You are on page 1of 16

Tugas Kimia Medisinal

ANTI BAKTERI DAN ANTI LEPRA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 9

SARIFAH (H311 13 329)

SUCI PARAMITA (H311 13 330)

ROSDIANA (H311 13 333)

SURAEDAH (H311 13 503)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016`
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas KIMIA

MEDISINAL ini. Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

oleh setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini. Adapun maksud

penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas da kewajiban sebagai

mahasiswa.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan, baik dari segi penulisannya maupun dari segi pembahasannya. Oleh

karena itu penulis sangat menerima kritik yang sifatnya membangun dan

mengarah kepada penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 25 Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i

KATA PENGANTARii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................


1.2 Tujuan Makalah ..................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anti Bakteri .

2.2 Anti Lepa.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun unutk

seorang dokter ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat
untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain agar

mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit.

Antiboitika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang

dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik

juga dapar dibuat secara sintesis. Antimikroba diartikan sebagai obat pembasmi

mikroba khususnya yang merugikan manusia.

Konon kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal

oleh peradaban Tiongkok Kuna, Mesir Kuna, dan India. Pada 1995, Organisasi

Kesehatan Dunia ( WHO ) memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang

cacat permanen karena kusta. Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita

dengan masyarakat dirasakan kurang perlu dan tidak etis beberapa kelompok

penderita masih dapat ditemukan diberbagai belahan dunia, seperti di India dan

Vietnam.

Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akhir 1940-

an dengan diperkenalkan dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga, bakteri

penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian

menyebar. Hal ini terjadi hingga ditemukannya pengobatan multiobat pada awal

1980-an dan penyakit ini pun mampu ditangani kembali.

1.2 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah in yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan masing-msing 2 contoh obat antibakteri dan antilepra


2. Untuk menjelaskan Untuk menjelaskan isolasi dari obat antibakteri dan

antilepra
3. Untuk menjelaskan bagaimana mekanisme kerja obat antibakteri dan

antilepra
4. Untuk menjelaskan hubungan struktur obat antibakteri dan antilepra

aktivitasnya

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalh in yaitu sebagai berikut:

1. Jelaskan masing-msing 2 contoh obat antibakteri dan antilepra!


2. Jelaskan isolasi dari obat antibakteri dan antilepra!
3. Bagaimana mekanisme kerja obat antibakteri dan antilepra!
4. Jelaskan hubungan struktur obat antibakteri dan antilepra aktivitasnya!

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21. Pengertian Antibakteri

Anti Bakteri ialah obat pembasmi bakteri, khususnya bakterri yang

merugikan manusia. Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata

anti=lawan, bios=hidup. Jadi Anti bakterri adalah zat-zat yang dihasilkan oleh

bakterri terutama fungi dan bakteri tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan

atau membasmi bakterri jenis lain, sedang toksisitasnya terhadap manusia relatif

kecil.

2.1.1. Aktifitas dan sprektum antimikroba

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibakteri yang bersifat

menghambat pertumbuhan bakterri (aktivitas Bakteriostatik) dan ada yang bersifat

membunuh bakterri (aktvitas bakterisid). Kadar minimal yang diperlukan untuk

menghambat pertumbuhan atau membunuhnya masing-masing dikenal sebagai

kadar hambatan minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM).


2.1.2. Penggolongan antibiotik berdasar aktivitasnya

Berdasarkan luas aktivitas kerjanya antibiotika dapat digolongkan atas :

a. Zat-zat dengan aktivitas sempit (narrow spektrum)

Zat yang aktif terutama terhadap satu atau beberapa jenis bakteri saja

(bakteri gram positif atau bakteri gram negatif saja). Contohnya eritromisin,

kanamisin, klindamisin (hanya terhadap bakteri gram positif), streptomisin,

gentamisin (hanya terhadap bakteri gram negatif saja)

b. Zat-zat dengan aktivitas luas (broad spectrum)

Zat yang berkhasiat terhadap semua jenis bakteri baik jenis bakteri gram

positif maupun gram negatif. Contohnya ampisilin, sefalosporin, dan

kloramfenicol.

2.1.3. Mekanisme kerja antimikroba

Berdasarkan mekanisme kerjanya anti mikroba di bagi dalam lima kelompok:

. Yang mengganggu metabolisme sel mikroba.


Yang menghambat dingding sel mikroba.
Yang megganggu permeabilitas membran sel mikroba.
Yang menghabat sintesis protein sel mikroba.
Yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.

2.1.4. Kelompok antibiotika

Antibiotika yang akan dibicarakan adalah:

Golongan Penisilin
Golongan Sefalosforin
Golongan Aminoglikosida
Golongan Kloramfenikol
Golongan Tetrasiklin
Golongan Makrolida
Golongan Rifampisin dan Asam Fusidat
Golongan Lain - Lain
Struktur Penisilin
Penisilin merupakan kelompok antibiotik -laktam yang memilki rumus

molekul R-C9H11N2O4S, dengan R adalah rantai samping yang beragam. Gugus R

ini merupakan gugus asam amino bebas yang dapat mengikat berbagai radikal.

Gambar. Struktur Penisilin


Isolasi jamur Penicillium notatum
Jamur Penicillium notatum dapat diisolasi dari tanah dengan

menggunakan metode cawan sebar. Prinsipnya yaitu dengan mengencerkan

sampel tanah. Koloni penghasil aktivitas antibiotik ditunjukkan pada area agar

di sekitar koloni yang bebas pertumbuhan koloni lain. Setelah terbukti bahwa

koloni tersebut memang penghasil antibiotik dimurnikan dan disubkultur

untuk membuat stok biakan yang diperlukan dalam pengujian selanjutnya.


Mekanisme Kerja Penisilin

Penisilin bekerja terhadap:

1. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus, Sterptococcus

2. Bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan Klebsiellapneumoniae

Mekanisme kerja pada Gram Positif

Cara kerjanya dengan menghambat enzim transpeptidase, dengan kata lain

-laktam akan terikat pada enzim transpeptidase yang berhubungan dengan


molekul peptidoglikan rusaknya dinding sel pada bakteri, pengambilan

kelebihan air dan melemahkan dinding saat sel membelah menyebabkan lisis sel

Mekanisme kerja pada Gram Negatif

Mekanismenya tidak berbeda dengan mekanisme aksi pada bakteri gram

positif. Hal yang membedakan yaitu pada bakteri gram positif, setelah kehilangan

dinding sel akan menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri gram negatif akan

menjadi sferoplas. Protoplas dan sferoplas inilah yang nantinya akan lisis (pecah).

Hubungan Struktur Penisislin-aktivita obat

Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) adalah sebuah kelompok

antibiotika -laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena

bakteri, biasanya berjenis Gram positif. Penisilin bekerja dengan menghambat

pembentukan dinding sel bakteri, dengan menghambat digabungkannya asam

N-asetilmuramat non esensial ke dalam struktur mukopeptida yang biasanya

membuat sel menjadi kaku dan kuat. Cara kerja ini juga berarti bahwa penisilin

hanya akan aktif bekerja pada satuan patogen yang sedang tumbuh dengan aktif

Sebutan "penisilin" juga dapat digunakan untuk menyebut anggota spesifik dari

kelompok penisilin. Semua penisilin memiliki dasar rangka Penam, yang

memiliki rumus molekul R-C9H11N2O4S, di mana R adalah rangka samping yang

beragam.

Struktur Sefalosporin
Isolasi Sefalosporin
a. Diambil dari bagian atas tanah pada kedalaman 10 cm.
b. Setiap 5 gram sampe dilarutkan dengan 500 ml aquades steril dan

dibiarkan tersuspensi
c. 5 ml dari campuran dimasukkan ke tube yang berisi 0,5 ml penisilin lalu

diinkubasi selama 24 jam.


d. Tube lalu disentrifugasi sebanyak 1200 g selama 10 menit dengan pipet

steril lalu dipresipitasi di Rose-Bengal Chapex, SDA dan MEB


Mekanisme Kerja Sefalosporin

Sefalosporin termasuk golongan antibiotika -laktam. Seperti antibiotik

-laktam lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan

menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi

transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel.

Antibiotik -laktamase bekerja membunuh bakteri dengan cara menginhibisi


sintesis dinding selnya. Pada proses pembentukan dinding sel, terjadi reaksi

transpeptidasi yang dikatalis oleh enzim transpeptidase dan menghasilkan ikatan

silang antara dua rantai peptida-glukan. Enzim transpeptidase yang terletak pada

membran sitoplasma bakteri tersebut juga dapat mengikat antibiotik beta-laktam

sehingga menyebabkan enzim ini tidak mampu mengkatalisis reaksi transpeptidasi

walaupun dinding sel tetap terus dibentuk. Dinding sel yang terbentuk tidak

memiliki ikatan silang dan peptidoglikan yang terbentuk tidak sempurna sehingga

lebih lemah dan mudah terdegradasi. Pada kondisi normal, perbedaan tekanan

osmotik di dalam sel bakteri gram negatif dan di lingkungan akan membuat

terjadinya lisis sel. Selain itu, kompleks protein transpeptidase dan antibiotik beta-

laktam akan menstimulasi senyawa autolisin yang dapat mendigesti dinding sel

bakteri tersebut. Dengan demikian, bakteri yang kehilangan dinding sel maupun

mengalami lisis akan mati.

2.2. Anti Lepra

Anti Lepra ialah obat pembasmi Lepra, Lepra atau kusta adalah suatu

infeksi kronis yang terutama merusak jaringan-jaringan saraf dan kulit.

Pembangkitnya mycrobacterium leprae, ditemukan oleh dokter Norwegia Hansen

(1873), hingga ditemukan bakteri mycrobakterium lepromatosis oleh Universitas

Texas pada tahun 2008, memiliki sifat-sifat yng mirip dengan basil TBC, yaitu

sangat ulet karena mengandung banyak lemak dan lilin yang sukar ditembusi obat,

juga pertumbuhannya lambat sekali setelah waktu inkubasi yang lama.

Di indonesia terdapat kurang lebih 100.000 pasien lepra yang diobati di

sejumlan rumah sakit khusus (leprosari) yang diawasi oleh lembaga Kuata
Departemen Kesehatan. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada

saraf tepi dan mukosa dari saluran pernafasan atas, dan lesi pada kulit adalah

tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak langsung ditangani, kusta dapat

sangat progresip, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak,

dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar dimasyarakat, kusta tidak

menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit

tzarath. Adapun obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kusta

diantaranya Depson dan Lamprene.

2.2.1 Depson

Adapun umus kimia dari depson yaitu:

Adapun cara untuk mendapatkan Depson yaitu dengan melakukan sintesis

seperti reaksi di bawah ini

Hubungan struktur dengan aktivitas obat antara lain yaitu:


Pada umumnya distribusi obat terjadi dengan cara menembus membran

biologis melalui proses difusi. Mekanisme difusi dipengaruhi oleh struktur kimia,

sifat kimia fisika obat dan sifat membran biologis. Proses difusi dibagi menjadi

dua yaitu difusi pasif dan difusi aktif.


Difusi pasif

o Difusi pasif melalui pori


o Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun membran
o Difusi pasif dengan fasilitas

Difusi aktif

o Sistem pengangkutan aktif


o Pinositosis
o Interaksi obat dengan biopolime

Rifampicin diketahui mampu menurunkan kadar plasma dapsone

sebesar 7-10 kali lipat melalui akselerasi klirens plasma. Akan tetapi pada

kasus lepra,keadaan ini tidak membutuhkan perubahan dosis dapsone.

Senyawa antagonis asam folat seperti pirimetamin

memiliki kemampuan m e n i n g k a t k a n probabilitas reaksi

hematologi.

2.2.2 Lamprene

Adapun rumus kimianya yaitu:


Mekanisme kerja dari Lamprene yaitu

Clofazimine menunjukkan efek bakterisidal

lambat t e r h a d a p Mycobacterium leprae (Hansens disease) melalui

hambatan pertumbuhanmikobakterium serta ikatan pada DNA

mikobakterium yang mengakibatkangangguan siklus sel dan transpor

NA/K ATPase bakteri. Clofazimine jugam e m i l i k i k e m a m p u a n a n t i -

i n f l a m a s i y a n g t e r l i h a t p a d a r e a k s i k u s t a E N L (Erythema Nodosum

Leprosum), akan tetapi mekanisme anti-inflamsi tersebutmasih belum diketahui

secara pasti.

Hubungan struktur antara Lamprne dengan aktivitasnya yaitu

Tidak ditemukan data menyebutkan interaksi clofazimine dengan

obatgolongan lain, namun didapatkan data awal penelitian menyebutkan

dapsonemengahambat efek anti-inflamasi clofazimine. Data tersebut

masih belumdikonfirmasi dan pemakaian terapi kombinasi pada

penderita reaksi kustamasih direkomendasikan hingga saat ini.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

Anti Bakteri ialah obat pembasmi bakterri, khususnya bakterri yang

merugikan manusia. Adapun obat anti bakteri yang kami bahas yaitu salah

satu obat dari struktur penisilin dan Struktur Sefalosporin.


Anti Lepra yaitu senyawa atau obat yang digunakan untuk menyembuhkan

penyakit lupra atau kusta, adapun obat untuk anti lepra yaitu depson dan

lamprene.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012, Kimia Meisinal, http://belajarkimiamedisinal.blogspot.co.id/ di


akses pada tanggal 23 Oktobr 2016.

Anonim, 2007, Prinsip-prinsip terapi Anti Mikroba dan Anti Biotik,


http://emjinain.wordpress.com/2007/08/29/prinsip-prinsip-terapi anti
mkroba-antibiotik/ di akses pada tanggal 24 Oktober 2016

Rina Raka, 2012, Anti Mikroba Dn Anti Leppra


http://rinaraka.blogspot.co.id/2012/08/anti-mikroba-tbc-dan-anti-
lepra.html di akses pada tanggal 20 Oktober 2016.

You might also like