pasien datang kembali tanggal 5 September 2016 dengan keluhan
telinga kanan bengkak lagi dan terasa sakit skala nyeri 3. Kemudian pasien diberi
terapi Asam Mefenamat kp, levote 1x500 mg.

Setelah itu, pasien datang kembali tanggak 10 Oktober.. Lalu, diberikan


terapi medis, yaitu :

1) Ciprofloxacin (3 x 1 @500 gr)


2) Blecidex (3 x 4 tts)

Selain diberikan obat, pasien juga dianjurkan agar tidak mengorek telinga dengan
menggunakan cotton bud untuk sementara waktu dan juga hindari agar telinga tidak
terkena air.

2. KEADAAN UMUM
Sakit/nyeri : Pasien tidak mengeluh nyeri pada telinga kanannya
Status Gizi : Normal
Sikap : Tenang
Personal Hygiene : Bersih

3. PEMERIKSAAN THT
a. Telinga

Kanan kiri
Edema Utuh
Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi, palpasi dan pemeriksaan menggunakan alat
Hiperemi (+)
otoskop dan otopkop kamera. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data:
1) Daun telinga :
Telinga kiri (normal), telinga kanan (edema hiperemi), bentuk : simetris
2) Nyeri saat penarikan aurikula
Telinga kanan (-), telinga kiri (-)
3) Nyeri pada saat palpasi di bawah telinga
Telinga kanan (-), telinga kiri (-)
4) Gendang telinga
Telinga kanan : Hiperemi (+), telinga kiri : hiperemi (-)
5) Tinitus
Telinga kanan (+), Telinga kiri (-)
6) Otore
Telinga kanan ( -), Telinga kiri (-)

b. Hidung

hiperemi (-)
secret (-)

Kanan kiri
Pemeriksaan dilakukan dengan anamnesa dan inspeksi dengan bantuan speculum
hidung. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data :
Pasien mengatakan tidak mengalami pilek.
1) Mukosa hidung
Hidung kanan : hiperemi (-), hidung kiri : hiperemi (-)
2) Secret
Hidung kanan : secret (-), hidung kiri : secret (-)
3) Polipnasi
Hidung kanan (-), hidung kiri (-)

c. Tengorokan

Hiperemi (-)

Kanan kiri
Pemeriksaan dilakukan dengan anamnesa dan inspeksi. Dari hasil pemeriksaan
diperoleh data :
Pasien mengatakan tidak mengalami batuk
1) Saluran faring (tonsil) :
Tonsil kanan : hiperemi (-), tonsil kiri : hiperemi (-)

4. Terapi Obat yang didapat :

Tanggal Nama Dosis Rute Indikasi Kontraindikasi


Obat
Terapi Ciprofloxa 2 x 500 Intra oral Infeksi saluran nafas, Penderita yang hipersensitif
Obat cin mg saluran gastrointestinal, terhadap siprofloksasin dan
Tanggal 03 THT, kulit dan jaringan derivat kuinolon lainnya, ibu
Oktober lunak, tulang dan sendi, hamil dan menyusui, anak-
2016 infeksi oleh bakteri yang anak usia < 12 tahun
peka.
Blecidex 3 x 4 tts Topikal Otitis eksterna akut dan Otitis eksterna dengan
kronik perforasi membrane timpani

B. ANALISA DATA

Data focus Analisa Masalah


DS : Diabetes Melitus Resiko Infeksi
Keluarga pasien
mengatakan pasien Invasi bakteri
memiliki riwayat
penyait dm tipe II, Otitis eksterna
keluar cairan jernih dari
telinga kanan. Pertahanan tubuh tidak
Pasien megatakan adekuat
telinganya membengkak
DO : Resiko infeksi
Edema telinga kanan (+)
kiri (-)
Hiperemesis telinga
kanan (+) kiri (-)
Tinitus telinga kanan (+)
kiri (-)

DS : Faktor etiologi Defisiensi pengetahuan


1. Keluarga pasien
mengatakan keluar Invasi bakteri
cairan jernih tidak
berbau dari telinga Otitis eksterna
kanan pasien sejak 1
tahun yang lalu terjadi Kurangnya informasi
tiba-tiba.
2. Pasien dan keluarga Defisiensi pengetahuan
mengatakan bingung
mengapa pasien
telinganya bisa
bengkak .
DO :
1. Pasien dan keluarga
pasien terlihat bingung
dengan penyakit yang
diderita pasien.
2. Keluarga pasien
tampak bertanya-tanya
tentang perawatan
telinga yang baik dan
benar agar pasien
dapat segera sembuh.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko infeksi b/d pertahanan primer tidak adekuat Keluarga pasien mengatakan
pasien memiliki riwayat penyait dm tipe II, keluar cairan jernih dari telinga kanan,
Pasien megatakan telinganya membengkak, Edema telinga kanan (+) kiri (-),
Hiperemesis telinga kanan (+) kiri (-), Tinitus telinga kanan (+) kiri (-)
2. Defisiensi pengetahuan b/d kurangnya informasi d/d Keluarga pasien mengatakan
keluar cairan dari telinga kanan pasien sejak 1 tahun yang lalu terjadi tiba-tiba,
Pasien dan keluarga mengatakan bingung mengapa pasien telinganya bisa bengkak,
Pasien dan keluarga pasien terlihat bingung dengan penyakit yang diderita pasien,
Keluarga pasien tampak bertanya-tanya tentang perawatan telinga yang baik dan benar
agar pasien dapat segera sembuh.
D. PERENCANAAN

No dx Hari/ Tujuan/NOC Intervensi/NIC Rasional TTD


Tanggal
1. Senin, 10 NOC NIC
Oktober Kontrol Infeksi
2016 Risk Control : Infectious Definisi : Meminimalkan
Process mendapatkan infeksi dan
trasmisi agen infeksi
Setelah dilakukan tindakan
Intervensi :
keperawatan selama 1 x 20 1. Ajarkan klien untuk cuci 1. Untuk mencegah
menit tidak terdapat tanda- tangan dengan tepat adanya infeksi
berkelanjutan
tanda infeksi dengan kriteria sebelum dan setelah
2. Untuk membiasakan
hasil : menyentuh atau pasien hidup sehat
1. Mengetahui cara membersihkan mata dan dan mencegah
penyebaran kuman.
mengontrol infeksi ajarkan teknik cuci
3. Mempercepat
2. Mengidentifikasi faktor tangan yang benar penyembuhan
risiko infeksi (teknik cuci tangan 6 pasien dengan
3. Mengakui diri berisiko tindakan
langkah).
farmakologi
infeksi 2. Beri KIE tentang tanda
4. Mengakui konsekuensi gejala infeksi dan factor
infeksi resiko infeksi
5. Mengidentifikasi risiko 3. Kolaborasi pemberian
infeksi pada setiap obat : Ciprofloxacin (3 x
aktivitas 500 mg) dan Blecidex
6. Mengidentifikasi tanda (3 x IV tts)
dan gejala infeksi
7. Mengidentifikasi strategi
untuk melindungi diri
dari hal lain yang
infeksius
8. Menggunakan sumber
informasi yang tepat
Keterangan penilaian NOC

1 = Tidak pernah dilakukan


2 = Jarang dilakukan
3 = Beberapa waktu dilakukan
4 = Hampir dilakukan

5 = Selalu dilakukan
2. 10 Oktober Knowledge : health Behavior Teaching : disease Process
2016 Knowledge : disease process 1. Untuk mengetahui
Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan penilaian tentang pemahaman klien
keperawatan selama 1 x 5 tingkat pengetahuan klien dan keluarga
menit diharapkan defisiensi
dan keluarga tentang 2. Untuk memberi
pengetahuan teratasi dengan
kriteria hasil : proses penyakit pemahaman
1. Pasien dan keluarga 2. Sediakan informasi pada tentang kondisi
menyatakan pemahaman
pasien tentang penyakit, dan proses
tentang karakteristik
penyakit, kondisi, prognosis penyebab penyakitnya, penyakit klien
dan program pengobatan komplikasi penyakitnya 3. Mencegah
2. Strategi untuk dan cara pengobatan, cara terjadinya
meminimalisir progresi
pencegahan dengan cara perluasan infeksi
penyakit
yang tepat 4. Agar pasien
3. Anjurkan pasien untuk mengetahui
tidak mengorek-ngorek indikasi obat yang
telinga dengan benda diberikan
apapun serta cara 5. Membuat pasien
perawatan dirumah. mengetahui teknik
4. HE pasien tentang fungsi pemberian obat
obat yang diberikan : teter
Ciprofloxacin dan 6. Kontrol kembali
Blecidex untuk engetahui
5. Memberi HE cara perkemangan
penggunaan obat tetes penyakitnya
telinga
6. Memberi informasi untuk
kontrol 1 minggu lagi
E. PELAKSANAAN

Hari/Tgl/Ja No dx Implementasi Evaluasi Formatif TTD


m
Senin, 03
Oktober 2016

Pukul 09.00 1,2 Mengkaji KU Pasien DS:


Wita 1. Keluarga pasien mengatakan
pasien tidak minum obat penurun
glukosa darah 3 hari, pasien
mengeluh telinga kanan masih
mebengkak. Keluarga pasien
mengatakan setelah rutin minum
obat dan rutin control untuk
dilakukan tindakan toileting
telinga, bengkak pasien mulai
berkurang
2. DO:
Edema telinga kanan (+) kiri (-)
Hiperemesis telinga kanan (+)
kiri (-)
Tinitus telinga kanan (+) kiri (-)

Pukul 09.10 2 Memberikan penilaian DS :.


Wita tentang tingkat Pasien dan keluarga mengatakan
pengetahuan klien dan bingung mengapa pasien
keluarga tentang proses telinganya bisa bengkak .
penyakit Pasien mengatakan tidak tahu
dengan penyebab dan cara
mencegah penyakit seperti yang
dideritanya
DO :
1. Pasien dan keluarga pasien
terlihat bingung dengan
penyakit yang diderita
pasien.
2. Keluarga pasien tampak
bertanya-tanya tentang
perawatan telinga yang baik
dan benar agar pasien dapat
segera sembuh.
Pukul 09.20 1,2 - Menganjurkan pasien DS :
Wita tidak mengorek-ngorek - Keluarga pasien dan pasien
telinga kanannya mengatakan mengerti dengan
dengan cotton bud informasi yang diberikan.
- Menganjurkan pasien DO :
untuk menghindari - Pasien tampak kooperatif
telinga kanan agar
tidak terkena air
Pukul 09.25 2 Menyediakan DS :
Wita informasi tentang - Keluarga pasien dan pasien
kondisi pasien dan mengatakan sudah paham
penyakitnya serta dengan kondisi penyakit
penyebab sakitnya , pasien, penyebab sakitnya
komplikasi, cara dan komplikasinya
pencegahan (tidak - Keluarga pasien mampu
mengorak-ngorek mengulang kembali cara
telinga dengan cotton pencegahan , pengobatan
bad dan tidak serta perawatan pasien
membasahi telinga dirumah
dengan air) dan DO :
pengobatan (dengan - Keluarga pasien dan pasien
antibiotic tablet tampak mengerti dengan
maupun tetes) serta informasi yang diberikan
perawatan dirumah
Pukul 09.30 1 Menjelaskan semua DS :
Wita prosedur, termasuk - Pasien mengatakan terasa
sensasi yang biasanya sedikit nyeri saat dilakukan
di alami selama toileting telinga
prosedur. DO :
(Prosedur yang - Pasien tampak kooperatif
dilakukan toilet dan dan mau mengikuti dokter
irigasi telinga) dan perawat

Pukul 09.35 1,2 Menjelasakan dosis DS :


Wita dan keguanaan obat - Pasien dan keluarga pasien
yang sudah diresepkan memahami kegunaan dari
oleh dokter : obat yang diresepkan dokter
Ciprofloxacin 3 x 500 - Keluarga pasien mampu
mg mengulang cara pemberian
Blecidex (3 x 4 obat tetes ke pasien
tts) DO :
Memberi HE cara - Pasien dan keluarga pasien
pemberian obat tetes tampak kooperatif

telinga:
- Miringkan kepala
kearah telinga kiri
- Teteskan obat
dengan posisi
tegak lurus
sebanyak 4 tetes

Pukul 09.40 2 Memberi informasi DS : Keluarga pasien


Wita tentang waktu kontrol mengatakan akan dating kembali
1 minggu lagi untuk kontrol 1 minggu lagi
DO : Pasien dan keluarga pasien
kooperatif

F. EVALUASI
No.
Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx.
1. Senin, 10 S :keluarga pasien mengatakan setelah rutin minum obat dan
Oktober 2016 rutin control untuk dilakukan tindakan toileting telinga,
bengak telinga kakan pasien mulai berkurang
Pukul 09.35 O : Cairan jernih dari telinga kanan pasien sudah berkurang,
WITA sekret sudah dikeluarkan

A : Resiko Infeksi teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi nomer 3, yaitu kolaborasi pemberian
obat Ciprofloxacin dan Blecidex
2 Senin, 10 S : Keluarga pasien dan pasien mengatakan sudah paham
Oktober 2016 dengan kondisi penyakit pasien, penyebab sakitnya dan
komplikasinya, Keluarga pasien mampu mengulang
Pukul 09.35
kembali cara pencegahan , pengobatan serta perawatan
WITA
pasien dirumah, Pasien dan keluarga pasien memahami
kegunaan dari obat yang diresepkan dokter, Keluarga
pasien mampu mengulang cara pemberian obat tetes ke
pasien, Keluarga pasien mengatakan akan dating kembali
untuk kontrol 1 minggu lagi

O : Pasien tampak mengerti saat diberikan informasi, pasien


mampu menjawab saat ditanya kembali cara melakukan
perawatan di rumah.
A: Defisiensi pengetahuan teratasi
P: Pertahankan pemahaman pasien
Denpasar, Oktober 2016

Mengetahui,

Pembimbing CI Mahasiswa

............................. Ni Nyoman Tria Sunita

NIP. NIM. P07120214020

Mengetahui,

Pembimbing CT

................................

NIP.

You might also like