Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ABSTRACT
197
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan BakarNuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
198
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
tidak mengalami perubahan struktur meskipun besamya panas yamg dihasilkan. Lapisan
mengalami perubahan temperatur pada saat menyak atau kotoran-kotoran yang menempel
proses pengelasan. pada daerah kontak elektrode dengan benda
kerja selain dapat menurunkan tahanan listrik
Pada proses pengelasan tahanan listrik yang terjadi juga mempengaruhi kualitas
ini, parameter proses yang berpengaruh pada permukaan yang dihasilkan. Sedangkan
kualitas hasil adalah arus dan waktu komposisi kimia benda kerja akan
pengelasan.121 Besar arus dan waktu mempengaruhi strukur intern yang akan
pengelasan akan menentukan jumlah menentukan sifat-sifat yang dimiliki oleh
masukan panas pada daerah lasan dengan benda kerja tersebut. Dengan mengetahui
mengikuti rumus: komposisi kimia benda kerja dapat ditentukan
H e a t = l 2 R t |2] perlakuan yang tepat pada setiap proses yang
dimana: diberikan sehingga diperoleh hasi dengan
I = arus lasan dalam amper kualitas yang diinginkan. Pada peneletian ini
R= tahanan listrik dari bahan yang dilas material yang dilas adalah Zircaloy-2.
t = waktu pengelasan Zircaloy-2 mempunyai sifat mudah menyerap
gas sekeliling terutama oksigen, nitrogen dan
Pengaruh dari kedua parameter tersebut hidrogen pada temperatur tinggi. Reaksi
dapat diuraikan sebagai berikut: zircaloy dengan gas-gas tersebut akan
menyebabkan ikatan antar atom pada logam
- Arus tersebut terganggu/berubah sehingga
Arus las berpengaruh pada proses sambungan las yang terjadi kurang baik.'2'
pelelehan dan penyambungan logam . Dengan kata lain reaksi-reaksi tersebut
Semakin besar arus yang diberikan maka cenderung menurunkan kualitas hasil lasan.
akan semakin cepat proses pelelehan Untuk mengatasi hal ini maka proses
dan penyambungan yang terjadi. Tetapi pengelasan dilangsungkan dalam lingkungan
hal ini dapat mengakibatkan semakin atmosfir inert (non oxidizing), biasanya
besarnya HAZ, % sambungan las, dan dengan menggunakan gas argon atau helium.
perubahan struktur mikro pada daerah
sambungan. Sebaliknya bila arus kecil, Untuk mengetahui karakteristik hasil
maka proses pelelehan dan lasan, maka dapat dilakukan beberapa
penyambungan tidak terjadi. pengujian terhadap hasil lasan. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa proses pelasan
- Waktu termasuk dalam proses perlakuan panas,
Semakin lama waktu pengelasan berarti maka akibat proses ini akan terjadi
semakin besar pula panas yang perubahan-perubahan struktur mikro serta
ditimbulkan. Hal ini mengakibatkan cacat-cacat pada bahan yang dilas. Melalui
daerah pelelehan dan penyambungan pengujian-pengujian tersebut maka dapat
logam akan semakin melebar. Sedangkan diketahui apakah hasil las berada dalam
bila waktu yang dipergunakan terlalu kriteria penerimaan atau tidak. Sebelum
singkat maka panas yang timbul sedikit, dilakukan pengujian merusak, kualitas hasil
sehingga belum terjadi pelelehan dan lasan dapat diketahui secara kasar / garis
tidak terjadi penyambungan. besar melalu pengamatan visual, misalnya
dengan berdasarkan cacat serta perubahan
Untuk mendapatkan kualitas produk dimensi bahan yang dilas maka dapat
sesuai persyaratan maka perlu dicari diperkirakan apakah hasil las diterima atau
kombinasi yang optimum dari kedua ditolak.
parameter diatas.
Selanjutnya pada pelasan tahanan listrik
Faktor lain yang berpengatuh terhadap ini, pengujian yang dilakukan terhadap hasil
kualitas hasil las adalah kondisi permukaan las dapat berupa uji puntir dan pengamatan
dan komposisi kimia benda kerja. Kondisi struktur mikro dengan menggunakan
permukaan kontak antara elektrode dan mikroskop optik. Uji puntir dimaksudkan untuk
benda kerja maupun permukaan pemisah mengetahui kekuatan hasil las, dan tidak
antar benda kerja dapat mempengaruhi boleh melampaui sy (kekuatan bahan yang
besarnya tahanan listrik yang terjadi maupun dilas). Harga ini menjadi batasan seberapa
199
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
jauh sifat mekanik bahan berubah akibat sambungan las, serta lebar daerah HAZ).
pelasan. Untuk berkas elemen Cirene, Selain itu, dilakukan juga uji puntir yang
momen puntir yang diizinkan harus melebihi bertujuan untuk mengetahui kekuatan
0,8 kgm (7,850 Nm).(1) Semakin kecil harga sambungan.
momen puntir berarti kekuatan lasan belum
cukup kuat untuk suatu penyambungan, HASIL DAN BAHASAN
sedangkan semakin besar momen puntir
berarti kekuatan hasil las bertambah. Dengan Berdasarkan percobaan yang dilakukan
bertambahnya kekuatan hasil las tidak berarti maka didapatkan hasil sebagai berikut:
bahwa hasil las menjadi lebih baik (berada
dalam kriteria penerimaan). Umumnya hal ini a) Pengaruh besarnya arus las terhadap
dikarenakan proses pelelehan logam yang kualitas hasil las
berlebihan dapat mengakibatkan semakin
melebamya daerah HAZ. Selain uji puntir, Pengaruh besarnya arus las terhadap
dilakukan pengamatan dengan menggunakan kualitas hasil dapat dilihat pada gambar
mikroskop optik. Pengamatan dengan 4.1 dan 4.2 (terlampir). Arus las
menggunakan mikroskop optik bertujuan divariasikan mulai dari 25 % lmax sampai
untuk mengetahui struktur mikro hasil las, 48 % lmax (25 %, 30 %, 35 %, 38 %, 40 %,
prosentase sambungan las dan lebar daerah 42 %, 44 %, 46 %, dan 48 % lmax).
HAZ.
b) Pengaruh besarnya waktu pengelasan
METODE PENELITIAN terhadap kualitas hasil las
200
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
sama, apabila masukan panas semakin besarnya arus las (gambar 4.3).
besar maka bagian yang meleleh dan Berdasarkan data-data tersebut diatas dan
tersambung semakin banyak. Panjang dengan memperhatikan persyaratan yang
sambungan tersebut akan hams dipenuhi oleh suatu hasil lasan,
mengindikasikan kekuatannya. Dengan maka dapat ditentukan besar arus las
demikian maka dapat dikatakan bahwa yang optimum. Ditinjau dari besar
semakin besar arus las maka panjang konsumsi energi, prosen yang tidak
sambungan hasil las serta kekuatannya tersambung, kekuatan hasil las serta lebar
akan semakin besar. Mulai arus las 38 % HAZ, maka besar arus yang optimum dari
max. prosentase yang tidak tersambung percobaan yang dilakukan adalah 38 %
sudan berada dibawah 10 %, berarti sudah lmax. Beberapa data yang diperoleh pada
berada pada kriteria penerimaan. Apabila percobaan tersebut agak menyimpang
arus las yang dialirkan diatas 50 % lmax seperti pada besar arus 35 % dan 44 %
(tidak termasuk dalam grafik), kualitas 'max- Pada arus las 35 %, prosen
hasil las yang didapat sangat menurun. sambungan dan lebar HAZ-nya lebih kecil
Untuk arus las diatas 50 % l maxi berarti dibanding yang terjadi pada besar arus 30
panas yang diberikan sangat besar % lmax. Untuk arus las 44 % lmax, diperoleh
sehingga bagian / lokasi yang dilas % sambungan, momen puntir dan panjang
sebagian besar terbakar dan bagian yang sambung yang lebih kecil dibandingkan
tersambung sangat sedikit. Setelah dengan yang didapat untuk arus yang
dilakukan uji puntir ternyata sambungan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena
tersebut hampir tidak mempunyai kesalahan pada saat preparasi sampel.
kekuatan sama sekali. Dari data tersebut Kesalahan tersebut antara lain
dapat dikatakan bahwa bila menginginkan dikarenakan end plate yang digunakan
hasil yang sesuai persyaratan (% yang tidak rata (melengkung) atau panjang
tidak tersambung) maka arus lasan yang kelongsong tidak persis sama. Sebagai
digunakan berkisar antara 38 % sampai akibatnya, pada saat dilakukan
dengan 48 % lmax. Dengan bertambahnya pengelasan akan terdapat jarak antara end
kekuatan hasil las dan semakin plate dan end cap, sehingga arus las tidak
panjangnya sambungan hasil las tidak mengalir sempurna. Selain itu, hasil yang
berarti kekuatan hasil semakin baik. sempa akan diperoleh apabila posisi
Apabila bagian yang menempel dan elektrode tidak tepat di tengah.
tersambung semakin panjang berarti
panjang kelongsong setelah dilas makin b. Pengaruh waktu pengelasan terhadap
berkurang. Hal ini akan mengakibatkan kualitas hasil las
hasil rakitan tersebut ditolak karena
panjang kelongsong tidak sesuai dengan Berdasarkan grafik gambar 4.4 untuk
yang dipersyaratkan. waktu pengelasan yang divariasi (6, 8, 10,
12, 14, 16, dan 18) dan arus pengelasan
Semakin besar arus las, berarti energi tetap (38 % lmax) nampak bahwa sampai
yang digunakan semakin besar. Ditinjau batas waktu tertentu (10 siklus) prosen
dari konsumsi energi dan kualitas hasil las sambungan naik dengan bertambahnya
maka besar arus yang paling ekonomis waktu pengelasan. Setelah batas tersebut
adalah 38 % lmax. Disamping itu untuk (mulai waktu pengelasan 12 siklus),
menentukan besar arus las yang optimum, semakin lama waktu pengelasan, prosen
perlu juga diperhatikan pengaruh arus las sambungan semakin turun. Hal ini dapat
terhadap lebar HAZ. Besar arus las yang dijelaskan sebagai berikut. Bahan yang
berarti pula besar masukan panas, akan dilas (untuk pengelasan ini adalah
menentukan kemampuan panas tersebut zircaloy-2) membutuhkan waktu tertentu
mengubah struktur mikro logam yang untuk meiunak dan meleleh kemudian
dilas. Sebagaimana ditampilkan oleh berdifusi saat diberi tekanan oleh elektrode
gambar 4.1, makin besar masukan panas sehingga terjadi sambungan. Tetapi
(arus las) maka daerah yang berubah tempat kontak antara elektrode dengan
karena pengaruh panas / HAZ akan makin bahan yang dilas tidak terjadi pelelehan
lebar. Pada daerah tersebut tampak karena ujung-ujung elektrode didinginkan
ukuran butir membesar dengan bertambah dengan air. Apabila waktu tersebut
201
Pmsiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
ditambah, maka jumlah yang meleleh akan pengelasan yang lama berarti kemampuan
semakin banyak. Karena zircaloy adalah panas yang terkumpul untuk melunakkan
penghantar panas yang buruk (bersifat dan melelehkan serta mengubah struktur
mengumpulkan panas), maka apabila mikro bahan yang dilas menjadi lebih
waktu pengelasan ditambah berarti besar. Pada jumlah masukan panas
masukan panas semakin banyak, jumlah tertentu, logam lasan akan melunak. Bila
zircaloy-2 yang meleleh di sekitar jumlah panas tersebut terus ditambah,
elektrode akan semakin banyak. Dengan maka bahan yang dilas bukan saja akan
adanya perbedaan suhu antara zircaloy lebih lunak, tetapi akan lebih mudah
yang meleleh dengan elektrode, maka mengalir bila diberi tekanan. Pada waktu
sebagian yang meleleh tersebut akan pengelasan 18 siklus, kemungkinan logam
menempel pada elektrode. Jumlah yang yang dilas berada pada kondisi serupa
menempel akan terus bertambah bila sehingga dengan adanya tekanan oleh
waktu pengelasan diperpanjang. Pada elektrode, bagian yang meleleh tersebut
saat elektrode dilepas, bahan tersebut mengalir ke kanan dan / atau ke kiri dan
tetap menempel pada elektrode. Dengan menyebabkan daerah HAZ menyempit.
berkurangnya jumlah yang meleleh dan
berdifusi pada saat pengelasan, maka Dalam menentukan waktu pengelasan
prosen sambungan akan turun. Hal ini juga optimum, ada beberapa kriteria yang harus
memberikan pengaruh yang sama pada dipenuhi. Bila ditinjau dari jumlah energi
panjang sambungan hasil las, seperti yang dikonsumsi berarti waktu pengelasan
terlihat pada gambar 4.5. Untuk waktu yang dipilih harus cukup singkat. Tetapi
lasan 6 sampai 10 siklus panjang selang waktu tersebut harus mampu
sambungan bertambah. Tetapi mulai memberikan hasil las dengan kualitas
waktu pengelasan 12 sampai 18 siklus, yang berada dalam kriteria penerimaan
panjang sambungan yang terjadi semakin seperti prosen yang tidak tersambung
berkurang. Walaupun demikian, mulai dibawah 10 %, daerah HAZ sesempit
waktu pengelasan 8 siklus, prosentase mungkin, mempunyai kekuatan dan
yang tidak tersambung sudah berada struktur mikro hasil las sesuai persyaratan.
dibawah 10 %. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka
waktu pengelasan yang memberikan hasil
Kekuatan hasil las berdasarkan uji yang optimum adalah 8 siklus.
puntir untuk waktu lasan yang divariasi
ditampilkan oleh grafik gambar 4.5. Pada SIMPULAN
grafik tersebut tampak bahwa semakin
lama waktu pengelasan, harga momen Dari penelitian yang dilakukan maka
puntir semakin besar, berarti kekuatan dapat disimpulkan bahwa:
hasil las bertambah. Sebagaimana telah 1. Perubahan besar parameter pengelasan
dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah yaitu arus las dan waktu pengelasan
masukan panas sesuai dengan rumus : berpengaruh terhadap kualitas hasil las.
masukan panas = I2 R t. Seperti halnya 2. Sampai batas tertentu, semakin besar arus
arus lasan, lama waktu pengelasan akan dan waktu pengelasan, maka panjang
menentukan jumlah masukan panas. sambungan hasil las, prosen yang
Selanjutnya hal ini akan menentukan tersambung serta kekuatan hasil las
jumlah bagian yang meleleh dan semakin besar. Tetapi hal ini
tersambung. Makin lama waktu mengakibatkankan semakin banyaknya
pengelasan, kekuatan hasil las cenderung luka pada tutup kelongsong dan
bertambah. Hal serupa juga terjadi untuk melebarnya daerah HAZ. Bila batas
pengaruh waktu pengelasan terhadap tersebut dilampaui akan diperoleh hasil
lebar HAZ seperti yang ditampilkan pada yang memberikan kualitas yang
grafik gambar 4.4. Pada grafik tersebut sebaliknya.
nampak bahwa semakin lama waktu 3. Arus las dan waktu las optimum yang
pengelasan maka daerah HAZ semakin memberikan hasil dengan karakteristik
lebar, tetapi untuk waktu 18 siklus daerah sesuai persyaratan adalah : loptimum = 38 %
HAZ menyempit. Fenomena ini dapat \max d a n i
= 8 siklus.
dijelaskan sebagai berikut. Untuk waktu
202
ISSN 1410-1998 Pmsiding Presentasi limiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
110 j
100 --
90-- - - - % sambungan
f
| 80 - -
- - A- - lebar HAZ
Povver (% sambungan)
60 - - R? = 0.9133
- - 0.95
50 1 f~ 0.9
20 30 35 40 45 50
% arus tnaksiimmi
Gambar 4.1. Grafik hubungan antara % sambungan dan lebar HAZ vs % arus maksimum untuk
waktu pengelasan tetap, t = 10 sikius.
25 -i T7
y = 3.6705Ln(x) - 7.7724 - 6
20-
R' = 0.9663
5
S
- momen puntir
15 4 A- - - panjang sambungan
c 1
a. ' ' Log. (momen puntir)
3 Log. (panjang sambungan)
II) -
o y = 32.655Ln(x) -102.51
R* = 0.9502 2
S -
- 1
20 25
% arus maksimum
Gambar 4.2. Grafik momen puntir dan panjang sambungan vs % arusmaksimum untuk waktu
pengelasan tetap, t = 10 sikius
203
Presiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
-1 2
-1 |
511
e - - - - " ; , s.-. nbiiiiKJin
C
3 1 s
Nj A k-liar HA/.
-0 ()
MHIMMM
-Poly (IcharllA/)
-I'oly. (/o sanibungaii)
- -0 8
- 0 7
IU 15 20
Gambar 4.4 Grafik % sambungan dan lebar HAZ vs waktu pengelasan untuk % arus maksimum
tetap I = 38 %
204
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
7
M-
-6.5
E 12 - - - momen puntir
?* - 6
- A- - panjang sambungan
lund
4
4
y = 0.0008x 4 - 0.0365x 3 + 0.5928x 2 - 3.7244x + 12.164
R1 = 0.8063 -3.5
I 1 1 1 1' I 3
7 <) II \y IS 17 1')
Gambar 4.5 Grafik momen puntir dan panjang sambungan vs waktu pengelasan untuk % arus
maksimum tetap 1 = 38 %
Gambar 4.6. Struktur mikro hasil lasan untuk (a. t = 8 siklus, b. t = 16 siklus) pada I = 38 %
205
Proslding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996
206