Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3; TUJUAN
Untuk mengetahui tentang Etika dalam aturan tertulis
maupun yang tidak tertulis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1; Etika dalam Penggunaan TIK
3
4. Kepada siapa informasi dipertukarkan (whom share)
5. Perlindungan data (protection of data)
6. Pengiriman melalui e-mail (sending via e-mail)
7. Cookies
3. Hak Kekayaan Intelektual
Hak kekayaan inteletual sama dengan hak atas sesuatu benda yang
berasal dari otak.
1. Pengelompokan HAKI
a. Hak Cipta (copyright)
b. Hak milik perindustrian
2. Undang-undang HAKI
2. Etika TIK dalam Pendidikan
1. Dunia Pendidikan sebagai Sumber Etika dan Penjaga Moral
2. Sumber Daya Manusia
3. Desain dan Konten
3. Pentingnya Etika Menggunakan TIK
Perkembangan internet yang begitu pesat membutuhkan aturan atau
etika.Beberapa alas an yang cukup kuat mengenai pentingnya etika
berinternet antara lain:
a. Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki
budaya,bahasa dan adat istiadat berbeda-beda.
b. Pengguna internet meupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dan
berinteraksi.
c. Pengguna internet selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan
masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut.
d. Pengguna internet kadang bersikap tidak etis terhadap fasilitas
internet.
4. Netiket : Contoh Etika Berinternet
Netiket atau netiquette adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan
internet.
1. Netiket pada one to one communication
Kondisi dimana komunikasi terjadi antar individu dalam sebuah dialog
sebagai contoh adalah komunikasi dengan via elektronik mail.Dibawah ini
ada beberapa netiket pada komunikasi dengan mail.
a. Jangan terlalu banyak mengutip
b. Perlakukan e-mail secara pribadi
c. Jangan membicarakan orang lain
d. Jangan gunakan CC
e. Jawablah secara masuk akal
f. Lakukan publikasi secara tertulis tentang petunjuk yang harus
dilakukan user jika dihadapkan pada pesan yang tidak sah,tidak pantas
dalam pemakian e-mail.
g. Jangan gunakan format HTML
4
h. Berikan jawaban dengan segera ke pengguna jika ada pertanyaan
mengenai pesan yang tidak sah,tidak pantas tersebut dengan segera.
i. Jelaskan aturan kepada pengguna mengenai kuota disk atau system
rules yang lain.
j. Selidiki keluhan yang terjadi pada pengguna dengan pikiran yang
jernih dan terbuka.
5
3. Information Service
Pada perkembangan internet,diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru
yang disebut layanan informasi (information sevice) berbagai layanan
diantaranya : Gopher,Wais, World Wide web,multi User dimensions,mulit
user dimensions which are object oriented.petunjuk umum pada dokumen
IETF tentang netiket menyatakan beberapa hal tentang layanan
information service ini.Beberapa hal tersebut antara lain :
Bahwa semua jasa tersebut adalah kepunyaan orang.
Jika mendapatkan kesalahan terhadap layanan tersebut,lakukan
pengecekan pertama kali terhadap kondisi lokal sistem tersebut seperti
misalnya file configurations sebelum akhirnya melakukan komplen kepada
penyedia layanan.
Pemakaian perlu mengetahui bagaimana file layanan tersebut bekerja
dengan sistem lokal yang dimilikinya.
Pemakaian information service harus menggunakan pikiran yang terbuka
bahwa di dalam internet terhubung berjuta-juta orang dengan kultur yang
mungkin berbeda dengan kultur masyarakat di mana pengguna berada.
5. Pelanggaran Etika Berinternet
Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat,sanksi yang
diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi sosial.Sanksi sosial
tersebut bisa saja berupan teguran atau dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat.
Sanksi yang akan diterima jika melanggar etika atau norma-norma yang
berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berinternet.
6. Tinjauan Umum Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan
izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut undang-
undang yang berlaku.
1. Pengertian pencipta,pencipta dan pemegang hak cipta
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama
atas aspirasinya melahirkansuatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran,imajinasi,kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan
dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukan keaslian
dalam lapangan ilmu pengetahuan,seni dan sastra.
Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak
yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima
lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hal tersebut.
2. Fungsi dan sifat hak cipta
6
Pada bagian tentang fungsi dan sifatnya,hak cipta dianggap sebagai
benda yang bergerak.Hak cipta dapat beralih atau dialihkan,baik seluruh
maupun sebagian karena pewarisan,hibah,wasiat,perjanjian tertulis atau
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan undang-undang.
Dalam hal pewarisannya hak cipta setelah penciptanya meninggal dunia
menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat dan hak cipta
tersebut tidak dapat disita,kecuali jika hak itu diperoleh dengan melawan
hukum.
3. Hak cipta atas ciptaan yang penciptanya tidak diketahui
Hak cipta atas ciptaan yang tidak diketahui penciptanya seperti karya
peninggalan prasejarah,sejarah,benda budaya nasional .folkare dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama.
4. Jenis ciptaan yang dilindungi
Dalam undang-undang ini,ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan,seni,sastra yang mencakup :
a. Buku,program komputer,pamplet,perwajahan,karya tulis yang
diterbitkan.
b. Ceramah,kuliah,pidato,dan ciptaan lainnya yang sejenis.
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan.
d. Lagu atau musik.
e. Drama atau drama musikal,tari koreografi,pewayangan,pentomime.
f. Seni rupa.
g. Arsitektur,peta,seni batik,fotografi,dan karya lain dari hasil
penalihwujudan.
5. Beberapa hal yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta
a. Pengumuman atau perbanyakan lambang negara dan lagu kebangsaan
menurut sifatnya yang asli.
b. Penguman segala sesuatu yang diumumkan oleh atas nama
pemerintah,kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan dilindungi,kecuali apa
hak cipta itu dinyatakan dilindungi baik dengan peraturan undang-undang
maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan
itu diumumkan.
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari
kantor berita,lembaga penyiaran,dan surat kabar atau sumber sejenis
lainnya dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
6. Masa Berlaku Hak Cipta
a. Hak cipta atas ciptaan buku,pamplet dan semua hasil karya tulis
lain,drama atau drama musikal,segala bentuk seni rupa berlaku seumur
hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta
meninggal dunia.
7
b. Hak cipta atas ciptaan program
komputer,sinematografi,fotografi,database,dan karya hasil
pengalihwujudan,berlaku selama 50 tahun sejak petama kali diwujudkan.
7. Ketentuan Pidana
a. Bahwa yang dimaksud dengan hak ekslusif adalah hak yang semata-
mata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang
boleh memanfaatkan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak
tersebut tanpa izin pemegangnya.
b. Dalam pengertian mengumumkan termasuk di dalamnya kegiatan
menerjemahkan
mengadaftasi,mengaransemen,mengalihwujudkan,menjual,menyewakan,
meminjamkan mempertunjukan kepada publik dan mengkomunikasi
ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
c. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa izin melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud di atas dapat dipidana dengan penjara masing-
masing paling cipta ke program komputer sejak saat itu sistem operasin
termasuk dalam perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta pada
beberapa negara di dunia.
8
Solusi yang pertama untuk mengatasi maraknya pelanggaran hak
cipta tentunya berawal dari membangun budaya masyarakat untuk
menghargai hasil karya orang lain.
Solusi kedua adalah bahwa pemerintah,baik dari instansi terkait,jajaran
penegak hukum dan segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat
untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan karya
intelektualmerupakan perbuatan yang merugikan perekonomian
bangsa,menghancurkan kreatifitas dan merendahkan martabat bangsa.
9
1. Unauthorized Acses.Cybercrime jenis ini merupakan kejahatan yang
terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup.
2. Illegal contents merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
memasuki data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak
benar,tidak etis,dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban hukum.
3. Penyebaran virus secara sengaja.
4. Data forgery kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan
data pada dokumen penting yang ada di internet.
5. Cyber espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan semata-mata terhadap pihak
lain,dengan memasuki sistem jaringan komputer computer netwok system
pihak sasaran.
6. Cyberstalking kajahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau
melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer misalnya
menggunakan e-mail dan dilakukan dengan berulang-ulang.
7. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan
di internet.
8. Hacking dan cracking istilah hacker biasanya mengacu pada
seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer
secara detail dan bagaimana mengingatkan kapabilitasnya.
9. Cybersquatting and typosquatting cybersquatting merupakan
kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama
perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada
perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
10. Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya
orang lain,yang paling sering terjadi adalah software piracy (pembajakan
perangkat lunak).
11. Cyber terorism suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika
mengancam pemerintah atau warga negara,termasuk cracking ke situs
pemerintah atau militer
10
(DM) di Twitter atau Inbox di Facebook, menulis status facebook,
"berkicau" di Twitter, menulis di blog (website), dan berkomentar di media
online (situs berita)".
11
Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup (don't
waste expert readers' time by posting basic information).
Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu
dengan "menggugat" mereka. Tinggalkan saja! (If you disagree with the
premise of a particular discussion group, don't waste the time and
bandwidth of the members by telling them how stupid they are. Just stay
away).
12
lupa dengan batas tersebut karena terlalu asyik dengan jejaring sosial.
Kadang lupa dengan apa yang harus di share di publik atau hanya
cukup disimpan saja.
Hal ini perlu diterapkan karena dengan ini, komunikasi de media sosial
akan menjadi baik, misalkan kita menyapa orang tersebut dengan
mengomentari status mereka, mengajak mereka berbincang bincang,
sharing dll. Memang terlihat sepele, namun manfaat dari hal ini sanga
baik untuk diri kita.
4. Jangan terlalu overposting. Biasanya dari kita yang terlalu asyik dengan
media online, memposting sesuatu yang berlebihan, mulai dari foto,
status. Belum tentu yang kita share itu membuat orang nyaman. Lebih
baik kita berbagi seperti informasi, seperti bertema kemajuan
teknologi dll.
5. Berpikir tentang yang akan di share. Hal ini mulai dari status, foto, link,
video dll. Mengapa demikian? Karena dengan kita selektif menggunakan
media sosial sebagai bahan sharing, memudahkan kita memilih yang baik
dan pantas untuk dibagikan ke publik, dan mana yang tidak.
7. Jangan terlalu banyak di depan media sosial. Hal terakhir yaitu, jangan
terlalu banyak di depan media sosial, seperti yang diatas dapat
mempengaruhi karakter pribadi, terlalu banyak di media sosial akan
13
mempengaruhi hubungan bersosialisasi kita secara langsung. Misal tata
bahasa saat bertemu orang langsung, bahkan bisa jadi kita lebih memilih
silaturahmi menggukanan media online dari para bertemu langsung.
Media sosial adalah tempat dimana dapat kita jadikan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Tanpa interaksi kita tidak akan menjadi makhluk sosial.
Terlebih di era globalisasi ini, falilitas yang bersifat instan dan mudah
digunakan adalah perkebangan di era modern ini. Dengan adanya fasilitas
seperti ini, hendaknya kita tetap menggunakan dengan hal-hal yang
bermanfaat, selain menjadikan kita bijak dalam bersosial, bersikap bijak
pula dalam
menggunakan kemajuan di era Globalisasi ini.
BAB I
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
14
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan,
dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
12. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi.
13. Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait
dengan Tanda Tangan Elektronik.
16. Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau
kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik lainnya.
17. Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui
Sistem Elektronik.
15
18. Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik.
23. Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh
Presiden.
2. Kejahatan Konvensional
16
f) Tidak ada penanganan komputer sebagai TKP
B. Penyusun UU ITE
Materi UU ITE disusun oleh dua lembaga:
; Tim UNPAD ditunjuk oleh Departmen Komunikasi dan
Informasi RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi
; Tim UI ditunjuk oleh Departmen Perindustrian dan
Perdagangan RUU Transaksi Eletronik
Kedua Naskah selanjutnya digabung dan diserahkan ke DPR sebagai
RUU
C. Bagian-bagian UU ITE
1; Bab 1
Pengertian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Informasi
dan Transaksi Elektronika
2; Bab 2
ASAS DAN TUJUAN
3; Bab 3
INFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK
4; Bab 4
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK DAN SISTEM ELEKTRONIK
5; Bab 5
TRANSAKSI ELEKTRONIKA
6; Bab 6
NAMA DOMAIN, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL,DAN PERLINDUNGAN
HAK PRIBADI
7; Bab 7
PERBUATAN YANG DILARANG
8; Bab 8
PENYELESAIAN SENGKETA
9; Bab 9
PERAN PEMERINTAH DAN PERAN MASYARAKAT
10; Bab 10
PENYIDIKAN
11; Bab 11
KETENTUAN PIDANA
17
12; Bab 12
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
pemerasan dan/atau pengancaman.
Pasal 28
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasal 29
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan
atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.
Pasal 30
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
18
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
Pasal 31
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik
tertentu milik Orang lain.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan intersepsi atas transmisi Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu
Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yang
tidak menyebabkan perubahan apa pun maupun yang menyebabkan
adanya perubahan, penghilangan, dan/atau penghentian Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan.
(3) Kecuali intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
intersepsi yang dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas
permintaan kepolisian, kejaksaan, dan/atau institusi penegak hukum
lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 32
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan
transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan
suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain
atau milik publik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apa pun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang
tidak berhak.
(3) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat diaksesoleh publik dengan
keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya.
Pasal 33
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem
19
Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak
bekerja sebagaimana mestinya.
Pasal 34
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki:
1; perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang
atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33;
2; sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu
yang ditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat diakses
dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33.
(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan tindak pidana
jika ditujukan untuk melakukan kegiatan penelitian, pengujian Sistem
Elektronik, untuk perlindungan Sistem Elektronik itu sendiri secara sah
dan tidak melawan hukum.
Pasal 35
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan,
pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan
tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut
dianggap seolah-olah data yang otentik.
Pasal 36
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi Orang lain.
Pasal 37
Setiap Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 36 di luar
wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang berada di wilayah
yurisdiksi Indonesia.
E. Aturan Internasional yang dirujuk UU ITE
Secara internasional terdapat beberapa aturan yang
dirujuk UU ITE yaitu sbb:
; UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce
; UNCITRAL Model Law on Electronic Signature
; EU Directives on Electronic Commerce;
20
; EU Directives on Electronic Signature
; Convention on Cybercrime
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
21
Daftar Pustaka
http://eptikseven.weebly.com/perbedaan-cyber-crime-dengan-kejahatan-
konvensional.html
http://www.kompasiana.com/nflspeed2/etika-dalam-media-
sosial_552824da6ea834ef4a8b4570
http://www.romelteamedia.com/2016/01/netiket-etika-komunikasi-di-internet-netiquette.html
http://www.lahiya.com/pengertian-etika/
http://pkps.bappenas.go.id/dokumen/uu/Uu%20Sektor/Telekomunikasi/UU
%2011-2008.htm
http://usm.ptsb.edu.my/index.php/contact-us/keselamatan/28-teknologi-
informasi-dan-komunikasi
22
23