Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
hampir semua organ tubuh, namun bakteri TBC lebih sering menyerang
menular.8
2.1.2. Etiologi
Jensen, Ogawa.
4)
Kuman nampak berbentuk batang berwarna merah dalam pemeriksaan
dibawah mikroskop
5)
Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup dalam
perbaikan klinis.
serologis.
underdiagnosis.
BTA positif.
adanya TB paru.9
Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam,
oleh orang sehat, ia akan menempel pada saluran napas atau jaringan
paru. Partikel ini dapat masuk ke alveolar bila ukurannya kurang dari
5 mikrometer.
paru, otak, ginjal, tulang. Bila masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi
TB paru.
(2) Tuberkulosis ekstra paru:
yaitu:
a. Pasien kambuh
follow-up)
d. Lain-lain
dapat berupa :
(1) Mono resistance (TB MR)
bersamaan.
TB/HIV)
ada yang tidak bergejala namun ada juga yang bergejala sangat akut.
mukoid, nyeri dada, batuk darah, dan gejala-gejala lain, yaitu bila
4) Nyeri dada: nyeri dada ini timbul bila infiltrasi radang sudah
dan lain-lain. Gejala malaise ini semakin lama semakin berat dan
2.1.7. Penatalaksanaan
buruk selanjutnya
(3) Mencegah terjadinya kekambuhan TB
terjadinya resistensi.
pengobatan.
(4)
Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup
mencegah kekambuhan
minggu.
( 2 ) Tahap Lanjutan
2.1.8. Komplikasi
yaitu:
1)
Akut : pleuritis, Efusi pleura, empiema, gagal napas, Poncets
arthropsthy, laringitis
2)
Kronis : Obstruksi jalan napas pasca TB, kerusakan parenkim
atau bernyanyi. Melepaskan droplet besar (lebih besar dari 100) dan
yang kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang rentan.13
dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
batuk, bersin, dan berbicara keras. Kuman ini dapat bertahan diudara
adalah:13
aktif.
terinveksi HIV)
jangka panjang
8) Petugas kesehatan
menderita TB paru
medis dan fisik, radiografi dada, uji kulit tuberkulin, dan pulasan
2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
berusaha berprilaku hidup bersih dan sehat. Begitu juga dengan penderita TB
penderita TB paru yang kurang akan cara penularan, bahaya, dan cara
yang sakit dan akhirnya berakibat menjadi sumber penular bagi orang
disekelilingnya.19
dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan yang rendah
hidup yang baik amat dibutuhkan untuk penjagaan kesehatan pada umumnya
2.2. Perilaku
Di lihat dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non-
faktor, yaitu:18
lain-lain.
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan suatu
B = f (PF, EF,
RF)
Keterangan:
B = Behaviour F = Fungsi
RF = Reinforcing factors
yang ada sama seperti di rumah sakit, dapat merujuk pasien dan
memantau OAT yang dikonsumsi oleh paien secara teratur. Seperti halnya
terdapat 8,6 juta kasus TB, pada tahun 2012 diperkirakan terdapat kasus
450.000 orang yang menderita TB multi drugs resistance (MDR) dan 170.000
(enabling factors) yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak
factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
bagi masyarakat.
M. Tuberculosis
Proses
fagositosis
Berkembang
biak Manifestasi
Klinis:
- Keringat malam
Pemeriksaan penunjang - Anoreksia
- Pemeriksaan fisik - Penurunan BB
- Tes tuberkulin - Malaise
Perilaku pencegahan - Rontgen thoraks - Dll
penularan:
- Laboratorium (sputum,
- Menggunakan masker urine, darah, dll)
- Tidak meludah - Dll
sembarangan Komplikasi:
- Mengkonsumsi OAT - Gagal napas
secara teratur
- Hemoptisis
Positif TB
- Efusi pleura
- Empiema
Penatalaksanaan - Amiloidosis
Pengobatan OAT - Aspergiloma
- dll
diteliti adalah variabel independen yang terdiri dari pengetahuan, perilaku dan
2016.