You are on page 1of 4

Home penyakit saluran pernafasan Pengertian Obat Anti Tuberculosis (OAT ) dan Cara Pemberiannya

WEDNESDAY, 17 SEPTEMBER 2014 PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN

Pengertian Obat Anti Tuberculosis (OAT ) dan Cara Pemberiannya

Pengertian Obat
Anti Tuberculosis (OAT ) dan Cara Pemberiannya- Setelah kita
membahas tentang penyakit TB dan cara mendiagnosisnyapada
artikel penyakit TB pada orang dewasa dan penyakit TB pada anak, maka
sekarang kita akan membahas tentang pengobatan penyakit TB dengan
melihat gejala TBC dan mempertimbangkan efek sampingnya terhadap pasien.
Obat anti tuberculosis atau sering disingkat dengan OAT bertujuan untuk
membunuh mikobakterium tuberculosis yang menyerang terhadap tubuh pasien,
kenapa pengobatan penyakit TB sangat lama ? hal ini disebabkan
karena Mycobacterium Tuberculosis sifatnya sangat kuat. Dibutuhkan waktu 6
bulan untuk membasmi semua bakteri TB. Mungkin pada pengobatan beberapa
minggu pasien akan sudah tidak merasakan gejala gejalanya lagi..Namun
perlu diperhatikan bahwa Mikobacterium Tuberculosis masih ada di tubuh
penderita. Oleh karena itu, orang yang terdiagnosis TB harus minum obat
selama 6 bulan meskipun gejala khas TB sudah tidak dikeluhkan lagi.
Sehingga ketika pasien tidak teratur dalam pengobatan ini, maka justru akan
membahayakan jiwa pasien. Bakteri TB akan berkembang semakin banyak dan
kemungkinan bisa resisten (kebal) terhadap obat OAT yang dikenal
dengan multidrug resistant TB (MDR TB) dan penyakitpun akan bertambah
berat. Dan Ketika bakterinya resisten, penderita TB akanmenularkan kembali
penyakitnya untuk keluarga yang tinggal serumah, teman dekat, atau siapa saja
yang menghabiskan waktu dengannya.Sehingga pengobatan OAT pada penyakit
TB harus sesuai dengan saran dokter atau perawat.
Obat Anti Tuberculosis
Macam macam dan dosis OAT
1. ( R ) RIFAMPISIN,dengan dosis 10 ( 8 - 12 ) untuk dosis perhari dan 10
( 8 - 10 ) untuk 3xseminggu.
2. ( H ) ISONIAZID, dengan dosis 5 ( 4 - 6 ) untuk dosis perhari dan 10 ( 8 -
10 ) untuk 3xseminggu.
3. ( E ) ETHAMBUTOL,dengan dosis 15 ( 15 - 20 ) untuk dosis perhari dan
30 ( 25 - 35 ) untuk 3xseminggu.
4. ( Z )PYRAZINAMID, dengan dosis 25 ( 20 - 30 ) untuk dosis perhari dan
35 ( 30 - 40 ) untuk 3xseminggu.
5. ( S ) STREPTOMISIN, dengan dosis 15 ( 12 - 18 ) untuk dosis perhari dan
15 ( 12 - 18 ) untuk 3xseminggu.
6. KETERANGAN " DOSE( Mg/Kg )
Obat OAT lain :
1. CAPREOMISIN 15-30 Mg/kgbb
2. SIKLOSERIN 15-20 Mg/kgbb
3. ETHIONAMIDE 15-20 Mg/Kgbb
4. KANAMISIN 15-30 Mg/Kgbb
5. PAS

Panduan Pemakaian OAT Berdasarkan


Katagori Penyakit
Kategori I
Penyakit TB yang tergolong dalam katagori I ini adalah :
1. TB Paru yang test sputum dengan hasil BTA (+)
2. TB Paru yang test sputum dengan hasil BTA (-) dan foto toraks (+)
3. TB ektra Paru berat
OAT yang di berikan pada kategori ini adalah :
- 2HRZE/4H3R3
- 2HRZE/4HR
- 2HRZE/6HE
Kategori II
Penyakit Tb yang tergolong dalam kategori II adalah :
1. Pasien kambuh
2. Gagal terapi pengobatan
3. Kasus putus obat
OAT yang diberikan pada pasien kategori II ini adalah :
- 2RHZES/RHZE/5H3R3
- 2HRZES/HRZE/5HRE
Kategori III
Pasien yang tergolong dalam kategori III ini adalah :
1. TB Paru dengan pemeriksaan BTA (-) dengan lesi minimal
2. Pdr ekstra paru ringanlimfadenitis, osteomielitis tb, artritis tb, nepritis tb
OAT yang diberikan pada pasien katagori III adlah :
- 2 RHZ/4RH
- 2HRZ/4H3R3
- 2HRZ/6HE
Kategori IV
Pasien yang termasuk dalam kategori IV adalah :
1. Kasus kronik, OAT yang diberikan pada pasien ini adalah : RHZES /
sesuai hasil uji resistensi (Minimal OAT yang sensitif ) + OBAT LINI 2 MINIMAL
T/ 18 bulan.
2. MDR TB (multidrug resistant TB ) , pengobatan yang diberikan pada
pasien ini adalah : sesuai uji resistensi + OAT LINI 2 atau ( H ) seumur hidup.
Efek Samping Obat Anti Tuberculosis
( OAT )
1. Rimfapisin ( R ), efek sampingnya adalah : air kencing berwarna merah,
mual, sakit perut, Kelainan sistemik, termasuk, syok, hepatitis dan purpura.
2. Pyrazinamid ( Z ), efek sampingnya adalah : nyeri pada dada.
3. Etambutol ( E ), efek sampingnya adalah : gangguan penglihatan.
4. Isoniazin ( H ), efek sampingnya adalah : rasa kesemutan sampai rasa
seperti terbakar pada kaki, hepatitis, neurotis perifer
5. Streptomisin ( S ), efek sampingnya adalah : ototoksik,reaksi hipersensitiv,
nefrotoksik, Gangguan keseimbangan (vertigo & nistagmus ), tuli.

You might also like