You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN

NUTRISI

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Besarnya kebutuhan dasar
yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Tubuh
manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi. Proses metabolik tubuh mengontrol
pencernaan, menyimpan zat makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolic. Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dg kesehatan &
penyakit. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic ( Wilkinso
Judith M. 2007).

Fungsi pemenuhan nutrisi


Sumber tenaga atau energi
Pertumbuhan
Perbaikan atau penggantian sel dan jaringan tubuh

FISIOLOGI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna),
air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem
sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan
sel-sel untuk melaksanakn tugasnya.

Faktor-faktor yg mempengaruhi kebutuhan energy


Peningkatan BMR (Basal Metabolism Rate)
Aktivitas tubuh
Faktor usia
Suhu lingkungan
Penyakit/ status kesehatan

Elemen nutrient
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Air

Karbohidrat
Fungsi karbohidrat: sumber energi, membuat cadangan tenaga tubuh, memberi rasa kenyang,
sebagai pasangan protein. Jenis-jenis karbohidrat: monosakarida (glukosa, fruktosa &
galaktosa), monosakarida (sukrosa, laktosa & galaktosa), polisakarida (pati, glikogen, agar).
Sumber:Gula murni, sereal, buah, susu

Protein
Fungsi: untuk keseimbangan cairan, pertumbuhan & pemeliharaan jaringan, sumber
energi, pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
Jenis: protein sederhana (albumin& globulin), protein bersenyawa (misal: glikoprotein,
kromoprotein), derivat protein (pepton, gelatin)

Sumber protein: protein hewani (misal: susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam
dll), protein nabati (misal: jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dll).
Faktor-faktor yg mempengaruhi kebutuhan protein: BB, aktivitas, keadaan pertumbuhan,
wanita hamil, ibu menyusui, keadaan/kondisi kesehatan.

Lemak
Lemak adl suatu senyawa yg mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen.
Jenis lemak: asam lemak jenuh (as. Butirat, as. Palmitat, as. Steartat. Misal:lemak susu &
mentega), asam lemak tak jenuh (as. Oleat, as. Linoleat, as. Linolenat. Misal: minyak
terutama minyak nabati).
Fungsi lemak: sumber energi, pembentukan jar adiposa, sumber asam lemak essensial,
penyerapan vitamin larut-lemak.
Sumber lemak: daging, ikan , mentega, margarin, susu, krim, keju, makanan panggang,
minyak, telur, es krim, cokelat, dll.

Vitamin
Vitmain adl sekelompok senyawa organik kompleks yg dibutuhkan oleh tubuh dlm jumlah
kecil agar tetap sehat.
Jenis vitamin: Vitamin larut lemak (vit A, D, E, & K), vitamin larut air (Vit C & Vit B)

Mineral
Unsur mineral adlh unsur kimia selain karbon, hidrogen , oksigen & nitrogen yg
dibutuhkan oleh tubuh.
Unsur mineral utama: kalsium, klorin, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, sulfur.
Contoh: kalsium (keju, sarden, kedelai, susu, roti tawar, kubis, wortel,dll), zat besi (hati,
ginjal, kerang, cokelat,dll), Natrium (garam dapur), fosfor (susu, telur, hati), iodin (ikan laut,
rumput laut, sayuran, & susu).

PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Mengunyah
Menelan(deglusi)
a. Pengaturan saraf pada saat menelan
b. Tahap menelan di esofagus
Makanan dilambung

MANIFESTASI KLINIS
Subyektif
Kram abdomen, nyeri abdomen, pasien melaporkan kurangnya makanan/ merasa kenyang.
Obyektif
Tidak tertarik untuk makan.
Diare
Adanya bukti kekurangan makanan
Kehilangan rambut yang berlebihan.
Busing usus hiperaktif.
Kurangnya minat pada makanan.
Luka,rongga mulut inflamasi.

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Riwayat keperawatan dan diet.
- Makanan kesukaan, waktu makan.
- Apakah ad diet yg dilakukan scara khusus.
- Adakah penurunan dan peningkatan berat
badan dan berapa lama periode waktunya?
- Adakah status fisik pasien yg dapat meningkatakan diet seperti luka bakar dan demam?
- Adakah toleransi makanan/minuman tertentu?

Faktor yang mempengaruhi diet


Status kesehatan
Kultur dan kepercayaan.
Status sosial ekonomi.
Factor psikologis.
Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

Pemeriksaan fisik
Keadaan fisik: apatis,lesu.
Berat badan : obesitas, kurus.
Otot : flaksia, tonus kurang, tidak mampu bekerja.
Sistem saraf: bingung,rasa terbakar, reflek menurun.
Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver.
Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal, tekanan darah
rendah/tinggi.
Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat.
Gusi: perdarahan, peradangan.
Lidah: edema, hiperemasis.
Gigi: karies, nyeri, kotor.
Mata: konjungtiva pucat, kering, exoftalmus, tanda-tanda infeksi.
Kuku: mudah patah.

Pengukuran antropometri
Berat badan ideal: BB, TB.
IMT: BB/(TB)2
Lingkar Lengan Atas (MAC) :
Nilai normal: Wanita :28,5cm, Pria :28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal Wanita : 16,5-18 cm
Pria :12,5-16,5 cm

Laboratorium/ BIOCHEMICAL
.Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
Transferin (N:170-25 MG/100 ML)
Hb (N: 12 MG%)
BUN (N:10-20 mg/100ml)
Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N :LAKI-LAK1: 0,6-1,3 MG/100 ML,WANITA: 0,5-1,0
MG/ 100 ML)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan asupan oral, mual, muntah, anoreksia,
stres, isolasi sosial.
Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan
metabolik.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Kemungkinan data yg ditemukan: BB menurun, kesulitan makan, nafsu makan menurun,
kulit kering, ketidakseimbangan elektrolit.
Tujuan yg diharapkan: BB normal, peningkatan status nutrisi

Intervensi
Tingkatkan intake makanan
Jaga kebersihan mulut
Bantu pasien makan jika tidak mampu
Sajikan makanan yg menarik
Selingi makan dengan minum
Ukur intake makanan dan timbang BB
Kaji tanda vital, sensori, bising usus
Berikan penkes tentang cara diet, kebutuhan kalori.
Cek kepatenan tube
Pemberian cairan/ makanan tidak lebih 150 cc sekali pemberian
Atur posisi semifowler saat memberikan makanan.
Monitor hasil lab, seperti: albumin, Hb, elektrolit.

Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh


Kemungkinan data yg ditemukan: 20% lebih berat dr berat badan ideal, pola makan
berlebihan.
Tujuan yg diharapkan: Kebutuhan nutrisi dan BB yang terkontrol, tidak terjadi penurunan
BB yang berlebihan

Intervensi
Kaji adanya faktor penyebab peningkatan BB
Diskusikan dg pasien tentang kelebihan makanan
Ukur intake makanan dalam 24 jam
Buat program latihan untuk berolahraga
Hindari makanan yg banyak mengandung lemak
Kolaborasi dg ahli diet yg tepat

You might also like