Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
HIPOSPADIA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
SERGIO YUDI MIDU (14061010)
ANDREAS NGENGET (14061050)
STEVFYANUS PULASARI (140610 )
DESMAWATI GOGOGU (13061119)
ASTRIED ADIL (14061011)
FALIRIN STEFANI IPOL (14061048)
OLIVIA Y. PAREI (13061142)
HENDRIK W. BEHUKU (14061049)
VANESIA P. SONDAKH (14061045)
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
TAHUN 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Meliputi:
a. Nama : tergantung pada pasien,
b. Umur : biasanya terjadi pada bayi baru lahir,
c. Jenis kelamin : pada umumnya terjadi pada laki-laki,
d. Pendidikan: orang tua yang biasanya rendah,
e. Pekerjaan: pada orang tua yang tergolong berpenghasilan rendah,
f. Diagnosa medis: Hipospadia.
2. Keluhan Utama
Pada umumnya orang tua pasien mengeluh dan ketakutan dengan kondisi anaknya karena
penis yang melengkung kebawah dan adanya lubang kencing yang tidak pada tempatnya.
3. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing yang tidak pada
tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu.
Adanya riwayat ibu pada saat kehamilan, misalnya adanya gangguan atau ketidakseimbangan
hormone dan factor lingkungan. Pada saat kehamilan ibu sering terpapar dengan zat atau
polutan yang bersifat tertogenik yang menyebabkan terjadinya mutasi gen yang dapat
menyebabkan pembentukan penis yang tidak sempurna.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Adanya riwayat keturunan atau genetic dari orang tua atau saudara-saudara kandung dari
pasien yang pernah mengalami hipospadia.
4. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola nyeri/kenyamanan
Pada umumnya pasien tidak mengalami gangguan kenyamanan dan tidak mengalami nyeri.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Pada umumnya pasien hipospadia nutrisi cairan dan elektrolit dalam tubuhnya tidak
mengalami gangguan.
c. Pola aktivitas
Aktifitas pasien hipospadia tidak ada masalah.
d. Pola eliminasi
Pada saat BAK ibu mengatakan anak harus jongkok karena pancaran kencing pada saat BAK
tidak lurus dan biasanya kearah bawah, menyebar dan mengalir melalui batang penis.
e. Pola tidur dan istirahat
Pada umumnya pasien dengan hipospadia tidak mengalami gangguan atau tiaak ada masalah
dalam istirahat dan tidurnya.
f. Pola sensori dan kognitif
Secara fisik daya penciuman, perasa, peraba dan daya penglihatan pada pasien hipospadia
adalan normal, secara mental kemungkinan tidak ditemukan adanya gangguan.
g. Pola persepsi diri
Adanya rasa malu pada orang tua kalau anaknya mempunyai kelainan. Pada pasien sendiri
apabila sudah dewasa juga akan merasa malu dan kurang percaya diri atas kondisi kelainan
yang dialaminya.
h. Pola hubungan dan peran
Adanya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan interpersonal dan peraen serta
megnalami tmbahan dalam menjalankan perannya selama sakit.
i. Pola seksual
Adanya kelainan pada alat kelamin terutama pada penis pasien akan membuat pasien
mengalami gangguan pada saat berhubungan seksual karena penis yang tidak bisa ereksi.
j. Pola penanggulangan stress
Biasanya orang tua pasien akan mengalami stress pada kondisi anaknya yang mengalami
kelainan.
k. Pola higiene.
Pada umumnya pola hygiene pasien tidak ada masalah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malformasi kongenital
2. Kecemasan berhubungan dengan prosedur pembedahan
3. Nyeri berhubungan dengan pembedahan
4. Kurangnya pengetahuan orang tua berhubungan dengan diagnosa, prosedur pembedahan
dan perawatan setelah operasi.
5. Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan kateter
C. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
DO :
1. Perubahan aktual struktur dan fungsi tubuh
2. Kehilangan bagian tubuh
3. Bagian tubuh tidak berfungsi NOC:
1. Body image
2. Self esteem
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . gangguan body image
pasien teratasi dengan kriteria hasil:
a. Body image positif
b. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
c. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
d. Mempertahankan interaksi sosial
NIC :
Body image enhancement
1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya
2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya
3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit
4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
5. Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
6. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil
4.Kurang Pengetahuan
Berhubungan dengan: keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah,
kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
DS: Menyatakan secara verbal adanya masalah
DO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai
NOC:
1. Kowlwdge : disease process
2. Kowledge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . pasien menunjukkan pengetahuan
tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan
b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
NIC :
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
4. Gambarkan proses penyakit
5. Identifikasi kemungkinan penyebab
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi
7. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
D. EVALUASI
S: Respon subjektif yang dirasakan pasien setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan.
O: Data objektif yang diperoleh perawat setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan
A: Hasil analisis perawat terhadap kondisi pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan
P: Rencana tindakan keperawatan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Benheman& Kliegma. 2000. Ilmu kesehatan anak Nelson Volume 3. Edisi 15. Jakarta:
EGC.
Corwin, Elizabeth. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Muscari., Mary. E. 2005. Panduan belajar: Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M.2006. Pathofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit,
Jakarta : EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Wang, M. 2008. Endocrine Disruptors, Genital Review Development, and Hypospadias.
Journal of Andrology, Vol. 29, No. 5 September/October 2008.
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=hipospadia.pdf&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCYQFjAB&url=http
%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F1300000007-asuhan-kesehatan-
perinatal-neonatus-anak-dan-lingkungan-hidup-anak
%2Fdia_122_slide_hipospadia.pdf&ei=kHJiULPCM4rZrQe0ooDIBw&usg=AFQjCNF6snN
5P55bN4v5n42eEdY0PFwsaA (diakses pada tanggal 25 September 2012)
http://www.scribd.com/doc/75415798/Hipospadia-RENDRA (diakses pada tanggal 25
September 2012)