You are on page 1of 17

Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi

Jurnal Benefita
Kopertis Wilayah X
Jurnal Benefita Website : http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita Kopertis Wilayah X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL


PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Antoni1*, Chenita Chandra2, Febsri Susanti3
1
Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta, Padang
2
Alumni Program Magister Manajemen STIE KBPPadang
3
Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiKBP Padang

Vol 1 No. 2 Tahun 2016 ABSTRACT


The purpose of this research is to determine the factors affecting the capital
Submitted 14-11-2016 structure of the company manufacturing them are effects aspect of liquidity,
profitability and growth of the company, the size of the assets listed on the
Reviewed 09-12-2016 Indonesia stock exchange in the period 2010-2014. Methods of analysis
used was multiple linear regression analysis of the denganjumlah sample
Accepted 23-12-2016 data 90. The results showed, liquidity (CR) negative effect on capital
structure, profitability (ROA) and significant negative effect against the
capital structure of the company, the size of the enterprise and a significant
positive effect on the company's capital structure of the company, and the
growth of assets does not significantly affect the company's capital
structure. The implications of the research can be concluded that the
decrease in the capital structure of the company can be affected by the
liquidity and profitability of companies. Further consideration should be
long term investors in selecting the Issuers to invest, so the investment risk
can be reduced and investment gains will accrue more maximum.

Keywords : Capital Structure; aspects of liquidity; profitability; firm size and


asset growth
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan factor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur diantaranya efek
aspek likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan aset
yang terdaftar di Bursa saham Indonesia dalam periode 2010-2014.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda
denganjumlah data sampel 90. Hasil penelitian menunjukkan, likuiditas
(CR) efek negatif pada struktur permodalan, profitabilitas (ROA) dan efek
negatif signifikan terhadap struktur modal perusahaan, ukuran perusahaan
dan efek positif yang signifikan pada struktur modal perusahaan
perusahaan, dan pertumbuhan aset tidak signifikan mempengaruhi struktur
permodalan perusahaan. Implikasi penelitian dapat disimpulkan bahwa
penurunan struktur permodalan perusahaan dapat dipengaruhi oleh
likuiditas dan profitabilitas perusahaan perusahaan. Selanjutnya investor
harus pertimbangan jangka panjang dalam memilih Emiten untuk
berinvestasi, sehingga risiko investasi dapat dikurangi dan keuntungan
investasi akan diperoleh lebih maksimal.

Kata kunci : Struktur Modal; aspek likuiditas; profitabilitas; ukuran


perusahaan dan pertumbuhan aset

DOI : http://dx.doi.org/10.22216/jbe.v1i2.1429

E-mail Corresponding: antoni_yoga@yahoo.com*

Published by Kopertis Wilayah X 29


Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

PENDAHULUAN sendiri yang digunakan untuk membiayai


aktiva perusahaan.
Di era globalisasi ini perkembangan dunia
bisnis baik itu bisnis yang bergerak dalam Menurut Saidi (2004), keputusan pendanaan
bidang jasa maupun produksi tumbuh dengan yang dilakukan secara tidak cermat akan
sangat pesat. Sebuah perusahaan selalu menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya
membutuhkan modal baik untuk pembukaan modal yang tinggi. Perusahaan yang
bisnis maupun dalam pengembangan mempunyai struktur modal yang tidak baik,
bisnisnya. Aspek modal mempunyai peranan dimana terjadi kesenjangan antara modal
penting menyangkut struktur modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan
perusahaan, yaitu perimbangan sumber- yang mengakibatkan perusahaan
sumber pembiayaan yang dipilih perusahaan menggunakan pendanaan eksternal melalui
(Ellili, 2011). Perkembangan sektor hutang. Akan tetapi hutang yang sangat besar
perekonomian yang mendukung kelancaran akan memberikan beban yang berat kepada
aktivitas ekonomi di Indonesia sangat perusahaan serta meningkatkan risiko
menarik untuk dicermati. Fungsi keuangan finansial yaitu risiko saat perusahaan tidak
perusahaan tersebut dikelola dengan dapat membayar beban bunga atau angsuran
memperhatikan unsur kebutuhan dana yang hutangnya.
akan digunakan untuk beroperasi (Yovin,
2012). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
struktur modal seperti profitabilitas, ukuran
Pengelolaan keuangan dipengaruhi oleh perusahaan, pertumbuhan penjualan
keputusan-keputusan keuangan diantaranya perusahaan, likuiditas perusahaan, tingkat
keputusan pendanaan atau pembiayaan. pajak, risiko bisnis, struktur aktiva, leverage
Keputusan pendanaan adalah keputusan operasi, sikap manajemen, fleksibilitas
mengenai besar tingkat penggunaan hutang keuangan dan lainnya. Untuk penelitian ini,
dibandingkan dengan ekuitas dalam faktor likuiditas, profitabilitas, ukuran
membiayai investasi perusahaan atau perusahaan, serta pertumbuhan penjualan.
keputusan yang bertujuan untuk menentukan
struktur modal yang optimal (Sheikh dan Likuiditas merupakan salah satu rasio yang
Wang, 2011). mempengaruhi struktur modal. Likuiditas
adalah seberapa besar kemampuan
Struktur modal adalah perimbangan atau perusahaan dalam memenuhi kewajiban
perbandingan antara jumlah hutang jangka jangka pendeknya. Likuiditas merupakan
panjang dengan modal sendiri (Husnan, perbandingan antara aktiva lancar dengan
2004). Struktur modal yang optimal hutang lancar perusahaan. Ahmed et al.
merupakan perimbangan antara penggunaan (2010) mengenai likuiditas berpengaruh
modal sendiri dengan penggunaan pinjaman negatif terhadap struktur modal. Paydar dan
jangka panjang. Kombinasi yang tepat dalam Bardai (2012) menyatakan bahwa likuiditas
pemilihan modal yang dipilih, akan mampu merupakan penentu penting dari sturktur
menghasilkan struktur modal yang optimal, modal sehingga hasil dari penelitiannya
yang mampu menjadi pondasi kuat bagi menunjukkan likuiditas berpengaruh negatif
perusahaan. Struktur modal menurut terhadap struktur modal.
Bambang (2008:22) adalah pembelanjaan
permanen dimana mencerminkan Sebaliknya, menurut Ramlall (2009),
perimbangan antara hutang jangka panjang perusahaan yang memiliki likuiditas yang
dengan modal sendiri. Struktur modal tinggi berarti perusahaan memiliki
berkaitan dengan jumlah hutang dan modal pendanaan internal yang cukup digunakan

30 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

untuk membayar kewajibannya sehingga dana eksternal semakin tinggi (Al-Shubiri,


struktur modal juga berkurang yang berarti 2010). Menurut Saidi (2004), ukuran
likuiditas berpengaruh positif terhadap perusahaan yaitu ukuran atau besarnya aset
struktur modal. Penelitian yang dilakukan yang dimiliki. Perusahaan besar akan
oleh Sabir (2012) menyebutkan perusahaan membutuhkan dana yang besar pula,
yang memiliki likuiditas yang tinggi akan pemenuhan kebutuhan dana tersebut salah
menyebabkan lebih banyak penggunaan satu alternatif yang digunakan yaitu dengan
hutang, yang mana menunjukkan likuiditas menggunakan hutang. Kartika (2009)
berpengaruh positif terhadap struktur modal. menyatakan fleksibilitas atau kemudahan
inilah yang menyebabkan ukuran perusahaan
Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap yang besar lebih gampang memperoleh
sturktur modal perusahaan. Besaran tambahan dana di pasar modal. Sedangkan
profitabilitas akan mempengaruhi keputusan menurut Indrajaya (2011), ukuran
manajemen untuk melakukan pendanaan dari perusahaan memiliki pengaruh negatif
luar atau tidak, juga akan mempengaruhi terhadap struktur modal dimana semakin
keputusan manajemen menggunakan dana kecil ukuran perusahaan maka perusahaan
dalam operasionalnya. Menurut Chen dan tersebut akan lebih bergantung pada hutang
Chen (2011), profitabilitas memiliki sebagai sumber pendanaan. Nugroho (2009)
pengaruh negatif terhadap struktur menyatakan bahwa ukuran perusahaan
pendanaan. Tingkat pengembalian yang berpengaruh negatif signifikan terhadap
tinggi memungkinkan untuk membiayai struktur modal.
sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan
dana yang dihasilkan secara internal Pertumbuhan asset menunjukkan besarnya
(Ahmed, 2010). Penelitian yang dilakukan dana yang di alokasikan oleh perusahaan ke
oleh Keown et al. (2010) dan Murhadi (2011) dalam aktivanya. Asset merupakan aktiva
menyebutkan bahwa variabel profitabilitas yang digunakan untuk aktivitas operasional
berpengaruh negatif terhadap struktur modal. perusahaan. Pertumbuhan asset menuntut
perusahaan untuk menyediakan dana yang
Adapun penelitian yang menyatakan hasil memadai. Perusahaan dengan tingkat
berbeda adalah penelitian dari Prabansari pertumbuhan lebih tinggi cenderung lebih
(2005) dan Yeniatie (2010) yang banyak menggunakan hutang.
menyebutkan semakin besar profitabilitas
maka struktur modal perusahaan tersebut Menurut Brigham (2001), perusahaan yang
semakin meningkat atau dengan kata lain mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi
profitabilitas berpengaruh positif terhadap cenderung menggunakan dana dari luar.
struktur modal, artinya semakin tinggi Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
profitabilitas suatu perusahaan maka yang cepat harus lebih banyak mengandalkan
penggunaan hutang akan semakin tinggi modal external daripada perusahaan yang
pula. lambat pertumbuhannya. Terjadinya
peningkatan asset yang diikuti hasil operasi
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap akan semakin menambah kepercayaan pihak
besaran struktur modal. Ukuran perusahaan luar (kreditur) terhadap perusahaan, maka
menunjukkan besarnya total aset yang proporsi hutang akan semakin besar daripada
dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan modal sendiri. Hal ini didasarkan keyakinan
yang besar akan lebih memberikan sinyal kreditur atas dana yang ditanamkan ke dalam
positif kepada investor atau kreditur untuk perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang
menanamkan modalnya di perusahaan dimiliki perusahaan.
sehingga akan menyebabkan penggunaan

31 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

dibutuhkan sangat besar, maka dirasa perlu


Pada penelitian terdahulu terdapat beberapa bagi perusahaan tersebut mengeluarkan
perbedaan hasil penelitian mengenai faktor- sekuritas secara bersama-sama begitu pula
faktor yang mempengaruhi struktur modal sebaliknya. Perusahaan yang memiliki
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar likuiditas yang tinggi berarti perusahaan
di BEI tahun 2010-2014. Variabel yang memiliki internal financing yang akan cukup
digunakan dalam penelitian ini adalah digunakan untuk membayar kewajibannya
likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan sehingga struktur modal juga berkurang.
dan pertumbuhan asset. Oleh karena itu, liquidity akan mengurangi penggunaan debt
penelitian ini bertujuan untuk menguji (Ramlall, 2009).
pengaruh Aspek Likuiditas, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Asset Struktur modal adalah komposisi pendanaan
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan jangka panjang yang digunakan perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek untuk mendanai aktivitas perusahaanya.
Indonesia Periode 2010 2014. Struktur modal terdiri dari hutang jangka
panjang, saham biasa, saham preferen dan
laba ditahan. Komposisi ini dapat diperoleh
dengan sumberdana internal dan eksternal.
Sumber dana internal dapat diperoleh dari
Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur modal sendiri, sedangkan sumber dana
Modal Perusahaan eksternal dapat berupa hutang jangka
panjang. Salah satu faktor yang
memperngaruhi penentuan komposisi
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang struktur modal ini adalah likuiditas.
diperhitungkan dalam keputusan struktur
modal. Menurut Bambang Riyanto Menurut Pecking order theory, perusahaan
(2008:25), likuiditas perusahaan adalah yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan
kemampuan sebuah perusahaan memenuhi cenderung tidak menggunakan pembiayaan
kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan dari hutang karena mempunyai dana yang
tersebut merupakan kemampuan perusahaan besar untuk pendanaan internalnya.
dalam melanjutkan operasionalnya ketika Penggunaan alternatif pendanaan dimulai
perusahaan tersebut diwajibkan untuk dari sekuritas yang paling tidak beresiko
melunasi kewajibannya yang akan yaitu laba ditahan, hutang kemudian
mengurangi dana operasionalnya. penerbitan saham baru. Laba ditahan
Perusahaan mampu memenuhi kewajiban (retained earning) merupakan laba bersih
keuangannya tepat pada waktunya berarti yang tidak didistribusikan kepada para
perusahaan tersebut dalam keadaan likuid pemegang saham. Ozkan (2010) mengatakan
dan dikatakan mampu memenuhi kewajiban bahwa perusahaan dengan aset likuid yang
keuangan tepat pada waktunya apabila besar dapat menggunakan aset ini untuk
perusahaan tersebut mempunyai alat berinvestasi (Pecking order theory).
pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih
besar daripada hutang lancar atau hutang Rasio likuiditas aset yang tinggi dapat
jangka pendek dan sebaliknya, Munawir dipertimbangkan oleh investor untuk
(2004:31). menjadi sinyal yang positif karena itu
mengindikasikan bahwa perusahaan dapat
Likuiditas dan struktur modal mempunyai memenuhi kewajiban lancarnya dan
pengaruh terhadap jenis modal apa yang akan dihadapkan pada risiko kebangkrutan yang
ditarik. Apabila jumlah modal yang rendah. Posisi likuiditas perusahaan yang

32 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan merupakan indikator sampai sejauh mana


memenuhi kewajiban jangka pendeknya perusahaan mampu memenuhi klaim hutang
(Dewi Astuti, 2004:31). Laba yang tidak yang telah jatuh tempo ditutupi oleh aktiva
dibagikan sebagai dividen akan lancar yang mudah diubah menjadi kas.
dipergunakan untuk ekspansi yang biasanya Rasio Lancar juga merupakan ukuran
berarti pembelian aset. Hal ini sesuai dengan solvabilitas jangka pendek yang paling
Pecking Order Theory yang mengatakan sering digunakan.
bahwa manajer lebih senang menggunakan
pembiayaan dengan urutan pertama laba Menurut Brigham (2006:95), rasio lancar
ditahan, kemudian hutang dan terakhir dapat dihitung dengan membandingkan
penjualan saham baru. Pertimbangan lain aktiva lancar dengan hutang lancarnya.
karena biaya langsung untuk pembiayaan Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat
dari dalam yaitu yang ditahan lebih murah diubah menjadi kas dengan cepat tanpa
dibandingkan dengan biaya modal yang terlalu jauh menurunkan harga aktiva
berasal dari penerbitan emisi saham baru tersebut seperti kas, sekuritas, piutang usaha
(Darmawan, 2008:205). Perusahaan yang dan persediaan. Sedangkan hutang lancar
mempunyai likuiditas tinggi berarti adalah hutang-hutang jangka pendek yang
mempunyai kemampuan membayar hutang. dimiliki perusahaan seperti hutang usaha,
wesel tagih jangka pendek, hutang jatuh
Penelitan ini akan menggunakan rasio lancar. tempo yang kurang dari satu tahun, akrual
Rasio lancar digunakan untuk menunjukkan pajak, dan beban-beban akrual lainnya
tingkat keamanan (margin of safety) kreditor (terutama gaji).
jangka pendek, atau merupakan tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi Pengaruh Profitabilitas terhadap
kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva Struktur Modal Perusahaan
lancar yang dimilikinnya. Suatu perusahaan
dengan rasio lancar yang tinggi bukan
merupakan jaminan bahwa perusahaan Profitabilitas mengukur fokus pada laba
mampu membayar hutang yang sudah jatuh perusahaan (Brealey et. al, 2007:80),
tempo karena proporsi atau distribusi dari profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan
aktiva lancar yang tidak menguntungkan, perbandingan antara laba dengan aktiva atau
misalnya jumlah persediaan yang relatif modal yang menghasilkan laba tersebut.
tinggi dibandingkan taksiran tingkat Dengan kata lain profitabilitas adalah
penjualan yang akan datang sehingga tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
perputaran persediaan rendah dan laba selama periode tertentu (Bambang
menunjukkan adanya over investment dalam Riyanto, 2008:35). Profitabiltas merupakan
persediaan tersebut atau adanya saldo faktor yang dipertimbangkan dalam
piutang yang besar yang mungkin sulit untuk menentukan struktur modal perusahaan.
ditagih. Profitabilitas menurut Saidi (2004) adalah
kemampuan perusahaan dalam memperoleh
Menurut Brigham (2006:96), jika perusahaan laba. Para investor menanamkan saham pada
mengalami kesulitan keuangan, maka perusahaan adalah untuk mendapatkan
perusahaan akan mulai membayar tagihan- return yang terdiri dari yield dan capital
tagihannya secara lebih lambat. Jika gain. Semakin tinggi kemampuan
kewajiban lancar meningkat lebih cepat dari memperoleh laba, maka semakin besar
aktiva lancar, rasio lancar akan turun, hal ini return yang diharapkan investor. Seringkali
merupakan pertanda buruk bagi para krada pengamatan menunjukkan bahwa
masalah. Hal ini karena rasio lancar perusahaan dengan tingkat pengembalian

33 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

yang tinggi atas investasi menggunakan digunakan untuk mengukur kemampuan


hutang yang relatif kecil. perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
Trade of Theory dalam struktur modal untuk operasi perusahaan guna menghasilkan
menjelaskan perbedaan pada struktur modal keuntungan. Dalam hal ini semakin tinggi
yang ditargetkan antara perusahaan. Teori ini ROA maka semakin kecil proporsi hutang
menyatakan bahwa tingkat profitabilitas dalam struktur modal perusahaan. Dengan
mengimplikasikan hutang yang lebih besar demikian, Profitabilitas berpengaruh negatif
karena lebih tidak berisiko bagi para pemberi terhadap struktur modal.
hutang. Selain itu, kemampuan perusahaan
untuk membayar bunga menujukkan Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
kapasitas yang lebih besar. Karenanya Struktur Modal Perusahaan
profitabilitas dan kemampuan membayar
bunga mempunyai pengaruh positif terhadap
struktur modal. Beberapa peneliti menggunakan penjualan
atau aset bernilai positif yang mencerminkan
Pengertian profitabilitas menurut Agus semakin besar ukuran perusahaan, sehingga
Sartono (2008:122) adalah kemampuan memperbanyak pula alternatif pendanaan
perusahaan memperoleh laba dalam yang dapat dipilih dalam meningkatkan
hubungannya dengan penjualan, total aktiva profitnya (Mardiana, 2005). Mardiana
maupun modal sendiri. Profitabilitas periode (2005), mengemukakan bahwa perusahaan
sebelumnya merupakan faktor penting dalam yang lebih besar akan lebih mudah
menentukan struktur modal. Perusahaan memperoleh pinjaman dibandingkan
dengan profitabilitas yang tinggi akan perusahaan kecil. Memungkinkan untuk
memiliki dana internal (laba ditahan) yang perusahaan besar, tingkat leveragenya akan
lebih banyak dari pada perusahaan dengan lebih besar dari perusahaan yang berukuran
profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan kecil. Perusahaan kecil akan cenderung
yang besar, perusahaan akan lebih senang menyukai hutang jangka pendek
menggunakan laba ditahan sebelum dibandingkan hutang jangka panjang karena
menggunakan hutang. biayanya lebih rendah. Demikian pula
perusahaan besar akan cenderung memiliki
Semakin tinggi profitabilitas menunjukkan sumber pendanaan yang kuat.
bahwa laba yang diperoleh perusahaan juga
tinggi. Apabila laba perusahaan tinggi maka Perusahaan yang mengalami pertumbuhan
perusahaan memiliki sumber dana dari dalam yang tinggi akan membutuhkan modal yang
yang cukup besar, sehingga perusahaan lebih besar. Hal ini dikarenakan perusahaan besar
sedikit memerlukan hutang. Disamping itu, memiliki kebutuhan dana yang besar dan
jika laba ditahan bertambah, rasio hutang salah satu alternatif pemenuhan dananya
dengan sendirinya akan menurun, dengan adalah dengan menggunakan dana eksternal.
asumsi bahwa perusahaan tidak menambah Sebaliknya perusahaan pada pertumbuhan
hutang. Oleh karena itu, profitabilitas penjualan yang rendah, kebutuhan terhadap
berpengaruh negatif terhadap stuktur modal. modal juga kecil. Menurut Bambang Riyanto
(2001), suatu perusahaan besar yang
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk sahamnya tersebar luas menyebabkan setiap
mengukur profitabiltas di wakili oleh Return perluasan modal saham hanya akan
On Assets (ROA). Rasio ini merupakan rasio mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
yang terpenting diantara rasio profitabilitas kemungkinan hilangnya pengendalian dari
yang ada. ROA merupakan rasio yang

34 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

pihak yang lebih dominan terhadap dana yang besar pula untuk menunjang
perusahaan yang bersangkutan. operasionalnya, dan salah satu alternatif
pemenuhannya adalah dengan modal asing
Ukuran perusahaan merupakan salah satu apabila modal sendiri tidak mencukupi
faktor yang dipertimbangkan perusahaan (Abdul Halim. 2007). Dengan demikian,
dalam menentukan berapa besar kebijakan ukuran perusahaan berpengaruh positif
atau keputusan pendanaan (struktur modal) terhadap struktur modal.
dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset
perusahaan. Jika perusahaan semakin besar Pengaruh Pertumbuhan Asset terhadap
maka semakin besar pula dana yang akan Struktur Modal Perusahaan
dikeluarkan. Penelitian yang dilakukan oleh
Paramu (2006) terhadap semua Sektor Pada perusahaan dengan tingkat
perusahaan yang ada di BEI (Bursa Efek pertumbuhan rendah kebutuhan mdal baru
Indonesia) menunjukkan adanya hubungan relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba
yang positif dari semua sektor terhadap ditahan (Lukas, 2003). Pemenuhan
struktur modal. Hal ini mengindikasi bahwa kebutuhan dana dapat diperoleh melalui
semakin besar perusahaan semakin besar akumulasi penyusutan aktiva tetap, maupun
pula perusahaan tersebut menggunakan debt dengan laba ditahan. Laba selain digunakan
financing pada periode yang akan datang. sebagai operasi perusahaan juga dibagikan
sebagai dividen bagi pemegang saham.
Teori Asymetric Information merupakan
suatu teori yang mengemukakan bahwa Laba operasi digunakan untuk melunasi
manajer perusahaan akan mempunyai hutang jangka panjang, melindungi modal
informasi yang lebih banyak mengenai kerja, pengembalian perusahaan (ekspansi)
prospek dan risiko yang dihadapi dan menutup kemungkinan kerugian dimasa
perusahaan. Keadaan ini memungkinkan depan. Pembagian dividen bagi pemegang
manajer menggunakan informasi yang saham adalah laba yang ditahan perusahaan
diketahuinya untuk mengambil keputusan, yang dibagikan ke masing-masing pemegang
khususnya keputusan pendanaan perusahaan. saham sebanding dengan jumlah lembar
Dalam teori Asymetric dijelaskan ukuran saham yang dimilikinya. Sedangkan
perusahaan berpengaruh terhadap lebih besarnya total dividen yang dapat dibagikan
tertutup atau terbukanya perusahaan untuk oleh perusahaan, pada dasarnya sebesar saldo
membagi informasi kepada pihak luar. laba yang ditahan yang dimiliki perusahaan,
Perusahaan kecil mengangap bahwa selama tidak ada pembatasan terhadap
membagi informasi kepada pihak pemberi penggunaan laba yang ditahan untu tujuan
pinjaman atau modal membutuhkan biaya khusus. Pembagian dividen akan
yang besar. Hal ini menghambat pengunaan mengakibatkan berubahnya komposisi
pendanaan eksternal dan meningkatkan modal perusahaan.
kecenderungan bagi perusahaan kecil untuk
menggunakan modal ekuitas. Mayangsari (2001) menyatakan bahwa
Pecking order theory cenderung memilih
Perusahaan yang besar cenderung memiliki pendanaan sesuai dengan urutan resiko yaitu
sumber pendanaan yang kuat, sehingga laba ditahan, hutang, dan terakhir penerbitan
cenderung memilih utang jangka panjang ekuitas. Teori ini menjelaskan mengenai
semakin besar ukuran suatu perusahaan, pemilihan sumber pendanaan yang
maka kecenderungan menggunakan modal membandingkan antara sumber pendanaan
asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan internal dan eksternal, namun teori ini tidak
karena perusahaan yang besar membutuhkan menjelaskan mengenai kombinasi pendanaan

35 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

perusahaan melalui hutang atau ekuitas. lancar dibagi hutang lancar. Aktiva lancar
Pecking order theory menyatakan bahwa sendiri adalah bagian dari variabel ukuran
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan perusahaan, karena aktiva lancar adalah
yang cepat harus lebih banyak mengandalkan bagian dari total aktiva. Implikasinya,
modal eksternal. Dengan demikian semakin tinggi aktiva lancar semakin besar
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan ukuran perusahaan tersebut.
yang tinggi cenderung lebih banyak
menggunakan utang. Profitabilitas adalah hasil akhir dari
keputusan yang dibuat oleh perusahaan.
Perusahaan yang struktur aktivanya bersifat Profitabilitas dalam batasan penelitian ini
fleksibel, cenderung menggunakan leverage merupakan keputusan akhir dari kebijakan
yang bersifat fleksibel juga, dimana memiliki yang dibuat pada faktor likuiditas, ukuran
kecenderungan dalam menggunakan perusahaan, dan pertumbuhan penjualan.
leverage yang lebih besar daripada Kebijakan dari masing faktor ini saling
perusahaan yang struktur aktivanya tidak berkaitan dan secara bersama-sama
bersifat fleksibel. Perusahaan yang memiliki menentukan kebijakan penentuan struktur
tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih modal. Hal ini sesuai dengan teori yang
banyak mengandalkan pada modal eksternal. dijelaskan sebelumnya, likuiditas berkaitan
Floating cost pada emisi saham biasa adalah dengan kemampuan melunasi hutang yang
lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. segera jatuh tempo. Semakin bagus tingkat
Dengan demikian pertumbuhan aktiva yang likuiditasnya, perusahaan semakin mudah
tinggi memiliki kecenderungan lebih banyak mendapatkan utang. Ukuran perusahaan
dalam menggunakan hutang (obligasi) yang besar cenderung menggunakan
dibanding yang lambat pertumbuhannya. pendanaan jangka panjang berupa hutang
jangka panjang, berbeda dengan perusahaan
Ketika kebutuhan dana internal tidak kecil yang lebih suka menggunakan hutang
mencukupi maka perusahaaan menggunakan jangka pendek karena biaya yang lebih
pendanaan eksternal. Di sini hutang dipilih rendah. Pertumbuhan penjualan yang stabil
karena alasan pajak. Adanya hutang maka memungkinkan perusahaan untuk tumbuh
bunga hutang dapat mengurangkan semakin besar, untuk itu modal asing
perhitungan pajak. Semakin tinggi pajak diperlukan. Menurut teori Pecking Order,
semakin besar penghematan pajak karena hal pendanaan yang dipilih setelah modal
ini lah daya tarik pengggunaan hutang internal adalah hutang. Profitabilitas
(Lukas, 2003). Musthapa,et al (2011), berkaitan dengan kemampuan perusahaan
Margaretha dan Ramadhan (2010), serta mendapatkan laba. Laba perusahaan yang
Supriyanto dan Falikhatun (2008) tinggi memungkinkan perusahaan memiliki
menemukan ada pengaruh positif antara dana internal yang besar untuk membayar
pertumbuhan asset dan struktur modal. hutang saat jatuh tempo.

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, METODE PENELITIAN


Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Jenis penelitian ini adalah penelitian
Asset secara bersama-sama terhadap asosiatif kausal yaitu penelitian yang
Struktur Modal Perusahaan mencari hubungan atau pengaruh sebab
akibat (variabel independen/variabel yang
memengaruhi variabel
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dependen/dipengaruhi) (Sugiyono, 2007).
untuk melunasi hutang yang akan segera Dalam penelitian ini, variabel dependen
jatuh tempo. Rasio ini dilihat dari aktiva adalah struktur modal, sedangkan variabel

36 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

independen yaitu likuiditas, profitabilitas,


ukuran perusahaan dan pertumbuhan asset.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2010-2014. Pengambilan
sampel dari populasi dilakukan dengan
purposive sampling didasarkan pada
beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode penelitian yaitu tahun 2010-
2014.
2. Perusahaan yang memiliki data laporan
keuangan lengkap selama periode
penelitian untuk faktor- faktor yang Sumber: Daftar Emiten di IDX (Indonesian
diteliti yaitu likuiditas, profitabilitas, Stock Exchange) Periode 2010-2014
ukuran perusahaan dan pertumbuhan
asset. Defenisi Operasional Variabel
3. Perusahaan yang selama periode
penelitian tidak melakukan company Variabel Dependen (Y )
restructuring seperti merger dan akuisisi, Dalam penelitian ini variabel
sehingga tidak terjadi perubahan struktur dependen adalah struktur modal. Struktur
modal yang mencolok. modal adalah komposisi pendanaan
4. Perusahaan yang selama periode permanen jangka panjang yang digunakan
penelitian tidak memiliki data keuangan untuk memenuhi kebutuhan belanja
yang terlalu ekstrem dan tidak memiliki perusahaan dengan sumber pendanaan
pertumbuhan asset yang negatif. jangka panjang yang berasal dari hutang
Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, jangka panjang dan modal sendiri (saham
dari total 90 perusahaan manufaktur yang biasa, saham preferen, dan laba ditahan).
listed dan memenuhi kriteria di Bursa Efek Pengukuran struktur modal dalam penelitian
Indonesia selama periode penelitian, ini diwakili oleh rasio Debt to Equity Ratio
perusahaan yang memenuhi kelima kriteria (DER). Penelitian ini tidak menggunakan
dipilih 18 perusahaan. Daftar perusahaan rasio Debt to Equity Ratio karena hutang
yang dijadikan sebagai sampel penelitian jangka pendek tidak dianggap sebagai
dapat dilihat pada tabel berikut ini: struktur modal.
Hutang Jangka Panjang
100%
Tabel 1. DER = Modal Sendiri
Daftar Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen
a. Likuiditas (X1)
Rasio likuiditas yang digunakan
untuk mengukur likuiditas dalam penelitian
ini diwakili oleh current ratio (CR). Rasio
lancar digunakan untuk menunjukkan tingkat
keamanan (margin of safety) kreditor jangka
pendek, atau merupakan tingkat kemampuan

37 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

perusahaan dalam memenuhi kewajiban total asset dari tahun sebelumnya


jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dibandingkan dengan tahun berjalan.
dimilikinnya. Rumus yang digunakan untuk Skala pengukuran yang dipakai
mengetahui rasio lancar suatu perusahaan dalam penelitian ini menggunakan skala
adalah: rasio.
Total current asset
100% total asset t total asset t -1
Current Ratio = Total current liability
100%
Growth = total asset t -1

b. Profitabilitas (X2) Teknik Pengumpulan Data


Data sekunder merupakan sumber
Pengukuran yang digunakan untuk data yang diperoleh peneliti secara tidak
mengetahui profitabilitas ini adalah Return langsung melalui media perantara. Teknik
on Assets (ROA). ROA adalah rasio yang pengumpulan data yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengumpulan data sekunder dalam
menghasilkan laba dari keseluruhan dana penelitian ini adalah metode penelitian arsip
yang ditanamkan dalam aktiva yang yang memuat kejadian masa lalu (Nur
merupakan perbandingan antara laba bersih indriantoro dan Bambang Supomo,
dengan total aktiva. Rumus yang digunakan 2009:147). Data sekunder dikumpulkan dari
untuk menghitung ROA adalah sebagai arsip dokumen perusahan berupa ringkasan
berikut: kinerja perusahaan, laporan keuangan
tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun periode 2010-
2014. Data bersumber dari web IDX
Earnings Before Interest and Tax (EBIT)
100% (Indonesian Stock Exchange)
ROA = Total Aktiva www.idx.co.id , laporan keuangan dan
annual report yang dipublikasikan oleh
perusahaan di media massa.

c. Ukuran Perusahaan (X3) ANALISIS MODEL REGRESI


Ukuran perusahaaan diukur dengan
nilai logaritma natural dari total aktiva Persamaan regresi berganda variabel
(natural logarithm of total assets). struktur modal terhadap variabel likuiditas,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan
pertumbuhan penjualan adalah sebagai
EBIT
100% berikut:
ROA = Total Aktiva
Dimana EBIT= Earning Before Interest Y = + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
and Tax ..(1)


Size = Ln Total Asset)
Dimana, Y adalah Struktur Modal (DER), X1
adalah Likuiditas (CR), X2 adalah
d. Pertumbuhan Asset (X4) Profitabilitas (ROA), X3 adalah Ukuran
Pertumbuhan asset menunjukkan Perusahaan (Size) dan X4 adalah
besarnya dana yang dialokasikan oleh Pertumbuhan Asset
perusahaan ke dalam aktivanya. Dalam
penelitian ini pertumbuhan asset diukur
dengan menghitung proporsi peningkatan

38 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Penelitian


Berdasarkan teknik purposive sampling,
maka sampel dalam penelitian ini berjumlah
18 perusahaan. Dengan demikian selama
lima tahun pengamatan diperoleh pooling Sumber : Hasil Pengolahan data primer, 2016
sebanyak 90 sampel. Deskripsi secara
statistik disajikan pada tabel berikut ini: Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui
bahwa nilai koefisien CR bernilai negatif
Tabel. 2 sebesar -0,358 ini menunjukkan bahwa
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian apabila terjadi peningkatan CR suatu
perusahaan sebesar 1 persen maka akan
menurunkan DER sebesar 0,358. Nilai
koefisien Return On Asset sebesar -0,047
mempunyai nilai negatif, sehingga apabila
Return On Asset perusahaan meningkat
sebesar 1%, maka DER akan menurun
sebesar 0,047. Nilai koefisien ukuran
perusahaan (Size) adalah sebesar 0,077,
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2016 mempunyai nilai positif, sehingga apabila
ukuran perusahaan meningkat maka DER
Uji Asumsi Klasik juga akan meningkat sebesar 0,077. Nilai
Uji Normalitas dilakukan dengan koefisien Growth adalah 0,081 artinya
Kolmogorov-Smirnov test. Kesimpulan yang apabila pertumbuhan asset meningkat
dapat diambil adalah semua variabel sebesar 0,081 maka DER akan meningkat
terdistribusi secara normal dan dapat sebesar 0,081.
digunakan untuk pengujian analisis regresi Berdasarkan uji hipotesis pada table
linear berganda. Uji Multikolinearitas 3, dmana hipotesis pertama dalam penelitian
dilakukan dengan melihat nilai Variance ini adalah Current Ratio (CR) berpengaruh
Inflation Factor (VIF) dan Tolerance (TOL). negatif terhadap DER pada perusahaan
Kesimpulannya dapat dilihat bahwa industri manufaktur Go Public yang terdaftar
semua variabel X memiliki nilai Tolerance > di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan tabel
0,10 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan diketahui bahwa koefisien CR bernilai
bahwa tidak ada gejala mulikolinearitas antar negatif (-0,358) dengan signifikansi 0,000 <
semua variabel bebas dalam penelitian ini. 0,05, artinya hipotesis pertama diterima dan
signifikan terhadap DER pada perusahaan
Uji Hipotesis Industri manufaktur go Public yang terdaftar
Analisis Regresi Linear Berganda di BEI dalam periode pengamatan tahun
DariAnalisis regresi linear berganda 2010-2014. Penelitian ini sejalan dengan
pada model (1) diperoleh hasil pada Tabel 1. penelitian yang dilakukan Bambang Riyanto
sebagai berikut: (2008:25), dimana likuiditas perusahaan
adalah kemampuan sebuah perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Kemampuan tersebut merupakan
kemampuan perusahaan dalam melanjutkan
operasionalnya ketika perusahaan tersebut

39 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

diwajibkan untuk melunasi kewajibannya yield dan capital gain. Semakin tinggi
yang akan mengurangi dana operasionalnya. kemampuan memperoleh laba, maka
Sedangkan perusahaan yang memiliki semakin besar return yang diharapkan
likuiditas yang tinggi berarti perusahaan investor. Seringkali pengamatan
memiliki internal financing yang akan cukup menunjukkan bahwa perusahaan dengan
digunakan untuk membayar kewajibannya tingkat pengembalian yang tinggi atas
sehingga struktur modal juga berkurang. investasi menggunakan hutang yang relatif
liquidity akan mengurangi penggunaan debt kecil. Meskipun tidak ada pembenaran
(Ramlall, 2009). teoritis mengenai hal ini, namun penjelasan
Sedangkan penelitian Dewi Astuti, praktis atas kenyataan ini adalah bahwa
(2004), menyatakan Rasio likuiditas aset perusahaan yang profitable tidak
yang tinggi dapat dipertimbangkan oleh memerlukan banyak pembiayaan dengan
investor untuk menjadi sinyal yang positif hutang.
karena itu mengindikasikan bahwa Menurut Agus Sartono (2008),
perusahaan dapat memenuhi kewajiban Profitabilitas periode sebelumnya
lancarnya dan dihadapkan pada risiko merupakan faktor penting dalam menentukan
kebangkrutan yang rendah. Posisi likuiditas struktur modal. Perusahaan dengan
perusahaan yang tinggi menunjukkan profitabilitas yang tinggi akan memiliki dana
kemampuan perusahaan memenuhi internal (laba ditahan) yang lebih banyak dari
kewajiban jangka pendeknya. pada perusahaan dengan profitabilitas
Hipotesis kedua dalam penelitian ini rendah. Dengan laba ditahan yang besar,
adalah Return on Asset (ROA) berpengaruh perusahaan akan lebih senang menggunakan
negatif terhadap DER pada perusahaan laba ditahan sebelum menggunakan hutang.
industri manufaktur Go Public yang terdaftar Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan tabel adalah Ukuran perusahaan (Size)
dapat diketahui bahwa koefisien Return on berpengaruh positif terhadap DER pada
Asset (ROA) bernilai negatif -0,047 dengan perusahaan industri manufaktur Go Public
signifikansi 0,000 < 0,05, artinya Return on yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Asset (ROA) mempunyai pengaruh negatif Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa
dan signifikan terhadap DER pada koefisien ukuran perusahaan (Size) bernilai
perusahaan industri manufaktur Go Public positif 0,077 dengan signifikansi 0,031 <
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam 0,05, artinya ukuran perusahaan berpengaruh
pengamatan tahun 2010-2014, sehingga positif dan signifikan terhadap DER pada
hipotesis kedua diterima. Penelitian ini perusahaan industri manufaktur Go Public
sejalan dengan penelitian Brealey et. al, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
(2007), yang mengatakan bahwa pengamatan tahun 2010-2014, sehingga
profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan hipotesis ketiga diterima. Penelitian ini
perbandingan antara laba dengan aktiva atau sejalan dengan penelitian Mardiana, (2005),
modal yang menghasilkan laba tersebut. mengemukakan bahwa perusahaan yang
Dengan kata lain profitabilitas adalah lebih besar akan lebih mudah memperoleh
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pinjaman dibandingkan perusahaan kecil.
laba selama periode tertentu (Bambang Memungkinkan untuk perusahaan besar,
Riyanto, 2008:35). tingkat leveragenya akan lebih besar dari
Sedangkan menurut Saidi (2004) perusahaan yang berukuran kecil.
mengatakan bahwa kemampuan perusahaan Perusahaan kecil akan cenderung menyukai
dalam memperoleh laba. Para investor hutang jangka pendek dibandingkan hutang
menanamkan saham pada perusahaan adalah jangka panjang karena biayanya lebih
untuk mendapatkan return yang terdiri dari rendah. Demikian pula perusahaan besar

40 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

akan cenderung memiliki sumber pendanaan dibanding perusahaan yang lambat


yang kuat. pertumbuhannya. Pada perusahaan dengan
Menurut Bambang Riyanto (2001), tingkat pertumbuhan rendah kebutuhan mdal
suatu perusahaan besar yang sahamnya baru relatif kecil sehingga dapat dipenuhi
tersebar luas menyebabkan setiap perluasan dari laba ditahan pemenuhan kebutuhan dana
modal saham hanya akan mempunyai dapat diperoleh melalui akumulasi
pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan penyusutan aktiva tetap, maupun dengan laba
hilangnya pengendalian dari pihak yang ditahan. Laba selain digunakan sebagai
lebih dominan terhadap perusahaan yang operasi perusahaan juga dibagikan sebagai
bersangkutan. Sebaliknya, perusahaan kecil dividen bagi pemegang saham
di mana sahamnya tersebar hanya di Penelitian Mayangsari (2001),
lingkungan kecil maka penambahan jumlah menyatakan bahwa Pecking order theory
saham akan mempunyai pengaruh besar cenderung memilih pendanaan sesuai dengan
terhadap kemungkinan hilangnya kontrol urutan resiko yaitu laba ditahan, hutang, dan
dari pihak pemegang saham pengendali terakhir penerbitan ekuitas. Teori ini
terhadap perusahaan yang bersangkutan. menjelaskan mengenai pemilihan sumber
Oleh karena itu, perusahaan besar akan lebih pendanaan yang membandingkan antara
berani untuk mengeluarkan atau menerbitkan sumber pendanaan internal dan eksternal,
saham baru dalam pemenuhan kebutuhan namun teori ini tidak menjelaskan mengenai
dananya jika dibandingkan dengan kombinasi pendanaan perusahaan melalui
perusahaan kecil. hutang atau ekuitas. Pecking order theory
Penelitian yang dilakukan oleh menyatakan bahwa perusahaan dengan
Paramu (2006) terhadap semua Sektor tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih
perusahaan yang ada di BEI (Bursa Efek banyak mengandalkan modal eksternal.
Indonesia) menunjukkan adanya hubungan Dengan demikian perusahaan dengan tingkat
yang positif dari semua sektor terhadap pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih
struktur modal. Hal ini mengindikasi bahwa banyak menggunakan utang. Musthapa,et al
semakin besar perusahaan semakin besar (2011), Margaretha dan Ramadhan (2010),
pula perusahaan tersebut menggunakan debt serta Supriyanto dan Falikhatun (2008)
financing pada periode yang akan datang. menemukan ada pengaruh positif antara
Hipotesis keempat dalam penelitian pertumbuhan asset dan struktur modal.
ini adalah Growth berpengaruh positif Hasil Uji F dapat dengan nilai sig.
terhadap DER pada perusahaan industri 0,000 < ( = 0,05). Ini berarti terdapat
manufaktur Go Public yang terdaftar di pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan tabel terikat secara simultan. Sehingga hipotesis
dapat diketahui bahwa koefisien ukuran kelima dalam penelitian ini dapat diterima.
perusahaan (Size) bernilai positif 0,077 Selain itu dapat disimpulkan bahwa model
dengan signifikansi 0,222 > 0,05, artinya layak untuk diuji. Sedangkan hasil koefisien
ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif determinasi (R) dapat diketahui bahwa nilai
dan tidak signifikan terhadap DER pada Adjusted R Square (R) yang diperoleh
perusahaan industri manufaktur Go Public adalah sebesar 0,420. Ini berarti DER
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam perusahaan industri manufaktur yang
pengamatan tahun 2010-2014, sehingga terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
hipotesis keempat ditolak. Penelitian ini pengamatan tahun 2010-2014 dapat
sejalan dengan penelitian Lukas (2003), yang dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu
mengatakan bahwa perusahaan dengan Current Ratio, Return On Asset (ROA),
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung ukuran perusahaan (Size) dan Growth adalah
lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) sebesar 42%, sedangkan sisanya 58%

41 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

ditentukan oleh variabel lain yang tidak maksimal. Diharapkan dapat


diteliti dalam penelitian ini. memperpanjang periode pengamatan
sehingga dapat meningkatkan distribusi data
SIMPULAN yang lebih baik. Peneliti juga
Berdasarkan hasil penelitian yang mempertimbangkan variable-variabel yang
diperoleh dapat disimpulan bahwa likuiditas diduga mempengaruhi Struktur Modal untuk
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap mengetahui kondisi pasar modal yang
struktur modal perusahaan manufaktur yang sesungguhnya, sehingga menghasilkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode informasi yang lebih mendukung.
2010-2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,000. Profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
struktur modal perusahaan manufaktur yang Abdul, Halim. 2007. Manajemen Keuangan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
2010-2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai Ahmed, Naveed, Zulfqar Ahmed, dan Ishfaq
signifikansi sebesar 0,000. Ukuran Ahmed. 2010. Determinant of Capital
Perusahaan berpengaruh positif dan Structure: A Case of Life Insurance
signifikan terhadap struktur modal Sector of Pakistan. European Journal of
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Economic, Finance, and
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Administrative Sciences, 24 (24), pp: 1-6.
Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi Ali Kesuma. (2009). Analisis Faktor yang
sebesar 0,031. Pertumbuhan Asset tidak Mempengaruhi Struktur modal Serta
berpengaruh positif dan tidak signifikan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham
terhadap struktur modal perusahaan Perusahaan Real Estate yang Go Public di
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Indonesia periode 2010-2014. Hal ini dapat Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11,
dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,222. No.1, Maret 2009: 38-45.
Likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan Al-Shubiri, Faris. 2010. Determinant of
dan pertumbuhan asset berpengaruh positif Capital Structure Choice: A Case Study of
secara bersama-sama dan silmutan terhadap Jordanian Industrial Companies. An-
struktur modal perusahaan manufaktur yang Najah Univ. J. Of Res. (Humanities), 24 (8),
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode pp: 2458-2494.
2010-2014. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan
Dari hasil penelitian ini penulis Perusahaan. Cetakan Pertama, Jakarta:
menyarankan beberapa hal, yaitu penurunan Ghalia Indonesia.
struktur modal perusahaan dapat dipengaruhi Atmaja, Lukas Setia. 2003. Manajemen
oleh likuiditas perusahaan dan profitabilitas Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
perusahaan, untuk itu manajemen Aurangzeb dan Anwar ul Haq. 2012.
perusahaan sebaiknya memperhatikan Determinants of Capital Structure: A Case
kondisi likuiditas dan profitabilitas dalam From Textile Industry of Pakistan.
menentukan kebijakan struktur modal International Journal of Academic Research
perusahaan, ukuran perusahaan dapat in Business and Social Sciences, 2 (4),
meningkatkan struktur modal perusahaan. pp: 408-421.
Para investor sebaiknya menggunakan Bagus, Rista Santika dan bambang
pertimbangan jangka panjang dalam memilih Sudiyatno. 2011. Menentukan Sturktur
emiten untuk berinvestasi, agar resiko Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa
investasi dapat berkurang dan keuntungan Efek Indonesia. Dinamika Keuangan dan
investasi yang akan diperoleh lebih

42 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

Perbankan, November 2011, Vol.3 Exchange. International Research


No. 2, hal: 172-182. ISSN: 1929-4878. Journal of Finance and Economics.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Farah Margaretha dan Aditya R.R. 2010.
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4, Cetakan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur
Ketujuh. Yogyakarta: BPFE UGM. Modal pada Industri Manufaktur di Bursa
Ba-Abbad, Khaled dan Nurwati Ashikkin. Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan
2012. The Determinants of Capital Akuntansi, Vol. 12, No.2, Agustus 2010,
Structure of Qatari Listed hlm 119-130.
Companies. International Journal of Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Academic Research Accounting, Multivariate dengan Program IBM SPSS
Finance and Management Sciences, 2 (2), 19. Semarang: Badan Penerbit
pp: 93-108. Universitas Diponegoro.
Brealey, et al. 2007. Dasar-dasar Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Ekonometrika. Edisi 3 (alih bahasa: Julius
Erlangga. A. Mulyadi S.E). Jakarta: Penerbit
Brigham, Eugene F. And Houston, Joel F. Erlangga.
2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Hadianto, Bram dan M. Sienly Veronica
Buku 2, Edisi 10 (alih bahasa: Ali Wijaya. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva,
Akbar Yulianto). Jakarta: Salemba Empat. Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan
Brigham dan Houston. 2011. Dasar-dasar Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Manajemen Keuangan. Buku 2, Edisi 11. Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek
Jakarta: Salemba Empat. Indonesia: Sebuah Pengujian Hipotesis
Chen, Jian dan Strange, Roger. 2005. The Pecking Order. Jurnal Ilmiah
Determinants of Capital Structure: Evidence Akuntansi, Vol. 7, No. 1.
from Chinese Listed Companies. Harjanti, Theresia T. Dan Eduardus
Economic Change and Restructuring, pp: 11- Tandelilin. 2007. Pengaruh Firm Size,
35. Tangible Assets, Growth, Profitability
Chen, Shun-Yu, dan Liu-Ju Chen. 2011. and Business Risk pada Struktur Modal
Capital Structure Determinant: An Perusahaan Manufaktur di Indonesia:
Empirical Study in Taiwan. African Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Journal of Business Management, 5 (27), pp: Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, hlm. 1-
10974-10983. 10.
Darmawan, Priyo. 2008. Pengaruh Hasa, Nurrohim. 2008. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Profitabilitas, Fixed Assets Ratio, Kontrol
Modal (Analisis Komparatif Pada Kepemilikan dan Struktur Aktiva
Industri Pakan Ternak dan Industri Semen di Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Manufaktur di Indonesia. Jurnal
Ekonomi. Universitas Bunda Mulia. Bisnis dan Manajemen. ISSN: 1410-9018,
Eko Supriyanto dan Falikhatun. 2008. Vol. 10(1), hlm. 11-18, Januari 2008.
Pengaruh Tangibility, Pertumbuhan Husein, M. Fakri. 2008. Penerapan
Penjualan, dan Ukuran Perusahaan Pendekatan Kointegrasi dan Model Koreksi
Terhadap Struktur Keuangan. Jurnal Bisnis Kesalahan dalam Uji Pengaruh
dan Akuntansi, 10(1), 13-22. Likuiditas dan Laba Terhadap Struktur
Ellili, O. D. Nejla., dan Farouk, Sherine. Modal Perusahaan. MODUS, Vol. 20 (2),
2011. Examining The Capital Structure hlm. 114-125.
Determinants: Empirical Analysis of Husnan, Suad dan Eny Pudjiastuti. 2004.
Companies Traded on Abu Dhabi Stock Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

43 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

Imam Gozali. 2009. Aplikasi Analisis Munawir. 2004. Analisa Laporan


Multivariate dengan Program SPSS. Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Semarang: BP-UNDIP. Murhadi, W. R. 2011. Deteminant Struktur
Indrajaya, Glen, Herlina, dan Rini Setiadi. Modal: Studi di Asia Tenggara. Jurnal
2011. Pengaruh Struktur aktiva, Ukuran Manajemen dan Kewirausahawan,
Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, UK Petra, Terakreditasi DIKTI, September
Profitabilitas dan Resiko Bisnis Terhadap 2011.
Struktur Modal: Studi Empiris Pada Nur, Indriantoro dan Bambang Supomo.
Perusahaan Sektor Pertambangan yang 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Listing di BEI Periode 2004-2007. Akuntansi dan Manajemen.
Jurnal Ilmiah Akuntansi, 6 (2). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
Joni dan Lina. 2010. Faktor-faktor Yang Ekonomi UGM.
Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Ozkan, Aydin. 2001. Determinants of
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 2, Capital Structure and Adjusment to Long
Agustus 2010. Run. Journal of Business Finance
Kartika, Andi. 2009. Faktor-faktor Yang and Accounting. January-March. P:175-196.
Mempengaruhi Struktur Modal Pada Panca, Winahyuningsih., Kertati Sumekar
Perusahaan Manufaktur Yang Go Public dan Hanar Prasetyo. 2010. Analisis Faktor-
Di BEI. Dinamika Keuangan dan faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Perbankan, 1 (2), pp: 105-122. Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Keown, Arthur et al. 2001. Dasar-dasar Go Public di Bursa Efek Indonesia.
Manajemen Keuangan. Buku 1 (alih bahasa: Jurnal ISSN: 1979-6889.
Chairul D. Djakman). Jakarta: Paramu, Hadi. 2006. Determinan Struktur
Penerbit Salemba Empat. Modal: Studi Empiris pada Perusahaan
Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J. Publik di Indonesia, Usahawan,
William dan Schoott, David F. JR. 2010. No.11 Tahun XXXV November 2006.
Financial Management. Principles Paydar, Maryam dan Bardai Baejoyabin.
and Application, Ninth Edition, New Jersey: 2012. Leverage Behavior of Malaysian
Prentice-Hall. Manufacturing Companies a Case
Kusumawati, Dini. 2004. Pengaruh Observation of The Industrial Sectors
Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Companies in Bursa Malaysia.
Modal pada Perusahaan Publik International Research Journal of Finance
yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal and Economics, Issue 90, pp. 54-65.
Ekonomi STIE, No. 4, Thn. XIII, hlm. Prabansari, Yuke dan Kusuma, Hadri. 2005.
22-48. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Mardiana. 2005. Analisis Variabel-Variabel Struktur Modal Perusahaan
yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Manufaktur Yang Go Public Di BEJ. Jurnal
Perusahaan Metal yang Go Public di Bursa Bisnis dan Manajemen, h: 1-15.
Efek Jakarta. Jurnal Ilmiah Bidang Ramlall, Indranarain. 2009. Determinant of
Manajemen dan Akuntansi, Vol.2 No.2, Capital Structure among Non-Quoted
September 2005, hal 149-169. Mauritian Firms Under Specificity of
Mayangsari, Sekar. 2001. Analisis Faktor- Leverage: Looking for a Modified Pecking
faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Order Theory. International
Pendanaan Perusahaan: Pengujian Research Journal of Finance and
Pecking Order Hypotesis, Media Riset Economics, 31 (31), pp: 83-92.
Akuntansi, Auditing dan Informasi. Sabir, Mahvish dan Qaisar Ali Malik. 2012.
Vol 1 No 3, Desember 2001. Determinants of Capital Structure: A
Study of Oil and Gas Sector of

44 Kopertis Wilayah X
Antoni, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

Pakistan. Interdisciplinary Journal of Perusahaan Foods And Beverages


Contemporary Research In Business, Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
3 (10), pp: 395-400. Periode 2007-2012. E. Jurnal
Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Manajemen Universitas Udayana.
Mempengaruhi Struktur Modal pada Wild, Jhon J, K. R. Subramanyan dan Robert
Perusahaan Manufaktur Go Public di F. Hasley. 2005. Financial Statement
BEJ 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Analysis. Buku 1, Edisi 8. Jakarta:
Ekonomi, Vol. 11 no. 1, hal 44-58. Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE
Sayilgan, Gven., Hakan Karabacak, dan
Gray Kkkocao. 2006. The Firm-
Specific Determinants of Corporate
Capital Structure: Evidence From Turkish
Panel Data. Investment Management and
Financial Innovations, 3 (3), pp: 125-139.
Setiawan, Rahmat. 2006. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Struktur Modal dalam
Perspective Pecking Order Theory
Studi pada Industri Makanan dan Minuman
di Bursa Efek Jakarta. Majalah
Ekonomi, Thn XVI, No. 3, hlm. 318-333.
Sheikh, Nadeem Ahmed, Zongjun Wang.
2011. Determinant of Capital Structure An
Empirical Study of Firms in
Manufacturing Indusry of Pakistan.
Managerial Financial, 37 (2), pp: 117-13.
Suad Husnan. 2000. Manajemen Keuangan-
Teori dan Penerapan: Keputusan Jangka
Panjang, Buku 1, Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Yeniatie dan Nicken Destriana. 2010.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang pada Perusahaan
Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12
No. 1 April, hal. 1-16.
Yuliati, Sri. 2011. Pengujian Pecking Order
Theory: Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal
Indrustri Manufaktur Di BEI Periode Setelah
Krisis Moneter. Politeknosains Vol.
X No. 1.
Yovin, Devi. 2012. Faktor-faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Struktur Modal Pada

45 Kopertis Wilayah X

You might also like