You are on page 1of 21

Nama: Misra

Nim : D52115011

Tugas: Agama

Beberapa soal beserta jawaban

1. Syiah idiologi iran (hubungan dan sejarahnya)

Jawaban:

Iran merupakan negara yang menjadikan Syiah Imamiyah Jafariyah sebagai dasar
pemerintahan. Hal ini tidak lepas dari usaha ayatullah ruhullah khumaini dalam mendeklarasikan
konsep willayatul faqh atau kepemimpinan para faqh dalam masa penungguan kedatangan sang
Imam Mahdi atau al-Muntadzor.

2. Bagaimana proses perubahan ajaran syiah dari politik menjadi idiologi?

Jawaban:

Penyebab utama munculnya Syiah adalah masalah kepemimpinan pasca wafatnya Rasulullah.
Masalah kepemimpinan merupakan ranah politik yang dalam pandangan Islam merupakan
cabang ajaran Islam bukan pokok ajaran Islam. Namun untuk membenarkan konsep tersebut
mereka memperkosa ayat al-Quran dan hadits Nabi yang dijadikan pembenaran konsep tersebut.
Cara ini berkembang terus menerus yang memunculkan konsep-konsep yang berbeda jauh antara
Syiah dan Islam dan konsep itulah yang menjadi Idiologi mereka, seperti Ismah Imam, Imam
sebagai sumber hadits, imam menjadi penyebab diterimanya amal dan penolakannya dan lain
sebagainya.

3. Mana yang lebih berbahaya antara liberalisme dengan syiah?

Syiah merupakan musuh dalam selimut yang tidak mudah bisa kita cegah penyebarannya.
Dengan mengatasnamakan Ahlul Bait mereka mulai menggeruk pengikut Ahlu Sunnah di
Indonesi. Cara yang digunakan Syiah yang lebih mengedepankan tradisi dan seni lebih mudah
diterima masyarakat. Berbeda dengan paham liberalisme yang menyerah ajaran Islam dan
Aqidah Islam menyebabkan paham ini mendapatkan perlawanan cukup besar, maka apabila
dibandingkan dari kedua paham ini Syiah lebih berbahaya dari pada liberalisme. Namun pada
kenyataannya mereka dengan sangat kompak bersama-sama menyebarkan pahamnya di
Indonesia.

4. Bagaimana dengan wanita syiah yang dimutah apakah merasa dilecehkan?

Apabila melihat fadilah-fadilah yang disebutkan dalam buku-buku Syiah maka tidak akan ada
wanita syiah yang merasa dilecehkan dengan mutah, sebaliknya mereka akan merasa menjadi
wanita yang paling solehah, namun apabila para wanita ini menggunakan akalnya akan nampak
bahwa ajaran ini tidak masuk di akal dan wajib ditolak.

5. Solusi untuk menanggulangi Syiah?

Menanamkan aqidah yang benar sedini mungkin, memahamkan masyarakat luas bahwa syiah di
Indonesi menamakan diri dengan Ahlul Bait, memahamkan pemerintah tentang bahaya syiah
terhadap NKRI sebagai mana yang terjadi di Iraq dan Syiria membangun tempat-tempat kajian
untuk membongkar kesesatan syiah mengadakan seminar terbuka tentang syiah di berbagai
tempat khususnya perguruan tinggi

6. Ciri-ciri khusus orang syiah di masyarakat?

Lebih mementingkan Ali dari pada para sahabat yang lain menyebut-nyebut Ali, Hasan, Husain
dan Fatimah dalam muamalah.

Dalam pembukaan buku2 mereka jarang menyebutkan shalawat untuk para sahabat.

7. Islam dan politik tidak bisa dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang, penjelasannya
bagaimana?

Jawab:

Benar. Politik dalam Islam adalah suatu yang maklumun minad din bidz-dzarurah. Memisahkan
politik dari Islam, dengan menjadikan Islam hanya sebatas ritus dan moral adalah pendiskreditan
Islam. Logis kalau Ide pemisahan Islam dengan politik ini tidak kita jumpai pada generasi Islam
terdahulu. Ini adalah ide nyleneh yang sebelumnya tidak dikenal di dalam Islam.

Memang, dalam hazanah turats Islam kadang kita jumpai pendapat atau orang yang
nyleneh. Abu Bakar Al-asham misalnya. Dia seorang tokoh Muktazilah yang ekstrim. Dia
menyatakan bahwa mengangkat imam itu tidak wajib. Pendapat ini didokumentasikan dengan
sangat baik oleh Imam Al-qurtubi dalam tafsirnya[15]: Al-asham berkata: imamah itu tidak
wajib dalam agama bahkan hal tersebut hanya melengkapinya (saja). Bahwa umat itu ketika
mereka menegakkan hujjah, jihad, serta mengatur apa yang ada diantara mereka, mencurahkan
yang haq dengan diri mereka, membagi ghanimah, fai, zakat atas yang berhak, dan menegakkan
had-had atas siapa saja yang diwajibkan atasnya, maka Allah akan membalas mereka atas hal
tersebut. Tidak diwajibkan atas mereka untuk mengangkat imam untuk mengatur hal tersebut.

Meski Abu Bakar al-Asham menegaskan bahwa mengangkat Imam (khalifah) itu tidak
wajib, tapi dia masih mensyaratkan bahwa hukum-hukum yang seharusnya dilaksanakan oleh
Imam mesti terlaksana. Rupanya bagi Abu Bakar al-Asham esensi keberadaan khilafah lebih
penting dibanding sosok khilafah itu sendiri. Maka bagi dia, asalah semua hukum yang
seharusnya diimplementasikan dengan khilafah sudah berjalan maka keberadaan khilafah itu
bukan suatu keharusan. Tapi pertanyaan yang menarik yang kita terpaksa kemukakan adalah
mungkinkah? Jawabannya jelas dan pasti, yaitu tidak mungkin. Padahal ide pemisahan politik
dari Islam, yang sekarang dijajakan oleh segelintir kaum Muslim adalah pemisahan tanpa
syarat. Bukankah ini lebih nyleneh dan lebih menyimpang dibanding dengan pendapat Abu
Bakar al-Asham al-Muktazili?

8. Bicara politik juga harus bicara partai politik, bagaimana panduan tentang partai politik
dalam Islam?

Jawaban.

Ada perbedaan yang mendasar antara partai politik dalam sistem kapitalis dan dalam
sistem Islam. Kiprah partai politik dalam sistem kapitalis secara sangat bagus di diskripsikan
oleh Carl J friedrich dalam bukunya Constitustional Government and Democracy: Theori and
Practice in Europe and America dengan[28]: sekelompok manusia yang terorganisir secara
setabil dengan tujuan untuk merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan
bagi pimpinan partainya dan, berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang sifatnya ideal serta material. Artinya di dalam sistem kapitalis identik
dengan adanya partai oposisi dan partai yang berkuasa. Itu yang pertama. Kedua, partai dalam
system kapitalis memang di setup untuk kemaslahatan keluarga besar partai tersebut, bukan
untuk rakyat.
Bagaimana di dalam Islam? di dalam Islam keberadaan partai politik, berdasarkan surah
Ali Imran ayat 104, adalah wajib kifai. Pengertian Umat dalam ayat tersebut menurut Imam
Ath-thabari diatas adalah jamaah, menurut Syeikh Muhammad Ali Ash-shabuni dalam
tafsirnya Shafwah At-tafasir adalah jamaah atau Hizb. Apakah aktifitas partai di dalam Islam
juga dalam rangka merebut kekuasaan atau untuk mempertahankan kekuasaan? Tentu tidak
Partai di dalam Islam aktifitasnya adalah mengajak pada al-khair yakni mengajak pada Al-
quran dan As-sunnah, yakni mengajak pada Islam dan (menerapkan) syariatnya, serta amar
makruf nahi munkar.Ketika Islam belum diberlakukan sebagai sistem kehidupan maka yang
dilakukan partai politik adalah mengajak kaum Muslim pada Islam, artinya mengajak bertahkim
pada hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan dan berjuang untuk menerapkan syariat-Nya.
Selain itu dalalah al-iqtidha dari nash-nash tentang kwajiban tahkim juga mengharuskan kita
untuk menegakkan institusi untuk menerapkan hukum Allah tersebut. Itu pertama. Kedua, amar
makruf nahi munkar. Antara lain, dengan muhasabah terhadap penguasa.

Jadi di dalam sistem Islam tidak dikenal adanya partai oposisi atau partai penguasa. Di
dalam sistem Khilafah, tugas partai politik adalah melakukan muhasabah terhadap khalifah,
bukan dalam rangka menjatuhkan atau untuk merebut kekuasaan tapi dalam rangka untuk
mencegah penyimpangan atau kekurangoptimalan amanah sebagai rai terhadap masyarakat.
Ketika khilafah belum ada maka aktifitas partai politik adalah mengajak kaum Muslimin untuk
kembali pada Islam dan syariahnya dengan bertahkim pada hukum Allah dalam seluruh aspek
kehidupan. Bertahkim pada hukum Allah dalam kehidupan bernegara serta dalam kehidupan
bermasyarakat. Alhasil, dalam Islam juga tidak dikenal adanya partai yang memang
dimaksudkan untuk merebut kekuasaan atau untuk mempertahankan kekuasaan.

9. Saat ini partai politik identik dengan hanya concern terhadap urusan kekuasaan, lalu
bagaimana dalam Islam apakah peran partai politik di tengah umat memang seperti itu
atau bagaimana?

Jawab:

Memang dalam sistem Kapitalis partai memang harus concern dengan kekuasaan. Itu
konsekuensi ideologis. Ketika pemilu mereka berlomba untuk jadi pemenang pemilu baik sendiri
maupun berkoalisi. Tapi ketika kalah ya menjadi oposisi dengan harapan pada pemilu berikutnya
menjadi pemenang dan menjadi partai yang berkuasa. Lazimnya untuk mencapai tujuan tersebut,
tidak ada cara yang diharamkan, semua boleh. Money politics, konspirasi dsb. Sehingga ada
guyonan di sebagian Pesantren, kalau di Pesantren pakai Tafsir Jalalain, tapi kalau di Partai
Politik pakai tafsir jalan lain. Ini adalah sarkasme Sekali lagi di dalam Islam tidak dikenal
adanya partai pemerintah atau partai oposisi.

10. Dalam konteks partai politik seperti itu apakah Ulama mesti berkecimpung dalam partai
politik? mohon dijelaskan?

Jawab:

Jawabannya ya dan tidak. Ya kalau yang dimaksud adalah partai politik dalam rangka
mengimplementasikan perintah Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 104, bahkan bukan hanya
ya tapi hukumnya wajib kifai. Tidak, kalau berkiprah hanya untuk secara kolektif melakukan
keculasan, kebohongan atau kedzaliman dengan menerapkan keedah tujuan itu membolehkan
(penggunaan) semua cara, serta melakukan cover up terhadap sistem kapitalis. Kalau yang
semacam ini yang tidak boleh bukan hanya Ulama, tapi juga seluruh kaum Muslimin.

Terhadap jenis partai yang kedua yang seharusnya dilakukan oleh para Ulama adalah
mengimplementasikan perintah qudwatuna Rasulullah SAW dengan memberikan nashehat pada
mereka dengan niat ikhlash semata karena Allah. Tapi ingat pengertian nashehat disini adalah
seperti yang diungkapkan oleh Al-hafidz Ibn al-Atsir dalam kitab Jamiul Ushul fii Ahaditsi Ar-
rasul, iradatul khairi lil mansukh (harapan kebaikan atas yang diberi nashehat). Kalau untuk
memerankan hal ini Ulama tidak harus menjadi bagian integral dari partai.

11. Ketika Ulama terjun dalam partai politik dikhawatirkan Ulama akan kehi-langan
keulamaannya dan akhirnya terkooptasi oleh urusan kekuasaan dan kepentingan,
bagaimana agar hal itu tak terjadi?

Jawab:
Hal tersebut terjadi karena Ulama tersebut adalah Ulama su. Naudzubillah tsumma
naudzubillah.. Allahummansur ummata Muhammad ya Allah ya Kariem. Untuk menghindari
hal tersebut jangan sampai menjadi atau ada Ulama su. Jadilah Ulama akhirat.

12. Apakah masyarakat madani itu? Samakah pengertiannya dengan konsep Civil Society?
Jelaskan.

Jawab:

Menurut Anwar Ibrahim, yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sistem sosial
yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan
perorangan dengan kestabilan masyarakat.
Antara Masyarakat Madani dan Civil Society terdapat beberapa perbedaan. Masyarakat madani
adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan konsep di luar (Civil Society) menjadi
Islami. Perbedaan lain adalah civil society merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas
adalah buah dari gerakan Renaissans; gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan.
Sehingga civil society mempunyai moral-transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan.
Sedangkan masyarakat madani lahir dari dalam buaian dan asuhan petunjuk Tuhan. Dari alasan
ini Syafii Maarif mendefinisikan masyarakat madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka,
egalitar, dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari wahyu
Allah (A. Syafii Maarif, 2004: 84).

Masyarakat Madani merujuk kepada sebuah masyarakat dan negara yang diatur oleh
hukum agama, sedangkan masyarakat sipil merujuk kepada komponen di luar negara. Syed Farid
Alatas seorang sosiolog sepakat dengan Syed M. Al Naquib Al Attas (berbeda dengan para
sosiolog umumnya), menyatakan bahwa faham masyarakat Madani tidak sama dengan faham
masyarakat Sipil. Istilah Madani, Madinah (kota) dan din (diterjemahkan sebagai agama)
semuanya didasarkan dari akar kata dyn. Kenyataan bahwa nama kota Yathrib berubah menjadi
Medinah bermakna di sanalah din berlaku (Alatas, 2001:7).

13. Ada dua prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya
democratic governance dan democratic civilian. Jelaskan.
Jawab:

Masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya


menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan
kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-
luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di
wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang
hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair yang dibentuk dari
proses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di
negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani, maka ada beberapa
prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic
governance (pemerintahan demokratis) yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan
democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security; civil
responsibility dan civil resilience).

14. Menurut B.J. Habibie, ada enam prinsip dasar yang harus dipenuhi agar terwujud
masyarakat madani yang sejahtera di Indonesia. Sebut dan jelaskan!

Jawab:

Mantan Presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menyebutkan ada enam prinsip
dasar yang harus dipenuhi agar terwujudnya masyarakat madani dan sejahtera di Tanah
Air.Enam prinsip dasar yang harus dipenuhi itu adalah kemerdekaan, kebebasan, pluralisme,
hak asasi manusia yang seimbang dengan kewajiban, nilai moral dan etika dan keadilana dan
kesejahteraan,
Kemerdekaan, kata Habibie, sudah didapatkan oleh Indonesia sejak 1945. Sedangkan kebebasan
telah diperoleh sejak dibukanya pintu demokratisasi pada 1998 dan dimulainya reformasi di
berbagai aspek kehidupan bangsa.

Begitu juga dengan pluralisme, lanjut Habibie, sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu
di Indonesia dimana suku Jawa di Indonesia hanya 3,7 persen, Sunda sekitar 15 persen, Melayu
3,4 persen dan lainnya.Habibie mengatakan masyarakat pluralistik terbesar ada di Amerika
Serikat. Masyarakat Amerika, kata dia, termasuk ke dalam kategori masyarakat madani yang
sejahtera.

15. Jelaskan peran (kualitas SDM dan posisi) umat Islam dalam mewujudkan masyarakat
madani di Indonesia!

Jawab:

1) Kualitas SDM Umat Islam

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Ali Imran ayat 110).
Dari ayat tersebut jelas Allah SAW menyatakan bahwa umat Islam adalah umat yang
terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan
umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding umat non Islam.
Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Quran itu sifatnya normatif,
potensial, bukan riil.

2) Posisi Umat Islam

SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu
dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di
Indonesia, jumlah umat Islam lebih dari 85%, tetapi karena kualitas SDM nya masih
rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Hukum positif yang
berlaku di negeri ini bukan hukum Islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum
dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak
Islam.

16. Jelaskan secara singkat bagaimana keberhasilan Rasulullah SAW dalam mewujudkan
masyarakat madani di Madinah!
Jawab:

Sesampai di kota Yatsrib atau Madinah (dalam peristiwa Hijrah), Rasulullah kemudian
mempersaudarakan kaum Muslimin. Setiap orang dari kalangan Muhajirin yang banyak
jumlahnya di Yatsrib, dipersaudarakan dengan setiap orang dari pihak Anshar. Dengan
persaudaraan demikian, kekuatan kaum Muslimin bertambah kukuh. Rasulullah kemudian
membuat perjanjian tertulis antara kaum Muhajirin dan Anshar dengan orang-orang Yahudi.
Perjanjian inidisebut Piagam Madinahberisi pengakuan atas agama mereka dan harta-benda
mereka, dengan syarat-syarat timbal balik. Inilah dokumen politik yang telah diletakkan
Muhammad SAW yang menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan
pendapat, tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan kejahatan. Ia telah
membukakan pintu baru dalam kehidupan politik dan peradaban dunia masa itu. Dunia yang
sebelumnya hanya menjadi permainan tangan tirani, dikuasai oleh kekejaman dan kehancuran
semata. Mereka harus bekerja sama untuk menghormati segala hak dan kebebasan yang telah
disetujui bersama dalam dokumen itu.

17. Pengertian Iptek?


Jawab:

Ilmu dalam bahasa Arab `ilm berarti memahami, mengerti atau mengetahui. `Ilm menurut
bahasa berarti kejelasan, karena itu segala kata yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan. Misalnya: `alam (bendera), `ulmat (bibir sumbing), a`lam (gunung-gunung), `alamat
(alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah pengetahuan yang jelas tentang segala sesuatu.Ilmu atau
sains memiliki arti lebih spesifik yaitu usaha mencari pendekatan rasional dan pengumpulan
fakta-fakta empiris, dengan melalui pendekatan keilmuan akan didapatkan sejumlah pengetahuan
atau juga dapat dikatakan ilmu adalah sebagai pengetahuan yang ilmiah.

Menurut Jan Hendrik Rapar menjelaskan bahwa pengetahuan ilmiah (scientific


knowledge) adalah pengetahuan yang diperoleh lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang
lebih menjamin kepastian kebenaran yang dicapai Pengetahuan yang demikian dikenal juga
dengan sebutan science.Teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan
masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu, atau dapat dikatakan juga teknologi adalah ilmu
tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu tujuan.

18. Pandangan Iptek dalam Islam

Jawab:

Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia kini telah dikuasai peradaban Barat,
kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern
tersebut membuat banyak orang mengagumi kemudian meniru-niru dalam gaya hidup tanpa
diseleksi terlebih dulu terhadap segala dampak negatif dimasa mendatang atau krisis
multidimensional yang diakibatkannya. Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik dimasa lampau,
sekarang maupun yang akan datang.Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala
sesuatu itu mubah termasuk segala apa yang disajikan berbagai peradaban, semua tidak ada yang
haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti, karena Islam bukan agama yang
sempit. Adapun peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi
canggih seperti televisi vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta
menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-
alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya, tetapi menjadi tanggung jawab
manusia yang menggunakan dan mengopersionalkannya. Produk iptek ada yang bermanfaat
manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan
malapetaka manakala digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.Islam
tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan
teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang teliti,
obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.

19. Dampak dari Iptek?

Jawab:

Seperti juga pada bidang lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
dampak positif dan negatif. Penilaian positif maupun negatif ini bersifat subyektif, tergantung
kepada siapa yang menilainya. Yang dinilai negatif oleh bangsa Indonesia belum tentu juga
dinilai negatif oleh bangsa Amerika, misalnya. Dampak positif kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat dirasakan, misalnya, dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi.
Ditemukannya teknologi pesawat terbang telah membuat manusia dapat pergi ke seluruh dunia
dalam waktu singkat. Perjalanan haji yang dulu dilakukan selama beberapa minggu melalui laut
kini, dengan makin lancarnya transportasi udara, dapat dilakukan hanya dalam waktu delapan
jam saja. Kemajuan di bidang televisi satelit telah memungkinkan kita melihat Olimpiade
Atlanta langsung tanpa harus keluar rumah. Penemuan telepon genggam telah memungkinkan
kita untuk menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja kita berada.
Kemajuan di bidang penyimpanan data telah memungkinkan kita memiliki seluruh jilid
Ensiklopedia Britanica dalam satu keping Compact Disk yang beratnya kurang dari satu ons.
Kemajuan di bidang komputer telah menciptakan jaringan internet yang memungkinkan kita
mendapatkan informasi dari perpustakaan di seluruh dunia tanpa harus keluar dari kamar.
Kemajuan di bidang komunikasi juga telah membuat perdagangan internasional menjadi semakin
mudah dan cepat. Sekarang ini, lewat bursa saham, orang dapat dengan mudah memiliki
perusahaan di negara lain.

20. Ilmu pengetahuan teknologi dalam Al-Quran?

Jawab:

Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Quran banyak
terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir,
serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk
diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Quran menantang manusia untuk menggunakan akal
fikirannya seoptimal mungkin.Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia,
baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk
melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian
ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan
keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.
21. Perintah mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi?
Jawab:
Islam agama yang syamil, kamil dan mutakamil (menyeluruh, sempurna dan
menyempurnakan). Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah vertikal saja, namun seluruh
aspek kehidupan, termasuk diantaranya mempelajari Iptek. Al-Qur`an diturunkan Allah SWT
kepada Rasulullah tidak hanya memerintahkan untuk sekedar dibaca, sesuai dengan wahyu yang
pertama diturunkan dalam QS. 96: 1, tetapi mengandung maksud lebih dari itu yaitu
menghendaki seluruh umatnya membaca, menggali, mendalami, meneliti apa saja yang ada di
alam semesta ini dan mengambil manfaat untuk kehidupan manusia dengan mengetahui ciri-ciri
sesuatu seperti: bencana alam, tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun yang
tidak tertulis sehingga dapat menghadapi tantangan dan menjawab permasalahan-permasalahan
dunia modern yang diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Proses kehidupan manusia itu selalu mengalami perkembangan yang pesat dari awal
terbentuknya manusia, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai tua dan alam semesta ini dibuat
Allah tidak sia-sia, tetapi ada hikmah didalamnya agar manusia dapat mempelajari iptek, sesuai
dalam QS. 3: 190-191yang berbunyi: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam ayat ini mengandung maksud perintah untuk mempelajari iptek karena manusia telah
dipilih sebagai makhluk yang memiliki kemampuan dan derajat tinggi, antara lain:

a. Manusia diperintahkan untuk menggunakan akal pikiran dengan membaca, belajar dan
meneliti alam semesta.
b. Manusia dijadikan khalifah di muka bumi, dibuktikan dengan Allah SWT memilih nabi
Adam sebagai pemimpin dibandingkan makhluk yang lain.
c. Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat iman untuk menjadikan dirinya
memiliki derajat tinggi dunia akhirat
d. Manusia diperintahkan menjadi profesional terhadap bidang ilmu yang dimiliki..
22. Jelaskan peranan lembaga pendidikan dalam membangun karakter bangsa.
Jawaban:
Kebutuhan bangsa terhadap generasi berkarakter merupakan sesuatu hal yang sangat
mendesak seiring gelombang modernitas yang semakin besar. Membicarakan tentang
pembangunan karakter bangsa tidak akan pernah lepas dari pembangunan sumber daya manusia
(SDM). Untuk membangun SDM yang unggul melembagakan tatanan organisasi pendidikan dari
tingkat pusat hingga daerah sangat diperlukan. Sehingga pendidikan secara formal yang berupa
lembaga (organisasi) merupakan wadah yang sangat dibutuhkan untuk mencetak great
generation (generasi unggul). Di mana yang dimaksud dengan generasi unggul adalah generasi
yang memiliki karakter positif (insan kamil). Menurut pendapat William Bennett yang dikutip
oleh Agus Wibowo menyatakan bahwa lembaga pendidikan memiliki perananan yang sangat
penting dalam pendidikan karakter anak didik, terutama bagi anak didik yang tidak mendapatkan
pendidikan karakter di lingkungan dan keluarga mereka. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami bahwa peran lembaga pendidikan dalam membentuk karakter manusia sangatlah besar,
terutama dalam mendidik sumber daya manusia yang berjumlah besar dan yang bersifat
heterogen (majemuk). Selain itu lembaga pendidikan merupakan lembaga ilmiah sebagai tempat
untuk mengkaji, memahami, meneliti, eksperimen, dan proses pembelajaran bersama-sama
secara luas yang dapat dipertaggungjawabkan produk ilmunya. Dengan kata lain, lembaga
pendidikan adalah tempat untuk saling mentransfer ilmu. Dengan adanya lembaga pendidikan
yang berkomitmen dalam membangun karakter bangsa, semua proses dan hasil dapat dipelajari
kemudian dikembangkan sesuai dengan kondisi realitas. Sehingga dapat disimpulkan tanpa
adanya lembaga pendidikan maka pembangunan karakter bangsa akan berjalan dengan lambat,
bahkan akan terjadi kesenjangan dan benturan karakter antara masyarakat elit dengan
masyarakat kecil. Bisa dikatan mustahil sebuah peradaban bangsa yang memiliki nilai karakter
tidak dihasilkan dari sebuah forum atau tempat yang dipusatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Sebuah peradaban maju karena adanya lembaga atau pusat lembaga yang
berkomitmen dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
23. Jelaskan peranan agama dalam membangun karakter bangsa.
Jawaban:
Pada hakikatnya tujuan utama pendidikan adalah untuk mepersiapkan generasi berikutnya
dalam menghadapi kehidupan yang akan datang (masa depan). Sehingga pendidik harus mampu
mempridiksi kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan dihadapi oleh peserta didiknya pada
masa dewasa kelak. Dari pernyataan tersebut penulis dapat memahami bahwa pendidikan agama
memiliki peran penting sebagai modalitas moral dan saku bagi peserta didik, karena pendidikan
umum saja yang dibubuhkan nilai-nilai karakter luhur tidak akan cukup untuk mendidik moral
manusia. Karena dalam pendidikan umum tersebut tidak ada nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai
kepasrahan manusia pada Tuhan, dan nilai-nilai ibadah. Dengan pendidikan umum semata
manusia akan kehilangan jati diri sebagai hamba, akan menjadi manusia yang sombong dan
rakus karena dapat menguasai ilmu pengetahuan tanpa nilai-nilai moral ketuhanan yang ada pada
agama. Selain itu nilai-nilai moral yang terkandung dalam agama bisa dipastikan sangat sulit
untuk berubah bahkan sama sekali tidak ada perubahan secara prinsipnya. Sedangkan nilai-nilai
moral yang dibuat oleh manusia yang kemudian diformulasikan dalam aturan resmi (tertulis dan
tidak tertulis) berupa undang-undang, norma-norma sosial masyarakat, dan nilai-nilai moral yang
dilahirkan oleh media massa merupakan nilai-nilai moral yang rentan dan sangat dimungkinan
untuk berubah. Mudah berubahnya nilai moral yang dilahirkan dari manusia sudah barang tentu
disebabkan oleh adanya perkembangan yang terjadi pada masyarakat. Sebuah karakter bangsa
bisa dibentuk secara palsu, yaitu karakter yang lahir bukan dari kesadaran diri tapi karena
keterpaksaan atau ikut-ikutan semata. Misalnya adanya intervensi militer atau aparat keamanan
(polisi), mereka menekan dan memaksa masyarakat untuk melaksanakan undang-undang. Jika
mengindahkan akan terkena sanksi. Namun berbeda dengan nilai-nilai moral pada norma agama
yang mengandung karakter positif merupakan doktrin dan ideologi yang berada dengan menetap
dalam alam fikir pada setiap pemeluknya yang taat. Agama adalah kontrol yang baik untuk
membentuk karakter manusia, karena pembentukan karakter yang berlandaskan agama
senantiasa dilakukan dengan sadar tanpa paksaan dan bermuatan moralitas Ketuhanan.
Sedangkan nilai moralitas produk manusia untuk membentuk karakter senantiasa dilakukan
dengan cara-cara membubuhkan aturan-aturan yang bersifat mengikat, dan biasanya tak jarang
akan terdapat sanksi atau penilaian oleh pihak lain sebagai kontrol pelaksaan dalam membangun
karakter bangsa. Intervensi manusia lain dalam bentuk aturan-terjadinya superioritas dan
hegemoni manusia satu dengan manusia lain, sehingga siapa yang menguasai ilmu maka akan
bisa menguasai manusia lainnya.
24. Jelaskan hubungan negara dan agama dalam Islam
Jawaban:
Pembicaraan mengenai hubungan antara negera dengan agama pada abad modern sekarang
ini semakin melebar sehingga menyentuh aspek-aspek kehidupan sosiokultur masyarakat.
Negara dan agama merupakan dua komponen yang memiliki kesamaan dan perbedaan satu sama
lain, secara esensi dan subtantif memiliki kesamaan namun secara aplikasi praktis terjadi
perbedaan-perbedaan. Walaupun perbedaan tersebut pada dasarnya masih bisa dirundingkan.
Negara adalah sebuah badan atau organisasi yang memiliki wilayah kedaulatan, konstitusi,
pemerintah, dan rakyat. Sedangkan agama hanya memiliki konstitusi (al Quran dan Hadith),
imam/amir/pemimpin, dan umat. Secara teknis al Quran tidak pernah mengatur bagi umat islam
untuk memiliki daerah kekuasaan tersendiri. Walaupun nabi Muhammad sebagai kepala negara
Madinah memiliki bawahan jajaran kekuatan militer untuk menjaga keamanan dan sebagai alat
penegakan konstitusi, namun ada sebagian pendapat bahwa negara madinah tidak memiliki batas
wilayah tertentu secara pasti. Tolak ukur batas wilayah adalah senyampang musuh tidak
melakukan penyerangan kepada umat islam di Madinah. Sehingga di sini dapat disimpulkan
bahwa agama sebagai sebuah konstitusi memerlukan negara untuk sebagai wadah yang aman
untuk melakukan konstitusi agamanya tersebut. Di sisi lain negara sebagai sebuah power dalam
jangka panjang juga membutuhkan agama. Lalu agama untuk negara sebagai apa? Agama
sebagai ideologi dan aliran kepercayaan merupakan sebuah gerakan moralitas dan pengendali
alam pikiran masyarakat. Manusia sejak awal secara fitrah memiliki naluri untuk megungkan
sesuatu di luar dirinya, karena untuk menciptakan rasa nyaman dan keyakinan diri ada sesuatu
yang mempengaruhi atau yang mengatur hidup di luar dirinya. Sehingga wajar jika manusia
jaman dulu menyembah benda alami seperti batu, pohon, matahari, bulan, dan benda-benda lain
yang diciptakan oleh tangan manusia. Bentuk penyembahan diri manusia pada benda-benda
tersebut diberangus habis setelah datangnya agama tauhid, yaitu agama yang hanya meyakini ada
satu penguasa, satu tuhan, satu penentu hidup, satu pencipta, dan bukan tuhan yang bercabang-
cabang yang memiliki tugas-tugas sendiri. Jika dihubungkan dengan manusia zaman sekarang
yang meninggalkan nilai-nilai ketuhanan yang satu (tauhid) maka pada kenyataan zaman
sekarang ini manusia telah melakukan penyembahan-penyembahan baru terhadap berapa hal.
Misalnya menyembah produk teknologi yang canggih, menyembah hasil pemikiran (filsafat),
menyembah ide-ide atau teori-teori yang dianggap paling modern sebagai penantang bagi
aturan agama yang telah lama ada. Penyembahan-penyembahan manusia zaman sekarang
tersebut pada kenyataannya direstui oleh negara-negara barat, sehingga bisa dikatakan inilah
agama baru yang didukung negara barat yaitu agama modernitas. Jadi inilah bukti bahwa
sesungguhnya negara pada hakikatnya membutuhkan agama, negara hanya bisa memenuhi
kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis bagi rakyatnya. Namun negara tidak mampu
bertanggung jawab atas pegangan atau ideologi rakyatnya, karena ideologi tersebu adalah agama
yang hanya bisa dirasakan sendiri oleh rakyatnya. Agama di sini tidak hanya agama islam,
kristen, hindu, budha, dan katolik. Namun yang dimaksud agama di sini adalah pegangan hidup
atau ideologi semisal komunis, sekuler, dan demokrasi. Ketiga tersebut adalah agama baru paling
modern yang mencoba ada sebagai solusi untuk agama-agama yang dianggap kuno. Pembicara-
an hubungan antara agama dan negara dalam Islam selalu terjadi dalam suasana yang stigmatis.
Ini disebabkan, pertama, hubungan agama dan negara dalam Islam adalah yang paling
mengesankan sepanjang sejarah umat manusia. Kedua, sepanjang sejarah, hubungan antara kaum
Muslim dan non-Muslim Barat (Kristen Eropa) adalah hubungan penuh ketegangan. Dimulai
dengan ekspansi militer-politik Islam klasik yang sebagian besar atas kerugian Kristen (hampir
seluruh Timur Tengah adalah dahulunya kawasan Kristen, malah pusatnya) dengan kulminasinya
berupa pembe-basan Konstantinopel (ibukota Eropa dan dunia Kristen saat itu), kemudian
Perang Salib yang kalah-menang silih berganti namun akhirnya dimenang-kan oleh Islam, lalu
berkembang dalam tatanan dunia yang dikuasai oleh Barat imperialis-kolonialis dengan Dunia
Islam sebagai yang paling dirugikan. Disebabkan oleh hubungan antara Dunia Islam dan Barat
yang traumatik tersebut, lebih-lebih lagi karena dalam fasenya yang terakhir Dunia Islam dalam
posisi "kalah," maka pem-bicaraan tentang Islam berkenaan dengan pandangannya tentang
negara berlangsung dalam kepahitan menghadapi Barat sebagai "musuh." Pengalaman Islam
pada zaman modern, yang begitu ironik tentang hubungan antara agama dan negara
dilambangkan oleh sikap yang saling menuduh dan menilai pihak lainnya sebagai "kafir" atau
"musyrik" seperti yang terlihat pada kedua pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia dan Republik
Islam Iran. Saudi Arabia, sebagai pelanjut faham Sunni madzhab Hanbali aliran Wahabi, banyak
menggunakan retorika yang keras menghadapi Iran sebagai pelanjut paham Syi'i yang sepanjang
sejarah merupakan lawan kontroversi dan polemik mereka. Iran sendiri, melihat Saudi Arabia
sebagai musyrik karena tunduk kepada kekuatan-kekuatan Barat yang non-Islam. Semua itu
memberi gambaran betapa problematisnya perkara sumber legitimasi dari sebuah negara yang
mengaku atau menyebut dirinya "negara Islam." Sikap saling membatalkan legitimasi masing-
masing antara Saudi Arabia dan Iran mengandung arti bahwa tidak mungkin kedua-duanya
benar. Yang mungkin terjadi ialah salah satu dari keduanya salah dan satunya lagi benar, atau
kedua-duanya salah, sedangkan yang benar ialah sesuatu yang ketiga. Atau mungkin juga
masing-masing dari keduanya itu sama-sama mengandung unsur kebenaran dan kesalahan.
25. Apa pendapat saudara tentang silabi pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah seperti
yang saudara lihat?
Jawaban:
Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah yang sedang berlangsung belum semuanya
memenuhi harapan kita sebagai umat Islam mengingat kondisi dan kendala yang dihadapi, maka
diperlukan pedoman dan pegangan dalam membina pendidikan agama Islam. Ini semua mengacu
pada usaha strategis pada rencana strategis kebijakan umum Direktorat Jendral Pendidikan
Agama Islam Departemen Agama yaitu peningkatan mutu khusus mengenai pendidikan agama
Islam di sekolah, peningkatan mutu itu sendiri terkait dengan bagaimana kualitas hasil
pembelajaran pendidikan agama Islam pada peserta didik yang mengikuti pendidikan di sekolah.
Kendala dan tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran agama Islam di sekolah antara lain
karena waktunya sangat terbatas, yaitu hanya 2 jam pelajaran per minggu. Menghadapi kendala
dan tantangan ini, maka guru yang menjadi ujung tombak pembelajaran di lapangan/sekolah,
perlu merumuskan model pembelajaran sebagai implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), khususnya kurikulum mikro pada kurikulum agama Islam di sekolah. Cara
yang bisa ditempuh guru dalam menambah pembelajaran pendidikan agama Islam melalui
pembelajaran ekstra kurikuler dan tidak hanya pembelajaran formal di sekolah. Pembelajaran
dilakukan bisa di sekolah, yaitu di kelas atau di mushala. Bisa pula di rumah atau tempat yang
disetujui. Waktu belajarnya tentu diluar jam pelajaran formal. Cara ini memang membutuhkan
tambahan fasilitas, waktu, dan tenaga guru, tapi itulah tantangan guru yang tidak hanya mengajar
tetapi memiliki semangat dakwah untuk menyebarkan ilmu di mana pun dan kapan pun. Untuk
itu diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antara guru dengan orang tua. Gambaran
umum tentang mutu pendikan pendidikan agama Islam di sekolah belum memenuhi harapan-
harapan dalam peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah yang menjadi agama
sebagai benteng moral bangsa. Kondisi ini dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh tiga faktor,
yaitu pertama sumber daya guru, kedua pelaksanaan pendidikan agama Islam, dan ketiga terkait
dengan kegiatan evaluasi dan pengujian tentang pendidikan agama Islam di sekolah.
1. Sumber daya manusia berupa guru.
2. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
3. Melakukan Evaluasi.

26. Apa yang ingin Anda usulkan tentang perbaikan pendidikan agama di sekolah-sekolah.
Jelaskan alasan Anda.
Jawaban:
Menurut Agus Wibowo berpendapat bahwa pendidikan agama yang selama puluhan
tahun dianggap sebagai media efektif penginternalisasian karakter luhur terhadap anak didik
pada kenyataaannya sekedar mengajarkan doktrin dan dasar-dasar agama semata. Sehingga bisa
dikatakan pendidikan agama hanya untuk memberitahukan siswa apa itu ajaran-ajaran agamanya
tanpa mendorong untuk melaksanakan nilai-nilai moral agama yang tersembunyi dibalik ajaran-
ajaran yang tertuang di dalamnya dengan sadar dan tanpa paksaan. Dalam pendidikan agama
seharusnya peserta didik tidak hanya menerima doktrin semata, namun juga harus memberikan
argumen-arguman yang rasinalis dan logis. Maka inilah juga perlu adanya integrasi ilmu.
Sehingga menurut penulis perlu adanya pendekatan jiwa (psikologi) pada peserta didik sebagai
subjek pembelajaran. Seharusnya pendidikan agama secara prinsip mengarahkan peserta didik
kepada satu hal yaitu prinsip ketauhidan, namun secara prakter pendidik harus menyerahkan
kepada peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Hal ini diperlukan karena peserta didik
memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, seperti perbedaan mazhab, organisasi, partai, dan
perbedaan doktrin-doktrin selain agama yang sudah tumbuh dalam lingkungan dan keluarga
peserta didik. Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidikan agama secara praktek harus diserahkan
pada peserta didik karena sifat peserta didik yang heterogen (majemuk). Kendati satu madzhab
pun, misalkan mazhab Syafii namun setiap peserta didik memiliki doktrin-doktrin dan fanatisme
lainnya misalnya adanya pengaruh ajaran Jawa yang begitu kental. Sehingga pendidikan agama
secara praktek bukan untuk menyatukan pola pikir peserta didik, namun memberi kesempatan
peserta didik untuk mempraktekan ajaran agamanya sesui dengan kenyataan di lingkungannya.
Pendidik pelajaran agama islam harus mendidik peserta didik untuk menjadi manusia yang
mampu memecahkan masalah, segala masalah dikaitkan dengan aturan-aturan dan tata perintah
agama. Karena pada kenyataannya masyarakat yang ada di luar sana merupakan masyarakta
heterogen, jika peserta didik diarahkan pada pola pikir homogen maka akan melahirkan manusia
fanatis yang buta atau akan membuat peserta didik tidak nyaman karena tidak sesuai dengan
doktrin-doktrin yang ia terima dari rumah atau lingkungannya.
27. Mengapa ISLAMIC STATE/DAULAH ISLAM/KHILAFAH (dulu disebut ISIS) baru
muncul sekarang ?

Jawab:

Berawal dari tahun 2006 ketika tandzim Al-Qaidah Irak bersama dengan Jaisy ath-
Thaifah al-Manshurah, Saraya Anshar Tauhid, Saraya Jihad Islam, Saraya al-Ghuraba, Kataib al-
Ahwal, dan Jaisy Ahlus Sunnah wal Jamaah, membentuk sebuah wadah perjuangan bersama
sebagai upaya penyatuan barisan Mujahidin, agar perjuangan dan perlawanan mereka semakin
terarah dan pertolongan Allah tercurah kepada mereka. Maka tersebutlah sebuah nama, MAJLIS
SYURA MUJAHIDIN (MSM) IRAK.Semua jamaah tersebut melebur ke dalamnya dan
menghilangkan nama asalnya. Ditunjuk sebagai pimpinan adalah Syaikh Abu Mush'ab az-
Zarqawi rahimahullah. Beliau syahid pada bulan Juni di tahun yang sama, kemudian digantikan
posisinya oleh Syaikh Abu Hamzah al-Muhajir. Dalam perjalanannya, MSM semakin banyak
menguasai daerah-daerah di Irak, sementara tentara Amerika dan rezim Irak hanya tinggal
berkuasa di Green Zone. Hal inilah yang kemudian menjadikan MSM semakin mendapat
kepercayaan dari berbagai kelompok. Maka pada 15 Oktober 2006 atau tepatnya pada 22
Ramadhan 1427 H, MSM bersama dengan kelompok-kelompok yang berafiliasi kepadanya, serta
berbagai kabilah dan suku di Irak seperti Ad-Dulaim, Al-Jabbur, Al-Ubaid, Zuubaa, Qays, Azza,
Al-Tay, Al-Janabiyin, Al-Halaliyin, Al-Mushahada, Ad-Dayniya, Bani Zayd, Al-Mujama', Bani
Shammar, Inaza, As-Suwaidah, An-Nu'aim, Khazraj, Bani Al-Him, Al-Buhairat, Bani Hamdan,
As-Sa'adun, Al-Ghanim, As-Sa'adiya, Al-Ma'awid, Al-Karabla, As-Salman dan Al-Qubaysat,
memproklamirkan berdirinya DAULAH ISLAM IRAK (ISI) serta membaiat Syaikh Abu Umar
Al-Baghdady sebagai amirnya. Beliau adalah keturunan Quraisy dari jalur Husain. Berangkat
dari sinilah, ISI adalah embrio atau batu lompatan pertama sebelum ISIS, dan sebelum saat ini
28. Kenapa ISLAMIC STATE/DAULAH ISLAM/KHILAFAH (dulu disebut ISIS) tiba-tiba
menjadi besar dan kuat?

Jawab:

Pecah konflik Suriah telah menarik perhatian ISI. Setelah Syahidnya amir Syaikh Abu
Umar Al-Baghdady pada tahun 2010 yang kemudian digantikan posisinya oleh Syaikh Abu
Bakar Al-Baghdady, tahun 2011 ISI mengutus pasukan untuk membantu kaum Muslimin di
Suriah. Dipercayakan sebagai pimpinan Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani di bawah tandzim
Jabhat al-Nushrah (JN). Separuh dari baitul mal ISI digelontorkan kepadanya. JN menjadi
magnet bagi kaum Muslimin di seluruh dunia yang ingin berangkat berjihad. Tidak sedikit yang
berhijrah dan bergabung di dalamnya. Setelah banyaknya wilayah di Suriah yang berhasil
dikuasai, tiga tahun setelah masuknya ke Suriah, yakni pada tahun 2013, Syaikh Al-Baghdady
mengumumkan dibubarkannya ISI dan berganti nama menjadi AD-DAULAH Al-ISLAMIYYAH
FIL IRAQ WA SYAM (ISIS). Namun sayangnya, dalam hal ini Syaikh Al-Jaulany berbeda
pandangan politik dengan Syaikh Al-Baghdady, sehingga beliau melepaskan diri.

ISIS mengambil alih daya tarik, sehingga semakin tak terbendung dan berduyun-duyun
Muhajirin dari berbagai negara. Tak pelak semakin banyak wilayah yang dapat dikuasai,
ghanimah demi ghanimah turut memperkuat kekuatan dan membangun serta melengkapi
infrastruktur wilayah kekuasaan. Ghanimah yang melimpah ini membuat kekuatan ISIS
mencapai puncaknya hingga pada 29 Juni 2014, atau tepat pada awal Ramadhan 1435 H, mereka
mendeklarasikan Daulah Khilafah Islamiyyah (IS) dan menghapus status ISIS, dengan terlebih
dahulu mengadakan musyawarah bersama pemimpin kabilah-kabilah dan suku-suku setempat.
Kemampuan IS dalam mengelola wilayah kekuasaan mereka menarik simpati para kepala suku
dan penduduk di wilayah kekuasaan IS sehingga semakin banyak dan solid pendukung di
belakang IS. IS mendirikan lembaga pendidikan, mengelola pembangkit listrik, memperbaiki
jalan dan taman kota, membayar gaji para pegawai dan menjamin kehidupan warga termasuk
para fakir miskin, janda, korban perang, yatim piatu dan kalangan tidak mampu lainnya. Hal ini
tentu saja membuat kekuatan IS semakin solid dan mendapatkan kekuatan baru yaitu simpati
warga.
29. Pengikut ISLAMIC STATE/DAULAH ISLAM/KHILAFAH (dulu disebut ISIS) untuk
anak?

Jawab:

Secara logika, para pencari syahid adalah anak muda. Mengapa? Karena ghirah syahid
mereka sangat tinggi dan mereka tidak memiliki beban apapun seperti anak dan keluarga.
Kombinasi ghirah syahid dan tidak adanya tanggungan beban ini mendorong mereka untuk
segera bergabung mencari akses jalan syahid.

30.Benarkah ISLAMIC STATE/DAULAH ISLAM/KHILAFAH (dulu disebut ISIS)


menghancurkan makam para Nabi dan akan menghancurkan Ka'bah?

Jawab:

Redaksi yang benar adalah meratakan, bukan menghancurkan. Sebab telah banyak
makam orang-orang shalih yang dikeramatkan dan dibangun tempat ibadah yang megah. Adapun
yang dihancurkan IS adalah kuil-kuil Syiah yang berdiri di atas kuburan para Nabi dan hal ini
yang akan diluruskan oleh IS agar tidak ada lagi tempat-tempat pemujaan (syirik) dan melakukan
pemurnian tauhid. Namun kalangan sekular bahu membahu dengan kalangan Syiah dengan
menyebarkan fitnah bahwa IS menghancurkan makam Nabi dan bahkan mengancam akan
menghancurkan Ka'bah, padahal kabar tersebut datang dari sumber yang sama sekali tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Namun sayang banyak kalangan Islam sendiri yang terpengaruh tanpa
melakukan pengecekan kebenaran berita.

You might also like