You are on page 1of 57

TREND DAN ISU HIV/AIDS, PERILAKU BERESIKO

HIV/AIDS DAN DAMPAK HIV/AIDS

Rondhianto

School of Nursing, University of Jember


Kalimantan Road 37, Tegal Boto Campus, Jember, East Java, Indonesia
Learning outcome
Mahasiswa mampu menjelaskan Kondisi dan situasi terkini HIV/AIDS
Epidemi HIV/AIDS di beberapa Negara di dunia
Epidemi HIV/AIDS di Indonesia
Pandemi HIV/AIDS
Dampak perkembangan sosial,budaya, dan perilaku terhadap epidemi HIV
Mendiskusikan dampak HIV terutama di negara berkembang
Mahasiswa mampu menganalisis perilaku beresiko tertular HIV /AIDS
Situasi Narkoba, industri seks komersial dan LSL (lelaki seks lelaki), dan
mobilitas
Hubungan narkoba dan HIV
Hubungan perilaku seks dengan HIV
Hubungan antara HIV dan mobilitas
Mahasiswa mampu menganalisis dampak HIV/AIDS pada konteks Individu,
Keluarga, Komunitas dan Nasional
HIV dan AIDS...
HIV: Human Immunodeficiency Virus,
adalah virus yang menyerang dan
bertahap merusak sistem kekebalan
tubuh dan berkembang menjadi
AIDS.

AIDS: Acquired Immune Deficiency


Syndrome adalah sekumpulan
tanda atau gejala berat dan
kompleks yang disebabkan oleh
penurunan respon immunitas tubuh.

HIV tidak sama dengan AIDS


Sejarah HIV/AIDS

1981 1983
HIV Sindrom yang
menyebar dikenal sebagai
GayRelated Immune
dari monyet Gotlieb, dkk Deficiency (GRID),
Dr. Luc Montagnier
dkk (Institut Pasteur
ke manusia Los Angeles (USA) yakni penurunan Perancis) mengisolasi
Penemuan gejala kekebalan tubuh virus dari kelenjar
mirip HIV Pneumonic yang dihubungkan getah bening.
Carinii dengan dengan kaum gay. Dinamakan
penurunan imunitas (4 Lymphadenopathy
Associated Virus
org mahasiswa) (LAV).
1926-1946 1982
Sejarah HIV
Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur Perancis)
mengisolasi virus dari kelenjar getah bening. Dinamakan
Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).

Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional


(NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA. Dinamakan
Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III).

Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS,


dinamakan AIDS Related Virus (ARV).

Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat memberi


nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Asal-usul AIDS
Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya
HIV/AIDS muncul.
Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang terinfeksi HIV
di Amerika adalah darah tahun 1969.

Di Afrika, darah tahun 1959.


Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah berkembang dan
meluas di daerah Sub Sahara Afrika.
Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah
laporan Gottlietb dkk di Los Angeles pada 5 Juni 1981.
Epidemi HIV AIDS di Dunia (WHO)
Epidemi HIV/AIDS di Dunia
Key fact of HIV/AIDS (WHO, 2016)

HIV msh mrpkan isu global yang penting > 35 juta (34,0
39,8 juta) orang hidup dengan HIV; pada tahun 2015 :1,1
juta meninggal).

Diakhir thn 2015 : 2.1 (1.82.4) juta orang penderita baru

Berdasarkan wilayah, pada tahun 2015 penderita terbanyak


adalah berada di daerah Sub-Sahara Africa (eastern and
southern Africa), yaitu 25.6 (23.128.5) juta orang dgn HIV in
2015. 2/3 kasus baru berada di wilayah ini

Infeksi HIV seringkali didiagnosa dengan Rapid


Diagnostic Tests (RDTs) (mendeteksi keberadaan
antibodi HIV di dalam tubuh; hasil cepat bisa dalam
hari yang sama dengan pemeriksaan)

Tidak ada pegobatan utk infeksi HIV. Obat


Antiretroviral (ARV) dpt mengontrol virus dan mencegah
transmisinya

Saat ini diperkirakan hanya 60 % penderita HIV


mengetahui tentang status penyakitnya, 40 % (14 juta
orang) blm memiliki akses pelayanan pemeriksaan HIV.
Pada pertengahan tahun 2016, 18.2 (16.119.0) juta
orang penderita HIV mendapatkan terapi ARV .

Periode 2000 -2015 :


Penderita baru HIV menurun 35 %
Kematian akibat AIDS menurun menjadi 28 %
Penggunaan ART pada penderita HIV mrpkan upaya
pencegahan terbaik mencegah kematian pada 21
juta orang AIDS-realted death dan mencegah
kejadian infeksi baru sebanyak 28 juta orang pada
tahun 2030
Negara-negara di dunia berkomitmen untuk
mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030
sbgmana yang tertuang pada SDGs pada
pertemuan United Nations General Assembly High-
Level Meeting on Ending AIDS, 8 10 juni, 2016.
Jumlah Penderita HIV terbanyak adalah di eastern
southern africa (960.000 : 830.000 1,1 juta,
pengguna ARV hanya 470.000 orang)

Jumlah penderita HIV (2015)


Pengguna ARV (2015)
Epidemi HIV di Indonesia
Per Desember2014 jumlah
kasus HIV 150296 dan AIDS
=55.799
HIV/AIDS di Indonesia
1983, berita tidak resmi menyatakan sedikitnya 3 kasus
AIDS di Jakarta.
1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada seorang
turis asing di Bali.
Hingga April 1999, tercatat 671 kasus HIV+ dan 238 kasus
AIDS (total HIV/AIDS = 855).
Pemerintah memperkirakan sekitar 90.000 hingga 130.000
orang telah terinfeksi HIV pada akhir tahun 2002.
Pada tahun 2003, diperkirakan akan terdapat sekitar
80.000 infeksi baru.
Epidemi HIV AIDS di Indonesia
Situasi epidemi ditahun 2015 menunjukkan prevalensi HIV yang
stabil atau cenderung menurun pada kelompok populasi WPS dan
Penasun, namun kecenderungan meningkat terjadi pada kelompok
LSL dan Waria.
Sementara itu, prevalensi IMS masih tetap tinggi dan berpotensi
memicu penularan HIV, hal ini dipacu oleh pemakaian kondom dan
penapisan IMS pada populasi kunci belum mencapai target
nasional.
Dari sisi pengobatan ada hal yang mengembirakan dimana terjadi
peningkatan pelayanan ART, tetapi jika dibandingkan dengan
negara dikawasan Asia Tenggara masih rendah.
Pada tahun 2015 kemarin, upaya penanggulangan HIV dan AIDS di
Indonesia difokuskan pada daerah yang mempunyai permasalah
HIV dan AIDS yang tinggi yakni di 141 kabupaten/kota dengan
cakupan sekitar 60% populasi kunci.
Beberapa hambatan baik kebijakan dan teknis program
yang masih tampak dalam pelaksanaan program
penanggulangan AIDS pada tahun 2015 antara lain:
1) Pemanfaatan layanan yang masih kurang,
2) Lambatnya desentralisasi layanan HIV ke Puskesmas
3) Integrasi yang tidak optimal pada layanan berbasis
fasilitas kesehatan (faskes) dan koordinasi antar
faskes dan layanan berbasis masyarakat
4) Terbatasnya perhatian dan sumber daya pada kelompok
LSL yang mengakibatkan peningkatan prevalensi HIV dan
AIDS pada LSL
5) Lemahnya manajemen data terkait HIV dan AIDS.
Prinsip penularan HIV

Prinsip Three Ones

Ada orang yang positif HIV


Ada kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
Ada orang yang belum terinfeksi atau orang yang juga sudah terinfeksi HIV
Bagaimana HIV ditularkan?
Kegiatan Seksual tertentu
- Genital (kelamin dengan kelamin)
- Oral (mulut dengan kelamin)
- Anal (dubur dengan kelamin)
Kontak Darah
(penggunaan jarum suntik, alat tindik, alat tato/alat peluka
lain, transfusi darah)
Kehamilan, kelahiran dan pemberian air susu ibu
Faktor terkait dengan penularan
secara seksual
Ada atau tidaknya infeksi alat kelamin
Jenis aktivitas seks
Risiko aktivitas seks yang memungkinkan terjadi
perlukaan atau pendarahan
Ada atau tidaknya darah
Faktor terkait dengan penularan
melalui kontak darah
Penggunaan kembali jarum suntik dan tabungnya
Penggunaan bersama perlengkapan menyuntik
seperti : air, sendok dan filter
Darah atau produk darah yang terinfeksi
Perlengkapan bedah
Faktor terkait dengan penularan dari
Ibu ke Anak
Jumlah virus dari Ibu yang positif
Tahapan HIV dari Ibu yang bersangkutan
Pemberian ASI
Kelahiran melalui vagina
HIV tidak menular melalui
HIV hidup dalam .
Darah
Cairan vagina
Cairan mani dan cairan pre-cum/getah penis
Air susu ibu yang tertular HIV
Cairan infeksi penderitanya
Bagaimana tanda orang yang terkena
HIV ?
Bagaimana tanda orang yang terkena
HIV ?
Tidak ada tandanya
Tampak sehat seperti orang lain yang tidak tertular
HIV (sebelum HIV berubah jadi Aids, kira-kira 5-10
tahun)
Bagaimana HIV menjadi Aids?
Tahapan infeksi HIV
Tahap Serokonversi : infeksi awal, belum ada
antibodi
Tahap Asimtomatik : belum ada gejala yang
dirasakan
Tahap Simtomatik : Mulai merasakan gejala : Infeksi
Oportunistik
Tahap AIDS
Tes HIV
Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahui
status seseorang. Jenis tes HIV antara lain :

Rapid test
Elisa

Western Blood
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Merupakan penyakit yang salah satu penularannya
melalui hubungan seksual.
IMS = pintu masuk HIV
Dengan adanya IMS, HIV dapat lebih mudah
menular karena adanya cairan tubuh atau darah
pada luka IMS.
HIV dapat dicegah melalui
Menggunakan kondom untuk seks yang penetratif
Tidak berbagi jarum suntik dan perlengkapan
menyuntik
Perawatan HIV bagi ibu yang positif, mengganti ASI
dengan susu formula jika memungkinkan.
Meneliti darah dan produk darah
Dinamika Penularan
HIV/AIDS DI INDONESIA
Kumulatif pengidap infeksi HIV 10 tahun terakhir
berdasarkan tahun pelaporan s/d 30 September
2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Jumlah Kasus AIDS di Indonesia 10 tahun terakhir
berdasarkan tahun pelaporan s/d 30 September
2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Persentase Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan
jenis kelamin s/d 30 September 2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Persentase kumulatif kasus AIDS di Indonesia
berdasarkan cara penularan s/d 30 September 2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Persentase kumulatif kasus AIDS di Indonesia
berdasarkan kelompok umur s/d 30 September 2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


10 Provinsi di Indonesia dengan Kasus AIDS
terbanyak s/d 30 September 2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Jumlah kasus AIDS pada pengguna NAPZA Suntik di
Indonesia berdasarkan tahun pelaporan s/d 30
September 2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


5 Provinsi di Indonesia dengan kasus AIDS terbanyak
pada pengguna NAPZA suntik s/d 30 September
2007

Sumber : www.aidsindonesia.or.id (website KPA Nasional)


Beda Cara Penularan, Beda Tren?
Populasi Rawan Tertular HIV
(Hasil Estimasi tahun 2004)
Tidak boleh dilupakan
FAKTOR PENYEBAB AKSELERASI PENYEBARAN
HIV/AIDS:
(a). Industri seks yang berkembang sangat cepat
(b). Adanya prevalensi penyakit kelamin yang sangat tinggi
(c). Frekuensi penggunaan kondom yang rendah
(d). Urbanisasi dan migrasi penduduk yang tinggi
(e). Perubahan perilaku seksual yang cenderung lebih bebas
(f). Pemakaian injeksi dan jarum suntik yang tidak steril
(g). Meningkatnya industri pariwisata dan lalu lintas ke luar
negeri
DAMPAK SOSIAL EKONOMI EPIDEMI
HIV/ AIDS :
Pertama; fase penyebaran virus.
Kedua; fase penyakit dan kematian
Ketiga; fase dampak terhadap keluarga yang ditinggalkan
Keempat; fase dampak sosial ekonomi
Kelima; fase jangka panjang (termasuk muncul rasa takut
yang berlebihan)
dan memunculkan epidemi yang lain yakni penolakan,
prasangka, stigmatisasi, diskriminasi, dan pengucilan -----
tantangan terhadap rasa solidaritas, keadilan dan rasa
kemanusiaan
Kesimpulan
Tingkat penularan HIV terus meningkat pada
masyarakat yang terpantau
Perilaku penularan HIV tidak berkurang secara
bermakna sehingga mempengaruhi epidemi
Sudah terasa peningkatan kebutuhan upaya
dukungan dan pengobatan bagi ODHA yang
membutuhkannya
Hiv TDK BERKEMBANG AIDS
Poligami HIV/aids
HEPATITIS C Vs HIV AIDS
Lokasi khusus para pencandu narkoba ??? HIV
Donor darah HIV AIDS

You might also like