Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Kemudian bagaimanakah caranya agar tubuh tetap berada dalam kondisi sehat? Apakah orang
dengan badan kurus mereka lebih sehat dibandingkan orang berbadan gemuk? Ataukah laki-laki
pastilah lebih sehat dan kuat dibandingkan dengan seorang wanita? Tentu saja tidak. Kebutuhan
fisik memang terkadang dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik atau buruk suatu
individu. Tetapi itu tidaklah menjadi indikator mutlak. Sehat dapat diartikan sebagai keadaan
dimana tidak terdapat gangguan dari luar tubuh ataupun dalam tubuh yang dapat mempengaruhi
sistem kerja organ-organ tubuh kita. Sehat pun dapat diartikan dengan tercukupinya secara
seimbang segala kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh untuk melakukan metabolisme.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi lansia.
2.2.1 Tujuan Khusus
- mengetahui pengertian lansia
- mengetahui AKG yang baik untuk lansia
- mengetahui sumber-sumber nutrisi yang baik
- mengetahui akibat dari tidak tercukupinya zat gizi secara seimbang untuk tubuh
- mengetahui penyakit-penyakit yang dapat timbul karena kekurangan dan kelebihan asupan gizi
1.3 Manfaat
Kita dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh dengan cara menjaga asupan
gizi yang masuk kedalam tubuh kita. Disamping itu kita mulai dapat memilah-milah manakah
suber makanan yang baik atau buruk untuk tubuh kita, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
tubuh dapat berfungsi secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
Protein
Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 gram per kg berat badan
per hari, dengan syarat nilai gizi proteinnya setara dengan telur. Umumnya bagi protein yang
nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang lebih banyak. Untuk lebih aman,
secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan.
Pada orang yang berusia lanjut, massa ototnya berkurang, sehingga total protein tubuhnya juga
berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih
tinggi dibanding orang dewasa. Hal ini disebabkan pada orang tua efisiensi penggunaan senyawa
nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerannya kurang
efisien). Disamping itu, adanya stress (tekanan batin), penyakit infeksi, patah tulang dan lain lain
penyakit, akan meningkatkan kebutuhan protein bagi manula. Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk manula sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12 - 14
persen dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan
hewani dan kacang-kacangan.
Dianjurkan agar para manula mengurangi konsumsi gula-gula sederhana (gula pasir, sirup) dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan
kacang-kacangan utuh selain berfungsi sebagai sumber energi, juga sebagai sumber serat.
Banyak manula yang mengalami diare jika mengkonsumsi susu. Hal ini disebabkan dalam
ususnya tidak terkandung enzim pencerna (laktosa), sehingga laktosa dicerna oleh mikroba usus
besar dan menimbulkan diare. Produk-produk susu yang sudah difermentasi, misalnya yoghurt
dan keju tidak dapat menimbulkan diare, karena sebagian besar laktosanya telah digunakan
mikroba dalam proses fermentasi. Disamping sebagai sumber karbohidrat (laktosa) susu juga
sangat penting sebagai sumber protein, vitamin dan mineral. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa umumnya para manula kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasan, asam folat,
vitamin C, D dan E. Umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi
makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran. Sedangkan masalah kekurangan mineral yang
paling banyak diderita manula adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan
tulang dan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin dan meneral bagi manula menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-
zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti
yang hilang (dalam bentuk keringt dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak
2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan ini berlaku pula pada manula (minum lebih dari 6 - 8 gelas
per hari).
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran
darah. Kondisi kronik, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan beberapa pengobatan dapat
merusak ginjal.
Sekitar 30% dari orang usia 65 tahun atau lebih mengalami kelemahan dalam kontrol kandung
kemih (urinary incontinence ). Incontinence dapat disebabkan oleh beragam masalah kesehatan,
seperti obesitas, konstipasi dan batuk kronik.
Wanita lebih banyak yang mengalami incontinence dari pada pria. Wanita yang telah mengalami
menopause mungkin mengalaminya karena otot sfingter kehilangan kekuatannya dan refleks
kandung kemih juga berubah. Dengan menurunnya produksi estrogen, jaringan pada saluran
kemih menjadi lebih tipis. Otot pelvic lebih lemah, sehingga mengurangi kontrol pada kandung
kemih.
Pada pria yang telah tua, incontinence disebabkan karena perbesaran prostat, yang kemudian
memblokir uretra. Hal ini menyebabkan sukar untuk mengosongkan kandung kemih dan
menyebabkan sedikit urin yang keluar.
Menelan dan gerakan peristaltik otomatis yang memindahkan makanan yang dicerna ke saluran
usus akan makin lambat. Jumlah luas permukaan dalam usus akan berkurang. Laju sekresi
enzim-enzim dari lambung, hati, pankreas serta usus halus akan berkurang.
Hal ini umumnya tidak mempengaruhi kesehatan & proses pencernaan, jadi Anda mungkin tidak
menyadarinya. Tetapi Anda mungkin akan lebih sering mengalami konstipasi.
Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran
darah. Kondisi kronik, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan beberapa pengobatan dapat
merusak ginjal.
Sekitar 30% dari orang usia 65 tahun atau lebih mengalami kelemahan dalam kontrol kandung
kemih (urinary incontinence ). Incontinence dapat disebabkan oleh beragam masalah kesehatan,
seperti obesitas, konstipasi dan batuk kronik.
Wanita lebih banyak yang mengalami incontinence dari pada pria. Wanita yang telah mengalami
menopause mungkin mengalaminya karena otot sfingter kehilangan kekuatannya dan refleks
kandung kemih juga berubah. Dengan menurunnya produksi estrogen, jaringan pada saluran
kemih menjadi lebih tipis. Otot pelvic lebih lemah, sehingga mengurangi kontrol pada kandung
kemih.
Pada pria yang telah tua, incontinence disebabkan karena perbesaran prostat, yang kemudian
memblokir uretra. Hal ini menyebabkan sukar untuk mengosongkan kandung kemih dan
menyebabkan sedikit urin yang keluar.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: penurunan fungsi ginjal, Urinary Incontinence,
penyakit prostate
Mata
Pada lanjut usia atau lansia produksi air mata akan berkurang, retina akan semakin tipis dan lensa
mata akan berangsur berubah menjadi kuning sehingga pandangan menjadi pudar.
Pada usia 40 tahunan, memfokuskan mata pada suatu obyek yang dekat menjadi lebih sulit. Iris
akan menjadi lebih kaku, sehingga pupil menjadi kurang responsif, hal ini dapat menyebabkan
mata menjadi kurang dapat beradaptasi dengan perubahan cahaya.
Perubahan lainnya adalah pada lensa mata menjadi terlalu sensitif terhadap sorotan cahaya, yang
dapat menyebabkan masalah bila menyetir pada malam hari.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul: Katarak, Glaukoma dan Degenerasi Makular
(kehilangan pandangan tengah).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perkembangan pada masa lanjut usia memerlukan makanan yang bergizi dan keseimbangan
nutrisi yang cukup untuk lanjut usia. Kebutuhan gizi yang kurang akan berdampak buruk bagi
perkembangan fisik dan mental lanjut usia, seperti kurang protein, anemia, kurang zat besi dan
kurang vitamin.
3.2 Saran
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui manfaat dalam mengkonsumsi makanan yang
bergizi.
2. Agar para muda-mudi dapat memperhatikan asuhan gizi untuk dirinya sendiri supaya tidak
terjadi malnutrition.
DAFTAR PUSTAKA
Comments :
Poskan Komentar
Artikel Terbaru
ASKEP NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : STROKE ULANG
KE-2 SAMA SISI e.c INFARK ATEROTROMBOLIK SISTEM KAROTIS KANAN
FAKTOR RESIKO HYPERTENSI
Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Nyeri Perut
Kanan Bawah Akibat Apendikcitis Akut Di Ruang D3 Bedah RSU DD
PEMFIGUS VULGARIS
Askep pada klien Ny. M dengan Gangguan system Endokrin akibat Diabetes Mellitus
Type2 dan Ulkus Diabeticum di Ruang Anyelir RSUD CC
Labels
Artikel Kedokteran (7)
Gizi (4)
KARYA TULIS ILMIAH (16)
Keperawatan (4)
Psikologi (1)