Professional Documents
Culture Documents
kunjungannya ke Kota Medan, Sumatera Utara, selama lima hari, sempat mengunjungi
Pulau Samosir, Danau Toba yang berjarak sekitar 175 Km dari Kota Medan. Selain
berwisata, juga melakukan pengamatan sampah dan tumbuhan liar eceng gondok yang
Perjalanan ke Pulau Samosir dapat ditempuh jalan darat melewati Kabupaten Deli
Serdang, Kota Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar serta penyeberangan di Prapat
Dari sekian banyak hotel di Pulau Samosir, Tabo Cottage mungkin yang paling unik. Hotel
ini dimiliki pasangan Batak-Jerman. Tak heran, hotel ini punya gaya berbeda di mata
Adalah seorang wanita Jerman bernama Annette yang tercetus mendirikan hotel ini
setelah ia jatuh cinta dengan pria asli Batak, Antonius Silalahi. Setelah menikah, Annette
Menurut Annette Horschmann , ibu dari 3 orang Putera/puteri yang juga pemilik Cottage
ini, desainnya lahir secara spontan. Penulis bertemu Annette di Tabo Cottage beberapa
waktu lalu, saat berkunjung ke Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau
Tabo Cottage berada di kawasan Tuk Tuk, Pulau Samosir, salah satu area wisata yang
kerap didatangi wisatawan untuk menikmati Danau Toba. Cottage ini letaknya agak
menjorok ke dalam, dari pinggir jalan Desa Tuk Tuk. Namun, papan namanya bisa kita
"Kemana pun aku pergi, kalau ketemu orang-orang dari Asia, mereka selalu bicara
tentang Danau Toba. Aku membuat keputusan harus ke sana, setelah gagal menjadi
Jaksa di Jerman," kata dia memulai kisahnya. Annette sebelum ke Indonesia, bercita-cita
menjadi seorang Jaksa, tapi nasib berkata lain, nilainya tidak masuk nominasi sebagai
Annette fasih berbahasa Indonesia, bahkan lulusan Fakultas Hukum sebuah univesitas
di Jerman itu ternyata juga piawai bicara Batak, sebagai bahasa ibu di Pulau Samosir.
Dia berkata sebelum jatuh cinta pada Sang Suami, hatinya telah tertambat pada
"Begitu sampai di sini, pemandangan pertama dari Balige, sepanjang jalan berkilo-kilo
meter, bisa kulihat Danau Toba. Aku langsung kagum, wow!" cerita Annette yang sejak
sebelum menikah memang hobi travelling. Sampai hari ini, sejak pertama menginjakkan
kakinya di Indonesia 22 tahun silam, masih betah tinggal di Desa Tuk Tuk, Pulau
Samosir.
Peduli Lingkungan dan Pariwisata Danau Toba.
Annette, selain hobi traveling juga punya obsesi ingin melihat Danau Toba bersih dan
indah dipandang serta terbebas dari sampah dan eceng gondok yang tumbuh liar di
pesisir danau. Sejak berada di Pulau Samosir, Annette terjun langsung membersihkan
Danau Toba serta memotivasi masyarakat disana untuk peduli lingkungan. Semua ini
dilakukan Annette tanpa pamrih sampai hari ini, selain mengelola Cottage Tabo miliknya.
Kehebatan lain Annette adalah diterapkannya tarif hotel dan makanan yang sangat
murah. Sengaja murah dan terjangkau, agar masyarakat umumnya dapat menikmati
Memang sesuai fakta, saat penulis sehari semalam berada di Tabo Cottage, para tamunya
kebanyakan turis asing atau mancanegara, hampir pasti bahwa hanya penulis sekeluarga
yang pribumi pada malam itu. Sebenarnya pribumi tidak usah segan masuk di Tabo
Cottage, karena tidaklah mahal, semua terjangkau, mungkin Tabo Cottage lebih murah
memotivasi dan membuat demo plot pengelolaan eceng gondok menjadi manfaat bagi
sekitar 1.300 km2. Sesungguhnya bila sampah dan eceng gondok yang ada di Danau
Toba ini dapat dikelola, dan semua wilayah mampu bersinergi, maka pengelolaannya
Salah satu program aksi yang direncanakan adalah mengelola eceng gondok menjadi
pupuk organik, selain akan diproduksi menjadi energi baru terbarukan berupa biogas,
yang hasil produksinya berupa pupuk dan biogas akan disumbangkan pada masyarakat
Rencana pengelolaan sampah dan eceng gondok ini, seiring sejalan dengan visi misi
Penulis telah mengajukan Konsep Integrated Farming Zero Waste (Pertanian Terpadu
Bebas Sampah dengan penerapan Pengelolaan Sampah dan Limbah Pertanian secara
Transisi Jokowi-JK.
ada di Sekitar Danau Toba, perlu mengapresiasi aktivitas dan kepedulian Annette
tersebut.
Anette sebagai warga negara Jerman, selain peduli terhadap sampah dan lingkungan,
juga banyak aktif mempromosikan keindahan pariwisata Danau Toba sampai ke Eropa
Penulis dan Annette dalam waktu dekat bermaksud menemui Pak Jokowi dan Pak Jusuf
Kalla untuk membicarakan sistem pengelolaan yang sustainable terhadap sampah dan
eceng gondok Danau Toba dengan orientasi ekonomi berbasis komunal, sehingga sampah
dan khususnya eceng gondok dapat diberdayakan akan punya nilai ekonomi yang tinggi
Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla ke depan (2014-
2019) dalam membangun 1000 Desa Organik sebagai pilot project di seluruh Indonesia,
khususnya desa organik yang ada di Pulau Samosir atau di kabupaten yang mengitari
Danau Toba.(*