You are on page 1of 2

RAJA ABRAHAH DAN PASUKAN BERGAJAH

Abrahah bin ash-Shabah adalah raja di negeri Habasyah. Karena kecemburuannya dengen
Kabah di Makkah yang banyak di ziarahi. Ia membangun gereja yang diberi nama Al Qullais
yang artinya bangunan tinggi. Sesuai dengan namanya bangunan itu begitu tinggi megah dan
indah. Dia membangun gereja tersebut dengan tujuan agar orang-orang ketika musim haji tidak
lagi berbondong-bondong menuju Makkah/Baitullah akan tetapi menuju gereja yang di buat
abrahah.
Pagi hari tiba-tiba Abrahah memanggil panglimanya dengan suara lantang.
Panglima ...... cepat kesini!
Iya baginda, ada apa anda memanggil hamba.
Bagaimana, apa kamu sudah mencari tahu mengapa orang orang tidak mau berkunjung ke kuil
kita, padahal Al Qullais sudah kita bangun sedemikian indah.
Mungkin kita perlu membangun lagi supaya lebih indah, tuanku.
Kalau begitu bangunlah Qullais supaya lebih indan dan mewah di banding Kakbah di Makkah
sana.
Siap baginda, akan saya kerjakan secepatnya.
Tiga tahun berlalu akhirnya Al Qullais selesai dibangun, dan tibalah waktunya Abrahah
meresmikan Kuilnya dengan begitu bangga. Tapi, upacara peresmian Kuil Al Qullais di
hebohkan oleh seorang prajurit habasyah.
Tuan Raja... Tuan Rajaaaa....!
Tuan raja, saya menemukan sesuatu di pojokan kuil kita.
Ada apa, kamu menemukan apa prajurit.
Maaf tuan, tuan raja, saya menemukan kotoran manusia. Yang dicoret;coretkan ke dinding
kuil
Siapa orang kurang ajar itu hingga dengan beraninya menghina kuil kebanggaan kita.
Anu baginda kabarnya ada seorang laki-laki dari Kinanah yang memasuki gereja itu di waktu
malam lalu dia buang hajat dan mengoles-ngoleskannya di dinding gereja.
Aku tidak terima dengan penghinaan ini. Kita akan membalasnya dengan serangan untuk
menghancurkan Kakbah.
Baik baginda akan ku siapkan bala tentara untuk menghancurkan Kakbah.
Pasukan raja abrahah berjumlah ratusan orang. Di antara pasykan itu ada pasukan bergajah
berjumlah 13 ekor gajah. Salah satunya gajah itu bernama Mahmud.

Dari tanah Mughammis, Abrahah mengutus seorang dari Habasyah yang bernama aI-Aswad bin
Maqshud untuk berangkat duluan memimpin pasukan berkuda memasuki kawasan Makkah.
Dalam perjalanan, dia dan bala tentaranya merampas harta-harta penduduk Tihamah baik dan
suku Quraisy atau yang lainnya, termasuk 200 ekor unta milik Abdul Mutthalib (kakek
Rasulullah SAW), pemimpin dan pembesar Quraisy saat itu.

Selanjutnya Abdul Mutthalib menjumpai Abrahah untuk meminta kembali 200 unta miliknya
yang telah dirampas oleh Aswad bin Maqshud dan bala tentaranya. Abrahah merasa heran
kenapa yang dibicarakan hanya masalah unta, kenapa tidak membicarakan masalah Kabah yang
merupakan lambang kemuliaan dan agama Abdul Mutthalib dengan nenek moyangnya.
Semua orang sangat takut dengan pasukan abrahah, namun Abdul Muttolib datang sendirian
untuk mengambil kembali untanya yang dirampas.
Hai siapa kau berani beraninya menhadapku!
Aku yang diberi mandat untuk memegang kunci Kabah.namaku Abdul Muttolib.
Kedatanganku kesini untuk mengambil kembali onta-ontaku yang telah kau rampas. Dan kau
boleh menghancurkan Kabah kalau kau bisa
Ha ha ha mengapa tidak kau pertahankan sampai mati orang tua!
Kabah itu milik Allah yang jaga Allah jika memang kamu bisa hancurkanlah. Tapi onta-onta itu
milikku jadi kembalikanlah onta itu padaku.

Ketika Abrahah dan bala tentaranya telah siap masuk Makkah, gajah yang sudah dihadapkan ke
arah Kabh tersebut menderum/mogok tidak mau beranjak dari tempatnya. Berbagai macam
usaha mereka lakukan untuk membangunkannya, akan tetapi gajah tersebut tetap tidak mau
bergerak. Namun ketika dihadapkan ke arah Yaman atau Syam atau ke arah timur, gajah tersebut
mau berjalan bahkan setengah berlari.

Tidak lama kemudian datanglah sekumpulan burung (abaabil) Masing-masing burung membawa
3 buah batu kenikil (satu kerikil dibawa dengan paruhnya, sedangkan yang dua dibawa dengan
dua kakinya). Lalu burung-burung itu melempari mereka dengan kerikil-kerikil tersebut. Setiap
yang terkena lemparan, pastilah dia mati, sedangkan yang tidak terkena lemparan dia juga mati
karena lari tunggang langgang ketakutan dan berjatuhan di mana-mana. Termasuk Abrahah, dia
tidak terkena lemparan akan tetapi Allah mendatangkan penyakit yang membuat anggota
badannya satu demi satu berjatuhan kemudian mati. Berkenaan dengan kejadian ini, Allah
menurunkan surat al-Fill untuk mengingatkan khususnya ahli Makkah dan umumnya kepada
umat manusia supaya selalu bisa bersyukur dan beriman kepada Allah. Konon 13 hari setelah
kejadian penyerangan raja Abrahah ini maka lahirlah Nabi kit Muhamad SAW.

You might also like