You are on page 1of 32

STUKTUR BAJA 1

TKS 1502 / 3 SKS

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS JEMBER
2015

GATI ANNISA HAYU, ST, MT, MSc.


MODUL 3

STRUKTUR BATANG TARIK


Tahanan Nominal
Tahanan nominal komponen struktur tarik dapat ditentukan oleh
beberapa faktor :
1. Leleh penampang pada daerah yang jauh dari hubungan
2. Fraktur dari penampang efektif neto pada lubang-lubang baut di
hubungan
3. Keruntuhan blok geser (shear block) pada lubang-lubang baut di
hubungan
Menurut SNI dan AISC-LRFD
Menurut SNI 03-1729-2002 pasal10.1 dinyatakan bahwa semua komponen struktur yang
memikul gaya tarik aksial terfaktor sebesar Tu, maka harus memenuhi :

Tu < . Tn

= 0,9 untuk leleh pada penampang bruto = 0,75 untuk fraktur pada penampang efektif.
dimana :
Tu adalah gaya tarik aksial terfaktor
Tn adalah tahanan nominal dari penampang yang ditentukan berdasarkan tiga macam
kondisi keruntuhan batang tarik
Tahanan Nominal (Tn) :
Kondisi leleh dari luas penampang kotor :

Tn = Fy Ag
Dimana : Fy = kuat leleh (Mpa atau Kg/Cm2)
Ag = luas penampang bruto (Cm 2)

Kondisi Fraktur dari luas penampang efektif sambungan:

Tn = Fu Ae
Dimana : Fu = kuat tarik (Mpa atau Kg/Cm 2 )
Ae = luas penampang efektif (Cm 2)
LUAS NETTO
Luas penampang netto : perkalian antara tebal batang dan lebar
nettonya.

AN < 0,85 AG

Syarat lubang :

D < 24 2 mm
D > 24 3 mm
A

T T

B
luas netto efektif = luas penampang AB luas
lubang
Contoh 1 :
Hitung luas netto, An dari batang tarik berikut ini. Baut yang
digunakan berdiameter 19 mm. Lubang dibuat dengan
metode punching.

Lubang baut 19
mm

T T

Pelat 6 x 100
mm
Penyelesaian :
Luas kotor (Ag) = 6 x 100 = 600 mm2
Lebar lubang = 19 + 2 = 21 mm
An = Ag ( lebar lubang x tebal pelat)
= 600 ( 6 x 21 )
= 474 mm2 < 85%.Ag (= 510 mm2)
Efek Lubang Berselang-
seling pada Luas Netto
Potongan 1-1 :
An = Ag ndt
Potongan 1 2 :

An =Ag - ndt +

Dimana :
Ag = luas penampang kotor
An = luas penampang netto
t = tebal penampang
d = diameter lubang
n = banyak lubang dalam satu potongan
s,u = jarak antar sumbu lubang pada arah sejajar dan tegok lurus sumbu
komponen struktur
LUAS NETTO EFEKTIF (Ae)
Ae adalah luas penampang efektif :
Ae = U An
Dimana : Ae = luas penampang efektif (Cm2)
U = faktor reduksi
An = luas neto penampang (Cm2)
koefisien reduksi U untuk hubungan yang menggunakan baut atau
paku keling :

Dimana :
X = jarak titik berat penampang terhadap sisi luar elemen
penampang yang disambung
L = jarak antara baut pertama dan baut terakhir dalam 1 baris
koefisien reduksi U untuk hubungan yang menggunakan las :
1. Disambung dengan las memanjang saja atau kombinasi dengan
las melintang Ae = Ag.

2. Disambung hanya dengan las melintang saja U =1,


sehingga Ae = An

3. Disambung dengan las memanjang saja. Maka panjang las (l)


harus lebih besar dr jarak las (w)

L 2w U =1
2w > L 1,5 w U = 0.87
1.5 w > L w U = 0.75
Latihan Soal Luasan Netto:
1. Tentukan An minimum dari batang tarik berikut. Diameter
baut 19 mm dan tebal plat 6 mm.

2. Tentukan An minimum dari batang tarik berikut. Diameter


baut 25 mm.
Latihan Soal Tahanan Batang Tarik:
3. Seperti pada soal 1 dengan mutu baja BJ37. Hitung tahanan
rencana dari batang tarik tersebut

4. Seperti pada soal 2. Apabila batang menerima beban mati


sebesar 110 kN dan beban hidup 200 kN. Mutu Baja BJ41.
Asumsi Ae=An. Periksalah kecukupan batang tersebut !
Geser Blok (BLOCK SHEAR)
Geser Blok

Sebuah elemen pelat tipis menerima beban tarik, dan disambungkan


dengan alat pengencang, tahanan dari komponen tarik tersebut
kadang ditentukan oleh kondisi batas sobek, atau sering disebut geser
blok.
Geser Blok

Pengujian menunjukkan bahwa keruntuhan geser blok merupakan penjumlahan


tarik leleh (tarik fraktur) pada suatu irisan dengan geser fraktur (atau geser
leleh) pada irisan lainnya yang saling tegak lurus.
Geser Blok
1. Geser Leleh Tarik Fraktur (fu Ant 0,6 fu Anv)
Tn = 0,6 fy Agv + fu Ant

2. Geser Fraktur Tarik Leleh (fu Ant < 0,6 fu Anv)


Tn = 0,6 fu Anv + fy Agt
Dengan
Agv = Luas kotor akibat geser
Agt = Luas kotor akibat tarik
Anv = Luas netto akibat geser
Ant = Luas netto akibat tarik
fu = Kuat tarik
fy = Kuat leleh
Geser Blok
Contoh soal
Hitunglah tahanan rencana komponen struktur tarik berikut,
yang terbuat dari profil L 80.80.8. mutu baja BJ 37. Diameter
baut 19mm
Geser Blok
Jawab:
Kondisi leleh
Tn = Ag fy = 0,9 ( 1230) (240) = 26,568 ton

Kondisi fraktur
An = 1230 8 (19 + 2) = 1062 mm2
0,85 Ag = 0,85 (1230) = 1045,5 mm2
U = 1 - /L = 1 22,6/90 = 0,75

Ae = U. An = 0,75 (1045,5) = 784,125 mm2

Tn = Ae . fu = 0,75(784,125)(370) = 21,76 ton

Periksa terhadap geser blok:


0.6. fu. Anv = 0,6(370)(120 3,5(19 + 2))(8) = 8,26 ton
fu. Ant = 370(30 0,5(19 + 2))(8) = 5,77 ton
Karena fu. Ant < 0,6. fu. Ant , gunakan persamaan 3.4.b, sehingga
Tn = 0,6 fu. Anv + fy. Ag = 8,26 + (240)(30)(8) = 14,02 ton
Tn = 0,75 x 14,02 = 10,515 ton
Keruntuhan geser blok terjadi karena jarak antar baut yang kecil, peraturan Baja
Indonesia SNI mensyaratkan jarak minimal antar alat pengencang adalah 3 kali
diameter nominalnya.
1. Sebuah batang tarik dari pelat berukuran 10 mm x 190 mm
harus memikul beban mati sebesar 110 kN dan beban hidup
20 kN. Mutu baja BJ 41 dan diameter baut 25 mm. Dengan
asumsi Ae = An, periksalah kecukupan batang tersebut !
2. Sebush plat berukuran 10mm x 250 mm dari baja bermutu
BJ 37 disambungkan dengan baut berdiameter 22 mm.
Hitunglah tahanan tarik rencana dari batang tersebut !
3. Hitunglah tahanan geser blok dari suatu komponen struktur
tarik berikut jika mutu baja BJ 41 dan diameter baut yang
dipakai adalah 22 mm
SEKIAN

You might also like