You are on page 1of 91

Pengukuran

Status Gizi dengan


Antropometri Gizi
Farida Wahyu N

PSG pertemuan 1/genap16/17


Pendahuluan

n Penggunaan antropometri sebagai salah satu


metode untuk mengukur status gizi masyarakat
sangat luas
v Antropometri adalah cara pengukuran status gizi
yang paling sering digunakan di masyarakat
Contoh penggunaan:
- Program gizi masyarakat dalam pengukuran
status gizi balita
- Kegiatan penapisan status gizi masyarakat

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan sebagai
Dasar Antropometri Gizi

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
n PengerFan pertumbuhan dan perkembangan
mencakup perisFwa yang statusnya berbeda tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan

n Pertumbuhan lebih menekankan pada sik,


sedangkan perkembangan lebih menekankan pada
mental dan kejiwaan seseorang

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
n Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran dan fungsi Fngkat sel , organ maupun
individu, yang diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium
dan nitrogen tubuh)

n Denisi: Peningkatan secara bertahap dari tubuh,


organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai
remaja
PSG pertemuan 1/genap16/17
Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
n Kecepatan pertumbuhan berbeda pada
seFap tahapan kehidupan, dipengaruhi oleh:
1. Kompleksitas dan ukuran dari organ
2. Rasio otot dengan lemak tubuh

n Kecepatan pertumbuhan pada saat pubertas sangat


cepat dalam hal Fnggi badan, ditandai dengan
perubahan otot, lemak dan perkembangan organ
yang diikuF oleh kematangan hormon seks

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

n Pertumbuhan (growth) yang opFmal sangat


dipengaruhi oleh potensi biologisnya
n Tingkat pencapaian fungsi biologis seseorang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan: geneFk, lingkungan bio-psiko-sosial, dan
perilaku
n Proses tersebut sangat unik, hasil akhirnya berbeda-
beda dan memberikan ciri pada seFap anak

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
n Perkembangan (development)
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsi di dalamnya
termasuk pula perkembangan emosi, intelektual dan
Fngkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
n Denisi Perkembangan:
Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil proses pematangan
atau
Penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan
oleh kematangan sistem saraf pusat, khususnya di
otak.
n Perkembangan anak yang sehat searah (paralel)
dengan pertumbuhannya
PSG pertemuan 1/genap16/17
Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan

Pertumbuhan lebih menekankan pada aspek sik


sedangkan
Perkembangan lebih menekankan pada aspek
pematangan fungsi organ, terutama kematangan
sistem saraf pusat

PSG pertemuan 1/genap16/17


Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan : perubahan yang dapat diukur secara kuanFtaFf
( contoh : dari 5 kg menjadi 6 kg)

Perkembangan : perubahan yang hanya dapat diukur secara kualitaFf


(contoh : dari dapat merangkak menjadi dapat berdiri, dari Fdak
dapat bicara menjadi dapat berbicara)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
1. FAKTOR INTERNAL (GENETIK)
- Modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan
- Melalui geneFk dapat ditentukan kualitas dan kuanFtas
pertumbuhan, yang ditandai dengan:
(1) Intensitas dan kecepatan pembelahan
(2) Derajat sensiFvitas jaringan terhadap rangsangan
(3) Umur pubertas
(4) BerhenFnya pertumbuhan tulang.

Yang termasuk faktor internal: faktor bawaan yang normal


dan patologis, jenis kelamin, obstetrik, dan ras (suku
bangsa)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
n Jika potensi geneFk dapat berinteraksi dalam
lingkungan yang baik dan opFmal >> pertumbuhan
opFmal
n Gangguan pertumbuhan:
- Di negara maju sering diakibatkan oleh faktor geneFk
- Di negara berkembang selain disebabkan oleh faktor
geneFk, juga oleh lingkungan yang Fdak
memungkinkan seseorang tumbuh secara opFmal
>> kemaFan balita di negara berkembang
n Menurut Jellife D.B. (1989), yang termasuk faktor
internal adalah geneFk, obstetrik, dan seks

PSG pertemuan 1/genap16/17


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
2. FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)
- Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya
potensi geneFk yang opFmal.
- Kondisi lingkungan yang buruk >> kondisi geneFk
opFmal Fdak dapat tercapai
- Yang termasuk faktor lingkungan adalah bio-sik-
psikososial
- Faktor ini mempengaruhi seFap individu sejak masa
konsepsi sampai akhir hayat
- Faktor lingkungan dibagi dua:
(1) faktor pranatal dan (2) pascanatal
PSG pertemuan 1/genap16/17
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
n Lingkungan Pranatal

- Mempengaruhi pertumbuhan janin sejak konsepsi


hingga lahir
- MelipuF gizi ibu saat hamil, mekanis, toksin/zat
kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, anoksia
embrio
n Lingkungan Pascanatal
- Dipengaruhi oleh lingkungan
- MelipuF lingkungan biologis, lingkungan sik,
faktor psikososial, keluarga dan adat-isFadat

PSG pertemuan 1/genap16/17


FAKTOR CONTOH
I Internal
a. Genetik Individu (keluarga)
Ras/lingkungan intrauterin (ketidakcukupan plasenta)
b. Obstetrik BBLR Lahir kembar

c. Seks Laki-laki lebih panjang dan berat

II Eksternal
Fetus (diet maternal: protein, energi dan iodium)
a. Gizi
Bayi (ASI dan susu botol)
Anak (protein, energi, iodium, zink, vitamin D dan asam folat
b. Obat-obatan Alkohol, tembakau dan kecanduan obat-obat lainnya

c. Lingkungan Iklim Daerah kumuh Altitude

d. Penyakit
1. Endokrin Hormon pertumbuhan
2. Infeksi Bakteri akut dan kronis, virus dan cacing
3. Kongenital Anemia sel sabit, kelainan metabolisme sejak lahir
4. Penyakit kronis Kanker, malabsorpsi usus halus, jantung, ginjal dan hati
5. Psikologis Kemunduran mental/emosi

Sumber: Jelliffe DB, 1989, Community Nutrtional Assessment, Oxford University Press, hlm. 57

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jenis-jenis Pertumbuhan
1. Pertumbuhan linear
- Menggambarkan status gizi pada masa lampau -
Bentuk dan ukuran pertumbuhan linear berhubungan
dengan panjang
- Contoh ukuran panjang: panjang badan, lingkar dada,
lingkar kepala. Yang paling sering digunakan Fnggi atau
panjang badan
2.Pertumbuhan massa jaringan
- Menggambarkan status gizi pada saat sekarang atau
pada saat pengukuran
- Bentuk dan ukuran massa jaringan: massa tubuh -
Contoh ukuran massa jaringan : berat badan, lingkar lengan
atas, tebal lemak bawah kulit. Ukuran yang paling sering
digunakan adalah berat badan
PSG pertemuan 1/genap16/17
Antropometri Gizi

PSG pertemuan 1/genap16/17


PengerFan Antropometri

n Asal kata: antropos (tubuh) dan metros (ukuran);


antopometri = ukuran tubuh
n Jellife (1966)

Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam


pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
Fngkat umur dan Fngkat gizi
n Sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai keFdakseimbangan antara asupan protein dan
energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan
sik dan proporsi jaringan tubuh, seperF lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh

PSG pertemuan 1/genap16/17


Syarat yang Mendasari Penggunaan
Antropometri
n Alat mudah didapat dan digunakan
n Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan
mudah dan objekFf
n Pengukuran Fdak selalu harus oleh tenaga khusus
profesional, dapat oleh tenaga lain setelah mendapat
pelaFhan
n Biaya relaFf murah
n Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cue of point dan
baku rujukan yang sudah pasF
n Secara ilmiah diakui kebenarannya
PSG pertemuan 1/genap16/17
Keunggulan Dan Kelemahan Pengukuran Penentuan Status
Gizi Secara Antropometri
Keunggulan Penentuan Status Gizi Antropometri
Prosedurnya sederhana, aman dan dapat digunakan
untuk mengukur status gizi individu dan juga dapat
diaplikasikan pada sampel dalam jumlah besar.
Tiodak membutuhkan peralatan yang mahal. Mudah
dibawa, tahan lama dan dapat dibuat di daerah
setempat.
Tidak membutuhkan tenaga ahli, jika sesuai dengan
standart yang ada tenaga bukan ahlipun bisa
melakukannya.
Metode ini tepat dan akurat

PSG pertemuan 1/genap16/17


Keunggulan Penentuan Status Gizi Antropometri

Dapat menggambarkan status gizi di masa lampau


Umumnya dapat mengidenFkasi status gizi sedang,
kurang dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas
yang jelas.
Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan
status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk
penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Keunggulan Dan Kelemahan Pengukuran Penentuan Status
Gizi Secara Antropometri
Kelemahan Penentuan Status Gizi secara Antropometri
Tidak sensiFf, metode ini Fdak dapat mendeteksi status
gizi dalam waktu singkat. Disamping Fdak dapat
membedakan kekurangan zat gizi seperF zink dan Fe.
Faktor diluar gizi seperF penyakit, geneFk, dan
penurunan penggunaan energi dapat menurunkan
spesikasi dan sensiFvitas pengukuran antropometri.
Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat
mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran
antropometri gizi.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Kelemahan Penentuan Status Gizi secara Antropometri

Tidak bisa menunjukkan jenis kekurangan zat gizi


Tidak bisa menunjukkan apakah kelainan
tersebut karena nutrisi atau bukan (penyakit
atau geneFk)
Kesalahan dalam pengukuran (KeteliFan dalam
mengukur, alat ukur dan pencatatan hasil ukur)
Kadang keterbatasan kebudayaan, Fdak ada
suatu kesamaan standart dalam antropometri

PSG pertemuan 1/genap16/17


Pengukuran Antropometri
PENILAIAN PENILAIAN MASSA BEBAS PENILAIAN MASSA LEMAK (FAT
PERTUMBUHAN LEMAK (FAT-FREE MASS) MASS)
Lingkar kepala Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold

Berat badan Mid-upper-arm muscle Biseps skinfold


circumference (MUAMC)
Tinggi/panjang badan Mid-upper-arm muscle (MUAMA) Subscapular skinfold

Perubahan berat badan Suprailiac skinfold

Rasio berat/tinggi Mid-upper-arm fat area

Tinggi lutut Rasio lingkar pinggang panggul


(waist-hip circumference ratio)
Lebar siku

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jenis Parameter Antropometri

n Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat


dilakukan dengan mengukur beberapa parameter
n Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia
n Jenis parameter antropometri:
1. Umur
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
4. Lingkar Lengan Atas
5. Lingkar Kepala
6. Lingkar Dada
7. Jaringan Lunak

PSG pertemuan 1/genap16/17


Umur

n Faktor umur sangat penFng dalam penentuan status gizi.


Kesalahan penentuan umur >> interpretasi status gizi salah
n Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980):
- Tahun umur penuh (completed year)
Contoh: 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun 5
tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun
- Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2
tahun digunakan
Contoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan 2 bulan
26 hari, dihitung 2 bulan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Umur

Untuk melengkapi data umur dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:
1. Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yang
dibuat oleh orang tuanya. Jika Fdak ada, bila memungkinkan
catatan pamong desa
2. Jika diketahui kalender lokal seperF bulan Arab atau bulan lokal
(Sunda, Jawa dll), cocokan dengan kalender nasional

PSG pertemuan 1/genap16/17


Umur :
3. Jika tetap Fdak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau
berdasar kejadian penFng (lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan
kades, pemilu, banjir, gunung meletus dll)
4. Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak
kerabat/ tetangga yang diketahui pasF tanggal lahirnya.
5. Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal Fdak
diketahui, maka ditentukan tanggal 15 bulan ybs

PSG pertemuan 1/genap16/17


Berat Badan
n Merupakan ukuran antropometri terpenFng dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir (neonatus)
n Digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR
n Pada masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakan untuk
melihat laju pertumbuhan sik maupun status gizi, kecuali terdapat
kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor). Dapat
digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan
n Menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada
tulang
n Pada remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot
menurun
n Pada klien edema dan asites, terjadi penambahan cairan dalam
tubuh
n Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot,
khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi
PSG pertemuan 1/genap16/17
Berat Badan
Mrp hasil peningkatan/penjumlahan seluruh
jaringan tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dll
Alat yg digunakan:
1. Suspended scale (dacin) --- bayi
2. Detecto scale, health smic, bathroom scale,
Fmbangan elektrik/digital --- dewasa
Hal yg perlu diperhaFkan dlm pengukuran:
1. alat Fmbang harus di nol-kan
2. pakaian yg dikenakan seminimal mungkin

PSG pertemuan 1/genap16/17


Berat Badan Anak

PSG pertemuan 1/genap16/17


BERAT BADAN

PSG pertemuan 1/genap16/17


PSG pertemuan 1/genap16/17
PSG pertemuan 1/genap16/17
PSG pertemuan 1/genap16/17
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Menimbang Anak-Anak :
1. Pemeriksaan alat Fmbang
2. Anak balita yang diFmbang
3. Keamanan
4. Pengetahuan dasar petugas

PSG pertemuan 1/genap16/17


Berat Badan
Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan
utama:
1. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam
waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan
kesehatan
2. Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan
periodik memberikan gambaran pertumbuhan
3. Umum dan luas dipakai di Indonesia
4. KeteliFan pengukuran Fdak banyak dipengaruhi oleh
keterampilan pengukur
5. Digunakan dalam KMS
6. BB/TB merupakan indeks yang Fdak tergantung umur
7. Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan keteliFan
Fnggi: dacin
PSG pertemuan 1/genap16/17
Tinggi Badan (TB)

n Tinggi Badan merupakan antropometri yang


menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal
n Pada keadaa normal, TB tumbuh seiring dengan
pertambahan umur
n Pertumbuhan TB Fdak seperF BB, relaFf kurang
sensiFf pada masalah kekurangan gizi dalam waktu
singkat. Pengaruh desiensi zat gizi terhadap TB akan
nampak dalam waktu yang relaFf lama

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tinggi Badan (TB)

n Merupakan parameter paling penFng bagi keadaan yang


telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur Fdak
diketahui dengan tepat
n Merupakan ukuran kedua yang penFng, karena dengan
menghubungkan BB terhadap TB (quac sFck) faktor
umur dapat dikesampingkan
n Alat ukur :

- Alat Pengukur Panjang Badan Bayi : untuk bayi atau


anak yang belum dapat berdiri.
- Microtoise:
untuk anak yang sudah dapat berdiri

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tinggi Badan (posisi frankfurt Plane)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Microtoise

PSG pertemuan 1/genap16/17


Infantometer

PSG pertemuan 1/genap16/17


Pengukuran Panjang Badan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Selisih Pengukuran Panjang badan Tinggi
Badan
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang/Fnggi
badan harus sesuai dengan umur
Anak usia < 2 tahun menggunakan infantometer
(panjang badan) sedangkan anak usia > 2 tahun
menggunakan microtoise (Fnggi badan)
Menurut peneliFan MGRs/WHO 2005, Tinggi badan
lebih pendek 0,7 cm dibandingkan dengan panjang
badan.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur
Fngginya (berdiri) maka ditambahkan 0,7 cm untuk
mengkonversi menjadi panjang badan.
Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan
diukur panjangnya (terlentang) maka dikurangi 0,7
cm untuk mengkonversi menjadi Fnggi badan.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Lengan Atas

n Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan


status gizi, karena mudah, murah dan cepat. Tidak
memerlukan data umur yang terkadang susah
diperoleh
n Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit
n Lila mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat
mencerminkan:
1. Status KEP pada balita
2. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: risiko bayi BBLR

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Lengan Atas

n Alat: suatu pita pengukur dari ber glass atau sejenis


kertas tertentu berlapis plasFk.
n Ambang batas (Cut of Points):

LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm


Pada bayi 0-30 hari : 9.5 cm
Balita dengan KEP <12.5 cm

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Lengan Atas

n Kelemahan:

- Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat


pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia

- Kesalahan pengukuran relaFf lebih besar


dibandingkan pada TB

- SensiFf untuk suatu golongan tertentu (prasekolah),


tetapi kurang sensiFf untuk golongan dewasa

PSG pertemuan 1/genap16/17


Skema tindak lanjut pengukuran LLA (Supariasa, 2001)

Pengukuran
LILA

< 23,5 23,5


(Resiko KEK) (tidak Resiko KEK)

Anjuran :
makan cukup dengan PUGS
Hidup sehat
Tunda Kehamilan Anjuran :
Bila hamil segera dirujuk Pertahankan kondisi kesehatan
sedini mungkin Hidup sehat
Diberi penyuluhan untuk Bila hamil periksa kehamilan
melaksanakan anjuran kepada petugas kesehatan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Kepala

n Lingkar kepala adalah standar prosedur


dalam ilmu kedokteran anak secara
prakFs, biasanya untuk memeriksa
keadaan patologi dari besarnya kepala
atau peningkatan ukuran kepala

n Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus

n Lingkar kepala dihubungkan dengan


ukuran otak dan tulang tengkorak

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Kepala

n Ukuran otak meningkat secara cepat


selama tahun pertama, tetapi besar
lingkar kepala Fdak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi
n Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan
tulang kepala dan tengkorak dapat
bervariasi sesuai dengan keadaan gizi
nDalam antropometri gizi rasio Lika dan
Lida cukup berarF dan menentukan KEP
pada anak. Lika juga digunakan sebagai
informasi tambahan daam pengukuran
umur

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Kepala

Hidrosefalus &
Mikrosefalus
Masalah: Standard of
Reference
Sampai umur 3 tahun
kec : kelainan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Dada

n Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena


pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3
tahun
n Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai
indikator KEP pada balita
n Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama.
Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat
daripada lingkar dada
Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada
n
yang lambat rasio lingkar dada dan kepala < 1

PSG pertemuan 1/genap16/17


Lingkar Dada

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tinggi Lutut
n Tinggi lutut erat kaitannya dengan
Fnggi badan, sehingga data Fnggi
badan didapatkan dari Fnggi lutut
bagi orang Fdak dapat berdiri atau
lansia

n Pada lansia digunakan Fnggi lutut


karena pada lansia terjadi penurunan
masa tulang >> bungkuk>> sukar
untuk mendapatkan data Fnggi badan
akurat

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tinggi Lutut
Tinggi lutut mempunyai korelasi yang Fnggi badan.
Panjang lutut digunakan untuk mengesFmasi Fnggi
badan bagi orang yang Fdak bisa berdiri atau
mempunyai kelainan severe spinal curvatura.
Lutut yang diukur adalah sebelah kiri. Lutut dalam
posisi membentuk sudut 90 pada saat diukur.
Pengukuran dilakukan sedikitnya 2 kali dan diambil
nilai rata-ratanya.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tinggi Lutut

n Data Fnggi badan lansia dapat


menggunakan formula atau
nomogram bagi orang yang berusia
>59 tahun
n Formula (Gibson, RS; 1993)

Pria : (2.02 x Fnggi lutut (cm)) - (0.04 x umur (tahun)) + 64.19


Wanita : (1.83 x Fnggi lutut (cm)) - (0.24 x umur (tahun)) + 84.88

PSG pertemuan 1/genap16/17


NOMOGRAM

PSG pertemuan 1/genap16/17


Pengukuran Tinggi Lutut

PSG pertemuan 1/genap16/17


Panjang Rentang Tangan (PRT)
TB = (0,73 x (2 x PRT)) + 0,43

Pada Lansia atau yang Fdak bisa diukur Fnggi


badannya

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jaringan Lunak

n Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang


bervariasi
n Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut
untuk menilai status gizi di masyarakat
n Lemak subkutan (subcutaneous fat) Penilaian
komposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan
informasi mengenai jumlah dan distribusi lemak
dapat dilakukan dengan beberapa metode, dari
yang paling sulit hingga yang paling mudah

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jaringan Lunak

Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh


(jumlah dan distribusi lemak sub-kutan):
1. Ultrasonik
2. Densitometri (melalui penempatan air
pada densitometer atau underwater
weighFng)
3. Teknik Isotop DiluFon
4. Metoda Radiological
5. Total Electrical Body ConducFon (TOBEC)
6. Antropometri (pengukuran berbagai tebal
lemak menggunakan kaliper: skin-fold calipers)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jaringan Lunak

n Metode yang paling sering dan prakFs digunakan di


lapangan: Antropometri sik
n Standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm2, keteliFan 0.1
mm, tekanan konstan 10 g/ mm2
n Jenis alat yang sering digunakan Harpenden Calipers, alat
ini memungkinkan jarum diputar ke FFk nol apabila
terlihat penyimpangan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Jaringan Lunak

n Beberapa pengukuran tebal lemak dengan


menggunakan kaliper:
1. Pengukuran triceps
2. Pengukuran bisep
3. Pengukuran suprailika
4. Pengukuran subskapular

PSG pertemuan 1/genap16/17


Titik titik pengukuran tebal lemak bawah kulit

heps://www.youtube.com/watch?v=hQWoq8D9xnE --- untuk laki-


laki

heps://www.youtube.com/watch?v=iswCHPi_0Gs --- untuk wanita

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tebal Lemak Bawah Kulit

Triceps Skinfold Biceps skinfold

PSG pertemuan 1/genap16/17


Subscapular dan Suprailiaca

PSG pertemuan 1/genap16/17


Alat pengukur TLBK

PSG pertemuan 1/genap16/17


Interpretasi TLBK
Pengukuran 1 tempat
tricep skinfold merupakan tempat yang representaFve untuk tebal
lemak laki-laki sampai dengan umur 16 tahun.
umur lebih dari 16 tahun bisa menggunakan sub scapular dan mid
axillary. Untuk wanita ada yang menggunakan suprailliaca dan
tricep skinfold.
umur lebih dari 16 tahun bisa menggunakan sub scapular dan mid
axillary. Untuk wanita ada yang menggunakan suprailliaca dan
tricep skinfold.
tricep skinfold paling cocok untuk menggambarkan tebal lemak
pada anak-anak dan wanita dewasa tapi Fdak pada laki-laki
dewasa. Sedangkan subscapular lebih cocok untuk laki-laki .
Pengukuran lebih dari satu tempat
kombinasi tricep skinfold dan sub scapular dan ada juga yang
menggunakan kombinasi 4 tempat (tricep skinfold, bicep skinfold,
sub scapular dan supra illiaca).

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks Antropometri
n PengerFan:

Pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri


merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau
lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur n
Beberapa indeks antropometri:
1. BB/U (Berat Badan terhadap Umur)
2. TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)
3. BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)
4. Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)
5. Indeks Massa Tubuh (IMT)
6. Tebal Lemak Bawah Kulit menurut
Umur
7. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul

PSG pertemuan 1/genap16/17


BB/U
Karena BB berhubungan linier dengan Fnggi badan, maka indikator
BB/U dapat memberikan gambaran masalah gizi masa lalu atau
KRONIS


Disamping itu karena BB juga labil terhadap perubahan yang terjadi,
MAKA BB/U juga memberikan gambaran masalah gizi saat kini (AKUT)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks BB/ U
KELEBIHAN
n Lebih mudah dan cepat dimengerF oleh
masyarakat
n Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis
n Indikator status gizi kurang saat sekarang
n SensiFf terhadap perubahan kecil
n Growth monitoring
n Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth
failure karena infeksi atau KEP
n Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks BB/ U
KEKURANGAN
n Kadang umur secara akurat sulit didapat
n Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat
edema maupun asites
n Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia
balita
n Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperF
pengaruh pakaian atau gerakan anak saat diFmbang
n Secara operasional: hambatan sosial budaya >> Fdak
mau menimbang anak karena seperF barang
dagangan

PSG pertemuan 1/genap16/17


Berat Badan (BB) terhadap Umur
Indeks BB/U pada anak usia 6-7 bulan dapat menggambarkan malnutrisi
akut yaitu menggambarkan malnutrisi pada saat ini.
Tidak berlaku pada odema, kanker dan tumor

Kelemahan :
kita Fdak bisa menentukan jika BB kurang apakah wasFng atau Fdak tanpa adanya
indeks yang lain (TB).
Umur yang pasF sulit ditentukan kecuali jika orang tersebut punya surat kelahiran.
Umur sangat penFng Karena untuk menentukan BB normal atau Fdak.

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks TB/ U
n Menurut Beaton dan Bengoa (1973) indeks TB/U dapat
memberikan status gizi masa lampau dan status sosial ekonomi
n Hambatan pertumbuhan pada Fnggi badan berlangsung pada
kurun waktu yang cukup lama, dari beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Oleh karena itu indeks TB/U memberikan
inidikasi pada masa lalu (KRONIS)
n KELEBIHAN

1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau


2. Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
3. Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa
KEKURANGAN
1. TB Fdak cepat naik, bahkan Fdak mungkin turun
2. Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran,
karena biasanya anak relaFf sulit berdiri tegak
3. Ketepatan umur sulit didapat
PSG pertemuan 1/genap16/17


BB/TB



Pada keadaan baik BB seseorang akan berbanding lurus dengan TB

nya. Dengan k ata lain BB akan proporsional dengan TB nya

Bila terjadi keadaan

yang kurang baik dalam waktu cepat, BB akan
berubah karena sifatnya yang labil, sedangkan TB Fdak akan
terpengaruh. A kibatnya dalam waktu singkat BB Fdak akan

proporsional d engan TB nya.

Oleh karena itu
BB/TB memberikan gambaran tentang status gizi saat
kini atau masalag
gizi AKUT.




PSG pertemuan 1/genap16/17

Indeks BB/TB
n BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan
normal perkembangan BB searah dengan pertumbuhan TB
dengan kecepatan tertentu
n KELEBIHAN

1. Tidak memerlukan data umur


2. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal,
kurus)
3. Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current
nutriFon status)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks BB/TB
n KEKURANGAN

1. Karena faktor umur Fdak diperFmbangkan, maka Fdak


dapat memberikan gambaran apakah anak pendek atau
cukup TB atau kelebihan TB menurut umur
2. Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balita
3. Pengukuran relaFf lebih lama
4. Memerlukan 2 orang untuk melakukannya
5. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil
pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok non-
profesional

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks LLA/ U
n LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB n
SeperF BB, LLA merupakan parameter yang labil karena
dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai
status gizi masa kini
n Perkembangan LLA (Jellife`1996)

Pada tahun pertama kehidupan : 5.4 cm


Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm
Kurang sensiFf untuk tahun berikutnya
n Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping
digunakan secara tunggal, juga dalam bentuk kombinasi
dengan parameter lainnya seperF LLA/U dan LLA/TB
(Quack SFck)
PSG pertemuan 1/genap16/17
Indeks LLA/ U
KELEBIHAN
1. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat
2. Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat
dibuat sendiri, kader posyandu dapat melakukannya
3. Dapat digunakan oleh orang yang Fdak membaca tulis,
dengan memberi kode warna untuk menentukan
Fngkat keadaan gizi
KEKURANGAN
1. Hanya dapat mengidenFkasi anak dengan KEP berat
2. Sulit menemukan ambang batas
3. Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun

PSG pertemuan 1/genap16/17


Kebaikan & Kelemahan Indeks Antropometri
Indeks Kebaikan Kelemahan
BB/U lBaikuntuk mengukur status gizi akut/ Umur sering sulit ditaksir secara tepat
kronis
lBerat badan dapat berflluktuasi
lSangat sensitif terhadap perubahan
kecil

TB/U lBaikuntuk menilai gizi masa lampau -Tinggibadan tidak cepat naik, bahkan
lUkuran panjang dapat dibuat sendiri, tidak mungkin turun
murah dan dapat dibawa -Pengukuran relatif sulit dilakukan
-Ketepatan umur sulit

BB/TB lTidakmemerlukan data umur Membutuhkan 2 macam alat ukur


lDapat membedakan proporsi badan Membutuhkan 2 orang untuk
melakukannya
LLA/U lIndikator yang baik untuk menilai KEP Hanya dapat mengidentifikasi anak
berat KEP berat
lAlat ukur murah sangat ringan,dapat Sulit menentukan ambang batas
dibuat sendiri
lAlat dapat diberi kode warna untuk
menentukan tingkat keadaan
gizi,sehingga dapat digunakan oleh
orang yang buta huruf
PSG pertemuan 1/genap16/17
Indeks Masa Tubuh (IMT)
n IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/
UNO tahun 1985: batasan BB normal orang dewasa
ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT)

n IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau


status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas),
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan BB
n IMT Fdak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil dan olahragawan. Juga Fdak dapat diterapkan
pada keadaan khsusus (penyakit) seperF edema, asites
dan hepatomegali

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg)
TB2 (m)

n Batas Ambang IMT menurut FAO membedakan antara


laki-laki (normal 20,1-25,0 ) dan perempuan (normal
18,7-23,8)
n Untuk menentukan kategori kurus Fngkat berat pada
laki-laki dan perempuan juga Ftentukan ambang batas
n Di Indonesia, dimodikasi berdasarkan pengalaman klinis
dan hasil peneliFan di beberapa negara berkembang

PSG pertemuan 1/genap16/17


Indeks Masa Tubuh (IMT)
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0

Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5


Normal > 18,7-25,0

Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan


> 25,0-27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut
Umur
n Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan
lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa
bagian tubuh, misal :
lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm),
tulang belikat (subscapular), di tengah garis keFak
(midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal),
suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapatellar),
pertengahan tungkai bawah (medial calv)
n Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara
relaFf (%) terhadap berat tubuh total
n Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis
kelamin dan umur
n Lemak bawah kulit pria 3.1 kg, wanita 5.1 kg

PSG pertemuan 1/genap16/17


Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
n Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa
perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan
meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan
banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan
nPerubahan metabolisme memberikan gambaran tentang
pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan
distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umur digunakan adalah
rasio lingkar pinggang-pinggul
nPengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan
oleh tenaga terlaFh dan posisi pengukuran harus tepat,
karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang
berbeda
Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan 0.77,
laki- laki 0.90 (Seidell dkk, 1980)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Rasio Lingkar Pinggang- Pinggul

n Suatu studi prospekFf menunjukkan rasio


pinggang-pinggul berhubungan dengan penyakir
kardiovaskular
n Rasio lingkar pinggang dan pinggul penderita
penyakit kardiovaskular dengan orang sehat 0.938
dan 0.925

PSG pertemuan 1/genap16/17


Kontrol Kualitas Data Antropometri
n Dilakukan sesuai dengan standar prosedur pengumpulan data
antropometri
n Standar prosedur bertujuan membantu para peneliF untuk:
1. Mengetahui cara membandingkan presisi pengukuran
terpisah yang dilakukan secara berulang terhadap subyek yang
sama
2. Tingkat presisi dan akurasi seorang petugas
3. Penyebab kesalahan pengukuran
n Presisi: kemampuan mengukur subyek yang sama secara
berulang-ulang dengan kesalahan yang minimum
nAkurasi: kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sedekat
mungkin dengan penyelia (supervisor)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Kesalahan dalam Pengukuran
Antropometri
n Kesalahan pengukuran
n Kesalahan alat

n Kesalahan tenaga yang mengukur

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan


pengukuran:
n Memilih alat ukur yang sesuai
n Membuat aturan pelaksanaan pengukuran
n PelaFhan petugas
n Peneraan alat ukur secara berkala

n Pengukuran silang antar observer dan pengawasan (uji peFk)

PSG pertemuan 1/genap16/17


Tugas Minggu depan
Bagi menjadi 4 kelompok
Masing masing kelompok membuat makalah dan ppt tentang :
ambang batas, klasikasi dan baku rujukan antropometri.
Akan dipilih secara acak 2 kelompok untuk mempresentasikan
makalahnya.

PSG pertemuan 1/genap16/17

You might also like