Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I.DENTITAS DATA
Nama : An.T
Tempat/Tgl Lahir : Medan, 18 Februari 2010
Umur : 5 Tahun
Nama Ayah : Tn.B
Nama Ibu : Ny.A
Pekerjaan Ayah : Pengacara
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : JL.Pondok Kelapa No.26 Medan
Agama : Katolik
Suku/Bangsa : Batak
Pendidkan Ayah : Sarjana Hukum
Pendidikan Ibu : DIII komputer
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Serumah
Mandi : 2x sehari
TB/BB : 80cm
BB : 16 kg
- Telinga
Bentuk : Simetris kanan dan kiri
Cairan : Masih di batas normal
-Tengkuk : Normal (Tidak ada kelainan)
Dada : Normal (Tidak ada kelainan)
- Jantung : Dalam batas normal
- Genetalia :Tidak ada kelainan pada genetalia
- Ekstremitas :Tidak ada kelainan
- Kulit : Banyak bintik merah pada kulit (rash)
Reaksi inflamasi :
hiperemi , RR naik
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi / infeksi virus.
Perencanaan
No Tanggal Diagnosa Intervensi
Tujuan Rasional
1 Jumat , Gangguan integritas Setelah dilakukan -Pertahankan kuku -Untuk mencegah
20-032014 kulit berhubungan tindakan keperawatan anak tetap pendek, terjadinya luka pada
dengan adanya rash selama 2 x 24 jam bintik- menjelaskan kepada saat anak menggaruk
bintik merah pada kulit anak untuk tidak
akan hilang. menggaruk rash
Kriteria hasil :
-Berikan obat
Pasien tidak
antipruritus topikal,
merasakan gatal dan -Agar tidak merasakan
dan anestesi topikal
nyaman dengan gatal dan sakit pada
keadaannya kulit pasien
Rash pada kulit -Mandikan klien
berkurang dengan menggunakan
sabun yang tidak perih
-Untuk mencegah
infeksi Untuk
Kolaborasi:
mencegah terjadinya
-Pemberian
luka pada saat anak
antihistamin
menggaruk
20-03-2014 nutrisi kurang dari 2x 24 jam diharapakan minum (sari buah- mengkompensasi
kebutuhan tubuh pasien menunjukkan buahan, sirup yang adanya peningkatan
berhubungan dengan peningkatan nafsu makan tidak memakai es). suhu tubuh dan
anoreksia dengan. merangsang nafsu
makan
Kriteria Hasil :
BB meningkat -Berikan susu porsi ----Untuk memenuhi
Nafsu makan sedikit tetapi sering kebutuhan nutrisi
meningkat. (susu dibuat encer dan melalui cairan
(dapat menghabiskan 1 tidak terlalu manis. bernutrisi.
porsi untuk anak)
- Berikan makanan
lunak, misalnya bubur
yang memakai kuah, -Untuk
dengan porsi sedikir memudahkan
tetapi dengan mencerna makanan
kuantitas yang sering. dan meningkatkan
asupan makanan.
-Memberikan antihistamin
2Jumat,20 Gangguan -Memberikan banyak minum (sari buah-buahan,
S : S :Pasien mengatakan sudah
maret 2014 kebutuhan sirup yang tidak memakai es). merasakan pahit pada
11.30 wib nutrisi kurang -Memberikan susu porsi sedikit tetapi sering mulutnya sewaktu makan
dari (susu dibuat encer dan tidak terlalu manis, dan
O : O :ditandai
kebutuhan berikan susu tersebut dalam keadaan yang hangat dengan kurangnafsu makan
tubuh ketika diminum). pada anak
berhubungan -Memberikan makanan lunak, misalnya bubur
A : A:Masalah belum teratasi
dengan yang memakai kuah, sup atau bubur santan P : Intervensi dilanjutkan
anoreksia memakai gula dengan porsi sedikir tetapi dengan
kuantitas yang sering.
3 Jumat,20 Gangguan -Melibatkan keluarga dalam perawatan serta
S : S : pasien mengatakan
maret 2014 rasa nyaman : ajari cara menurunkan suhu tubuh badannya sudah tidak panas
peningkatan Memberikan kompres hangat. lagi
09.00 wib suhu tubuh bd Memantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan
O :O : ditandai dengan
proses linen tempat tidur sesuai indikasi. pengukuran suhu tubuh
inflamasi / Monitor perubahan suhu tubuh normal 370 C
infeksi virus A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3.6 Catatan Perkembangan
11.30 wib nutrisi kurang -Memberikan susu porsi sedikit tetapi mulutnya sewaktu makan
dari kebutuhan sering (susu dibuat encer dan tidak terlalu
O : O :ditandai dengan
tubuh manis, dan berikan susu tersebut dalam meningkatnya nafsu makan
berhubungan keadaan yang hangat ketika diminum). pada anak
dengan -Memberikan makanan lunak, misalnya
A : A:Masalah teratasi sebagian
anoreksia bubur yang memakai kuah, sup atau bubur P : Intervensi dilanjutkan
santan memakai gula dengan porsi sedikir
tetapi dengan kuantitas yang sering.
1 Minggu 21 maret Gangguan integritas -Mmempertahankan kuku anak tetap p
2014 kulit berhubungan menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaru
dengan adanya rash -Memberikan obat antipruritus topikal,
08.00 wib anestesi topikal
-Memberikan antihistamin
kebutuhan tubuh dibuat encer dan tidak terlalu manis, dan berika