You are on page 1of 4

Asyhadu alla ilaaha illallah

Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah

Assalamualikum, wr. wb.

Tiada kata yang pantas untuk diucapkan kecuali memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita sekalian.
Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindah nya berupa kesehatan dan kebahagiaan.
Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Kita
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang
terang benderang

Setiap hari, dua kalimat ini selalu dikumandangkan dalam adzan, iqomah, khutbah,
ceramah, dan pembicaraan-pembicaraan lainnya. Setiap hari pula, kita sebagai seorang muslim
membacanya ketika sholat. Namun, sudahkah kita faham akan maknanya?

Dua Kalimat Syahadat Merupakan Syarat Sah Islam

Suatu ketika, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutus Muadz bin Jabal, untuk
meng-islam-kan sekelompok orang yang tinggal di negeri Yaman. Sebelum Sahabat Muadz bin
Jabal berangkat, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpesan kepada Muadz : Ajaklah
mereka agar mau bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah, dan bahwasanya aku adalah utusan Allah. Apabila mereka telah melakukan hal tersebut
(bersyahadat) maka beritahulah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada
mereka solat lima waktu sehari semalam. Lalu apabila mereka telah melakukan hal tersebut,
maka beritahulah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka untuk
mensedekahkan harta mereka, yang sedekah tersebut diambil dari orang-orang kaya dari mereka,
dan diberikan kepada orang-orang miskin dari mereka (HR. Bukhori)

Dari hadits di atas, kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya bersaksi dengan dua
kalimat syahadat adalah syarat sah islam. Sholat dan zakat barulah diperintahkan setelah mereka
mau bersaksi dengan dua kalimat syahadat. Jika mereka tidak mau bersaksi, maka sholat, zakat,
dan amalan-amalan lainnya tidak akan diterima oleh Allah Taala.

Makna Syahadat

Syahadat artinya adalah persaksian. Dalam hal ini, persaksian barulah dianggap sebagai
sebuah persaksian ketika telah mencakup tiga hal : [1] Mengilmui dan meyakini kebenaran yang
dipersaksikan. [2] Mengucapkan dengan lisannya. [3] Menyampaikan persaksian tersebut kepada
yang lain (Mutiara Faedah Kitab Tauhid, Ustadz Abu Isa).

Persaksian tidaklah cukup di lisan saja, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang
munafik yang diancam oleh Allah dengan adzab neraka. Orang-orang munafik mengucapkan dua
kalimat syahadat dengan lisan, namun hati mereka tidak membenarkannya. Allah Taala
berfirman (yang artinya): Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata:
Kami bersaksi bahwasanya engkau benar-benar Rasul Allah. Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwasanya orang-orang
munafik itu benar-benar pendusta. (QS. Al Munafiquun: 1)

Begitu juga sebaliknya, syahadat ini tidak cukup diyakini dalam hati tanpa diucapkan.
Paman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (Abu Thalib) adalah orang yang dengan segenap
kekuatan, harta benda dan jabatannya telah membantu dakwah Rasul shallallahu alaihi wa
sallam. Kenapa dia rela melakukan hal demikian? Suatu ketika dia pernah mengakui bahwa
sebenarnya ajaran agama yang paling benar adalah agama yang dibawa keponakannya. Namun
sayang seribu sayang, sampai nyawanya sudah di tenggorokan dia tidak mau mengucapkan dua
kalimat syahadat. Akhirnya dia pun mati dalam keadaan kafir. Kita mohon perlindungan kepada
Allah dari keadaan seperti itu.

Makna Asyhadu alla ilaaha illallah

Asyhadu alla ilaaha illallah artinya aku bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah. Dalam syahadat ini terdapat penafian (penolakan) sesembahan selain
Allah dan penetapan bahwa sesembahan yang benar hanya Allah. Adalah sebuah kenyataan
bahwasanya di dunia ini terdapat banyak sesembahan selain Allah. Ada orang yang menyembah
kuburan, pohon, batu, jin, wali, dan lain-lain. Akan tetapi semua sesembahan tersebut tidak
berhak untuk disembah, yang berhak disembah hanya Allah.

Allah berfirman (yang artinya): Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah
Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya segala sesuatu yang mereka seru selain Allah, itulah
yang batil. Dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. Al Hajj:
62). Allah juga berfirman (yang artinya): Maka barangsiapa yang ingkar kepada sesembahan
selain Allah dan beriman pada Allah, sungguh dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat.
(QS. Al Baqarah:256)

Makna Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwasanya Muhammad


shallallahu alaihi wa sallam adalah Rasul Allah. Rasul adalah seseorang yang diberi wahyu oleh
Allah berupa syariat dan ia diperintahkan untuk mendakwahkan syariat tersebut (Syarah
Arbain an Nawawiyah, Syaikh Al Utsaimin). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya! Tidaklah mendengar kenabianku salah
seorang dari umat ini, baik itu Yahudi atau pun Nasrani, lalu ia meninggal sementara ia tidak
beriman dengan apa yang aku bawa, kecuali ia akan termasuk penduduk neraka (HR. Muslim)

Perlu diingat, selain beliau adalah seorang Rasul Allah, beliau juga berstatus sebagai
Hamba Allah. Di satu sisi kita harus mencintai dan mengagungkan beliau sebagai seorang Rasul,
di sisi lain kita tidak boleh mengagungkan beliau secara berlebihan. Beliau bersabda:
Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka sebutlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.

Beliau Shallallahu Alaihi Wa sallam tidak boleh kita anggap memiliki sifat-sifat yang
berlebihan, atau memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, semisal: menganggap beliau
mengetahui perkara yang ghaib, mampu mengabulkan doa, mampu menghilangkan kesulitan
kita, dan lain-lain.

Syahadat harus diterapkan

Ketahuilah, jika seseorang telah bersaksi dengan dua kalimat syahadat, ada hak dan
kewajiban yang harus ia lakukan. Diantara hak yang didapatkannya adalah haramnya darah dan
hartanya. Maksudnya, seseorang yang telah bersaksi dengan dua kalimat syahadat tidak boleh
untuk diperangi, ditumpahkan darahnya, dan dirampas hartanya. Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, sampai mereka mau
bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan
bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, dan mendirikan sholat, serta menunaikan zakat.
Apabila mereka telah melakukan hal tersebut, mereka telah menjaga darah dan harta mereka
dariku, kecuali dengan hak islam. Adapun hisab mereka adalah urusan Allah Taala (HR.
Bukhori dan Muslim)

Adapun kewajiban yang harus dilakukan adalah :

1. Kewajiban setelah bersaksi Asyahadu alla ilaaha illallah


Konsekuensi orang yang bersaksi Asyahadu alla ilaaha illallah adalah wajib
meninggalkan segala bentuk peribadahan dan ketergantungan hati kepada selain Allah.
Seluruh ibadah haruslah ia lakukan ikhlas kepada Allah semata. Dan juga, ia wajib
mencintai orang yang bertauhid (menyembah Allah semata) dan membenci orang yang
berbuat syirik (menyekutukan Allah).
2. Kewajiban setelah bersaksi Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah
Orang yang telah bersaksi Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah maka
konsekuensinya ia wajib membenarkan segala yang dikabarkan oleh Rasulullah tanpa
meragukannya, melakukan apa yang Beliau perintahkan, menjauhi apa yang beliau
larang, mendahulukan dan menghormati sabda beliau di atas perkataan selainnya,
beribadah kepada Allah sesuai tuntunannya, tidak menambah-nambah ajarannya, serta
melahirkan sikap cinta terhadap orang yang taat dengan sunnah beliau dan benci terhadap
orang yang mengingkari sunnah beliau. Dan termasuk pula meyakini beliau sebagai
penutup para Nabi dan Rasul, tidak ada lagi nabi setelah beliau.

Keduanya Harus Beriringan

Belumlah sah keislaman seseorang jika ia hanya bersaksi dengan salah satu dari dua
kalimat syahadat saja. Didalam banyak ayat di dalam Al Quran Allah menggandengkan ketaatan
kepada diri-Nya dengan ketaatan kepada Rasul-Nya. Diantaranya, Allah berfirman (yang
artinya): Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya. (QS. Ali Imran: 32). Juga didalam
banyak hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggandengkan ketaatan kepada Allah
dengan ketaatan kepada Rasul-Nya yang menunjukkan bahwa dua kalimat syahadat haruslah
digandengkan.

Dari sini, para Ulama menarik kesimpulan bahwasanya tidaklah sah amal ibadah
seseorang kecuali memenuhi dua syarat, yaitu: Ikhlas dan Ittiba. Ikhlas adalah konsekuensi dari
syahadat Asyahadu alla ilaaha illallah. Maksudnya amal ibadah seseorang tidak akan diterima
jika ia tujukan kepada selain Allah, atau jika ia campuri ibadah kepada Allah dengan ibadah
kepada selain Allah. Amal ibadah seseorang akan diterima jika hanya kepada Allah semata.
Adapun Ittiba adalah konsekuensi dari syahadat Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah.
Maksudnya amal ibadah seseorang juga tidak akan diterima oleh Allah jika ia beramal ibadah
dengan suatu cara yang tidak dicontohkan dan diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam. Amal ibadah tersebut akan diterima Allah jika mencocoki ajaran Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Jadi, keislaman seseorang akan sempurna dan amal ibadah
seseorang akan diterima jika telah mengumpulkan kedua hal tersebut.

Demikian pidato yang saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua,banyak salah
kata mohon maaf yang sebesar-besarnya . Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

You might also like