You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1; LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang implementasi TI (Teknologi


Informasi) mulai meningkat, dari operasional bisnis biasa
sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks
menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga non TI.
Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan
akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru
dibidang TI juga bermunculan. Semakin cepatnya
perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak
memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk melakukan
perubahan secara cepat.
Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen
terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi
perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI
sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik,seperti
pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang di
implementasikan dalam perusahaan tersebut.
Dalam menjalankan profesi teknisi komputer tentunya
dibutuhkan aturan-aturan yang mengarahkan atau memberi
petunjuk kepada kelompok profesi bagaimana seharusnya
berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata
masyarakat atau disebut juga dengan kode etik profesi.
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk
membahas kode etik Teknisi Komputer dalam penginstalan,
sehingga memberikan pemahaan terhadap etika profesi Teknisi
Komputer terhadap software yang digunakan.

1.2; RUMUSAN MASALAH


1; Apa yang dimaksud dengan Etika ?
2; Apa yang dimaksud dengan Netiquette?
3; Apa itu Etika Sosial Media ?
4; Apa saja yang tertulis pada aturan Etika tertulis ?

1.3; TUJUAN
Untuk mengetahui tentang Etika dalam aturan tertulis
maupun yang tidak tertulis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah
tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau
masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek
yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan
teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam,
memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi.
komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi
memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka
yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna
menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan
elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Menurut beberapa pakar etika tak lain yaitu ketentuan perilaku,
kebiasaan rutinitas manusia dalam pergaulan pada sesamanya serta
menyatakan mana yang benar serta mana yang jelek. Pengucapan etika
atau umum juga dimaksud etik, datang dari kata Yunani ETHOS yang
bermakna beberapa etika, nilai-nilai, beberapa aturan serta ukuran-ukuran
untuk perilaku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh sebagian
pakar di bawah ini :
Drs. O. P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran serta nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam systematika filsafat : etika yaitu teori
mengenai perilaku perbuatan manusia dilihat dari sisi baik serta
jelek, sejauh yang bisa ditetapkan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam : etika yaitu cabang filsafat yang bicara
tentang nilai serta etika moral yang memastikan perilaku manusia
dalam kehidupannya.
Etika dalam perubahannya begitu memengaruhi kehidupan manusia.
Etika berikan manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya lewat
rangkaian aksi keseharian. Itu berarti etika menolong manusia untuk
mengambil sikap serta melakukan tindakan dengan cara pas dalam
melakukan hidup ini.
Etika selanjutnya membantu kita untuk memutuskan mengenai aksi
apa yang butuh kita kerjakan serta yangpelru kita mengerti berbarengan
kalau etika ini bisa diaplikasikan dalam semua segi atau segi kehidupan
kita, dengan hal tersebut etika ini bisa dibagi jadi bagian-bagian sesuai
sama segi atau segi kehidupan manusianya.

2
1; Etika dalam Penggunaan TIK

Dalam beberapa aspek,etika TIK ada kaitan erat dengan etika


profesi,keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan
menghormati budaya kerja yang ada,memahami profesi dan memahami
peranan perusahaan dan organisasi dan memahami hokum.
Terkaiat dengan bidang hokum maka pengguna harus mengetahui
undang-undang yang membahas tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intektual) dan pasal-pasal yang membahas hal tersebut.
Beberapa isu yang muncul dalam penggunaan TIK di antaranya :
1. Cybercrimes
1. Ancaman terhadap keamanan
2. Penyalahgunaan internet diantaranya :
3. Legal exposures diantaranya :
4. Financial dan E-commers Exposures
5. Penanggulangan cybercrimes
2. Privasi
Diantaranya aspek privasi dalam TIK adalah ;
a. Keleluasaan privadi,data/atribut pribadi.
b. Persoalan yang menjadi perhatian.
c. Implikasi social
a. Gangguan spamming/junk mail,stalking yang menggangu
kenyamanan.
b. Cookies.
d. Perlindungan Privasi Universal
1. Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan
penggunaannya dan harus diperoleh dari sumber yang sah,berisikan data
yang akurat,dilindungi dengan baik secara transparan.
2. Infromasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula
perolehannya.
3. Dalam memperoleh informasi pribadi,pengguna untuk tujuan bisnis
harus memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan
penggunaannya.
4. Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengambil tindakan
yang diperlukan untuk melindungi data pribadi.
e. Lingkup Perlindungan Privasi dan Cyberspace
1. Pengumpulan (collecting)
2. Pemanfaatan (use)
3. Maksud pemanfaatan (purpose)

3
4. Kepada siapa informasi dipertukarkan (whom share)
5. Perlindungan data (protection of data)
6. Pengiriman melalui e-mail (sending via e-mail)
7. Cookies
3. Hak Kekayaan Intelektual
Hak kekayaan inteletual sama dengan hak atas sesuatu benda yang
berasal dari otak.
1. Pengelompokan HAKI
a. Hak Cipta (copyright)
b. Hak milik perindustrian
2. Undang-undang HAKI
2. Etika TIK dalam Pendidikan
1. Dunia Pendidikan sebagai Sumber Etika dan Penjaga Moral
2. Sumber Daya Manusia
3. Desain dan Konten
3. Pentingnya Etika Menggunakan TIK
Perkembangan internet yang begitu pesat membutuhkan aturan atau
etika.Beberapa alas an yang cukup kuat mengenai pentingnya etika
berinternet antara lain:
a. Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki
budaya,bahasa dan adat istiadat berbeda-beda.
b. Pengguna internet meupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dan
berinteraksi.
c. Pengguna internet selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan
masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut.
d. Pengguna internet kadang bersikap tidak etis terhadap fasilitas
internet.
4. Netiket : Contoh Etika Berinternet
Netiket atau netiquette adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan
internet.
1. Netiket pada one to one communication
Kondisi dimana komunikasi terjadi antar individu dalam sebuah dialog
sebagai contoh adalah komunikasi dengan via elektronik mail.Dibawah ini
ada beberapa netiket pada komunikasi dengan mail.
a. Jangan terlalu banyak mengutip
b. Perlakukan e-mail secara pribadi
c. Jangan membicarakan orang lain
d. Jangan gunakan CC
e. Jawablah secara masuk akal
f. Lakukan publikasi secara tertulis tentang petunjuk yang harus
dilakukan user jika dihadapkan pada pesan yang tidak sah,tidak pantas
dalam pemakian e-mail.
g. Jangan gunakan format HTML

4
h. Berikan jawaban dengan segera ke pengguna jika ada pertanyaan
mengenai pesan yang tidak sah,tidak pantas tersebut dengan segera.
i. Jelaskan aturan kepada pengguna mengenai kuota disk atau system
rules yang lain.
j. Selidiki keluhan yang terjadi pada pengguna dengan pikiran yang
jernih dan terbuka.

2. Netiket pada one to many communication


Konsep komunikasi one to many communication adalah bahwa satu orang
bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus.Seperti yang terjadi
pada mailing list dan net news.
Beberapa hal di bawah ini adalah netiket untuk berkomunikasi bagi
pengguna (user) mailing list atau netnews.
a. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews atau melakukan
posting surat yang pertama kali kepada mailing list.
b. Tidak menyalahgunakan moderator atau pengurus system
menyangkut perilaku yang dilakukan oleh anggota system tersebut.
c. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis.
d. Bahwa membaca berita dan posting data keduanya mengambil
sumber daya system.
e. Artikel atau tulisan yang akan di posting haruslah singkat dan to
the point.
f. Buatlah subject line yang mengikuti aturan atau konveksi yang
disepakati dalam kelompok komunikasi tersebut.
g. Tidak boleh mengirim artikel yang berbau spoofing (pemalsuan)
yang forgeries (lelucon) kecuali mailing list yang bernuansa humor.
h. Beberapa mailing list menyambut atau memperbolehkan posting
teks iklan.
i. Usahakan meletakan signature atau tanda tangan di setiap teks
yang di posting.
j. Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau
perdebatan secara pribadi dengan peserta lain,sebaiknya perdebatan
dilanjutkan melalui jalur pribadi (email to email).
k. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau
seksual dan rasialis mengingat bahwa anggota yang berada pada
komunitas tersbut memiliki budaya,lifestyle dan keyakinan yang berbeda.

Khusus untuk pengguna mailing list terdapat beberapa netiket tambahan


sebagai berikut :
a. Setiap individu bertanggung jawab untuk melakukan subscribe dan
unsubscribe pada setiap mailing list.Kirimkan subscribe dan unsubscribe
tersebut ke alamat yang benar.
b. Jika melakukan pendaftaran pada mailing list biasanya akan
mendapatkan balasan yang berupa subscribe message.
c. Secara umum kita tidak mungkin mengambil kembali pesan yang
sudah dikirim.
d. Jangan mengirim file yang berukuran besar karena dapat
mengganggu system.

5
3. Information Service
Pada perkembangan internet,diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru
yang disebut layanan informasi (information sevice) berbagai layanan
diantaranya : Gopher,Wais, World Wide web,multi User dimensions,mulit
user dimensions which are object oriented.petunjuk umum pada dokumen
IETF tentang netiket menyatakan beberapa hal tentang layanan
information service ini.Beberapa hal tersebut antara lain :
Bahwa semua jasa tersebut adalah kepunyaan orang.
Jika mendapatkan kesalahan terhadap layanan tersebut,lakukan
pengecekan pertama kali terhadap kondisi lokal sistem tersebut seperti
misalnya file configurations sebelum akhirnya melakukan komplen kepada
penyedia layanan.
Pemakaian perlu mengetahui bagaimana file layanan tersebut bekerja
dengan sistem lokal yang dimilikinya.
Pemakaian information service harus menggunakan pikiran yang terbuka
bahwa di dalam internet terhubung berjuta-juta orang dengan kultur yang
mungkin berbeda dengan kultur masyarakat di mana pengguna berada.
5. Pelanggaran Etika Berinternet
Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat,sanksi yang
diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi sosial.Sanksi sosial
tersebut bisa saja berupan teguran atau dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat.
Sanksi yang akan diterima jika melanggar etika atau norma-norma yang
berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berinternet.
6. Tinjauan Umum Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan
izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut undang-
undang yang berlaku.
1. Pengertian pencipta,pencipta dan pemegang hak cipta
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama
atas aspirasinya melahirkansuatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran,imajinasi,kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan
dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukan keaslian
dalam lapangan ilmu pengetahuan,seni dan sastra.
Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak
yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima
lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hal tersebut.
2. Fungsi dan sifat hak cipta

6
Pada bagian tentang fungsi dan sifatnya,hak cipta dianggap sebagai
benda yang bergerak.Hak cipta dapat beralih atau dialihkan,baik seluruh
maupun sebagian karena pewarisan,hibah,wasiat,perjanjian tertulis atau
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan undang-undang.
Dalam hal pewarisannya hak cipta setelah penciptanya meninggal dunia
menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat dan hak cipta
tersebut tidak dapat disita,kecuali jika hak itu diperoleh dengan melawan
hukum.
3. Hak cipta atas ciptaan yang penciptanya tidak diketahui
Hak cipta atas ciptaan yang tidak diketahui penciptanya seperti karya
peninggalan prasejarah,sejarah,benda budaya nasional .folkare dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama.
4. Jenis ciptaan yang dilindungi
Dalam undang-undang ini,ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan,seni,sastra yang mencakup :
a. Buku,program komputer,pamplet,perwajahan,karya tulis yang
diterbitkan.
b. Ceramah,kuliah,pidato,dan ciptaan lainnya yang sejenis.
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan.
d. Lagu atau musik.
e. Drama atau drama musikal,tari koreografi,pewayangan,pentomime.
f. Seni rupa.
g. Arsitektur,peta,seni batik,fotografi,dan karya lain dari hasil
penalihwujudan.
5. Beberapa hal yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta
a. Pengumuman atau perbanyakan lambang negara dan lagu kebangsaan
menurut sifatnya yang asli.
b. Penguman segala sesuatu yang diumumkan oleh atas nama
pemerintah,kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan dilindungi,kecuali apa
hak cipta itu dinyatakan dilindungi baik dengan peraturan undang-undang
maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan
itu diumumkan.
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari
kantor berita,lembaga penyiaran,dan surat kabar atau sumber sejenis
lainnya dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
6. Masa Berlaku Hak Cipta
a. Hak cipta atas ciptaan buku,pamplet dan semua hasil karya tulis
lain,drama atau drama musikal,segala bentuk seni rupa berlaku seumur
hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta
meninggal dunia.

7
b. Hak cipta atas ciptaan program
komputer,sinematografi,fotografi,database,dan karya hasil
pengalihwujudan,berlaku selama 50 tahun sejak petama kali diwujudkan.
7. Ketentuan Pidana
a. Bahwa yang dimaksud dengan hak ekslusif adalah hak yang semata-
mata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang
boleh memanfaatkan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak
tersebut tanpa izin pemegangnya.
b. Dalam pengertian mengumumkan termasuk di dalamnya kegiatan
menerjemahkan
mengadaftasi,mengaransemen,mengalihwujudkan,menjual,menyewakan,
meminjamkan mempertunjukan kepada publik dan mengkomunikasi
ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
c. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa izin melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud di atas dapat dipidana dengan penjara masing-
masing paling cipta ke program komputer sejak saat itu sistem operasin
termasuk dalam perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta pada
beberapa negara di dunia.

7. Pendaftaran Hak Cipta


Dalam UUHC pasal 2 ayat 1 dikatakan bahwa hak cipta merupakan hak
ekslusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaanya,yang timbul secara otomatis setelah suatu
ciptaan dilahirkan.Hal itu berarti bahwa begitu ciptaan lahir maka saat itu
juga secara otomatis hak cipta akan melekat pada penciptanya.
8. Pelanggaran Hak Cipta
Sebagai sebuah produkdigital,perangkat lunak komputer sangat
rentan terhadap pembajakan.
Lima macam bentuk pembajakan perangkat lunak seperti dibawah ini :
1. Memasukan perangkat lunak illegal ke hardisk.
2. Softlifting,terjadi jika sebuah lisensi dipakai melebihi kapasitas
penggunaan seperti yang tercantum dalam lisensi tersebut.
3. Penjualan CD ROOM illegal.
4. Penyewaan perangkat lunak illegal.
5. Downloading illegal,melakukan download terhadap sebuah program
komputer dari internet dengan tidak mematuhi kaidah yang tertera pada
lisensi download.
9. Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta

8
Solusi yang pertama untuk mengatasi maraknya pelanggaran hak
cipta tentunya berawal dari membangun budaya masyarakat untuk
menghargai hasil karya orang lain.
Solusi kedua adalah bahwa pemerintah,baik dari instansi terkait,jajaran
penegak hukum dan segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat
untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan karya
intelektualmerupakan perbuatan yang merugikan perekonomian
bangsa,menghancurkan kreatifitas dan merendahkan martabat bangsa.

7. Tinjauan Reguler Kejahatan di Internet


1. pengertian cyberscrime
Merupakan bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan
yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet,dapat dikatakan
bahwa cyberscrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan
melawanhukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang
berbasis pada kecanggihan teknologi komputer telekomunikasi.
2. kararakteristik cyberscrime
Selama kejahatan konvensional kita mengenal adanya dua jenis
kejahatan sebagai berikut :
a. Kejahatan kerah biru (blue collar crime)
Merupakan jenis kegiatan atau tidak kriminal yang dilakukan secara
konvensioanal seperti misalnya perampokan,pencurian,pembunuhan.
b. Kejahatan kerah putih (white collar crime)
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan yakni
kejahatan korporasi,kejahatan birokrat,malpraktek dan kejahatan individu.
Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat
adanya komunitas dunia maya di internet,memiliki karakteristik tersendiri
yang berbeda dengan kedua model kejahatan diatas.Karakteristik unik
dari kejahatan dunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal :
1. Ruang lingkup kejahatan
2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan
3. Jenis cybercrime
Berdasarkan jenis aktivitasnya
berdasarkan jenis aktifitasnya yang dilakukan,cybercrime dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu :

9
1. Unauthorized Acses.Cybercrime jenis ini merupakan kejahatan yang
terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup.
2. Illegal contents merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
memasuki data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak
benar,tidak etis,dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban hukum.
3. Penyebaran virus secara sengaja.
4. Data forgery kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan
data pada dokumen penting yang ada di internet.
5. Cyber espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan semata-mata terhadap pihak
lain,dengan memasuki sistem jaringan komputer computer netwok system
pihak sasaran.
6. Cyberstalking kajahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau
melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer misalnya
menggunakan e-mail dan dilakukan dengan berulang-ulang.
7. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan
di internet.
8. Hacking dan cracking istilah hacker biasanya mengacu pada
seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer
secara detail dan bagaimana mengingatkan kapabilitasnya.
9. Cybersquatting and typosquatting cybersquatting merupakan
kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama
perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada
perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
10. Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya
orang lain,yang paling sering terjadi adalah software piracy (pembajakan
perangkat lunak).
11. Cyber terorism suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika
mengancam pemerintah atau warga negara,termasuk cracking ke situs
pemerintah atau militer

2.2 Pengertian Netiquette

Etika komunikasi di internet (netiquette, netiket --kependekan dari


"network etiquette" atau "Internet etiquette") dapat dimaknai sebagai
"sopan-santun dalam berkomunikasi di internet.
Forum komunikasi di internet a.l. chating, kirim pesan --Direct Message

10
(DM) di Twitter atau Inbox di Facebook, menulis status facebook,
"berkicau" di Twitter, menulis di blog (website), dan berkomentar di media
online (situs berita)".

Ringkas dan praktisnya, netiket adalah "adab pergaulan di dunia maya"


menyangkut apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam komunikasi
online. Etika komunikasi di internet pada dasarnya sama dengan etika
berkomunikasi di "dunia nyata" dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur,
menggunakan kata-kata yang baik (sopan), ramah, serta berbicara jelas
dan mudah dimengerti.

Poin-poin Etika Komunikasi di Internet (Netiket)


Salah satu rujukan etika komunikasi di internet (cyberspace) adalah artikel
Virginia Shea (Netiquette by Virginia Shea, published by Albion Books, San
Francisco (info@albion.com). 1994 Virginia Shea) berjudul The Core Rule
of Netiquette.

Shea menyebutkan 10 peraturan ketika berinteraksi di dunia maya.


Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan
menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan
sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya.

Berikut ini etika komunikasi di internet atau --dalam istilah Shea--


peraturan inti etika berinternet (netiquette).

Core Rule of Netiquette


Remember the human.
Jangan lupa, orang yang membaca email atau posting Anda adalah
manusia juga yang punya perasaan --bisa tersinggung atau sakit hati.
Jadi, jangan menyakiti hati orang lain. Jangan kirim email atau posting
yang sekiranya mempermalukan.

2. Adhere to the same standards of behavior online that you


follow in real life.
Standar etika komunikasi internet sama saja dengan etika komunikasi di
dunia nyata, seperti etis, menghargai pendapat orang lain, dan jangan
dan melanggar hukum (breaking the law is bad Netiquette).

3. Know where you are in cyberspace.


Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main. Maka, taati
aturan itu. Baca dulu aturan sebelum gabung. "Intai dulu sebelum
melompat" (Lurk before you leap). Sadari Anda ada di forum apa dan
bagaimana.

4. Respect other people's time and bandwidth.


Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan
pertanyaan bodoh. Baca dokumen FAQ (Frequently Asked Questions) atau
"Yang Sering Ditanyakan" (YSD).

11
Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup (don't
waste expert readers' time by posting basic information).

Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu
dengan "menggugat" mereka. Tinggalkan saja! (If you disagree with the
premise of a particular discussion group, don't waste the time and
bandwidth of the members by telling them how stupid they are. Just stay
away).

5. Make yourself look good online.


Cek grammar dan ejaan (tata bahasa) sebelum posting. Pahami yang
Anda katakan dan pastikan ia masuk akal. Know what you're talking about
and make sense.

6. Share expert knowledge.


Bagilah pengetahuan dan wawasan Anda. Sedekah ilmu! Jawab
pertanyaan yang ada jika Anda tahu.

7. Help keep flame wars under control.


Kendalikan emosi Anda! Jangan posting apa pun dalam keadaan marah!
Jangan posting atau kirim komentar yang bernada amarah tinggi!

Ada pepatah: Sesuatu yang di mulai dengan rasa marah akan


menghasilkan penyesalan. Jangan ragu minta maaf jika Anda keliru atau
menginggung perasaan orang lain.

8. Respect other people's privacy.


Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan, atau inboks pribadi orang
lain. Don't read other people's private email.

9. Don't abuse your power.


Jangan menyalahgunakan kekuasaan. Jangan korupsi! Makin besar
kekuasaan yang Anda mikiki, kian penting bagaimana menggunakannya.
The more power you have, the more important it is that you use it well.

10. Be forgiving of other people's mistakes.


Jika orang lain salah, maafin aja....! Namun, jika salahnya "keterlaluan",
seperti sudah melanggar aturan hukum, hate speech (ujaran kebencian),
mejahijaukan aja! :)

2.3 Etika Sosial Media

Saat ini perkembangan tidak hanya berada di situs internet saja,


melainkan banyak sekali penggunaan aplikasi di handphone dan
smartphone yang fungsinya seperti media sosial di internet. Sehingga
batas dalam kehidupan sosial pun seakan-akan hambar atau tidak terlihat
ada batasnya. Padahal sebenarnya dalam kehidupan sosial itu sendiri
tentu ada batasnya, mulai dari norma, tata krama dll. Untuk user tentu
membedakan hal ini sangatlah mudah-mudah susah, kadang kita sendiri

12
lupa dengan batas tersebut karena terlalu asyik dengan jejaring sosial.
Kadang lupa dengan apa yang harus di share di publik atau hanya
cukup disimpan saja.

1. Selalu menggunakan bahasa dan sosial yang baik.


Setiap kehidupan hal yang paling mendasar dalam keseharian adalah
bahasa dan logat hidup sosial kita. Tentu saat kita ingin memposting
sebuah gagasan kita ke publik harus selalu menggunakan bahasa yang
baik. Karena belum tentu kita saat berkomunikasi belum tentu bahasa kita
dapat diterima, misal kalimat yang bersikap profokatif, berbau sara dll.

2. Hargai Orang Lain.

Hal ini perlu diterapkan karena dengan ini, komunikasi de media sosial
akan menjadi baik, misalkan kita menyapa orang tersebut dengan
mengomentari status mereka, mengajak mereka berbincang bincang,
sharing dll. Memang terlihat sepele, namun manfaat dari hal ini sanga
baik untuk diri kita.

3. Jangan terlalu mempublish sesatu yang bersifat pribadi.

Kebanyakan kebebasan itu hampir sulit dibedakan mana yang harus di


sharekan atau tidak. Hal ini sangat penting untuk membuat kesan baik
untuk diri kita di media sosial, karena misal terlalu mengumbar sesuatu yg
tidak seharusnya, misal percintaan, hubungan keluarga dan yg bersifat
pribadi, hendaknya cukup disimpan di diri saja.

4. Jangan terlalu overposting. Biasanya dari kita yang terlalu asyik dengan
media online, memposting sesuatu yang berlebihan, mulai dari foto,
status. Belum tentu yang kita share itu membuat orang nyaman. Lebih
baik kita berbagi seperti informasi, seperti bertema kemajuan
teknologi dll.

5. Berpikir tentang yang akan di share. Hal ini mulai dari status, foto, link,
video dll. Mengapa demikian? Karena dengan kita selektif menggunakan
media sosial sebagai bahan sharing, memudahkan kita memilih yang baik
dan pantas untuk dibagikan ke publik, dan mana yang tidak.

6. Jadilah pribadi diri sendiri. Biasaya orang yang mempunyai kebiasaan


cenderung di media sosial, akan membentuk karakter, yaitu, misal kita
sering update status tentang problematika cinta, kita akan cenderung
memposting kegelisahan itu. Bersikapdewasa dalam hal ini penting

7. Jangan terlalu banyak di depan media sosial. Hal terakhir yaitu, jangan
terlalu banyak di depan media sosial, seperti yang diatas dapat
mempengaruhi karakter pribadi, terlalu banyak di media sosial akan

13
mempengaruhi hubungan bersosialisasi kita secara langsung. Misal tata
bahasa saat bertemu orang langsung, bahkan bisa jadi kita lebih memilih
silaturahmi menggukanan media online dari para bertemu langsung.

Media sosial adalah tempat dimana dapat kita jadikan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Tanpa interaksi kita tidak akan menjadi makhluk sosial.
Terlebih di era globalisasi ini, falilitas yang bersifat instan dan mudah
digunakan adalah perkebangan di era modern ini. Dengan adanya fasilitas
seperti ini, hendaknya kita tetap menggunakan dengan hal-hal yang
bermanfaat, selain menjadikan kita bijak dalam bersosial, bersikap bijak
pula dalam
menggunakan kemajuan di era Globalisasi ini.

2.4; Etika Tertulis

1.UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008


TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,


termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki
arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

2. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan


menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik
lainnya.

3. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,


menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis,
dan/atau menyebarkan informasi.

4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat,


diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog,
digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol
atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.

5. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur


elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,

14
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan,
dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.

6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem


Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau
masyarakat.

7. Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik


atau lebih, yang bersifat tertutup ataupun terbuka.

8. Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang


dibuat untuk melakukan suatu tindakan terhadap suatu Informasi
Elektronik tertentu secara otomatis yang diselenggarakan oleh Orang.
9. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang
memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status
subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan
oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.

10. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang


berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan
mengaudit Sertifikat Elektronik.

11. Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independen yang


dibentuk oleh profesional yang diakui, disahkan, dan diawasi oleh
Pemerintah dengan kewenangan mengaudit dan mengeluarkan sertifikat
keandalan dalam Transaksi Elektronik.

12. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi.

13. Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait
dengan Tanda Tangan Elektronik.

14. Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik,


optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan
penyimpanan.

15. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik


yang berdiri sendiri atau dalam jaringan.

16. Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau
kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik lainnya.

17. Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui
Sistem Elektronik.

15
18. Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik.

19. Penerima adalah subjek hukum yang menerima Informasi Elektronik


dan/atau Dokumen Elektronik dari Pengirim.

20. Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang,


Badan Usaha, dan/atau masyarakat, yang dapat digunakan dalam
berkomunikasi melalui internet, yang berupa kode atau susunan karakter
yang bersifat unik untuk menunjukkan lokasi tertentu dalam internet.

21. Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia,


warga negara asing, maupun badan hukum.

22. Badan Usaha adalah perusahaan perseorangan atau perusahaan


persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum.

23. Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh
Presiden.

A. Perbedaan Antara Cybercrime Dengan Kejahatan


Konvesional
1. CyberCrime

a) Terdapat penggunaan technology informasi

b) Alat bukti digital

c) Pelaksanaan kejahatan : non fisik ( cyberspace )

d) Proses penyidikan melibatkan laboratorium forensic komputer

e) Sebagian proses penyidikan dilakukan : virtual undercover

f) Penanganan komputer sebagai TKP ( crime scene )

g) Dalam proses persidangan, keterangan ahli menggunakan ahli TI

2. Kejahatan Konvensional

a) Tidak ada penggunaan TI secara langsung

b) Alat bukti : bukti fisik ( terbatas menurut pasal 184 KUHAP )

c) Pelaku dan korban biasanya berada dalam satu tempat

d) Pelaksanaan penyidikan melibatkan laboratorium komputer

e) Proses penyidikan dilakukan di dunia nyata

16
f) Tidak ada penanganan komputer sebagai TKP

g) Dalam proses persidangan, keterangan ahli tidak menggunakan ahli TI

B. Penyusun UU ITE
Materi UU ITE disusun oleh dua lembaga:
; Tim UNPAD ditunjuk oleh Departmen Komunikasi dan
Informasi RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi
; Tim UI ditunjuk oleh Departmen Perindustrian dan
Perdagangan RUU Transaksi Eletronik
Kedua Naskah selanjutnya digabung dan diserahkan ke DPR sebagai
RUU

C. Bagian-bagian UU ITE

1; Bab 1
Pengertian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Informasi
dan Transaksi Elektronika

2; Bab 2
ASAS DAN TUJUAN

3; Bab 3
INFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK

4; Bab 4
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK DAN SISTEM ELEKTRONIK

5; Bab 5
TRANSAKSI ELEKTRONIKA

6; Bab 6
NAMA DOMAIN, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL,DAN PERLINDUNGAN
HAK PRIBADI

7; Bab 7
PERBUATAN YANG DILARANG

8; Bab 8
PENYELESAIAN SENGKETA

9; Bab 9
PERAN PEMERINTAH DAN PERAN MASYARAKAT

10; Bab 10
PENYIDIKAN

11; Bab 11
KETENTUAN PIDANA

17
12; Bab 12
KETENTUAN PENUTUP

D. Perbuatan yang dilarang dalam UU ITE

Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
pemerasan dan/atau pengancaman.

Pasal 28
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pasal 29
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan
atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

Pasal 30
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun

18
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.

Pasal 31
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik
tertentu milik Orang lain.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atas transmisi Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu
Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yang
tidak menyebabkan perubahan apa pun maupun yang menyebabkan
adanya perubahan, penghilangan, dan/atau penghentian Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan.
(3) Kecuali intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
intersepsi yang dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas
permintaan kepolisian, kejaksaan, dan/atau institusi penegak hukum
lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 32
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan
transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan
suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain
atau milik publik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apa pun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang
tidak berhak.
(3) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat diaksesoleh publik dengan
keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya.

Pasal 33
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem

19
Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak
bekerja sebagaimana mestinya.

Pasal 34
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki:
1; perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang
atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33;
2; sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu
yang ditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat diakses
dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33.
(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan tindak pidana
jika ditujukan untuk melakukan kegiatan penelitian, pengujian Sistem
Elektronik, untuk perlindungan Sistem Elektronik itu sendiri secara sah
dan tidak melawan hukum.

Pasal 35
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan,
pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan
tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut
dianggap seolah-olah data yang otentik.

Pasal 36
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi Orang lain.
Pasal 37
Setiap Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 36 di luar
wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang berada di wilayah
yurisdiksi Indonesia.
E. Aturan Internasional yang dirujuk UU ITE
Secara internasional terdapat beberapa aturan yang
dirujuk UU ITE yaitu sbb:
; UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce
; UNCITRAL Model Law on Electronic Signature
; EU Directives on Electronic Commerce;

20
; EU Directives on Electronic Signature
; Convention on Cybercrime

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kode etika merupakan bagian dari etika profesi. Dengan


demikian kode etik adalah sistem norma atau aturan yang
ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang
baik dan tidak baik. Tjuan utama kode etik adalah memberi
pelayanan khusu dalam masyarakat tanpa mementingkan
kepentingan pribadi atau kelompok.

21
Daftar Pustaka

http://eptikseven.weebly.com/perbedaan-cyber-crime-dengan-kejahatan-
konvensional.html

http://www.kompasiana.com/nflspeed2/etika-dalam-media-
sosial_552824da6ea834ef4a8b4570

http://www.romelteamedia.com/2016/01/netiket-etika-komunikasi-di-internet-netiquette.html

http://www.lahiya.com/pengertian-etika/

http://pkps.bappenas.go.id/dokumen/uu/Uu%20Sektor/Telekomunikasi/UU
%2011-2008.htm

http://usm.ptsb.edu.my/index.php/contact-us/keselamatan/28-teknologi-
informasi-dan-komunikasi

22
23

You might also like