Professional Documents
Culture Documents
ALDOSTERON
1. Angiotensin II.
2. Menurunnya regangan pada atrium kanan.
3. Meningkatnya pelepasan ADH.
4. Meningkatnya kadar kalium CES.
5. Menurunya kadar natrium CES.
Kehilangan Air
Hal ini dapat terjadi akibat diare ataupun hilangnya air melalui keringat
yang sangat berlebihan. Akibatnya volume CES menurun dan osmolalitasnya
meningkat. Peningkatanosmolalitas CES ini akan menimbulkan perasaan haus
(pusat haus terletak pada hipotalamus), dimana hal ini disebabkan oleh
menurunnya volume CIS pada pusat haus tersebut.
Komplikasi
Hiperkoagulabillitas. Kondisi ini diakibatkan gangguan protein pada
kaskade koagulasi, selain itu, agregasi trombosit juga meningkat. Dan
diperberat kondisi imobilitas, infeksi, dan hemokonsentrasi juga akan
memperberat kondisi ini. Komplikasi yang dapat terjadi adalah thrombosis
dan tromboemboli yang dapat terjadi kapan saja.
Infeksi. Yang sering terjadi adalah pneumonia, peritonitis, dan selulitis.
Infeksi menjadi lebih rentan terjadi karena cairan menumpuk di ruang
ekstraseluler merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri. Kulit
penderita SN juga rapuh sehingga menjadi port dentribe kuman, selain itu
terjadi kelemahan mekanisme pertahanan tubuh.
Gangguan fungsi ginjal: Gangguan fungsi ginjal akut dan penyakit
ginjal kronis (PGK). Gangguan ginjal akut akan dapat muncul dari
berbagai penyebab (prevenal atau renal) pada pasien SN. Pasien SN juga
beresiko mengalami PGK dalam perjalanannya.
Gangguan keseimbangan nitrogen. Keseimbangan nitrogen menjadi
negative kareba adanya proteinuria massif. Terdapat penurunan massa otot
sebesar 10-20% (muscle wasting).
Penyakit kardiovaskular