You are on page 1of 7

Analisa Data

No Data Interpretasi Masalah


1 DS : Penyempitan jalan nafas. Sesak nafas
Klien merasa lelah dan nyeri bagian dada.
DO :
R: 32x/menit
TD : 130/75
N : 107x/menit
Pola nafas tidak efektif.
Hb: 17gr/dL
2. DS: Ketidakseimbangan suplay o2 dengan kebutuhan Kerusakan pertukaran gas
Klien mengeluh batuk batuk selama 2 bulan.
DO:
Sianosis di jaringan perifer
Bentuk dada barrel chest
Muka terlihat sembab.

DS: Produksi sputum meningkat Bersihan jalan nafas tidak efektif


Klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas.
DO:
R : 32x/menit
Sianosis di jaringan perifer
4. DS: Penurunan metabolisme tubuh Gangguan pemenuhan pola istirahat tidur
Klien mengeluh batuk batuk selama 2 bulan.
DO:
HT : 51%
Klien tampak lemas

Ketidaknyamanan
Perencanaan
No Diagnosa

Tujuan Intervensi Implementasi


1. Bersihan jalan nafas Pencapaian 1. Beripasien 6 sampai 8 gelas
1. Memberikan pasien 6-8 gelas cairan/hari kecuali terdapat korpulmonal.
2. Memotivasi untuk melakukan penggunaan teknik nafas diafragma.
yang tidak efektif bersihan jalan cairan/hari kecuali terdapat
3. Member iinstruksi untuk menghindari iritan asap rokok dan suhu ekstrim.
karena produksi sputum napas klien korpulmonal.
yang meningkat.
2. Ajarkan dan berikan dorongan
DS :
penggunaan teknik pernapasan
Klien mengeluh
diafragmatik dan batuk.
sesaknafas
DO :
3. Instruksikan pasien untuk
R: 32x/menit
TD : 130/75 menghindari iritan seperti asap
N : 107x/menit
rokok, dan suhu yang ekstrim.
Hb: 17gr/dL

2. Kerusakan pertukaran Memperlihatkan1. Ukur tanda-tanda vital segera1. Observasitanda-tanda vital :


R: 32x/menit
gas berhubungan kemajuan setelah aktivitas, istirahatkan
TD : 130/75
dengan padatingkat klien selama 3 menit kemudian N : 107x/menit
2. Mengkaji respon setelah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
ketidakseimbangan yang lebih ukur lagi tanda-tanda vital.
antara supply dengan tinggi dari
2. Kaji respon individu terhadap
kebutuhan O2 ditandaid aktivitas yang
aktivitas nadi, tekanan darah,
engan : mungkin.
pernapasan.
DS:
Klien mengeluh batuk
batuk selama 2 bulan.
DO: - Sianosis di
jaringanferifer
Bentuk dada barrel
chest
Muka terlihat sembab.
3. Sesak nafas yang Perbaikan pola Ajarkan klien latihan bernapas
1. Berikan klien latihan nafas perut dan pernafasan bibir
2. Memotivasi untuk menyelingi aktivitasnya dengan istirahat.
progresif karena pernapasan diafragmatik dan pernapasan
penyempitan jalan klien bibir dirapatkan.
napas ditandai dengan
Berikan dorongan untuk
frekuensi nafas
menyelingi aktivitas dengan
32x/menit di tandai
periode istirahat..
dengan :

DS:
Klien mengeluh nyeri
dada dan sesak nafas.
DO: - R : 32x/menit
Sianosis di jaringan
perifer
4. Gangguan pola tidur Kebutuhan tidur Bantu klien latihan relaksasi
1. Membantu klien melakukan relaksasi di tempat tidur.
2. Melakukan pengusapan punggung saat hendak tidur.
berhubungan dengan terpenuhi ditempat tidur.
3. Mengatur posisi tidur pasien dengan posisi kepala lebih tinggi.
ketidaknyamanan, dan 4. Melakukan penjadwalan waktu tidur sesuai dengan kebiasaannya.
Lakukan pengusapan
batuk-batuk.
punggung saat hendak tidur .
DS: Klien mengeluh
Atur posisi yang nyaman
batuk batuk selama 2
menjelang tidur, biasanya
bulan.
posisi high fowler.
DO: Klien tampak lemas
Lakukan penjadwalan waktu
tidur yang sesuai dengan
kebiasaan pasien.
Rencana Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Rencana tindakan Rasional
Keperawatan
Gangguan Klien mampu Observasi status pernafasan, hasil Memantau perkembangan kegawatan pernafasan
pertukaran gas menunjukkan perbaikan gas darah arteri, nadi dan nilai
berhubungan oksigenasi. oksimetri Gangguan Oksigenasi perifer tampak cianosis
dengan Kriteria hasil Awasi perkembangan membran Menentukan status pernafasan dan kesadaran
pembatasan jalan Gas arteri dalam batas mukosa / kulit (warna) Mengurangi penggunaan energi berlebihan yang membutuhkan banyak Okigen
nafas, kelelahan normal Observasi tanda vital dan status Memenuhi kebutuhan oksiegen
otot pernafasan, Warna kulit perifer kesdaran.
peningkatan membaik (tidak cianosis) Evaluasi toleransi aktivitas dan Meningkatkan kebebasan suplay oksiegn
produksi mukus RR : 12 24 x /menit batasi aktivitas klien
atau spasme Bunyi nafas bersih
bronkus. Batuk (-) Berikan oksigenasi yang telah
Ketidaknyamanan dada dilembabkan Obat depresan akan mendepresi system pernafasan dan menyebabkan gagal naf
() Pertahankan posisi fowler dengan
Nadi 60 100 x/menit tangan abduksi dan disokong
Dyspnea () dengan bantal atau duduk condong
ke depan dengan ditahan meja.
Kolaborasi untuk
Berikan obat yang telah diresepkan
Berikan obat depresan saraf
dengan hati-hati (sedatif/narkotik).

Bersihan jalan Klien dapat mening- Kaji kemampuan klien untuk Memantau tingkat kepatenan jalan nafas dan meningkatkan kemampuan klien m
nafas tidak efektif katkan bersihan jalan memobilisasi sekresi, jika tidak membersihkan/membebaskan jalan nafas
berhubungan nafas mampu :
dengan Kriteria hasil Ajarkan metode batuk terkontrol
ketidakadekuatan Mampu Gunakan suction (jika perlu untuk
batuk, peningkatan mendemonstrasikan mengeluarkan sekret) Memantau kemajuan bersihan jalan nafas
produksi batuk terkontrol Lakukan fisioterapi dada
mukus/peningkata Intake cairan adekuat Secara rutin tiap 8 jam lakukan
n sekresi lendir auskultasi dada untuk mengetahui Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan
kualitas suara nafas dan mengencerkan sekert
kemajuannya.
Berikan obat sesuai dengan resep;
mukolitik, ekspektorans Menghindarkan bahan iritan yang menyebabkan kerusakan jalan nafas
Anjurkan minum kurang lebih 2
liter per hari bila tidak ada kontra
indikasi
Anjurkan klien mencegah infeksi /
stressor
Cegah ruangan yang ramai
pengunjung atau kontak dengan
individu yang menderita influenza
Mencegah iritasi : asap rokok
Imunisasi : vaksinasi Influensa.

Gangguan Klien akan menunjukkan Kaji kebiasaan diit. Catat derajat Pasien distress pernafasan sering anoreksia. Dan juga sering mempunyai pola m
kebutuhan nutrisi kemajuan/peningkatan kesulitan makan/masukan. Evaluasi buruk. Sehingga cenderung Bb menurun
kurang dari status nutrisi BB kebersihan oral menhilangkan bakteri penumbuh bau mulut dan eningkatkan ra
kebutuhan tubuh Kriteria hasil makan
berhubungan Klien tidak mengalami menimbulkan distensi abdomen dan meningkatkan dispnea
dengan kehilangan BB lebih Berikan perawaatan oral Menu hangat mempenga-ruhi relaksasi spingkter / saluran pencrnaan shg respo
ketidakadekuatan lanjut berkurang
intake nutrisi Masukan makanan dan menegah perut penuh dan menurunkan resiko mual
sekunder terhadap cairan meningkat Menentukan diit yang tepat sesuai perhitungan ahli gizi
peningkatan kerja Urine tidak pekat Hindari makanan penghasil gas
pernafasan, Output urine meningkat. dan minuman karbont
kesulitan masukan Membran mukosa Sajikan menu dalam keadaan
oral sekunder dari lembab hangat
anoreksia Kulit tidak kering
Tonus otot membaik
Anjurkan makan sedikit tapi sering
Kolaborasi tim nutrisi untuk
menentukan diit

Cemas Tujuan : rasa cemas Kaji tingkat kecemasan yang Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bi
berhubungan berkurang/hilang. dialami oleh pasien. intervensi yang cepat dan tepat.
dengan kurangnya Kriteria Hasil :
pengetahuan Klien mengungkapkan Dapat meringankan beban pikiran pasien.
tentang bahwa ia tidak cemas.
penyakitnya. Ekspresi wajah rileks. Beri kesempatan pada pasien untuk Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperat
RR : 12 24 X / menit. mengungkapkan rasa cemasnya. keperawatan.
N : 60 - 100 X / menit Lakukan pendekatan kepada klien
dengan tenang dan meyakinkan dan Penjelasan yang sederhana dan singkat tentang tujuan intervensi dan pemeriksa
hindari pemberian informasi atau serta anjurkan kepada klien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan dapat m
instruksi yang bertele-tele dan terus beban pikiran pasien.
menerus. Sikap positif dari tim kesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang
Berikan penjelasan yang sederhana
dan singkat tentang tujuan
intervensi dan pemeriksaan Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu.
diagnostik serta anjurkan kepada Lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pa
klien untuk ikut serta dalam
tindakan keperawatan.

Berikan keyakinan pada pasien


bahwa perawat, dokter, dan tim
kesehatan lain selalu berusaha
memberikan pertolongan yang
terbaik dan seoptimal mungkin.
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk mendampingi pasien secara
bergantian.
Ciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman.

You might also like