You are on page 1of 28

BAB II

PEMBAHASAN

A. Minyak Bumi
1. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang
dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah
miyak bumi sementara kata minyak tanah lazim digunakan untuk menyebut
bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah,
minyak bumi berarti minyak di dalam perut bumi. Istilah minyak bumi lebih
tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Minyak bumi (bahasa Inggris:
petroleum, dari bahasa Latin petrus
karang dan oleum minyak), dijuluki
juga sebagai emas hitam, adalah
cairan kental, berwarna coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar,
yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur
minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini
didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan
struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi
akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya
berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar,
mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia
yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi
digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang
dibutuhkan manusia.

2. Komposisi Minyak Bumi

Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari


komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur
pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada
juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan.
Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, terkadang ada juga
kandungan gas di dalamnya Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah
daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri dari
alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah
dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan
sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan
vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu
ke minyak yang lain.

2.1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi


Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda.
Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara
pembentukan. Minyak dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik
seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak
senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam
senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.

2.1.1. Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-
alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak
bercabang, contoh n-oktana.

Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier
dan bercabang, contoh isooktana.
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang
mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas
atom karbon (C) dan hidrogen (H).

2.1.2. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk
cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil
sikloheksana.

Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa


hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip
alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.

2.1.3. Hidrokarbon Aromatik


Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi,
memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada
struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum
CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat
dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon
aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil
benzena.

2.2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi


Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia,
yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen,
0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.

2.2.1. Sulfur (Belerang)


Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi.
Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat,
misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan
dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

2.2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak
bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi
adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih
fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama
berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol,
keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi.
Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

2.2.3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu
0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai
sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil.
Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.

2.2.4. Unsur-Unsur Logam


Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada
proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan
coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine,
adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor
turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium
dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api),
menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

2.3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi


Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena,
aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung
dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:

No Hidrokarbon Rata Rentang


. -
Rata

1. Naptena 49% 30-60%

2. Parafin 30% 15-60%

3. Aromatik 15% 3-30%


4. Aspaltena 6% sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan


menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

2.3.1. Minyak Bumi Golongan Parafin


Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah
senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk
bahan bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.

2.3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena


Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan
untuk pengeras jalan dan pelumas.

2.3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena


Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa
hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.

3. Teori Pembentukan Minyak Bumi


3.1. Teori Biogenetik (Organik)
Teori ini menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk dari
beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun
endapan pasir dan lumpur. Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan
senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap
di dasar lautun selama jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur dan
tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-
bintik minyak ataupun gas.

3.2. Teori Anorganik


Teori menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas
bakteri. Unsur seperti oksigen, belerang dan nitrogen dari zat yang terkubur
akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.
3.3. Teori Duplex
Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas
karena menggabungkan Teori Biogenetik dengan Anorganik yang menjelaskan
bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut
baik hewan maupun tumbuhan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur
berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang
mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).
Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan
lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan
perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung: (1) minyak, gas, dan
air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan
minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat
sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan
berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian
bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama,
maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable).

4. Proses Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari
jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-
senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon.
Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk
minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.

Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak
dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-
bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi
cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras
karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan
terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara
alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur
menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak
kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang
dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak
yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya
sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa
metana.

Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk
di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul
dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan
tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan
bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi
ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak
akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga
disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan
oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya
minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari
cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa
minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi
karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila
akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial
menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak
bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses
studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.

Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi


beserta gamar ilustrasi:

1.) Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.

2.) Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar


cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk
adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan
ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut.
Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat
spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung
minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan
menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.

3.) Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang


berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus
menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan
reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping,
atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di
dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-
batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan
terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan
bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat
100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin
turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi
ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

4.) Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk


hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini
berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah
berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan
kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat
jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan
oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini
akan tertangkap dan siap ditambang.
5. Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak


bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau
ke kilang minyak.

Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak
sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun
keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga C-
50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,
dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang
titik didih tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah


pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan
tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.

Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian
atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara
adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi
disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum
dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan


berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik
dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak
mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating,
dan blending.

Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti


titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari
distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti
berikut.

5.1. Residu

Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak
bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan
digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar
boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan
naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama
aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen
dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan
beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon,
10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah
renik besi, nikel, dan vanadium.

5.2. Oli

Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan


mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu
antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu
tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap dan
menuju ke atas untuk diolah kembali.

5.3. Solar

Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan
minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut
dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.

Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi.


Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah
tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam
mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah
lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX (Diesel Environment Extra).
Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara
produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan
tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah
dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai
5.000 ppm.

5.4. Kerosin dan Avtur

Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur


adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan
dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250 oC. Kerosin dan avtur
tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan
terbawa ke atas untuk diolah kembali.

Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah


terbakar. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut
minyak tanah, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.

5.5. Nafta

Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari


pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170 oC. Nafta tidak dapat menguap
pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk
diolah kembali.

5.6. Petroleum Eter dan Bensin

Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada
umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin
dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75 oC. Petroleum
eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi
lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.

Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya


untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas
bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah
isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar
mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.

Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-


heptana dan isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin
Pertamina) yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin
tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-heptana. Bensin super
mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-
heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama,
yaitu: Premium dengan bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan
91-92, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95.

Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat


pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan
ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena,
atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL
(Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro
etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke
udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb 2+
bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja
enzim untuk biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan
produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:

1. Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-


molekul kecil. Contoh:

2. Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai


bercabang.

3. Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil


menjadi molekul besar. Seperti dan

5.7. Gas

Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan
bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya
gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu
antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.

Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas


pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud
gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan
suhunya.

6. Hasil Olahan Minyak Bumi

Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari


proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
6.1. LPG

Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,


merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas,
yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih
kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan.

6.2. Bahan bakar penerbangan

Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai


bahan bakar persawat terbang.

6.3. Bensin

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang


peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

6.4. Minyak tanah ( kerosin )

Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan


minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah;
minyak patra.

6.5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu
produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang
diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

6.6. Pelumas

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.

6.7. Lilin

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti
oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin.

6.8. Minyak bakar

Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum
membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari
minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat
dibandingkan dengan minyak diesel

6.9. Aspal

Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),


berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga
disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang
digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.

6.10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih
ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain
harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai.
Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi).
Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin), poliester
(Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil asetat.

Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer


dari etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat
dari resin sintetik dan digolongkan dalam termoplastik (plastik tahan panas).
Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia, kekuatan
mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran elektrik rendah.
Berdasar kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan rendah
(digunakan sebagai pembungkus, alat rumah tangga dan isolator) dan yang
berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau botol).

Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata


limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu
sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah
ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah
melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu dengan cara
mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya
sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat
penampungan sampah. Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat
merupakan jenis plastik polietilena. Ada dua jenis polietilena, yaitu high density
polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak
digunakan sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong
plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk
suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin
(wax). Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang
cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin
ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi.
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat
ini beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa
hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah
menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah
plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak
pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor
dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak
mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis.

7. Dampak Penggunaan Minyak Bumi

Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka
kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan
manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran).
Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti bahwa
minyak Bumi bisa ada secara natural.

7.1. Pemanasan global

Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon dioksida,


salah satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara,
pembakaran minyak Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO 2 di atmosfer.
Jumlah CO2ini meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi
industri, sehingga saat ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari
sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.

7.2. Ekstraksi

Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak.


Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan
digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan
air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak
lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu
keseimbangan lingkungan di lautan.

7.3. Pencemaran Air

Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak


menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena
kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar
dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.

8. Manfaat Penggunaan Minyak Bumi

Minyak bumi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia. Sumber penemuan minyak bumi ditemukan melimpah di beberapa
bagian negara seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Amerika dan beberapa negara di
Asia seperti China dan Indonesia. Minyak bumi telah menjadi konsumsi
masyarakat dunia dan mempengaruhi tingkat ekonomi secara langsung. Jadi, apa
saja manfaat minyak bumi? Berikut ini beberapa diantaranya :

8.1. Sebagai Bahan Bakar


Minyak bumi yang masih mentah memang tidak dapat digunakan secara
langsung dan sangat berbahaya. Proses pengolahan minyak bumi
melalui beberapa macam tingkatan, seperti proses penyulingan hingga
didapatkan beberapa komponen minyak bumi yang lebih ringan. Hasil dari
penyulingan ini adalah minyak bumi yang telah menjadi bahan bakar residu
seperti bensin, solar, bensol, dan minyak tanah.

Beberapa jenis minyak ini menjadi bahan bakar untuk kendaraan dan
menggerakkan mesin diesel. Jadi, terbayang bukan jika tidak ada minyak bumi
sebagai sumber bahan bakar, seperti manfaat batubara.

8.2. Sumber Gas Cair

Produk yang sering kita gunakan untuk kebutuhan dapur adalah seperti
gas. Gas cair atau yang lebih sering kita kenal dengan nama LPG juga
didapatkan dari hasil pengolahan minyak bumi, selain dari manfaat gas alam.
Gas cair merupakan produk dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan bakar untuk kendaraan. Gas cair didapatkan dari sumber minyak bumi
yang telah diolah dengan proses penyulingan dan pemurnian khusus.

8.3. Industri Kimia

Senyawa yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ternyata juga


sangat berperan untuk memproduksi beberapa produk kimia. Beberapa produk
dihasilkan dari hasil olahan minyak bumi adalah seperti cat minyak, cat dinding,
cat mobil, cat kayu dan beberapa produk plastik. Hasil sisa dari pengolahan
minyak bumi ini, ternyata tidak dibuang ke alam namun memiliki manfaat yang
sangat besar untuk kehidupan manusia.
8.4. Sumber Produksi Polimer

Minyak mentah juga bisa menghasilkan polimer khusus yang sangat


penting untuk membuat beberapa komponen industri. Salah satu industri yang
memakai polimer dari minyak mentah adalah industri plastik. Sementara
manusia membutuhkan plastik sebagai tempat untuk meletakkan berbagai benda,
menjadi benda rumah tangga, mainan dan berbagai macam kebutuhan sehari-
hari.

8.5. Produksi Bahan Serat

Berbagai jenis bahan serat seperti rayon, polyester, nilon dan bahan
tekstil sintetis ternyata juga memakai komponen dari minyak bumi. Manfaat
minyak bumi yang telah melewati berbagai macam tahapan pengolahan akan
menghasilkan berbagai macam produk salah satunya bahan campuran serat yang
tidak mudah terbakar.

Manusia sangat membutuhkan berbagai macam benda ini dan tergantung


dengan sumber minyak mentah karena hingga sekarang belum ditemukan
sumber serat yang baru selain minyak bumi.

8.6. Sumber Bahan Poliuretan

Bahan poliuretan mungkin akan selalu ada di rumah, namun banyak yang
tidak menyadarinya secara langsung. Salah satunya adalah berbagai benda yang
mengandung busa. Busa memiliki sifat yang tahan terhadap tekanan dan sangat
nyaman untuk digunakan. Produk busa ternyata memakai minyak bumi sebagai
bahan poliuretan. Produk ini sangat aman untuk digunakan manusia dan juga
ramah lingkungan.

8.7. Produk Keperluan Dapur


Berbagai macam produk yang berada di dapur seperti kulkas, kunci pintu,
kunci jendela, panel pintu dan kursi ternyata juga melibatkan minyak bumi
dalam proses produksinya. Minyak bumi digunakan sebagai sumber pengolahan
baik sebagai sumber panas maupun produk sampingan untuk mengolah baja,
aluminum maupun besi. Jadi minyak bumi ada disekitar kita dan dalam
kehidupan sehari-hari.

8.8. Bahan Produksi Mobil

Beberapa bagian mobil seperti blok bodi mobil, kabel instalasi listrik, dan
berbagai perangkat lain dalam mobil juga membutuhkan minyak mentah.
Minyak mentah ini akan diolah dengan berbagai macam cara dan menghasilkan
produk utama dan sampingan. Sejumlah serat dihasilkan dalam pengolahan
minyak bumi dan dibuat menjadi lapisan blok badan mobil, beberapa komponen
elektronik yang lebih ringan dan beberapa cairan untuk mobil seperti minyak
rem, minyak pelumas dan bahan bakar mobil.

8.9. Sumber Pengolahan Pupuk

Pupuk pertanian membuat tanaman menjadi lebih subur dan terhindar


dari berbagai jenis hama penyakit. Selain menggunakan manfaat hidrogen, dalam
pengolahan pupuk juga membutuhkan beberapa senyawa sintetis yang dihasilkan
dari pengolahan minyak mentah. Selain itu, pengolahan minyak mentah juga
menghasilkan panas atau sumber tenaga untuk menggerakkan mesin produksi.

8.10. Pembangkit Listrik

Pengolahan atau pembangkit listrik juga membutuhkan minyak bumi


sebagai sumber panas. Manfaat minyak bumi yang diolah secara khusus dan
pembangkit listrik akan menghasilkan tenaga dari uap. Uap panas akan
menggerakkan bagian turbin pada pembangkit dan akan diterima oleh penggerak
kumparan magnet untuk menghasilkan listrik.

Manusia membutuhkan listrik sebagai sumber tenaga, menggerakkan


perangkat elektronik dan semua perlengkapan yang membutuhkan tenaga listrik.

8.11. Komponen Bahan Obat-Obatan

Minyak bumi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa dan produk


bahan bakar. Bahkan salah satu senyawa yang dihasilkan minyak bumi juga
menjadi komponen dasar dalam produksi obat-obatan salah satunya adalah obat
sakit kepala atau obat yang mengandung aspirin. Komponen hidrokarbon yang
dihasilkan dari senyawa minyak bumi menjadi bahan utama untuk membuat
obat-obatan ini.

8.12. Penggerak Listrik Tenaga Surya

Menciptakan listrik tenaga surya adalah salah satu cara manusia dalam
mengembangkan cara-cara baru dalam mendapatkan sumber listrik. Ketika
sumber listrik dari alam mulai terbatas maka manfaat matahari, dapat digunakan
sebagat tenaga untuk memenuhi kebutuhan listrik manusia. Matahari
menyediakan sumber listrik secara alami dan tidak membutuhkan biaya mahal.

Namun sumber yang digunakan untuk menggerakkan penggerak listrik


tenaga surya tetap memakai komponen pengolahan minyak bumi seperti bahan
resin. Jadi, tetap memakai minyak bumi namun bukan produk utama dari
pengolahan minyak bumi.

Manfaat Minyak Bumi Dari Segi Ekonomi

8.13. Menggerakkan Sektor Industri


Semua jenis industri yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa
membutuhkan minyak bumi. Manfaat minyak bumi menghasilkan bahan bakar
penggerak mesin, menghasilkan listrik sebagai penggerak industri lapangan dan
kantor dan semua hal yang membutuhkan sumber tenaga. Jadi tanpa minyak
bumi maka industri bisa saja tidak beroperasi.

8.14. Membuka Lapangan Pekerjaan

Pengolahan minyak bumi menciptakan berbagai macam lapangan


pekerjaan dari berbagai macam tingkatan. Level atas membutuhkan ilmuwan
yang terus mengembangkan pengetahuan. Sementara itu, minyak bumi
menghubungkan berbagai jenis industri hingga semua kebutuhan manusia bisa
tercukupi. Secara langsung, dalam pengolahan minyak bumi membutuhkan
tenaga kerja yang sangat banyak. Kemudian bekerja pada berbagai sektor di
bidang yang membutuhkan hasil utama atau komponen tambahan dari minyak
bumi.

8.15. Meningkatkan Ekonomi Dunia

Tidak semua negara menghasilkan minyak bumi, karena minyak bumi


dihasilkan secara langsung dari alam. Minyak bumi tersebar di beberapa
kawasan negara tertentu seperti Arab Saudi, Irak, Iran, dan beberapa negara yang
ada di benua Amerika. Kerjasama untuk mendapatkan berbagai produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ini, telah meningkatkan perekonomian
dunia. Hal ini didapatkan dari gerakan ekspor dan impor.

You might also like