Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini kami membuat sebuah makalah dengan judul Kimia Organik, yang
menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
tentang larutan asam dan basa.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Terimakasih
Page
1
Daftar Isi
Kata Pengantar........... 1
Daftar Isi............. 2
Bab 1. Pendahuluan.................. 3
1.1 Latar Belakang.................... 3
1.2 Rumusan Masalah............... 4
1.3 Tujuan Masalah........ 4
Bab 2. Pembahasan .......... 5
A. Pengertian Asam dan Basa .......................... 5
B. Identifikasi Gugus Fungsi Senyawa Organik................................ 7
C. Sikloheksena ........................ 8
D. Dehidrasi sikloheksanon menjadi sikloheksena ............ 11
Bab 3. Penutup ............. 13
3.1 Kesimpulan .................. 13
3.2 Saran .................... 13
Daftar Pustaka ................... 14
BAB I
Pendahuluan
Page
2
1.1 Latar Belakang
Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan diteliti
dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih.
Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Didalam larutan terkandung suatu zat (asam dan basa) yang merupakan
penghasil dan pendukung suatu larutan.
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari - hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan
dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam
dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat
suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada
beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan
menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan
berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga
dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH
kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya
7. Dalam kehidupan sehari hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita
temukan. Mulai dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah tangga yang
mengandung basa. Contohnya sabun, deterjen, dan pembersih peralatan rumah
tangga.
BAB II
Pembahasan
Page
4
A. Asam dan Basa
Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari hari.
Asam
Istilah asam berasal dari bahasa Latin Acetum yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Secara umum asam, yaitu zat
yang berasa masam (Brady, 1990: 653).
Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa
yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah
senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa
kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut (Sumber: Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 98).
Page
7
sulfur oksida. Kedua gas ini (karbon dioksida dan sulfur oksida) harus dikeluarkan
dari alkena. Katalis ini juga bereaksi dengan alkohol menghasilkan banyak karbon.
Salah asatu contoh dehidrasi alkohol yaitu:
D. Dehidrasi sikloheksanol menjadi sikloheksena
Proses dehidrasi ini merupakan sebuah proses pemisahan yang umum
digunakan untuk mengilustrasikan pembentukan dan pemurnian sebuah produk cair.
Dengan adanya fakta bahwa atom-atom karbon bergabung dalam sebuah struktur
atom, tidak akan ada perbedaan yang terbentuk bagaimanapun karakteristik kimia.
Reaksi yang terjadi.
CH2 CH2
H2C H2C H2C H2C
H2SO4(P) + H2 O
H2C H2C H2C H2C
CH2 CH2
Sikloheksanol dipanaskan dengan asam fosfat (v) pekat dan sikloheksana cair
disaring dan bisa dikumpulkan san dimurnikan. Asam fosfat (v) cederung digunakan
menggantikan asam sulfat karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit reaksi
sampingan ( Clark, 2007).
Jika kedua yang menempel pada gugus karbonil adalah gugus-gugus karbon,
maka senyawa itu dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah
hidrogen senyawa tersebut termaksud golongan aldehida. Oksidasi parsial dari
alkohol menghasilkan aldehida (oksoda lanjutan menghasilka asam karboksilat).
Oksidasi alkohol sekunder memberikan keton (Petrucci, Ralph. H, 1985 :271).
Menurut Soebagio (2002), cara memilih pelarut yang cocok yaitu:
a. Dipilih zat pelarut yang hanya dapat melarutkan zat yang akan dimurnikan dalam
keadaan panas, sedangkan zat pencampurnya tidak larut dalam pelarut tersebut.
b. Dipilih pelarut yang titik didihnya rendah untuk dapat mempermudah proses
pengeringan kristal yang terbentuk
Page
8
c. Titik didih pelarut hendaknya lebih rendah dari titik leleh zat padat yang dilarukan
supaya zat yang akan dilarutkan tidak terurai.
d. Pelarut tidak bereaksi dengan zat yang akan dilarutkan
Suhu khas suatu zat, saat cair dan padatnya berada bersama dalam
keseimbangan pada tekanan tertentu, merupakan titik beku atau titik leleh zat itu.
Apabila panas diberikan pada sistem keseimbangan cairan-padatan, sebagian
padatan meleleh lebih banyak lagi cairan terbentuk tetapi suhu tetap sama sepanjang
kedua fase tetap ada (Sukarna, 2003:12 ).
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa kimia organik adalah salah satu
bidang ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, dan kompisisi suatu senyawa.
Kimia organik sering juga disebut kimia karbon, karena unsur dan kompisisi suatu
senyawa. Kimia organik sering juga disebut kimia karbon, karena unsur ang
dipelajari dalam kimia organik adalah unsur yang mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, biasanya dengan tambahan nitrogen, belerang dan fosfor.
B. Saran
Sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa saja yang bisa kita
manfaatkan dalam mempelajari kimia organik agar bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari.
Page
9
Daftar Pustaka
Clark, Jim. 2007. Dehidrasi Alkohol. http: //www.chem-is-try.org. Diakses pada tanggal
13 Mei 2011.
Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Page
10
Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Makassar : UNM.
Page
11