You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

OLEH :
MAHASISWA DIV KEPERAWATAN TK III SEMESTER 5
NI KADEK DIAN INLAM SARI
P07120214018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
PENGERTIAN
GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau


lebih fungsi jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan otak
yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir,
perilaku, dan persepsi (penangkapan panca
indera).Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart &
Sundeen, 1998).
FAKTOR
PENYEBAB
GANGGUAN
JIWA

Faktor Faktor
Faktor Sosio
Organobiologis Psikoedukatif Kultural
CIRI-CIRI GANGGUAN
JIWA

Perubahan yang berulang dalam Perubahan perilaku


pikiran : daya
ingat persepsi, dan daya tilik

Marah tanpa sebab / Mengurung


Tidak mengenali
diri orang

Bicara kacau Bicara sendiri


PENGERTIAN
KEKAMBUHAN

Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah


tampaknya mereda (Dorland, 2002). Kekambuhan yaitu
kembalinya gejala gejala penyakit sehingga cukup parah
dan mengganggu aktivitas sehari hari dan memerlukan
rawat inap dan rawat jalan yang tidak terjadwal (Boyd dan
Nihart, 1998).
TANDA TANDA
KEKAMBUHAN

Tahap I : ketegangan yang berlebihan Tahap II : Memperlihatkan keterbatasan tingkat


(overextension), sering mengeluh cemas terus kesadaran (retriction conciusness), depresi,
menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kata kata mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia,
dalam pertengahan kalimat, adanya hambatan mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi),
mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang menarik diri dari aktivitas sehari hari dan
menurun. membatasi stimulus eksternal.

Tahap III: Kadang kadang menunjukan Tahap IV : Memperlihatkan gejala psikotik yang
penampilan psikotik, hipomania, gangguan jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus
persepsi, gangguan isi pikir dan gagal memakai menerus
mekanisme pembelaan yang matang.

Tahap V: Penderita tidak


Tahaplagi
VI mengenal
: Penderitakeluarga
nampak seperti robot dan
dan menganggap keluarga
bingungsebagai
serta gelisah.
penipu. Dapat
pula penderita mengamuk.

PENYEBAB
KEKAMBUHAN
Tidak teratur minum obat, pemakaian obar Lingkungan dengan stressor tinggi
neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek
samping tardive dyskinesia (gerakan tidak
terkontrol).

Keluarga dengan ekspresi emosi


Kurangnya yang tinggi
aktivitas dan latihan serta suplai
nutrisi
PERAWATAN
PENDERITA DI
RUMAH

Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari hari.

Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan


suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama, bepergian, dll.

Meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jika klien mulai
menyendiri atau berbicara sendiri

Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya :
pengajian, kerja bakti, dll.

Berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang
dapat dilakukan pasien

Mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter

Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan
empati. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.

Kontrol suasana lingkungan atau pembicaraan yang dapat memancing


terjadinya marah

Mengenali tanda tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan

Segera kontrol ke dokter atau RS jika muncul perubahan perilaku yang


menyimpang atau obat habis.
DAMPAK
KEKAMBUHAN

Penolakan Stigma

Frustrasi, tidak berdaya dan Kecemasan


Kelelahan dan Burnout

Kebutuhan Pribadi dan


Mengembangkan
Sumber Daya Pribadi

Duka

You might also like