You are on page 1of 10

Kebutuhan Nutrisi pada Lanjut Usia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidup sehat sudah pasti menjadi dambaan setiap orang. Derajat kesehatan dapat dijaga dengan
cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan cukup nutrisi atau zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh pun dengan berolahraga secara teratur dan tidur dengan cukup. Makanan cukup gizi sangat
penting untuk menjaga fungsi organ-organ tubuh kita. Asupan gizi yang kita konsumsi haruslah
dalam keadaan tepat, sehingga tidak kekurangan atau kelebihan karena asupan gizi yang tidak
tepat dapat menimbulkan kerusakan organ atau penyakit. Seperti pada kekurangan Vitamin B
dapat menyebabkan penyakit beri-beri dan jika kita terlalu berlebih dalam mengkonsumsi
karbohidrat dapat mengakibatkan obesitas (kegemukan). Tentu saja penyakit-penyakit ii muncul
tidak hanya dari 1 jenis nutrien saja tetapi antara satu nutrien dengan nutrien lainnya memiliki
korelasi dan saling mempengaruhi.
Makanan yang mengandung gizi baik oleh bayi sampai lansia untuk pertumbuhan dan
perkembangannya oleh karena itu para lansia harus mengkonsumsi makanan yang mengandung
gizi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan, daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Karbohidrat, protein, vitamin, dan lain-lain merupakan jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh kita. Nutrisi merupakan kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibutuhkan organisme untuk
dapat mempertahankan atau memperbaiki fungsi organ normal hidupnya.

Kemudian bagaimanakah caranya agar tubuh tetap berada dalam kondisi sehat? Apakah orang
dengan badan kurus mereka lebih sehat dibandingkan orang berbadan gemuk? Ataukah laki-laki
pastilah lebih sehat dan kuat dibandingkan dengan seorang wanita? Tentu saja tidak. Kebutuhan
fisik memang terkadang dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik atau buruk suatu
individu. Tetapi itu tidaklah menjadi indikator mutlak. Sehat dapat diartikan sebagai keadaan
dimana tidak terdapat gangguan dari luar tubuh ataupun dalam tubuh yang dapat mempengaruhi
sistem kerja organ-organ tubuh kita. Sehat pun dapat diartikan dengan tercukupinya secara
seimbang segala kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh untuk melakukan metabolisme.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi lansia.
2.2.1 Tujuan Khusus
- mengetahui pengertian lansia
- mengetahui AKG yang baik untuk lansia
- mengetahui sumber-sumber nutrisi yang baik
- mengetahui akibat dari tidak tercukupinya zat gizi secara seimbang untuk tubuh
- mengetahui penyakit-penyakit yang dapat timbul karena kekurangan dan kelebihan asupan gizi

1.3 Manfaat
Kita dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh dengan cara menjaga asupan
gizi yang masuk kedalam tubuh kita. Disamping itu kita mulai dapat memilah-milah manakah
suber makanan yang baik atau buruk untuk tubuh kita, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
tubuh dapat berfungsi secara maksimal.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.3 Tujuan Umum
1.2.4 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN MATERI
2.1 Pengertian Masa Lansia
2.2 Angka Kecukupan Gizi
2.3 Sumber-Sumber Makanan Bernutrisi
2.4 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Nutrisi
2.5 Penyakit-Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Nutrisi
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa Lansia


Sudah sejak dulu manusia berusaha agar dapat mencapai umur panjang (lanjut usia). Bermacam
obat pernah dipikirkan untuk memperpanjang umur dan banyak orang mencarinya. Tapi pada
usia berapa atau kapankah orang itu disebut lansia? Sukarlah dijawab dengan memuaskan sebab
belum ada kesatuan pendapat oleh karena menjadi tua itu sangat berbeda tiap individu. Proses
penuaan setiap individu pada orang-orang tubuhnya juga tidak sama cepatnya. Ada kalanya
orang lanjut usia masih menunjukan kekurangan-kekurangan yang menyolok

2.2 Angka Kecukupan Gizi


Usia di atas 50 tahun 1.900 kalori
Usia di atas 60 tahun 1.700 kalori
Usia di atas 70 tahun 1.500 kalori

Protein
Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 gram per kg berat badan
per hari, dengan syarat nilai gizi proteinnya setara dengan telur. Umumnya bagi protein yang
nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang lebih banyak. Untuk lebih aman,
secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan.
Pada orang yang berusia lanjut, massa ototnya berkurang, sehingga total protein tubuhnya juga
berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih
tinggi dibanding orang dewasa. Hal ini disebabkan pada orang tua efisiensi penggunaan senyawa
nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerannya kurang
efisien). Disamping itu, adanya stress (tekanan batin), penyakit infeksi, patah tulang dan lain lain
penyakit, akan meningkatkan kebutuhan protein bagi manula. Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk manula sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12 - 14
persen dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan
hewani dan kacang-kacangan.

Karbohidrat dan Serat Makanan


Salah satu masalah yang banyak diderita para manula adalah sembelit atau konstipasi (susah
buang air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti
dapat menyembukan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi manula adalah sayuran,
buah-buahan segar dan buji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen
serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang
dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap
tubuh.

Dianjurkan agar para manula mengurangi konsumsi gula-gula sederhana (gula pasir, sirup) dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan
kacang-kacangan utuh selain berfungsi sebagai sumber energi, juga sebagai sumber serat.
Banyak manula yang mengalami diare jika mengkonsumsi susu. Hal ini disebabkan dalam
ususnya tidak terkandung enzim pencerna (laktosa), sehingga laktosa dicerna oleh mikroba usus
besar dan menimbulkan diare. Produk-produk susu yang sudah difermentasi, misalnya yoghurt
dan keju tidak dapat menimbulkan diare, karena sebagian besar laktosanya telah digunakan
mikroba dalam proses fermentasi. Disamping sebagai sumber karbohidrat (laktosa) susu juga
sangat penting sebagai sumber protein, vitamin dan mineral. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa umumnya para manula kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasan, asam folat,
vitamin C, D dan E. Umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi
makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran. Sedangkan masalah kekurangan mineral yang
paling banyak diderita manula adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan
tulang dan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin dan meneral bagi manula menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-
zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat.

Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti
yang hilang (dalam bentuk keringt dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak
2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan ini berlaku pula pada manula (minum lebih dari 6 - 8 gelas
per hari).

2.3 Sumber-Sumber Makanan Bernutrisi


Kelompok Makanan Jenis Makanan
Sumber Karbohidrat Nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie instan, mie kering, roti
tawar, singkong, talas, ubi jalar, pisang nangka, makaroni
Sumber Protein Hewani Daging ayam, daging sapi, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan mas,
ikan kembung, ikan sarden, bandeng, baso daging
Sumber Protein Nabati Kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, tahu,
tempe, oncom
Buah-buahan Pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk, mangga, nangka, pisang
ambon, sawo, semangka, sirsak, tomat
Sayuran Bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang panjang,
kecipir, sawi, wortel, selada
Makanan Jajanan Bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue pia, kue putu,
risoles
Susu Susu sapi, susu kambing, susu kerbau, susu kedelai, skim

2.4 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Nutrisi


1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota
besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya :
penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.

2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

2.5 Penyakit yang sering di derita oleh lanjut usia


Otot jantung menjadi kurang efektif dalam memompa, bekerja dengan lebih keras untuk
memompa darah dalam jumlah yang sama ke tubuh.
Pembuluh darah menjadi kurang elastis. Timbunan lemak yang mengeras mungkin terbentuk di
dinding arteri (atherosclerosis), sehingga jalur untuk mengantarkan darah menjadi lebih sempit.
elastisitas secara alami, kombinasi dengan atherosclerosis, membuat arteri menjadi lebih kaku,
sehingga menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melaluinya. Hal ini
dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Atherosclerosis, Hipertensi, penyakit jantung koroner,
penyakit pembuluh jantung, Angina dan serangan jantung
Paruparu dan Sistem Pernafasan
Jumlah kantung udara (alveoli) pada lanjut usia akan berkurang dibanding pada saat usia dewasa.
Berkurangnya kantung udara tidak akan terasa apabila kita sehat dan dapat menjalani kehidupan
yang aktif.
Emfisema dan turunnya daya tahan paruparu karena merokok dan polusi udara, menjadikan
lanjut usia rentan terhadap berbagai gangguan paruparu dan pernafasan.

Tulang, Otot dan Persendian


Tulang akan menyusut, sehingga tinggi badan menjadi lebih pendek. Kepadatan tulang juga
berkurang, secara sedikit-sedikit membuat tulang lebih rentan terhadap patah tulang. Otot,
tendon dan sendi umumnya kehilangan kekuatan,kelenturan atau fleksibilitas seiring dengan
bertambahnya usia. Tulang akan menyusut, sehingga tinggi badan menjadi lebih pendek.
Kepadatan tulang juga berkurang, secara sedikit-sedikit membuat tulang lebih rentan terhadap
patah tulang.
Otot, tendon dan sendi umumnya kehilangan kekuatan,kelenturan atau fleksibilitas seiring
dengan bertambahnya usia.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Osteoporosis, Gout, Osteoartritis
Sistem Pencernaan
Menelan dan gerakan peristaltik otomatis yang memindahkan makanan yang dicerna ke saluran
usus akan makin lambat. Jumlah luas permukaan dalam usus akan berkurang. Laju sekresi
enzim-enzim dari lambung, hati, pankreas serta usus halus akan berkurang.
Hal ini umumnya tidak mempengaruhi kesehatan & proses pencernaan, jadi Anda mungkin tidak
menyadarinya. Tetapi Anda mungkin akan lebih sering mengalami konstipasi.

Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran
darah. Kondisi kronik, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan beberapa pengobatan dapat
merusak ginjal.
Sekitar 30% dari orang usia 65 tahun atau lebih mengalami kelemahan dalam kontrol kandung
kemih (urinary incontinence ). Incontinence dapat disebabkan oleh beragam masalah kesehatan,
seperti obesitas, konstipasi dan batuk kronik.
Wanita lebih banyak yang mengalami incontinence dari pada pria. Wanita yang telah mengalami
menopause mungkin mengalaminya karena otot sfingter kehilangan kekuatannya dan refleks
kandung kemih juga berubah. Dengan menurunnya produksi estrogen, jaringan pada saluran
kemih menjadi lebih tipis. Otot pelvic lebih lemah, sehingga mengurangi kontrol pada kandung
kemih.
Pada pria yang telah tua, incontinence disebabkan karena perbesaran prostat, yang kemudian
memblokir uretra. Hal ini menyebabkan sukar untuk mengosongkan kandung kemih dan
menyebabkan sedikit urin yang keluar.

Menelan dan gerakan peristaltik otomatis yang memindahkan makanan yang dicerna ke saluran
usus akan makin lambat. Jumlah luas permukaan dalam usus akan berkurang. Laju sekresi
enzim-enzim dari lambung, hati, pankreas serta usus halus akan berkurang.
Hal ini umumnya tidak mempengaruhi kesehatan & proses pencernaan, jadi Anda mungkin tidak
menyadarinya. Tetapi Anda mungkin akan lebih sering mengalami konstipasi.

Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran
darah. Kondisi kronik, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan beberapa pengobatan dapat
merusak ginjal.
Sekitar 30% dari orang usia 65 tahun atau lebih mengalami kelemahan dalam kontrol kandung
kemih (urinary incontinence ). Incontinence dapat disebabkan oleh beragam masalah kesehatan,
seperti obesitas, konstipasi dan batuk kronik.
Wanita lebih banyak yang mengalami incontinence dari pada pria. Wanita yang telah mengalami
menopause mungkin mengalaminya karena otot sfingter kehilangan kekuatannya dan refleks
kandung kemih juga berubah. Dengan menurunnya produksi estrogen, jaringan pada saluran
kemih menjadi lebih tipis. Otot pelvic lebih lemah, sehingga mengurangi kontrol pada kandung
kemih.
Pada pria yang telah tua, incontinence disebabkan karena perbesaran prostat, yang kemudian
memblokir uretra. Hal ini menyebabkan sukar untuk mengosongkan kandung kemih dan
menyebabkan sedikit urin yang keluar.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: penurunan fungsi ginjal, Urinary Incontinence,
penyakit prostate

Mata
Pada lanjut usia atau lansia produksi air mata akan berkurang, retina akan semakin tipis dan lensa
mata akan berangsur berubah menjadi kuning sehingga pandangan menjadi pudar.
Pada usia 40 tahunan, memfokuskan mata pada suatu obyek yang dekat menjadi lebih sulit. Iris
akan menjadi lebih kaku, sehingga pupil menjadi kurang responsif, hal ini dapat menyebabkan
mata menjadi kurang dapat beradaptasi dengan perubahan cahaya.
Perubahan lainnya adalah pada lensa mata menjadi terlalu sensitif terhadap sorotan cahaya, yang
dapat menyebabkan masalah bila menyetir pada malam hari.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Katarak, Glaukoma dan Degenerasi Makular
(kehilangan pandangan tengah).

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Perkembangan pada masa lanjut usia memerlukan makanan yang bergizi dan keseimbangan
nutrisi yang cukup untuk lanjut usia. Kebutuhan gizi yang kurang akan berdampak buruk bagi
perkembangan fisik dan mental lanjut usia, seperti kurang protein, anemia, kurang zat besi dan
kurang vitamin.

3.2 Saran
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui manfaat dalam mengkonsumsi makanan yang
bergizi.
2. Agar para muda-mudi dapat memperhatikan asuhan gizi untuk dirinya sendiri supaya tidak
terjadi malnutrition.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, wahjudi, Perawatan Lanjut Usia, Jakarta: 1992


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kelanggengan Lanjut Usia, Jakarta 1991
Diposkan oleh aselmahumka di 22.45

Comments :

0 komentar to Kebutuhan Nutrisi pada Lanjut Usia

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Segera dan Miliki macam-macam Karya Tulis Keperawatan


Karya Tulis Ilmiah Keperawatan berupa Seluruh materi versi lengkap dalam format ms-word
(*.doc) Bab I s/d Bab V dan Daftar Pustaka. Untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini Anda hanya
mengganti biaya pengetikan sebesar Rp.150.000,- per judul dan file-filenya akan kami kirimkan
lengkap. (Bab I s/d Bab V dan Daftar Pustaka).
tata Cara pemesanan? Klik Disini

Artikel Terbaru
ASKEP NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : STROKE ULANG
KE-2 SAMA SISI e.c INFARK ATEROTROMBOLIK SISTEM KAROTIS KANAN
FAKTOR RESIKO HYPERTENSI

Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Nyeri Perut
Kanan Bawah Akibat Apendikcitis Akut Di Ruang D3 Bedah RSU DD

PEMFIGUS VULGARIS

Askep pada klien Ny. M dengan Gangguan system Endokrin akibat Diabetes Mellitus
Type2 dan Ulkus Diabeticum di Ruang Anyelir RSUD CC

Asuhan Keperawatan pada klien An. S (5 tahun) dengan MORBILI diruang


Kemuning RSUD CC

JUDUL KTI KEPERAWATAN YANG TERSEDIA (Jangan


Khawatir !!! masih terus bertambah banyak)
1."ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERKEMIHAN AKIBAT CRF (CRONIC RENAL FAILURE) DI RUANG 117 RUMAH
SAKIT KHUSUS GINJAL NY. R.A. HABIBIE BANDUNG" 2."GAMBARAN PENYEBAB
TERJADINYA DROP OUT OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS
PARU DI RSUD Dr. SLAMET GARUT " 3."Gambaran Pengetahuan Siswa SMAN Pangalengan
tentang Aborsi." 4. "GAMBARAN PENGETAHUAN SISWI KELAS 2A TENTANG PRE
MENSTRUASI SYNDROM DI SMP BB BANDUNG." 5."Gambaran Sikap siswa - siswi kelas
2 SMA CC terhadap perilaku seks bebas." 6. "Gambaran Pengetahuan Keluarga Klien Tentang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Gelatik Rumah Sakit AAA" Klik disini
untuk melihat daftar KTI-Keperawatan

Labels
Artikel Kedokteran (7)

Asuhan Keperawatan Anak (12)

Asuhan Keperawatan Gerontik (2)

Asuhan Keperawatan Jiwa (8)

Asuhan Keperawatan Keluarga (2)

Asuhan Keperawatan Kulit (1)

Asuhan Keperawatan Mata (2)

Asuhan Keperawatan Maternitas (14)

Asuhan Keperawatan Medikal Bedah (2)

Asuhan Keperawatan Perkemihan (3)

Asuhan Keperawatan THT (2)

Daftar KTI (16)

Dokumentasi Keperawatan (1)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN (2)

Gizi (4)
KARYA TULIS ILMIAH (16)

Kebutuhan Dasar Manusia (2)

Keperawatan (4)

Keperawatan Medikal Bedah (1)

Komentar Anda (1)

Komunikasi Keperawatan (1)

Manajemen Keperawatan (3)

Penyakit dan Obat (5)

Prosedur Keperawatan (2)

Psikologi (1)

Riset Keperawatan (1)

Sistem Endokrin (2)

Sistem Immunologi (3)

Sistem Indra (1)

Sistem Integumen (2)

Sistem Kardiovaskuler (3)

Sistem Muskuloskeletal (1)

Sistem Pencernaan (3)

Sistem Perkemihan (5)

Sistem Pernafasan (4)

Sistem Persyarafan (6)

Sistem Reproduksi (5)


SKRIPSI KEDOKTERAN (1)

SKRIPSI KEPERAWATAN (3)

SKRIPSI KESEHATAN (1)

Tahukah anda?? (19)

Tentang SEXS (5)

Copyright Keperawatan Kebidanan Kedokteran

Template by Blog Template 4 U | Blogspot Tutorial | Blogger

You might also like