You are on page 1of 10

ID0100124

Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998


PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

PENGARUH PARAMETER PROSES PENGELASAN TERHADAP


KARAKTERISTIK HASIL LAS DENGAN RESISTANCE WELDING MACHINE

Etty Mutiara, Tri Yuiianto, Dedi Haryadi, Djoko Kisworo


Pusat Elemen Bakar Nuklir

ABSTRAK

PENGARUH PARAMETER PROSES PENGELASAN TERHADAP KARAKTERISTiK


HASIL LAS DENGAN RESISTANCE WELDING MACHINE. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan alat las berkas elemen bakar (ME-25 Resistance Welding Machine) di Bidartg
Elemen Bakar Eksperimental dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perubahan
parameter proses pengelasan (arus las dan waktu las) terhadap karakteristik hasil las pelat ujung
berkas elemen bakar nuklir tipe Cirene. Sedangkan maksud pengelasah itu sendiri adalah untuk
menjaga agar batang elemen bakar tetap pada posisinya dengan jarak dan susunan tertentu
dalam setiap berkas elemen bakar. Parameter proses pengelasan yang divariasikan adalah arus
(25-48 % arus las maksimum) dan waktu pengelasan (6-18 siklus). Untuk mengetahui karakteristik
hasil las dilakukan pengamatan visual hasil las, uji puntir, pengamatan struktur mikro dengan
menggunakan mikroskop optik (besar butir, prosen sambungan las dan lebar Heat Affected Zone
(HAZ)). Arus las dan waktu pengelasan berpengaruh pada pelelehan daerah sambungan yang
mengakibatkan adanya daerah HAZ. Semakin besar arus dan waktu lasan maka semakin besar
daerah penyambungan logam yang terjadi sehingga kekuatan hasil las (berdasarkan uji puntir)
semakin besar. Tetapi hal ini juga mengakibatkan semakin banyaknya luka pada tutup kelongsong
dan melebarnya daerah HAZ yang dapat menyebabkan turunnya kualitas hasil las. Besar arus las
optimum adalah 38% I maksimum, sedangkan waktu pelasan optimum adalah 8 siklus

ABSTRACT

THE EFFECTS OF WELDING PROCESS PARAMETERS ON THE WELD


CHARACTERISTICS USING RESISTANCE WELDING MACHINE. The experiment was carried-out
using the welding machine (ME-25 Resistance Welding Machine) for fuel element bundle at the
Experimental Fuel Element Installation. The main goal of the experiment was to determine the
effects of welding process parameters (i.e., welding current and numbers of cycles) on the
characteristic of end plate weld of Cirene nuclear fuel element bundle. The purpose of welding
itself was to ensure that the fuel element rod was securely placed at certain distance and order in
each fuel element bundle. The welding process parameters varied were welding current,i.e., from
25 % to 48 % of maximum welding current, and welding cycles from 6 up to 18 cycles. The welds
visual observation, torque test and microstructure examination covers grain size, percentage of
welded joint and Heat Affected Zone (HAZ) width determination using optical microscope have
been performed. Both welding current and welding cycle play a role in melting process at welded
joint.hence it caused the formation of HAZ. The larger the welding current and the welding cycle,
the greater the metal joint area that was formed and so thus the weld strength (based on torque
test). However, it created the increasing of end plate bundle wound and HAZ width that also
caused the decreasing of welds quality. The optimum welding cunent obtained is 38% of the
maximum current, and the optimum cycle is 8 cycles.

PENDAHULUAN penentuan kualitas hasil tersebut adalah


parameter proses itu sendiri.
Pada umumnya pada setiap proses
produksi yang dilakukan, maka harus mampu Proses yang dimaksud pada makalah ini
memberikan hasil proses dengan karakteristik adalah proses penegelasan pelat ujung
sesuai yang dipersyaratkan. Hal ini dapat dengan ujung-ujung batang eiemen bakar
terpenuhi apabila kita mengetahui faktor yang membentuk berkas elemn bakar, yang
berperan dalam penentuan kualitas hasil. merupakan salah satu tahapan proses
Selanjutnya ditentukan langkah-langkah yang perakitan elemen bakar nuklir tipe Cirene di
perlu dilakukan yang mampu menjamin bidang elemen Bakar Eksperimental - PEBN.
kualitas hasil seperti yang dikehendaki. Salah Pada pengelasan tersebut belum didapatkan
satu faktor yang berpengaruh dalam data teknologi mengenai parameter proses
optimum yang mampu memberikan hasil

197
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan BakarNuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

seperti yang dikehendaki. Untuk Pada proses pengelasan tahanan listrik,


mendapatkan data tersebut maka perlu penyambungan logam dilakukan dengan
dilakukan suatu penelitian yang diharapkan menggunakan paduan gaya tekan dan energi
akan memberikan gambaran sejauh mana panas yang dibangitkan karena adanya
pengaruh parameter-parameter tersebut tahanan listrik. Proses pengelasan ini
terhadap karakteristik hasil. Selanjutnya, khususnya pengelasan risistansi titik
dengan memvariasikan besar parameter- digunakan untuk penyambungan pelat-pelat
parameter tersebut akan diperoleh besar tipis. Pada proses ini logam yang akan dilas
parameter proses optimum yang dapat dijepit pada lokasi yang akan disambungkan
memberikan hasil sesuai persyaratan. dengan sepasang elektrode, kemudian dialiri
arus listrik yang besar dalam waktu yang
Pengelasan pelat ujung dengan ujung- singkat.121
ujung batang elemen bakar dimaksudkan
untuk menjaga agar batang elemen bakar Aliran listrik antara kedua elektrode
tetap pada posisinya dengan jarak dan hams melalui logam yang dijepit karena
susunan tertentu dalam setiap berkas elemen danya resistansi listrik maka pada jepitan
bakar.111 Parameter proses yang mempunyai akan timbul panas yang menyebabkan logam
peranan besar untuk menentukan meleleh. Dengan dibantu gaya tekan yang
karakteristik hasil adalah besar arus dan diberikan oleh elektrode maka logam yang
waktu pengelasan.121 Ruang lingkup yang meleleh pada lokasi lasan akan saling
membatasi penelitian ini adalah penentuan berdifusi sehingga terbentuk sambungan.1^
besar arus las dan waktu las optimum yang Panjang sambungan yang terjadi akan
memberikan karakteristik hasil sesuai mengindikasikan kekuatan sambungan hasil
persyaratan. Untuk mengetahui kualitas hasil las dan ini ditentukan oleh jumlah bagian yang
lasan digunakan uji puntir dan pengamatan meleleh tersebut. Pada tempat kontak antara
perubahan struktur mikro yang terjadi selama elektrode dengan logam yang dilas juga
proses pengelasan. terjadi panas karena tahanan listrik, tetapi
tidak sampai mencairkan logam karena ujung-
Arus lasan dan waktu lasan ujung elektrode didinginkan dengan air.
berpengaruh pada proses pelelehan dan
penyambungan logam yang dilas, besarnya Proses pelelehan logam pada daerah
daerah HAZ dan perubahan struktur mikro lasan dan elektrode dengan sistem
pada daerah sambungan. Semakin besar pendinginannnya menciptakan proses
arus dan waktu lasan maka semakin besar perlakuan panas yang menyebabbkan
daerah penyambungan logam yang terjadi terjadinya perubahan struktur mikro disekitar
sehingga kekuatan hasil las semakin besar. daerah lasan tersebut. Secara umum terdapat
Tetapi hal ini juga mengakibatkan semakin tiga daerah pada daerah sambungan las yaitu
banyaknya luka pada tutup kelongsong dan daerah lebur (fusion zone), daerah
melebarnya daerah HAZ. Dengan terpengaruh panas {heat affected zone =
memvariasikan besar arus dan waktu HAZ) dan daerah tak terpengaruh panas
pelasan, diharapkan akan diperoleh kondisi {unaffected zone)}3]
optimum yang memberikan hasil lasan
dengan kualitas sesuai persyaratan. Pada pengelasan tahanan listrik tidak
digunakan logam las sehingga yang terbentuk
TINJAUAN PUSTAKA hanya daerah HAZ dan daerah logam induk.
Pada daerah HAZ karena adanya pengaruh
Proses pengelasan merupakan salah panas akan menyebabkan terjadinya proses
satu cara yang dilakukan dalam upaya rekristalisasi dimana butir akan mengalami
mendapatkan suatu penyambungan logam pertumbuhan sehingga akan dihasilkan butir
dengan menggunakan energi panas. Dengan yang besar. Ukuran butir yang lebih besar
adanya energi panas maka logam pada lokasi pada daerah HAZ akan mempengaruhi
penyambungan akan meleleh/mencair, terjadi kekuatan hasil las. Umumnya semakin besar
interaksi antara logam yang akan ukuran butir maka kekuatan logam akan
disambungkan dan selanjutnya logam semakin turun. Untuk itu maka pada proses
tersambung. pengelasan, daerah HAZ harus diusahakan
sesempit mungkin. Sedangkan logam induk

198
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

tidak mengalami perubahan struktur meskipun besamya panas yamg dihasilkan. Lapisan
mengalami perubahan temperatur pada saat menyak atau kotoran-kotoran yang menempel
proses pengelasan. pada daerah kontak elektrode dengan benda
kerja selain dapat menurunkan tahanan listrik
Pada proses pengelasan tahanan listrik yang terjadi juga mempengaruhi kualitas
ini, parameter proses yang berpengaruh pada permukaan yang dihasilkan. Sedangkan
kualitas hasil adalah arus dan waktu komposisi kimia benda kerja akan
pengelasan.121 Besar arus dan waktu mempengaruhi strukur intern yang akan
pengelasan akan menentukan jumlah menentukan sifat-sifat yang dimiliki oleh
masukan panas pada daerah lasan dengan benda kerja tersebut. Dengan mengetahui
mengikuti rumus: komposisi kimia benda kerja dapat ditentukan
H e a t = l 2 R t |2] perlakuan yang tepat pada setiap proses yang
dimana: diberikan sehingga diperoleh hasi dengan
I = arus lasan dalam amper kualitas yang diinginkan. Pada peneletian ini
R= tahanan listrik dari bahan yang dilas material yang dilas adalah Zircaloy-2.
t = waktu pengelasan Zircaloy-2 mempunyai sifat mudah menyerap
gas sekeliling terutama oksigen, nitrogen dan
Pengaruh dari kedua parameter tersebut hidrogen pada temperatur tinggi. Reaksi
dapat diuraikan sebagai berikut: zircaloy dengan gas-gas tersebut akan
menyebabkan ikatan antar atom pada logam
- Arus tersebut terganggu/berubah sehingga
Arus las berpengaruh pada proses sambungan las yang terjadi kurang baik.'2'
pelelehan dan penyambungan logam . Dengan kata lain reaksi-reaksi tersebut
Semakin besar arus yang diberikan maka cenderung menurunkan kualitas hasil lasan.
akan semakin cepat proses pelelehan Untuk mengatasi hal ini maka proses
dan penyambungan yang terjadi. Tetapi pengelasan dilangsungkan dalam lingkungan
hal ini dapat mengakibatkan semakin atmosfir inert (non oxidizing), biasanya
besarnya HAZ, % sambungan las, dan dengan menggunakan gas argon atau helium.
perubahan struktur mikro pada daerah
sambungan. Sebaliknya bila arus kecil, Untuk mengetahui karakteristik hasil
maka proses pelelehan dan lasan, maka dapat dilakukan beberapa
penyambungan tidak terjadi. pengujian terhadap hasil lasan. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa proses pelasan
- Waktu termasuk dalam proses perlakuan panas,
Semakin lama waktu pengelasan berarti maka akibat proses ini akan terjadi
semakin besar pula panas yang perubahan-perubahan struktur mikro serta
ditimbulkan. Hal ini mengakibatkan cacat-cacat pada bahan yang dilas. Melalui
daerah pelelehan dan penyambungan pengujian-pengujian tersebut maka dapat
logam akan semakin melebar. Sedangkan diketahui apakah hasil las berada dalam
bila waktu yang dipergunakan terlalu kriteria penerimaan atau tidak. Sebelum
singkat maka panas yang timbul sedikit, dilakukan pengujian merusak, kualitas hasil
sehingga belum terjadi pelelehan dan lasan dapat diketahui secara kasar / garis
tidak terjadi penyambungan. besar melalu pengamatan visual, misalnya
dengan berdasarkan cacat serta perubahan
Untuk mendapatkan kualitas produk dimensi bahan yang dilas maka dapat
sesuai persyaratan maka perlu dicari diperkirakan apakah hasil las diterima atau
kombinasi yang optimum dari kedua ditolak.
parameter diatas.
Selanjutnya pada pelasan tahanan listrik
Faktor lain yang berpengatuh terhadap ini, pengujian yang dilakukan terhadap hasil
kualitas hasil las adalah kondisi permukaan las dapat berupa uji puntir dan pengamatan
dan komposisi kimia benda kerja. Kondisi struktur mikro dengan menggunakan
permukaan kontak antara elektrode dan mikroskop optik. Uji puntir dimaksudkan untuk
benda kerja maupun permukaan pemisah mengetahui kekuatan hasil las, dan tidak
antar benda kerja dapat mempengaruhi boleh melampaui sy (kekuatan bahan yang
besarnya tahanan listrik yang terjadi maupun dilas). Harga ini menjadi batasan seberapa

199
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

jauh sifat mekanik bahan berubah akibat sambungan las, serta lebar daerah HAZ).
pelasan. Untuk berkas elemen Cirene, Selain itu, dilakukan juga uji puntir yang
momen puntir yang diizinkan harus melebihi bertujuan untuk mengetahui kekuatan
0,8 kgm (7,850 Nm).(1) Semakin kecil harga sambungan.
momen puntir berarti kekuatan lasan belum
cukup kuat untuk suatu penyambungan, HASIL DAN BAHASAN
sedangkan semakin besar momen puntir
berarti kekuatan hasil las bertambah. Dengan Berdasarkan percobaan yang dilakukan
bertambahnya kekuatan hasil las tidak berarti maka didapatkan hasil sebagai berikut:
bahwa hasil las menjadi lebih baik (berada
dalam kriteria penerimaan). Umumnya hal ini a) Pengaruh besarnya arus las terhadap
dikarenakan proses pelelehan logam yang kualitas hasil las
berlebihan dapat mengakibatkan semakin
melebamya daerah HAZ. Selain uji puntir, Pengaruh besarnya arus las terhadap
dilakukan pengamatan dengan menggunakan kualitas hasil dapat dilihat pada gambar
mikroskop optik. Pengamatan dengan 4.1 dan 4.2 (terlampir). Arus las
menggunakan mikroskop optik bertujuan divariasikan mulai dari 25 % lmax sampai
untuk mengetahui struktur mikro hasil las, 48 % lmax (25 %, 30 %, 35 %, 38 %, 40 %,
prosentase sambungan las dan lebar daerah 42 %, 44 %, 46 %, dan 48 % lmax).
HAZ.
b) Pengaruh besarnya waktu pengelasan
METODE PENELITIAN terhadap kualitas hasil las

Penelitian ini dilakukan dengan Pengaruh lamanya waktu pengelasan


menggunakan tutup ujung, kelongsong dan terhadap kualitas hasil las dapat dilihat
pelat ujung dari bahan zircaloy-2. pada gambar 4.4 dan 4.5 (terlampir).
Waktu pengelasan divariasikan dari 6
Kelongsong Zircaloy-2 dipotong sampai 18 siklus (6, 8, 10, 12, 14, 16, dan
sepanjang 5 cm dan dibuat tutup ujung 18 siklus).
kelongsong dan keduanya dilas dengan
magnetic force welding. Hasil lasan dibubut, Pembahasan
dibuat plat ujung {end plate) diameter 10 cm
kemudian dilas titik dengan mesin las berkas a. Pengaruh arus lasan terhadap kualitas
elemen bakar (ME-25), dibiarkan dalam hasil las.
lingkungan atmosfir. Sebelum diias, bahan-
bahan tersebut dicuci (ultrasonic washing). Dari grafik-grafik yang ditampilkan
(gambar 4.1 dan 4.2) tampak bahwa pada
Parameter proses penelitian yang arus las yang divariasi (25 % sampai
divariasikan adalah arus lasan dan waktu dengan 48 % lmax) apabila besar arus las
lasan. Arus las divariasi dari 25 sampai 48 % diperbesar maka prosen yang tersambung,
arus las maksimum sedangkan waktu las panjang sambungan, serta kekuatan hasil
divariasi dari 6 sampai 18 siklus. Masing- las akan semakin besar. Tetapi hal ini
masing parameter ini divariasikan sebanyak 7 disertai oleh semakin melebarnya HAZ
titik dan pada setiap titik dilakukan dan cacat-cacat yang terjadi pada hasil las
pengelasan dengan perulangan sebanyak 3 semakin banyak. . Hal ini dapat dipahami
kali, sehingga jumlah percobaan yang karena makin besar arus las berarti
dilakukan adalah 42 kali. masukan panas pun semakin besar
sebagaimana yang digambarkan oleh
Untuk menghindari terjadinya reaksi rumus : masukan panas = I2 R t. Besar
antara zircaloy-2 dengan gas disekelilingnya masukan panas akan menentukan jumlah
maka pengelasan dilakukan dalam lingkungan bagian yang melunak dan meleleh pada
gas inert (gas argon). Pengamatan yang daerah lasan. Dengan dibantu daya
dilakukan terhadap hasil lasan adalah dorong dari tekanan elektrode maka
pengamatan visual dan pengamatan dengan bagian yang meleleh dan melunak tersebut
menggunakan mikroskop optik (untuk akan berdifusi sehingga terjadi
mengetahui perubahan struktur mikro, sambungan. Untuk selang waktu yang

200
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

sama, apabila masukan panas semakin besarnya arus las (gambar 4.3).
besar maka bagian yang meleleh dan Berdasarkan data-data tersebut diatas dan
tersambung semakin banyak. Panjang dengan memperhatikan persyaratan yang
sambungan tersebut akan hams dipenuhi oleh suatu hasil lasan,
mengindikasikan kekuatannya. Dengan maka dapat ditentukan besar arus las
demikian maka dapat dikatakan bahwa yang optimum. Ditinjau dari besar
semakin besar arus las maka panjang konsumsi energi, prosen yang tidak
sambungan hasil las serta kekuatannya tersambung, kekuatan hasil las serta lebar
akan semakin besar. Mulai arus las 38 % HAZ, maka besar arus yang optimum dari
max. prosentase yang tidak tersambung percobaan yang dilakukan adalah 38 %
sudan berada dibawah 10 %, berarti sudah lmax. Beberapa data yang diperoleh pada
berada pada kriteria penerimaan. Apabila percobaan tersebut agak menyimpang
arus las yang dialirkan diatas 50 % lmax seperti pada besar arus 35 % dan 44 %
(tidak termasuk dalam grafik), kualitas 'max- Pada arus las 35 %, prosen
hasil las yang didapat sangat menurun. sambungan dan lebar HAZ-nya lebih kecil
Untuk arus las diatas 50 % l maxi berarti dibanding yang terjadi pada besar arus 30
panas yang diberikan sangat besar % lmax. Untuk arus las 44 % lmax, diperoleh
sehingga bagian / lokasi yang dilas % sambungan, momen puntir dan panjang
sebagian besar terbakar dan bagian yang sambung yang lebih kecil dibandingkan
tersambung sangat sedikit. Setelah dengan yang didapat untuk arus yang
dilakukan uji puntir ternyata sambungan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena
tersebut hampir tidak mempunyai kesalahan pada saat preparasi sampel.
kekuatan sama sekali. Dari data tersebut Kesalahan tersebut antara lain
dapat dikatakan bahwa bila menginginkan dikarenakan end plate yang digunakan
hasil yang sesuai persyaratan (% yang tidak rata (melengkung) atau panjang
tidak tersambung) maka arus lasan yang kelongsong tidak persis sama. Sebagai
digunakan berkisar antara 38 % sampai akibatnya, pada saat dilakukan
dengan 48 % lmax. Dengan bertambahnya pengelasan akan terdapat jarak antara end
kekuatan hasil las dan semakin plate dan end cap, sehingga arus las tidak
panjangnya sambungan hasil las tidak mengalir sempurna. Selain itu, hasil yang
berarti kekuatan hasil semakin baik. sempa akan diperoleh apabila posisi
Apabila bagian yang menempel dan elektrode tidak tepat di tengah.
tersambung semakin panjang berarti
panjang kelongsong setelah dilas makin b. Pengaruh waktu pengelasan terhadap
berkurang. Hal ini akan mengakibatkan kualitas hasil las
hasil rakitan tersebut ditolak karena
panjang kelongsong tidak sesuai dengan Berdasarkan grafik gambar 4.4 untuk
yang dipersyaratkan. waktu pengelasan yang divariasi (6, 8, 10,
12, 14, 16, dan 18) dan arus pengelasan
Semakin besar arus las, berarti energi tetap (38 % lmax) nampak bahwa sampai
yang digunakan semakin besar. Ditinjau batas waktu tertentu (10 siklus) prosen
dari konsumsi energi dan kualitas hasil las sambungan naik dengan bertambahnya
maka besar arus yang paling ekonomis waktu pengelasan. Setelah batas tersebut
adalah 38 % lmax. Disamping itu untuk (mulai waktu pengelasan 12 siklus),
menentukan besar arus las yang optimum, semakin lama waktu pengelasan, prosen
perlu juga diperhatikan pengaruh arus las sambungan semakin turun. Hal ini dapat
terhadap lebar HAZ. Besar arus las yang dijelaskan sebagai berikut. Bahan yang
berarti pula besar masukan panas, akan dilas (untuk pengelasan ini adalah
menentukan kemampuan panas tersebut zircaloy-2) membutuhkan waktu tertentu
mengubah struktur mikro logam yang untuk meiunak dan meleleh kemudian
dilas. Sebagaimana ditampilkan oleh berdifusi saat diberi tekanan oleh elektrode
gambar 4.1, makin besar masukan panas sehingga terjadi sambungan. Tetapi
(arus las) maka daerah yang berubah tempat kontak antara elektrode dengan
karena pengaruh panas / HAZ akan makin bahan yang dilas tidak terjadi pelelehan
lebar. Pada daerah tersebut tampak karena ujung-ujung elektrode didinginkan
ukuran butir membesar dengan bertambah dengan air. Apabila waktu tersebut

201
Pmsiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

ditambah, maka jumlah yang meleleh akan pengelasan yang lama berarti kemampuan
semakin banyak. Karena zircaloy adalah panas yang terkumpul untuk melunakkan
penghantar panas yang buruk (bersifat dan melelehkan serta mengubah struktur
mengumpulkan panas), maka apabila mikro bahan yang dilas menjadi lebih
waktu pengelasan ditambah berarti besar. Pada jumlah masukan panas
masukan panas semakin banyak, jumlah tertentu, logam lasan akan melunak. Bila
zircaloy-2 yang meleleh di sekitar jumlah panas tersebut terus ditambah,
elektrode akan semakin banyak. Dengan maka bahan yang dilas bukan saja akan
adanya perbedaan suhu antara zircaloy lebih lunak, tetapi akan lebih mudah
yang meleleh dengan elektrode, maka mengalir bila diberi tekanan. Pada waktu
sebagian yang meleleh tersebut akan pengelasan 18 siklus, kemungkinan logam
menempel pada elektrode. Jumlah yang yang dilas berada pada kondisi serupa
menempel akan terus bertambah bila sehingga dengan adanya tekanan oleh
waktu pengelasan diperpanjang. Pada elektrode, bagian yang meleleh tersebut
saat elektrode dilepas, bahan tersebut mengalir ke kanan dan / atau ke kiri dan
tetap menempel pada elektrode. Dengan menyebabkan daerah HAZ menyempit.
berkurangnya jumlah yang meleleh dan
berdifusi pada saat pengelasan, maka Dalam menentukan waktu pengelasan
prosen sambungan akan turun. Hal ini juga optimum, ada beberapa kriteria yang harus
memberikan pengaruh yang sama pada dipenuhi. Bila ditinjau dari jumlah energi
panjang sambungan hasil las, seperti yang dikonsumsi berarti waktu pengelasan
terlihat pada gambar 4.5. Untuk waktu yang dipilih harus cukup singkat. Tetapi
lasan 6 sampai 10 siklus panjang selang waktu tersebut harus mampu
sambungan bertambah. Tetapi mulai memberikan hasil las dengan kualitas
waktu pengelasan 12 sampai 18 siklus, yang berada dalam kriteria penerimaan
panjang sambungan yang terjadi semakin seperti prosen yang tidak tersambung
berkurang. Walaupun demikian, mulai dibawah 10 %, daerah HAZ sesempit
waktu pengelasan 8 siklus, prosentase mungkin, mempunyai kekuatan dan
yang tidak tersambung sudah berada struktur mikro hasil las sesuai persyaratan.
dibawah 10 %. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka
waktu pengelasan yang memberikan hasil
Kekuatan hasil las berdasarkan uji yang optimum adalah 8 siklus.
puntir untuk waktu lasan yang divariasi
ditampilkan oleh grafik gambar 4.5. Pada SIMPULAN
grafik tersebut tampak bahwa semakin
lama waktu pengelasan, harga momen Dari penelitian yang dilakukan maka
puntir semakin besar, berarti kekuatan dapat disimpulkan bahwa:
hasil las bertambah. Sebagaimana telah 1. Perubahan besar parameter pengelasan
dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah yaitu arus las dan waktu pengelasan
masukan panas sesuai dengan rumus : berpengaruh terhadap kualitas hasil las.
masukan panas = I2 R t. Seperti halnya 2. Sampai batas tertentu, semakin besar arus
arus lasan, lama waktu pengelasan akan dan waktu pengelasan, maka panjang
menentukan jumlah masukan panas. sambungan hasil las, prosen yang
Selanjutnya hal ini akan menentukan tersambung serta kekuatan hasil las
jumlah bagian yang meleleh dan semakin besar. Tetapi hal ini
tersambung. Makin lama waktu mengakibatkankan semakin banyaknya
pengelasan, kekuatan hasil las cenderung luka pada tutup kelongsong dan
bertambah. Hal serupa juga terjadi untuk melebarnya daerah HAZ. Bila batas
pengaruh waktu pengelasan terhadap tersebut dilampaui akan diperoleh hasil
lebar HAZ seperti yang ditampilkan pada yang memberikan kualitas yang
grafik gambar 4.4. Pada grafik tersebut sebaliknya.
nampak bahwa semakin lama waktu 3. Arus las dan waktu las optimum yang
pengelasan maka daerah HAZ semakin memberikan hasil dengan karakteristik
lebar, tetapi untuk waktu 18 siklus daerah sesuai persyaratan adalah : loptimum = 38 %
HAZ menyempit. Fenomena ini dapat \max d a n i
= 8 siklus.
dijelaskan sebagai berikut. Untuk waktu

202
ISSN 1410-1998 Pmsiding Presentasi limiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

DAFTAR PUSTAKA [3.] SISWOSUWARNO, M.., "Pengaruh


Proses Pengerjaan Terhadap Struktur
[1.] Dokumen Fabrikasi Elemen Bakar Nuklir Mikro dan Sifat Logam", ITB Bandung.
Cirene. [4.] WIRYOSUMARTO, H., DAN OKUMMA,
[2.) AGARWAL, R.L., DAN MANGHNANI, T., T., "Teknologi Pengelasan Logam",
"Welding Engineering", Khanna Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.
Publisher, New Delhi, 1985.

110 j

100 --

90-- - - - % sambungan
f
| 80 - -
- - A- - lebar HAZ
Povver (% sambungan)

70 - - 8 Power (lebar HAZ)


y = 0.3895x'- - - 1

60 - - R? = 0.9133
- - 0.95

50 1 f~ 0.9
20 30 35 40 45 50

% arus tnaksiimmi

Gambar 4.1. Grafik hubungan antara % sambungan dan lebar HAZ vs % arus maksimum untuk
waktu pengelasan tetap, t = 10 sikius.

25 -i T7
y = 3.6705Ln(x) - 7.7724 - 6
20-
R' = 0.9663
5
S
- momen puntir
15 4 A- - - panjang sambungan
c 1
a. ' ' Log. (momen puntir)
3 Log. (panjang sambungan)
II) -
o y = 32.655Ln(x) -102.51
R* = 0.9502 2
S -
- 1

20 25
% arus maksimum

Gambar 4.2. Grafik momen puntir dan panjang sambungan vs % arusmaksimum untuk waktu
pengelasan tetap, t = 10 sikius

203
Presiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Gambar 4.3 . Struktur mikro hasil lasan untuka. I = 48 %, b. I = 38 %, c = 25 %, pada t = 10 siklus

y -0.0002x ! - 0.0002x' * 0. IOO6x i OJ5O2


I7 0 0762

-1 2

-1 |
511
e - - - - " ; , s.-. nbiiiiKJin
C
3 1 s
Nj A k-liar HA/.
-0 ()
MHIMMM
-Poly (IcharllA/)
-I'oly. (/o sanibungaii)
- -0 8

- 0 7

IU 15 20

waktu pciigcleisan, siklus

Gambar 4.4 Grafik % sambungan dan lebar HAZ vs waktu pengelasan untuk % arus maksimum
tetap I = 38 %

204
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

y = 0.0139x3 - 0.5804x7 + 8.1Z9x - 22.119


R' = 0.9353
IX -i
T8
7.5

7
M-
-6.5
E 12 - - - momen puntir
?* - 6
- A- - panjang sambungan
lund

+ 5.5 -I - Poly, (panjang sambungan)


c X- "Poly, (momen puntir)
- 5
so
E f>
-4.5

4
4
y = 0.0008x 4 - 0.0365x 3 + 0.5928x 2 - 3.7244x + 12.164
R1 = 0.8063 -3.5

I 1 1 1 1' I 3
7 <) II \y IS 17 1')

waktu pengclasan, siklus

Gambar 4.5 Grafik momen puntir dan panjang sambungan vs waktu pengelasan untuk % arus
maksimum tetap 1 = 38 %

Gambar 4.6. Struktur mikro hasil lasan untuk (a. t = 8 siklus, b. t = 16 siklus) pada I = 38 %

205
Proslding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

TANYA JAWAB sebagai berikut : umumnya semakin


besar ukuran butir maka kekuatan bahan
1. Yusuf Nampira cenderung turun dan bahan menjadi lebih
Apakah luas rambatan panas pada ulet, sedangkan semakin besar masukan
daerah sekitar pelasan dilakukan panas, maka ukuran butir makin
pengukuran? bertambah besar pula tetapi sambungan
Tujuan penelitian adalah untuk las yang terjadi makin panjang yang
mengetahui parameter pelasan yang baik, mengakibatkan kenaikan kekuatan
Mengapa besaran dari parameter mekanik hasil las.
tersebut tidak nampak pada kesimpulan?
3. Sudarmadi
Etty Mutiara o Dalam penelitian ini rupanya ingin dicari
Apabila yang dimaksud dengan luas keadaan yang paling baik untuk sistem
rambatan panas pada daerah sekitar pelasan. Ada satu variabel yaitu skill
pelasan adalah HAZ, maka luas HAZ operator. Seharusnya kualifikasi operator
dapat dilihat pada tabel 1. harus ditentukan/dipertimbangkan karena
Pada kesimpulan ditampilkan kondisi akan mempengaruhi hasil/produk. Mohon
pelasan yang memberikan hast! optimal tanggapan.
yaitu arus dan waktu pelasan. Adapun
parameter pada kondisi optimum dapat Etty Mutiara
dilihat pada tabel 1. Dalam proses pelasan ada beberapa
faktor lain yang berpengaruh atau ikut
2. Aslina Br. Ginting menentukan kualitas hasil selain
Pada hasil pelasan bahan zircaloy-2 parameter proses. Salah satunya adalah
dilakukan pengamatan mikrostrukturnya sk////ketrampilan operator (personal! yang
yaitu besar butir. Bagaimana keterkaitan mengoperasikan alat). Penelitian ini
atau hubungan besar butir hasil pelasan merupakan tahap awal dan ruang lingkup
terhadap sifat bahan seperti kekerasan nya dibatasi pada pengaruh paarameter
dan keuletannya? proses yaitu arus dan waktu pelasan yang
sangat berperan dalam penentuan
Etty Mutiara kualitas hasil. Pengaruh skill operator
Hubungan besar butir hasil pelasan terhadap kualitas hasil dapat diteliti pada
dengan sifat zircaloy-2 dapat dijelaskan tahap selanjutnya.

206

You might also like