Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
hasil konsepsi oleh ibu.proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan yang
panggul, vagina dan introitus (lubang luar vagina). Janin harus mampu
Tipe panggul :
a. Ginekoid 50% wanita
b. Android 23% pria
c. Antropoid 24% wanita
d. Platifeloid 3% wanita
2. Passanger (janin)
Janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberapa faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak sikap, dan
posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka ia
2. Penurunan
Penurunan kepala terjadi bersamaan dengan mekanisme lainnya.
3. Fleksi
Janin terus didorong maju, tetapi kepala janin terhambat oleh
menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir. Rotasi ini terjadi setelah kepala
symfisis pubis, yanng dipengaruhi oleh gaya dorong dari fundus uteri dan
punggung janin.
7. Ekspulsi
Pengeluaran bahu anterior dan posterior serta seluruh tubuh bayi.
Tabel 2.1
Fase Persalinan dan Kelahiran
A. Kala I
membuka lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri dari 2 fase yaitu
8 jam.
d) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya antara 20-30 detik
Fase aktif pada kala I persalinan:
a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat
B. Kala II
kontraksi.
b) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum
dan/atau vaginanya.
c) Perineum terlihat menonjol.
d) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
e) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
Tanda pasti Kala II melalui periksa dalam (informasi
C. Kala III
Kala III persalinan juga disebut sebagai kala uri atau kala
pengeluaran plasenta.
plasenta lahir dan segera setelah itu. Ketika plasenta terlepas atau
D. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
Postpartum ( 7 )
Yang di pantau pada kala IV adalah tekanan darah: Nadi,
dan Perdarahan.
d. Asuhan dan Pemantauan Pada Kala IV
13
bawah pusat
lama adalah persalinan yang abnormal/ sulit dan di sebut juga sebagai distosia.
(7)
dengan fase laten lebih dari 8 jam atau persalinan telah berlangsung 12 jam
atau lebih akan tetapi bayi belum lahir. Dan ada juga yangmenyatakan bahwa
14
partus lama adalah persalinan yang berpatokan pada fatograp di mana dilatasi
servick ada pada kanan garis waspada pada persalinan fase aktif.(6)
kemacetan
2. Kelainan Janin
a. Persalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena kelainan
menyebabkan kemacetan
a. Letak sungsang
b. Letak lintang
3. Distosia karena kelainan tenaga/ his
a. His hipotonik
b. His hipertonik
c. His yangti dak terkoordinasi
4. distosia karena kelainan alat kandungan dan jalan lahir
a. kelainan di vulva
b. kelainan di vagina
c. uterus / servick
d. kesempitasn pintu atas panggul
e. kesempitan bidang tengah pelpelvis
f. kesempitan pintu bawah pangggul
5. distosia karena jalan lahir
a. Bayi besar
b. Hydrochepalus
c. Anencepalus
d. Kembar siam
e. Gawat janin
(9)
a. Infeksi intrapartum
ibu dan janin, trauma bila di sertai pecahnya ketuban. Bakteri di dalam
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsi pada ibu janin.
persalinan lama.
b. Ruptur uterin
16
serius selama partus lama, terutama pada ibu denganpa ritas tinggi dan
rupture.
4) Pembentukan Fistula
tetapi tidak maju dalam jangka waktu yang lama, bagian jalan lahir yang
dan juga terjadi ketuban pecah lama serta infeksi intrauterus, resiko janin
dan ibu akan muncul infeksi intrapartum bukan saja penyulit bagi ibu tapi
terbawah kepala janin. Molase pada kepala janin juga menjadi dampak
partus lama yang di akibatkan oleh his yang kuat, molase dapat
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas scara spontan dan teratur
segera setelah lahir, seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin
dengan keadaan ibu, tali pusat atau masalah pada bayi selama atau sesudah
persalinan.
aliran darah ibu yang menuju janin melalui plasenta berkurang, sehingga
aliran oksigen ke janin berkurang, akibatnya terjadi gawat janin hal ini dapat
menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir. Adapun keadaan ibu, tali pusat dan
1. Faktor ibu
a. Preeklamsi dan eklamsia
b. Pendarahan abnormal (plasenta previa dan solusio plasenta)
c. Partus lama atau partus macet
d. Demam selama persalinan
e. Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
f. Kehamilan pos matur
vakum, forcep)
c. Kelainan congenital
d. Air ketuban bercampur mekonium
1. Persiapan Keluarga
a. Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga
resusitasi:
1) Gunakan ruangan yang hangat dan terang
2) Tempat resusitasi hendaknya datar, rata, cukup keras, bersih,
berangin.
b. Keterangan:
1) Ruangan yang hangat akan mencegah hipotermi
2) Tempat resusitasi yang datar dan rata di gunakan untuk
pakai, yaitu :
1) Kain ke 1 : untuk mengeringkan bayi
2) Kain ke 2 : untuk menyelimuti bayi
3) Kain ke 3 : untuk ganjal bahu bayi
4) Alat perhisap lendir deLee atau bola karet
5) Alat ventilasi : tabung dan sungkup atau balon dan sungkup
6) Kotak alat resusitasi
7) Sarung tangan
8) Jam atau pencatat waktu
b. Keterangan
1) Kain yang di gunakan sebaiknya bersih, kering dan hangat dan
ketuban segera setelah lahir. Bagi bidan yang sudah biasa dan
menyediakan sehelai kain di atas perut ibu, hal ini dapat juga di
berisi penghisap lender de lee atau bola karet dan alat resusitasi
tertutup).
21
tangan
3) Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan
di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebab utama kematian bayi baru
lahir adalah asfiksia. Faktor terjadinya Asfiksia yaitu faktor ibu, faktor
persalinan, faktor janin dan faktor plasenta dan salah stu dari faktor ibu
dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Maka untuk menghindari