You are on page 1of 11

BAB III

TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I.DENTITAS DATA
Nama : An.T
Tempat/Tgl Lahir : Medan, 18 Februari 2010
Umur : 5 Tahun
Nama Ayah : Tn.B
Nama Ibu : Ny.A
Pekerjaan Ayah : Pengacara
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : JL.Pondok Kelapa No.26 Medan
Agama : Katolik
Suku/Bangsa : Batak
Pendidkan Ayah : Sarjana Hukum
Pendidikan Ibu : DIII komputer

II. KELUHAN UTAMA


Pada tanggal 20 Maret 2014 dilakukan pengkajian dengan keluhan utama gatal dan
timbul binti-bintik merah (rash) pada bagian hampir seluruh tubuh
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal : Ibu mengatakan pada saat hamil mengalami mual, muntah dan badan terasa lemas.
2. Intranatal : Ibu mengatakan pada saat melahirkan pendarahan masih dalam batas normal.
3. Postnatal : Ibu mengatakan BB baru lahir 3.4 kg dan TB 50 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar lengan
atas 12 cm, lingkar dada 31 cm.

IV. RIWAYAT MASA LALU


1. Penyakit waktu kecil : Demam, Flu, Batuk
2. Pernah di Rawat di RS : Tidak pernah dirawat di RS
3. Obat-Obatan Yang di gunakan : Bodrexin,Paracetamol
4. Tindakan Operasi : Tidak pernah operasi
5. Alergi : Tidak ada alergi
6. Kecelakaan : Tidak mengalami kecelakaan
7. Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap

V. RIWAYAT KELUARGA (GENOGRAM)

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Serumah

VI. RIWAYAT SOSIAL


1. Yang mengasuh : Kedua orang tua dan pengasuhnya
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Baik,banyak keluarga yang mengunjunginnya saat anak itu sakit
3. Hubungan dengan teman sebaya
Kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
4. Pembawaan secara umum : Anak sangat aktif
5. Lingkungan rumah : Daerah sekitar rumah bersih

VII. KEBUTUHAN DASAR


A. Makanan yang di sukai
Selera : Ayam goreng, mie goreng, sop ayam

Alat makan yang dipakai : Menggunakan sendok dan piring

Pola makanan : Pola makan belum teratur

B. Kebiasaan sebelum tidur


Tidur siang : Setiap hari tidur siang, tetapi belum teratur

Mandi : 2x sehari

Eliminasi : Teratur 1x sehari

VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis : Morbili
2. Tindakan Operasi : Tidak ada tindakan operasi
3. Status Nutrisi : Nafsu makan anak menurun, hanya menghabiskan 4 sendok
bubur setiap kali makan
4. Status Cairan : Cairan infus Ring as 10 tts/ menit
5. Obat-Obatan
sanmol 10 ml 3x/hari via oral

IX. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Compos Mentis

TB/BB : 80cm

BB : 16 kg

Lingkar kepala :tidak dilakukan

- Mata (simetris KA/KI),konjungtivitis,fotofobia


Sekresi : Dalam batas normal
Purulen : Tidak terdapat purulen
Strabismus : Tidak ada strabismus
Joundice : Tidak ada joundice
Gerakan Bola Mata : Tidak ada kelainan pada gerakan bola mata
- Hidung
Bentuk : Simetris
Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
- Mulut,Gusi,Gigi
Bentuk Mulut : Tidak ada kelainan, Mukosa bibir kering,

Saliva : mulut terasa pahit


Palatum : Tampak kering
Lidah : Tampak kering, kotor,merah bagian belakang

- Telinga
Bentuk : Simetris kanan dan kiri
Cairan : Masih di batas normal
-Tengkuk : Normal (Tidak ada kelainan)
Dada : Normal (Tidak ada kelainan)
- Jantung : Dalam batas normal
- Genetalia :Tidak ada kelainan pada genetalia
- Ekstremitas :Tidak ada kelainan
- Kulit : Banyak bintik merah pada kulit (rash)

X.PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1.Kemandirian dan pergaulan : Anak bergantung pada orang tuannya
Halus : menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)
Motorik Kasar : Mulai berlari,main
ompat lompatan (Tidak ada kelainan)

3.2. Analisa data

No Tanggal Symtom Etiologi Problem


1 Jumat, DS : pasien mengungkapkan rasa Kulit menonjol sekitar Gangguan integritas
21-03-2014 ketidaknyamanan terhadap bintik sebasea dan folikel rambut kulit
yang timbul pada kulit tubuhnya.
DO : Banyak terdapat rash pada
tubuh dan terasa gatal.
Nadi 80 x per menit,
Pernafasan 18 x per menit,
Kulit eritema membentuk
Suhu tubuh 390 C,
macula papula di kulit
TD 100/60 mmHg.
normal

Rash pada balik telinga,


leher, pipi, muka, seluruh
tubuh dan terasa gatal
2 Jumat, DS : pasien mengatakan pahit pada Saluran cerna
21-03-2014 saat makan dan kurang nafsu
makan
DO : Terdapat bercak koplik
BB anak 15 Kg, warna kelabu pada mukosa
Porsi makan 4 sendok makan bukalis, molar, palatum
(bubur) durum, mole
Nadi 80 x per menit,
Pernafasan 18 x per menit,
Suhu tubuh 390 C.
Gangguan kebutuhan
TD 100/60 mmHg
nutrisi
Mulut pahit timbul
anoreksia
3 Jumat, DS : pasien mengeluh panas pada Droplet infection
20-03-2014 seluruh tubuhnya
DO :
Hipertermi
Akral terasa hangat
Produksi eksudat berlebih Gangguan rasa
Nadi 80 x per menit,
nyaman
Pernafasan 18 x per menit,
Suhu tubuh 390 C.
TD 100/60 mmHg

Reaksi inflamasi :
hiperemi , RR naik

3.3 Prioritas masalah


1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash (erupsi kulit )

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

3. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi / infeksi virus.

3.4 Intervensi dan Rasional

Perencanaan
No Tanggal Diagnosa Intervensi
Tujuan Rasional
1 Jumat , Gangguan integritas Setelah dilakukan -Pertahankan kuku -Untuk mencegah
20-032014 kulit berhubungan tindakan keperawatan anak tetap pendek, terjadinya luka pada
dengan adanya rash selama 2 x 24 jam bintik- menjelaskan kepada saat anak menggaruk
bintik merah pada kulit anak untuk tidak
akan hilang. menggaruk rash

Kriteria hasil :
-Berikan obat
Pasien tidak
antipruritus topikal,
merasakan gatal dan -Agar tidak merasakan
dan anestesi topikal
nyaman dengan gatal dan sakit pada
keadaannya kulit pasien
Rash pada kulit -Mandikan klien
berkurang dengan menggunakan
sabun yang tidak perih
-Untuk mencegah
infeksi Untuk
Kolaborasi:
mencegah terjadinya
-Pemberian
luka pada saat anak
antihistamin
menggaruk

-Agar tidak merasakan


gatal dan sakit pada
kulit

2 Jumat, Gangguan kebutuhan Setelah dilakukan askep -Berikan banyak -Untuk

20-03-2014 nutrisi kurang dari 2x 24 jam diharapakan minum (sari buah- mengkompensasi
kebutuhan tubuh pasien menunjukkan buahan, sirup yang adanya peningkatan
berhubungan dengan peningkatan nafsu makan tidak memakai es). suhu tubuh dan
anoreksia dengan. merangsang nafsu
makan
Kriteria Hasil :
BB meningkat -Berikan susu porsi ----Untuk memenuhi
Nafsu makan sedikit tetapi sering kebutuhan nutrisi
meningkat. (susu dibuat encer dan melalui cairan
(dapat menghabiskan 1 tidak terlalu manis. bernutrisi.
porsi untuk anak)
- Berikan makanan
lunak, misalnya bubur
yang memakai kuah, -Untuk
dengan porsi sedikir memudahkan
tetapi dengan mencerna makanan
kuantitas yang sering. dan meningkatkan
asupan makanan.

3 Jumat, Gangguan rasa Setelah dilakukan askep


- Libatkan keluarga - Agar keluarga
20-03-2014 nyaman : peningkatan selama 2 x 24 jam dalam perawatan serta lebih kooperatif dalam
suhu tubuh bd proses diharapkan suhu badan ajari cara menurunkan terapi
inflamasi / infeksi pasien berkurang suhu tubuh
virus Kriteria hasil : - Berikan
kompres hangat.
Suhu tubuh 36,5
- untuk membantu
37,50C
dalam penurunan suhu
Nadi normal tubuh pada pasien.
Badan tidak terasa -Pantau suhu -suhu ruangan /
panas lingkungan, batasi / jumlah selimut harus
tambahkan linen diubah untuk
Akral Normal tempat tidur sesuai mempertahankan
indikasi.
-Monitor -untuk mengetahui
perubahan suhu tubuh dan merencanakan
intervensi selanjutnya

3.5 Implementasi dan Evaluasi

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


1Jumat,20 Gangguan -Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
S : S;Pasien mengatakan rasa
maret 2014 integritas kulit menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaruk gatalnya masih ada

08.00 wib berhubungan rasa :O: ditandai dengan jarangnya


dengan -Memberikan obat antipruritus topikal, dan pasien menggaruk kulit
adanya rash anestesi topikal A : A:Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
-Memandikan klien dengan menggunakan sabun
yang tidak perih

-Memberikan antihistamin
2Jumat,20 Gangguan -Memberikan banyak minum (sari buah-buahan,
S : S :Pasien mengatakan sudah
maret 2014 kebutuhan sirup yang tidak memakai es). merasakan pahit pada

11.30 wib nutrisi kurang -Memberikan susu porsi sedikit tetapi sering mulutnya sewaktu makan
dari (susu dibuat encer dan tidak terlalu manis, dan
O : O :ditandai
kebutuhan berikan susu tersebut dalam keadaan yang hangat dengan kurangnafsu makan
tubuh ketika diminum). pada anak
berhubungan -Memberikan makanan lunak, misalnya bubur
A : A:Masalah belum teratasi
dengan yang memakai kuah, sup atau bubur santan P : Intervensi dilanjutkan
anoreksia memakai gula dengan porsi sedikir tetapi dengan
kuantitas yang sering.
3 Jumat,20 Gangguan -Melibatkan keluarga dalam perawatan serta
S : S : pasien mengatakan
maret 2014 rasa nyaman : ajari cara menurunkan suhu tubuh badannya sudah tidak panas
peningkatan Memberikan kompres hangat. lagi
09.00 wib suhu tubuh bd Memantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan
O :O : ditandai dengan
proses linen tempat tidur sesuai indikasi. pengukuran suhu tubuh
inflamasi / Monitor perubahan suhu tubuh normal 370 C
infeksi virus A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3.6 Catatan Perkembangan

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


1 sabtu,21 maret Gangguan -Mempertahankan kuku anak tetap
S : S;Pasien mengatakan
2014 integritas kulit pendek, menjelaskan kepada anak untuk berkurang rasa gatalnya

08.00 wib berhubungan tidak menggaruk rash O: ditandai dengan


dengan adanya -Memberikan obat antipruritus topikal, jarangnya
rash dan anestesi topikal O:pasien menggaruk kulit
A : A:Masalah
-Memandikan klien dengan
teratasi sebagian
menggunakan sabun yang tidak perih
P : Intervensi dilanjutkan
-Memberikan antihistamin
2 Sabtu,21 maret Gangguan -Memberikan banyak minum (sari buah-
S : S :Pasien mengatakan sudah
2014 kebutuhan buahan, sirup yang tidak memakai es). merasakan tidak pahit pada

11.30 wib nutrisi kurang -Memberikan susu porsi sedikit tetapi mulutnya sewaktu makan
dari kebutuhan sering (susu dibuat encer dan tidak terlalu
O : O :ditandai dengan
tubuh manis, dan berikan susu tersebut dalam meningkatnya nafsu makan
berhubungan keadaan yang hangat ketika diminum). pada anak
dengan -Memberikan makanan lunak, misalnya
A : A:Masalah teratasi sebagian
anoreksia bubur yang memakai kuah, sup atau bubur P : Intervensi dilanjutkan
santan memakai gula dengan porsi sedikir
tetapi dengan kuantitas yang sering.
1 Minggu 21 maret Gangguan integritas -Mmempertahankan kuku anak tetap p
2014 kulit berhubungan menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaru
dengan adanya rash -Memberikan obat antipruritus topikal,
08.00 wib anestesi topikal

--Memandikan klien dengan menggunakan


yang tidak perih

-Memberikan antihistamin

- Memberikan banyak minum (sari buah-b

Gangguan kebutuhan sirup yang tidak memakai es).

nutrisi kurang dari -Memberikan susu porsi sedikit tetapi sering

kebutuhan tubuh dibuat encer dan tidak terlalu manis, dan berika

berhubungan dengan tersebut dalam keadaan yang hangat ketika dimi


2 Minggu 21 maret anoreksia -Memberikan makanan lunak, misalnya
2014 yang memakai kuah, sup atau bubur santan me
gula dengan porsi sedikir tetapi dengan ku
12.00 wib yang sering.

You might also like